PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki
gugus fungsi (R-OH) yang melekat pada rantai alkil. Alkohol
sendiri sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari
hari, orang awam pun sudah mengenal istilah istilah seperti
Dietil
eter
(eter)
yang
digunakan
sebagai
pematirasa
Maksud Praktikum
Adapun maksud dari percobaan ini adalah
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
1. Membedakan kelarutan alkohol dan fenol dalam air dan
n Heksana
2. Membedakan reaksi alkohol primer, sekunder, dan
tersier dengan menggunakan pereaksi lukas.
3. Mempelajari sifat alkohol dan fenol dengan reaksi
menggunakan Na2CO3 dan NaHCO3, dan reaksi dengan
FeCl3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Teori Umum
Alkohol memiliki gugus fungsi OH yang melekat pada
rantai alkil. Alkohol yang paling sederhana adalah metanol
(CH3OH), yang dibuat dari gas sintesis. Alkohol yang lebih tinggi
berikutnya, etanol (CH3CH2OH), dapat dibuat dari fermentasi
gula. (oxtoby : 2003)
Terdapat dua alkohol berkarbon tiga , tergantung pada
apakah gugus OH
Yang melekat pada atom karbon ujung atau karbon tengah.
Keduanya ialah 1 propanol dan 2 propanol. Masinng masing
serig
(oxtoby : 2003)
Etil , alkohol, atau etanol sejauh ini adalah yang paling
dikenal. Etanol dihasilkan secara biologis melalui fermentasi gula
atau pati. Dengan tanpa okssigen, enzim yang ada dalam ragi
atau
kultur
bakteri
mengakatalisis
bakteri.
Proses
ini
panjang
bagian
hidrokarbn
ini
akan
makin
rendah
gugus
hidroksil
dan
mudah
larut
dalam
air
(Fessenden : 1982)
Senyawa 1 propanol ialah alkohol primer (primary
alkohol) : atom karbon yang dilekati gugus OH memiliki tepat
satu atom karbon lain yang melekat padanya. Senyawa isomer 2
propanol ialah alkohol sekunder (secondary alkohol) sebab
atom karbon yang dilekati gugus OH mempunyai dua atom
karbon (dalam dua gugus metil) yang melekat padanya. Alkohol
tersier (tertiary alkohol) adalah yang paling sederhana (dimana
atom karbon yang dilekati gugus OH juga berikatan dengan tiga
atom karbon lainnya) ialah 2-metil-2 propanol. (oxtoby : 2003)
Fenol ialah senyawa yang gugus
-OH nya melekat
langsung
pada
cincin
aromatik.
Contoh
lain
yang
paling
Uraian Bahan
a. Air suling
Air Suling (FI
Nama Resmi
Nama Lain
RM/BM
Pemerian
berasa, dan
tidak berbau.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: sebagai pereaksi
b. Alkohol
Alkohol (FI edisi III 1979: 65)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain
: Alkohol
RM/BM
: C2H6O / 46,0
Pemerian
: cairan tak berwarna, jernih, mudah
menguap, dan
mudah bergerak, bau khas dan
rasa panas.
Kelarutan
: Hampir larut dalam larutan
Penyimpanan : dalam wadah tertututp rapat
Kegunaan
: sebagai pengurang rasa sakit
c. Amyl Alkohol
Amyl Alkohol (FI edisi III 1979:641)
Nama Resmi : AMYL ALKOHOL
Nama Lain
: Amyl alkohol
RM/BM
: C16H33OH/242,4
Rumus struktur
: CH3-(CH2)14-CH2-OH
Pemerian
: Kristal putih,mengikat,
rasa
seperti
lemak ada
yang membentuk keping-keping, tidak
Kelarutan
berwarna
Tidak larut dalam
air,larut
dalam
Kelarutan
rasa asam
tajam
: Dapat bercampur dengan air, etanol
(95%) dan
gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutu rapat
Kegunaan
: sebagai zat tambahan
e. FeCl3
FeCl3 ( FI edisi III 1979: 659)
Nama Resmi : FERRI CHLORIDA
Nama Lain
: Besi (III) Klorida
RM/BM
Pemerian
: FeCl3 / 162,5
: Hablur atau
serbuk
hablur,
hitam
kehijauan, bebas
warna jingga dari garam hidrat yang
Kelarutan
telah
berpengaruh oleh kelembapan
: Larut dalam air, lautan berpotensi
berwarna
jingga
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Sebagai pereaksi
f. Fenol
Fenol (FI edisi
Nama resmi
Nama lain
RM
Pemerian
III 1979:484)
: PHENOLUM
: Fenol
: C6H5OH
: Hablur bentuk jarum atau massa
hablur, tidak .
Kelarutan
: Larut dalam bagian air, mudah larut
dalam
etanol,dalam kloroform P. dalam eter P,
dalam
gliserol P dan dalam minyak lemak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung
dari
Kegunaan
g. Metanol
Methanol ( FI edisi III 1979: 706)
Nama Resmi : METANOL
Nama lain
: Metanol
RM/BM
: CH3OH/34,00
Rumus Struktur
: CH3-OH
Pemerian
: Cairan tidak berwarna, gliserin,
bau khas
Kelarutan
Dapat
bercampur
dengan
air,
membentuk cairan
jernih tak berwarna.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan
: Sebagai pereaksi
h. NaHCO3
NaHCO3 (FI edisi III 1979: 424)
Nama Resmi : NATRII SUBCARBONAS
Nama Lain
: Natrium bikarbonat
RM/BM
: NaHCO3 / 84.01
Pemerian
: serbuk putih atau hablur monoklin kecil,
Kelarutan
buram,
tidak berbau, rasa asin
: Larut dalam 11 bagian air, praktis tdak
larut dalam
etanol (95%) P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: Sebagai antasidum
i. Na2CO3
Na2CO3 (FI edisi III 1979: 400)
Nama Resmi : NATRII CARBONAS
Nama Lain
: Natrium karbonat
RM/BM
: Na2CO3 / 124,00
Pemerian
: Hablur tidak
berwarna,
atau
Pemerian
putih,
tidak
berbau,
rasa
membakar an
manis kemudian agak pahit. Jika di
Kelarutan
panaskan
dalam suhu 260 menyublim.
: larut dalam 1,5 bagian air, dalam 12,5
ml etanol
(95 %) P dan dalam lebih kurang
10 bagian
kloroform P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: antiseptikum
k. 2 Propanol
2-propanol (FI edisi III 1979: 685)
Nama Resmi : ISOPROPANOL
Nama lain
: Propan-2-ol
RM / BM
: CH3CH3.CHOH.CH3 / 0,784
Pemerian
: cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,
mudah
Kelarutan
terbakar
: Dapat bercampur dengan air, dengan
kloroform P
dan dengan eter P
I.
Kelarutan
asam
terhadap lakmus.
: Sangat mudah larut dalam air ; mudah
larut dalam
etanol dan dalam gliserin. Larutan
dalam air atau
etanol biasanya keruh, tetapi kekeruhan
hilang
jika ditambahkan sedikit asam klorda.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan
: Sebagai pelarut
berasap ; bau
merangsang Jika diencerkan dengan 2
bagian air,
asap dan bau hilang
Kelarutan
: Sangat larut
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan
: Zat tambahan
2.3Cara Kerja
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
1. Disiapkan dua buah tabung bersih dan kering
2. Diisi dengan 0,5 ml air pada tabung reaksi pertama
dan diisi 0,5 ml n-heksana pada tabung reaksi kedua
3. Ditambahkan dengan setetes methanol pada
masing masing tabung
4. Dikocok dan perhatikan kelarutannya
5. Dikerjakan kegiatan 1-4, dengan
methanol dengan amil alkohol
mengganti
NaHCO3
Reaksi dengan FeCl3
1. Disiapkan tiga buah tabung reaksi
2. Diisi tabung pertama dengan metanol, pada
tabung kedua diisi dengan amil alkohol, dan
pada tabung ketiga diisi dengan fenol masing
masing 1 ml
3. Ditambahkan beberapa tetes FeCl3 ke dalam
masing masing tabung reaksi
4. Dicatat perubahan yang terjadi
BAB 3
METODE KERJA
3.1
Alat Praktikum
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Pipet skala
3.2
Bahan Praktikum
1. Air suling
2. Alkohol
3. Amyl alkohol
4. Asam asetat
5. FeCl3
6. Fenol
7. Meanol
8. NaHCO3
9. Na2CO3
10.
n-Heksana
11.
2-propanol
12.
Pereaksi Lucas
3.3
Prosedur Kerja
A. Kelarutan dalam air dan nheksana
1. Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan
kering
masing
tabung
reaksi
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
A. Kelarutan dalam air dan n-heksana
Alkohol/Fenol
Kelarutan
Kelarutan
dalam n-
dalam air
Keterangan
heksana
Dalam air : bening
Metanol
Larut
Dalam n-heksana:
Larut
bening dan
bergelembung
Larut
Amil Alkohol
Larut
Larut
Fenol
Larut
Tidak larut
sempurna
bergelembung
Alkohol
Pereaksi
Lucas
Keterangan
Primer (Metanol)
Larut
Bercampur
Sekunder (2 propanol)
Larut
Bercampur
Fenol
Larut
Bening
Alkohol/Fenol
Amyl Alkohol
Fenol
NaHCO3
Tidak larut
Tidak larut
Larut
Larut
Larut
(bening)
Asam Asetat
Keteranga
Na2CO3
n
Terjadi 2
fase
Terjadi 1
fase
Larut
(bergelembu
Terjadi 1
fase
ng)
Amil Alkohol
FeCl3
Keterangan
Larut
Bewarna kuning
Tidak larut
Warna amil
alkohol : putih
Warna FeCl3 :
kuning
Larut dan
Fenol
Terjadi
perubahan
warna
Dari Bening
menjadi Ungu
kehitaman
Reaksi :
a. Reaksi reaksi Alkohol Primer, sekunder, dan tersier
C2H5OH
HCl
ZnCl2
OH
CH3 CH2 CH CH3
CH CH3 + H2O
Cl
+ HCl
ZnCl2
CH3
CH3 CH OH
CH Cl + H2O
CH3
C2H5Cl + H2O
CH3 CH2
CH3
+ HCl
ZnCl2
CH3
Na2CO3
2CH3(CH2)4ONa + CO2
+ H2O
2Ar OH
Na2CO3
2CH3 C OH
+ Na2CO3
2CH3 C Na + H2O +
CO2
CH3(CH2)4 OH + NaHCO3
CH3(CH2)4 O Na + CO2 +
H2O
2Ar OH
NaHCO3
O
CH3 C OH
+ NaHCO3
CH3 C OH Na
+ CO2 + H2O
c. Reaksi dengan FeCl3
CH3OH
+
FeCl3
3CH3(CH2)3 OH +
FeCl3
3Ar OH
+
FeCl3
3CH3(CH2)Cl + Fe(OH)
3Ar OCl + Fe(OH)
4.2
Pembahasan
Alkohol merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki
rumus R-OH, dapat dianggap sebagai turunan hidroksi dari
alkana R H, maupun sebagai turunan alkil dari air H OH.
Alkohol lebih rendah mempunyai sifat yang menyerupai
air karena gugusan hidroksil (-OH) mengambil bagian yang
lebih besar dalam molekulnya. Sedangkan alkohol yang
lebih tinggi terutama yang menyerupai sifat-sifat alkana
hanya sedikit larut dalam air. Tetapi lebih mudah larut dalam
pelarut organik.
Pada praktikum kali ini, kita telah melihat bagaimana
reaksi alkohol dan fenol dalam air dan n heksana,
bagaimana membedakan alkohol primer dan sekunder
dengan pereaksi lukas, dan bagaimana reaksi reaksi
alkohol dan fenol dengan Na2CO3 dan NaHCO3, dan dengan
reaksi FeCl3.
Pada percobaan uji kelarutan alkohol dan fenol dalam
air dan n-heksana, sampel yang digunakan adalah metanol,
amil alkohol dan fenol. Untuk uji kelarutan dalam air, semua
sampel larut sempurna. Untuk uji kelarutan dalam nheksana metanol dan amil alkohol larut sempurna, diamana
metanol bergelembung. Sedangkan fenol tidak larut.
Pada percobaan alkohol primer, sekunder, dan tersier
dengan pereaksi lucas sampel yang digunakan adalah
metanol untuk alkohol primer, 2 propanol untuk alkohol
sekunder, dan fenol. Dari hasil percobaan, ketiga sampel
larut dalam Pereaksi lucas. Namun methanol lebih cepat
larut dari pada 2 propanol. Hal ini disebabkan karena alkohol
primer hanya mengikat satu atom C sedangkan pada alkohol
sekunder mengikat dua atom C. Sehingga semakin panjang
rantai karbon maka akan semakin sulit bagi senyawa
tersebut untuk bereaksi.
adanya
perbedaan
bobot
jenis
antara
kedua
senyawa.
Yang kedua adalah reaksi dengan FeCl 3. Sampel yang
digunakan adalah metanol, amil alkohol dan fenol. ketika
metanol dilarutkan dengan larutan FeCl3
menghasilkan
fenol
bersifat
lebih
asam
dari
pada
alkohol.
BAB 5
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Metanol, amil alkohol, dan fenol larut dalam air, Metanol
dan amil alkohol larut dalam n-heksana sedangkan fenol
tidak larut dalam n-heksana
2. Alkohol primer (Metanol) lebih
cepat
larut
dalam
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015. Penuntun dan Laporan Praktikum Kimia Organik.
Makassar : FF UMI.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid I Edisi 3. Jakarta :
Erlangga.
Ditjen POM. 1979.
Jakarta :
Depkes RI.
Fessenden R.J dan J.S.Fessenden. 1986. Kimia Organik edisi 3 jilid
1. Jakarta : Erlangga.
Oxtoby, Gillis, Nachtrieb.2003. Prinsip Prinsip Kimia Modern
Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Sumardjo,Damin.2009.Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah
Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas
Bioeksakta. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN