Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung
sampai toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari
berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Survei yang dilakukan oleh sebuah
lembaga independen (LPEM Universitas Indonesia) dan sebuah perusahaan riset pemasaran
DEKA
menunjukkan bahwa :
Pada tahun 1999, 85% dari konsumen bulanan minuman ringan mempunyai pendapatan
rumah tangga rata-rata di bawah Rp 1 juta (US$ 100) per bulan. 46% diantara mereka
berpenghasilan kurang dari Rp 500.000 (US$50). 72% konsumen mingguan mempunyai
penghasilan rata-rata kurang dari Rp 1 juta perbulan lebih dari 40 % diantara mereka adalah
pelajar karyawan paruh waktu dan para pensiunan. Diantara konsumen mingguan, minuman
ringan dikonsumsi sama seringnya dengan minuman sirup dan makanan ringan, dan jauh
lebih sering dikonsumsi dibandingkan dengan es krim. Dengan konsumsi minuman ringan
yang sedemikian luasnya, produk minuman ringan bukanlah barang mewah melainkan
barang biasa. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk
dikembangkan dengan jumlah konsumsi per kapita yang masih rendah dan penduduk berusia
muda yang sangat besar.
Saat ini, Indonesia mencatat tingkat konsumsi produk-produk Coca-Cola terendah (hanya 13
porsi saji seukuran 236 ml per orang per tahun), dibandingkan dengan Malaysia (33), Filipina
(122) dan Singapura (141). Karena minuman ringan merupakan barang yang permintaannya
elastis terhadap harga, berbagai upaya dilakukan agar harga produk-produk minuman ringan
tetap terjangkau. Dibandingkan dengan Indonesia, konsumsi minuman ringan di negara
tetangga jauh lebih tinggi (Indonesia:13; Malaysia:33; Filipina:122). Untuk ilustrasi, pada
tahun 1977, konsumen bisa membeli 11 botol kecil minuman ringan mengandung soda atau
teh siap minum dengan upah minimum harian di Jakarta dan 13 botol pada tahun 2001.
Namun, sebagai perbandingan terhadap produk permen yang menaikkan harga, konsumen
bisa membeli 205 permen dengan upah yang sama pada tahun 1997 dan hanya 136 pada
tahun 2001. Elastisitas harga minuman ringan terhadap permintaan adalah -1.19 yang berarti

bahwa saat terjadi kenaikan harga, volume penjualan akan berkurang dengan prosentase yang
lebih besar daripada prosentase kenaikan harga tersebut.
Ditinjau dari segi penciptaan kesempatan kerja, industri minuman ringan memiliki efek
multiplier yang besar pada tenaga kerja. Dengan rasio sebesar 4,025, industri minuman
ringan menduduki pringkat ke - 14 dari 66 sektor industri lainya di seluruh Indonesia. Ini
berarti bahwa untuk setiap peluang pekerjaan yang tercipta, atau hilang, di industri minuman
ringan, empat kesempatan kerja akan tercipta, atau hilang, di tingkat nasional.
Delapan puluh persen penjualan minuman ringan dilakukan oleh pengecer dan pedagang
grosir dimana 90% diantaranya termasuk dalam kategori pengusaha kecil. Bagi para
pengusaha kecil tersebut, produk minuman ringan merupakan barang dagangan terpenting
mereka dengan kontribusi sebesar 35% dari total penjualan dan nilai keuntungan sebesar
34%. Industri-industri penunjang lainnya yang terkena dampak kegiatan industri minuman
ringan meliputi gelas, tutup botol, transportasi dan media.
1.2 Sejarah dari Coca Cola Company
Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca cola menjual empat dari
lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca cola, Diet coke, Sprite, Fresh Tea
dan Fanta. Coca cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca cola kurang
lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman. Produk-produk
coca cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta pemasok.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton,
seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali
mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson,
sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa
dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama
dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr.
Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan
mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk
mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk
biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G.
Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai
dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda
cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi
penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain

warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti
kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong
penjualan. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan
kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya
akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular
pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama
dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Di Indonesia, Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) merupakan salah satu produsen dan
distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI)
merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture)
antara perusahaan-perusahaan local yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independent
dan Coca Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar
produk-produk Coca Cola di dunia. Coca Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia
pada tahun 1992.
1.3 Divisi Coca Cola Company
Segmen Operasi perusahaan Coca-cola mencakup:
1. Afrika
Afrika merupakan sektor privat dengan jumlah karyawan terbesar yaitu 55.000 karyawan.
Pendapatan operasi dari coke pada divisi Afrika turun dari 4,8 % menjadi 4,6 % pada tahun
2006.
2. Asia Tenggara dan Timur dan Pasifik
Keuntungan divisi dari kesuksesan pada 2006 berasal dari Coca-Cola Zero pada penjualan di
Australia dan Thailand.
3. Uni Eropa
Divisi ini mengalami peningkatan pertumbuhan senilai 6 persen dari tahun 2005 ke tahun
2006. Faktor-faktor keberhasilan wilayah ini diraih dari kombinasi dari produk-produk baru,
pengemasan yang inovatif, dan kolaborasi dengan para konsumen.
4. Amerika Latin
Tiga pasar terbesar Coke diantaranya ialah United States, Mexico, dan Brazil. Portofolio
minuman mendapatkan poin 7 persen pada tahun 2006 dimana perusahaan melihat pada

pengembangan garis produk. Fokus Coke di Amerika Latin ialah pada penambahan air, jus,
dan minuman olahraga.
5. Amerika Utara
Perusahaan telah mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian produk MyCoke
Rewards yang melibatkan sekitar 3,5 juta subjek yang berpastisipasi, dimana lebih baik dari
1,5 juta penghargaan yang dinyatakan. Coke menerapkan uji pemasaran kopi/teh dimana
Coke menyalurkan via teknologi Far Coast Brand dimana merupakan konsep toko yang
pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006.
6. Asia Utara, Eurasia, dan Timur Tengah
Divisi ini pada tahun 2006 telah memproduksi 11 persen unit volum kasus meningkat untuk
Coke. Coke adalah penjual terbaik minuman non-alkohol di Rusia dengan 22 persen
pertumbuhan volum kasus pada tahun 2006.
7. Bottling Investment
Coke meningkatkan investasi pada bottling investment. Segmen ini memiliki kinerja yang
baik untuk Coke di tahun terakhir. Coke telah memfokuskan pada desain road to market
dan optimisasi pada infrastruktur operasi bottling di India.
1.4 Visi dan Misi Perusahaan
Dunia berubah di sekitar kita. Untuk terus berkembang sebagai bisnis selama sepuluh
tahun berikutnya dan seterusnya, kita harus melihat ke depan, memahami tren dan
kekuatan yang akan membentuk bisnis kami di masa depan dan bergerak cepat untuk
mempersiapkan apa yang akan datang. Kita harus bersiap-siap untuk hari besok. Itulah
yang kita Visikan 2020. Ini menciptakan tujuan jangka panjang untuk bisnis kami dan
mempersiapkan kami dengan "Roadmap" untuk menang bersama-sama dengan mitra
pembotolan kami.
Misi Kami
Roadmap kami dimulai dengan misi kami. Ini menyatakan tujuan kami sebagai sebuah
perusahaan dan berfungsi sebagai standar yang kita susun sebagai tindakan kami dan
pengambilan keputusan.

To refresh the world... (Untuk menyegarkan dunia ...)

To inspire moments of optimism and happiness... (Untuk menginspirasi saat


optimisme dan kebahagiaan ... )

To create value and make a difference. (Untuk menciptakan nilai dan membuat
perbedaan.)

Visi
Visi kami berfungsi sebagai kerangka kerja untuk kami dan panduan Roadmap setiap
aspek bisnis kami dengan menjelaskan apa yang kita butuhkan dalam rangka untuk terus
mencapai yang berkelanjutan, pertumbuhan yang berkualitas.

People: Be a great place to work where people are inspired to be the best they can
be. (Orang: Jadikan tempat yang bagus untuk bekerja di mana orang terinspirasi
untuk menjadikan mereka yang terbaik.)

Portfolio: Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that anticipate
and satisfy people's desires and needs. (Portofolio: portofolio merek minuman
berkualitas yang mengantisipasi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan
masyarakat.)

Partners: Nurture a winning network of customers and suppliers, together we


create mutual, enduring value. (Mitra:Memelihara jaringan pelanggan dan
pemasok, bersama-sama kami saling menciptakan nilai tambah.)

Planet: Be a responsible citizen that makes a difference by helping build and


support sustainable communities. (Planet: Jadilah warga negara yang
bertanggung jawab yang membuat perbedaan dengan membantu membangun dan
mendukung masyarakat yang berkelanjutan.)

Profit: Maximize long-term return to shareowners while being mindful of our


overall responsibilities. (Laba: Memaksimalkan jangka panjang kembali untuk
pemilik saham sementara memperhatikan tanggung jawab kami secara
keseluruhan.)

Productivity: Be a highly effective, lean and fast-moving organization.


(Produktivitas: Menjadikan sebuah organisasi, sangat efektif ramping dan

bergerak cepat.)
Budaya Kami
Budaya kami adalah mendefinisikan sikap dan perilaku yang akan dibutuhkan dari kita
untuk membuat Visi 2020 kami menjadi kenyataan.
Nilai-Nilai Kami
Nilai-nilai kami berfungsi sebagai arah untuk tindakan yang akan kami lakukan dan
menjelaskan bagaimana kita berperilaku di dunia.

Leadership: The courage to shape a better future. (Kepemimpinan: Keberanian

untuk membentuk masa depan yang lebih baik .)

Collaboration: Leverage collective genius. (Kolaborasi: Bersama membentuk


kejeniusan.)

Integrity: Be real. (Integritas: Menjadikan kenyataan.)

Accountability: If it is to be, it's up to me. (Akuntabilitas: Jika itu harus, itu


terserah kepada saya)

Passion: Committed in heart and mind. (Keinginan: Berkomitmen dalam hati


dan pikiran.)

Diversity: As inclusive as our brands. (Keanekaragaman: Seperti inklusif


sebagai merk kami)

Quality: What we do, we do well. (Kualitas: Apa yang kita lakukan, kita lakukan

dengan baik)
Fokus pada Pasar

Fokus pada kebutuhan, pelanggan kami konsumen dan mitra waralaba

Keluar ke pasar dan mendengarkan, mengamati dan mempelajari

Proses melihat dunia

Fokus pada eksekusi di pasar setiap hari

Jadilah tak pernah puas dan selalu penasaran


Bekerja Smart

Bertindak dengan urgensi

Tetap responsif terhadap perubahan

Milikilah keberanian untuk mengubah arah saat dibutuhkan

Tetap konstruktif ketidakpuasan

Bekerja secara efisien

Act Like Owners

Bertanggung jawab atas tindakan kita dan ketidakgiatan

Steward sistem aset dan fokus pada nilai bangunan

Memberikan hadiah orang-orang kami untuk mengambil risiko dan menemukan


cara yang lebih baik untuk memecahkan masalah

Belajar dari hasil kami - apa yang berhasil dan apa yang tidak
Be the Brand

Menginspirasi kreativitas, gairah, optimisme dan menyenangkan

1.5 Tujuan Perusahaan


Tujuan perusahaan adalah :
Menjadikan perusahaan minuman bersoda nomer satu di dunia.
Menguasai pangsa pasar dunia.
Menjadi perusahaan minuman terbesar sedunia.
Sebagai inovator dalam industri soft drink.
1.6 Sasaran Perusahaan
Sasaran perusahaan meliputi :
profitabilitas
posisi pasar
produktivitas
kepemimpinan teknologi
pengembangan sumberdaya manusia
hubungan antar karyawan
tanggungjawab sosial.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Lingkungan Eksternal
1. Identifikasi pesaing
Perusahaan Coca-cola memiliki dua pesaing utama, yaitu PepsiCo dan Cadbury schweppes
PLC. PepsiCo merupakan pesaing yang sangat sengit di dalam dua pertumbuhan tercepat
dalam kategori industri minuman. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1965. PepsiCo
memperoleh 60 persen pendapatannya dari snack division. PepsiCo diperingkat 19 diantara
perusahaan yang paling dikagumi di Amerika. PepsiCo terdiri dari sekitar 168.000 karyawan
dan pada tahun 2006 memiliki pendapatan lebih dari $35 billion. PepsiCo mendirikan
bisnisnya di Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, the Middle East, Africa dan Asia Pasifik.
Volume minuman PepsiCo naik sebesar 7 persen di timur tengah, Argentina, China dan Brazil
pada tahun 2006. Meksiko dan Rusia adalah dua pasar kontribusi yang kuat untuk PepsiCo.
Schweppes Cadbury adalah perusahaan penjualan gula terbesar sedunia. Mempekerjakan
sekitar 60.000 asosiasi. Perusahaan ini adalah pemenang Britains most admired award
company pada tahun 2004.
Pepsi-Cola Company yang berdiri sejak 1898, sudah melakukan ekspansi bisnis ke beberapa
produk makanan. Merger dengan Frito-Lay pada 1965 menandai lahirnya nama PepsiCo,
sebagai payung perusahaan. Kemudian PepsiCo mengakuisisi Tropicana pada 1998, dan 2001
melakukan merger dengan The Quaker Oats Company, termasuk Gatorade. Hingga sekarang,
PepsiCo sudah mempunyai lima merek besar yaitu Frito-Lay, Pepsi-Cola, Quaker,
Gatorade, dan Tropicana. Merek-merek ini membawahi produk-produk PepsiCo yang
variatif, sesuai kebutuhan dan pilihan konsumen, dari produk yang fun hingga produk ala
hidup sehat. Mekanisme pemasaran produk PepsiCo dilakukan melalui empat
departemennya, yaitu Frito-Lay North America, PepsiCo Beverages North America (PBNA),
PepsiCo International, dan Quaker Foods North America. Sejak didirikan, Coca Cola baru
mengeluarkan merek lain pada 1960-an, yakni Sprite, Fanta, dan Fresca. Diet Coke dan
Cherry Coke diperkenalkan pada 1980-an sedangkan merek Powerade baru muncul pada
1990-an. Hingga saat ini, Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum
merambah ke sektor lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang lebih peka dalam dan selangkah
lebih maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli dan mengakuisisi perusahaan
minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih maju dengan merambah
industri makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-Lay dan makanan sehat

berlabel Quaker. Total pendapatan PepsiCo, hingga kuartal III-2007 adalah US$ 27,12 miliar
dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 27,75 miliar. Pemasukan tahunan juga
meningkat pesat, di mana total pendapatan 2006 adalah US$ 35,13 miliar, naik US$ 2,57
miliar dari total pendapatan 2005. Bandingkan saja dengan pemasukan Coca Cola, yang
hingga kuartal III-2007 hanya sebesar US$ 21,52 miliar, dan periode yang sama 2006 sebesar
US$ 18,15 miliar. Sedangkan total pemasukan selama 2006 adalah US$ 24,08 miliar. Hanya
naik US$ 1 miliar dibanding pemasukan 2005. Meskipun pemasukan Coca Cola tidak terlalu
besar, data dari lembaga riset pasar Millward Brown Optimor menunjukkan bahwa merek
Coca Cola masih cukup kuat, dengan urutan ke-4 yang ditempatinya dari 10 besar Worlds
Most Powerful Brand. Nilai merek Coca Cola pun mencapai US$ 44,1 miliar pada 2007.
Demikian juga menurut survei yang diadakan majalah BusinessWeek. Dari 100 merek teratas,
Coca Cola sudah menempati urutan pertama selama tujuh tahun berturut-turut. Nilai merek
Coca Cola tahun ini sebesar US$ 65,32 miliar atau turun 3% dari 2006 sebesar US$ 67 miliar.
Sedangkan peringkat PepsiCo turun menjadi 26 setelah tahun lalu bertengger di posisi 22.
Adapun nilai merek PepsiCo tahun ini adalah US$ 12,88 miliar, naik 2% dibanding tahun lalu
sebesar US$ 12,69 miliar.
2. Perbedaan Visi Misi Coca Cola Company Dengan Pesaingnya
Visi dan Misi PepsiCo sebagai pesaing
1. Visi:
Mengembangkan semua aspek di dunia yang terlibat secara operasional, baik lingkungan,
sosial, ekonomi, serta menjadikan hari esok agar lebih baik dari hari ini
Fokus pada pemeliharaan lingkungan, aktivitas sosial, serta berkomitmen untuk membangun
kepercayaan pada pemegang saham dengan sungguh-sungguh
2. Misi:
Fokus terhadap produksi makanan dan minuman yang tepat bagi konsumen sehingga
menjadi produk premier bagi para konsumen.
Berusaha untuk memproduksi penghargaan dalam segi keuangan untuk para investor
sebagaimana PepsiCo menyediakan peluang untuk berkembang dan memperkaya para
karyawan, rekan bisnis, dan komunitas dimana mereka beroperasi.
Dalam setiap upaya yang PepsiCo lakukan, PepsiCo mempertahankan untuk bersikap jujur,
adil, dan berintegritas tinggi.

2.2 Analisis Lingkungan Internal


2.2.1 Strategi Coca Cola Company
1. Customer push
2. Coca-cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran
produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen, yaitu:
Program Promosi. Mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk
meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen
terhadap produk .
Layanan Konsumen. Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan
pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terusmenerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal
kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.
Area Marketing Contractor. Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan
pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang
luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan
mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok
usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing
Contractor (AMC) dan Street Vending.
Layanan Pendingin Produk. Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih
menyukai membeli produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan
bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam
meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.
HoReCa. Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, Cafe
3. Merchandising
Menyediakan pernak pernik untuk mendorong konsumen membeli produk coca cola
4. Workplace
Foster an open and inclusive environment based on recognized workplace human rights,
where a highly motivated, productive and committed workforce drives business success
throughsuperior execution.
5. Marketplace

Provide products and services that meet the beverage needs of our consumers, while
providing sound and rewarding business opportunities and benefits for customers, suppliers,
distributors and local communities.
6. Environment
Conduct our business in ways that protect and preserve the environment and integrate
principles of environmental stewardship and sustainable development into our business
decisions and processes.
7. Community
Invest time, expertise andresources to provide economic opportunity, improve the qualityof
life, and foster good willin communities where we operate, through locally relevant
initiatives.
Analisa kami terhadap Strategi Perusahaan adalah:
Sebagai merek yang umurnya sudah lebih dari satu abad, Coca Cola membutuhkan
penyegaran baru. Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi
yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar. Coca-Cola saat ini
membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan beberapa masalah yang dihadapinya.
Salah satunya adalah kelambatan Coca Cola menyesuaikan keinginan pasar yang mulai
meggemari minuman yang lebih sehat. Permasalahan yang dihadapi Coca Cola saat ini
adalah bertahan di tengah peralihan masyarakat dunia yang mulai meninggalkan minuman
berkarbonasi dan beralih ke jenis-jenis lain yang sedang ngetrend, seperti teh, jus, minuman
olahraga, dan air mineral.
Sejak didirikan, Coca Cola baru mengeluarkan merek lain pada 1960-an, yakni Sprite, Fanta,
dan Fresh Tea. Diet Coke dan Cherry Coke diperkenalkan pada 1980-an sedangkan merek
Powerade baru muncul pada 1990-an. Hingga saat ini, Coca Cola hanya berbasis pada
kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain. Lain halnya dengan PepsiCo yang
lebih peka dalam dan selangkah lebih maju dalam hal ini. Ketika Coca Cola sibuk membeli
dan mengakuisisi perusahaan minuman lain di seluruh dunia, PepsiCo sudah selangkah lebih
maju dengan merambah industri makanan, seperti berbagai macam snack berlabel Frito-Lay
dan makanan sehat berlabel Quaker. Untuk menembus pasar lokal, Coca Cola sudah
melakukan penetrasi ekspansi ke produk-produk lokal menggunakan strategi pemasaran yang
diluncurkan Coca Cola pada 2000, Think Local, Act Local. Misalnya mengakuisisi merek
air mineral lokal, Ades melalui PT Coca Cola Bottling Indonesia. Berkat strategi tersebut,
Coca Cola kini memiliki lebih dari 100 merek minuman di seluruh dunia. Coca Cola juga
pernah memenangkan penghargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang

paling inovatif dan atraktif, yang diselenggarakan oleh Sayers Publishing Group (Inggris) dan
CANNEX (Belanda). Saat itu, Coca Cola memperoleh gelar Can of the Year 2006dari salah
satu produknya yang bernama Coca Cola Blak, minuman kopi produksi Coca Cola Prancis.
Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan pemasaran Coca Cola agar bisa
bersaing dengan perusahaan sejenis. Kekuatan merek sebaiknya ditunjang dengan promosi
yang kontinuitas, ekspansi pasar, dan inovasi produk yang terukur.
Strategi Coca Cola di Indonesia :
Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin
besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat. Melalui riset dan
pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan
produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih
berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri.
Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam
Indonesia, Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang menjadikan
produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang beragam.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola
meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi mereka yang aktif
dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea,
teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas. Pada tahun 2003, Fanta
menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut "Fanta Oranggo",
setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun ini pula, CocaCola Indonesia meluncurkan Sunfill - produk minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah.
Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan mampu
memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan
desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea
dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea
dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003,
Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada
tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih
ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus
dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif.
Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik

melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan
TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling
efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola
juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan
memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil
dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat. Selain berinovasi dalam produk,
kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah
yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat
baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling
Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa
baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman
cepat saji yang lengkap.
2.2.2 Analisis SWOT yang digunakan Coca Cola Company
Kekuatan (Strengths-S)
1. Menguasai pangsa pasar dunia
2. Menjadi perusahaan minuman terbesar sedunia
3. Sebagai inovator dalam industri soft drink
4. Melakukan bottling investment dengan beberapa investee
5. Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik
6. Memiliki CSR yang baik
7. Memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman
Menurut analisa kami strategi SO yang harus dilakukan adalah:
Melakukan promosi di kantor-kantor, tempat fitness/olahraga,di mall-mall, di kegiatan ibuibu PKK/demo dirumah-rumah.
Membantu para agen dalam pasokan produk coca cola.
Kelemahan (Weakness-W)
1. Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi keinginan pasar
2. Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor lain
3. Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada
Peluang (Opportunities-O)
1. Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
2. Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya jaringan
3. Masih terbukanya peluang untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak

4. Pengembangan produk baru jenis makanan


5. Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
Menurut analisa kami strategi WO yang harus dilakukan adalah:
Mengurangi iklan yang berlebihan dengan memanfaatkan keberadaan agen & distributor.
Mulai melakukan pemasaran produk ke daerah-daerah yang belum dijangkau oleh produk
coca-cola.
Ancaman (Threats-T)
1. Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
2. Di beberapa Negara seperti India melarang penjualan coca-cola
3. Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-cola
4. Tingginya harga bahan mentah
5. Kesulitan mengatur seluruh anak perusahaan sedunia
6. Banyaknya pesaing dalam usaha sejenis
Menurut analisa kami strategi WT yang harus diperhatikan adalah:
Tidak menjual/memasarkan produk di negara yang melarang penjualan coca cola, namun
menggencarkan pemasaran ke negara lain yang tidak melarang penjualan coca cola, terutama
di negara-negara tropis.
Bermain di Strategi Kepemimpinan Harga dimana perusahaan berusaha menjadi perusahaan
yang berbiaya rendah karena semakin tingginya tingkat persaingan
Menurut analisa kami strategi ST yang harus dilakukan adalah:
Mulai menciptakan produk baru jenis makanan untuk menghadapi pesaing sejenis.
Mengurangi minuman berkarbonasi dengan menciptakan produk minuman yang sehat serta
menciptakan produk baru untuk makanan.
2.2.3 Sumber daya Berwujud yang dimiliki Coca Cola Company:
1. Gudang
2. Fasilitas-fasilitas Produksi dan Pemasaran Produk
3. Pembotolan dan Pengemasan
4. Sumber daya keuangan
5. Sistem Komputerisasi
6. Resep pembuatan soft drink yang telah dipatenkan. Komposisi Softdrink sebagai berikut:
1. Air : komponen utama softdrink
2. CO2 : Berguna untuk memperbaiki flavor minuman. Menghasilkan rasa masam yang enak
dan rasa krenyes-krenyes dan menggelitik di kerongkongan.
3. Gula atau pemanis :

- Softdrink regular : sukrosa (gula tebu), sirup fruktosa atau HFCS (High Fructose Corn
Syrup).
- Softdrink diet : pemanis sintetis aspartam, sakarin atau siklamat.
4. Kafein (terutama pada jenis cola dan coffe cream) : kadarnya cukup tinggi, membantu
seseorang tetap terjaga / tidak mengantuk, jantung dapat berdegub kencang sehingga tidak
direkomendasikan bagi mereka yang hipertensi, berpotensi serangan jantung koroner atau
stroke.
5. Zat pengawet : Umumnya softdrink diawetkan dengan sodium benzoat, suatu bahan
pengawet sintetis. Aman untuk bahan pangan namun ada batas maksimal yang harus
diperhatikan.
6. Zat pewarna : Ditemukan pada beberapa jenis softdrink, tidak terdapat pada softdrink
jernih. Ada zat pewarna alamiah seperti karamel (pada softdrink cola) tetapi yang banyak
digunakan adalah zat pewarna sintetis seperti karmoisin dan tartrazin.
7. Flavor buatan : seperti rasa jeruk, rasa strawberry, rasa nanas dan sebagainya merupakan
flavor sintetik, bukan hasil ekstraksi buah-buahan. Jadi jangan harapkan mengandung vitamin
dan mineral seperti yang ada pada buah-buahan.
2.2.4 Sumber daya Tak Berwujud yang dimiliki oleh Coca Cola Company:
1. Reputasi Coca Cola Company di mata masyarakat luas / Goodwill
2. Merk Dagang
3. Sistem Bisnis Global yang mulai maju
2.2.5 Kegiatan Utama Coca Cola Company :
1. Distribusi produk-produk minuman coca cola company
2. Pengembangan produk coca cola company
3. Melakukan ekspansi pasar di seluruh dunia
4. Peningkatan mutu dan standar perusahaan
5. Peningkatan kualitas karyawan
2.2.6 Kegiatan Pendukung Coca Cola Company
1. Kombinasi produk-produk baru, pengemasan yang inovatif, dan kolaborasi
dengan konsumen
2. Melakukan berbagai bentuk uji coba seperti My Coke Rewards yang melibatkan sekitar
3,5 juta subjek yang berpastisipasi, dimana lebih baik dari 1,5 juta penghargaan yang
dinyatakan. Coke menerapkan uji pemasaran kopi/teh dimana Coke menyalurkan via
teknologi Far Coast Brand dimana merupakan konsep toko yang pertama kali dibuka di
Toronto, Kanada pada tahun 2006.

3. Peningkatan investasi pada Bottling Invesment


4. Kewajiban tanggung jawab sosial kepada masyarakat
5. Membeli dan Mengakuisisi perusahaan minuman di seluruh dunia
6. Membangun Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produkproduk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan
berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing
7. Mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok
usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing
Contractor (AMC) dan Street Vending.
8. Kerjasama dengan berbagai hotel, restaurant, dan caf
9. Coca cola membuat berbagai macam bentuk pernak pernik yang berlabel coca cola untuk
lebih mengakrabkan nama coca cola dalam masyarakat
2.2.7 Kapabilitas yang dimiliki adalah:
1. Distribusi sudah secara global
2. Hubungan dengan waralaba makanan yang cukup baik
3. Kecepatan pengambilan keputusan terhadap perubahan kondisi global disetiap Negara
yang terdapat pabrikan milik coca cola company
2.2.8 Matrik SWOT
a) Kuesioner Internal Faktor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan (Strength)
Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Kekuatan :
1 = Sedikit kuat 1 = sedikit penting
2 = Agak kuat 2 = Agak penting
3 = kuat 3 = penting
4 = Sangat kuat 4 = sangat penting
No.
1

Faktor strategis
Pemasaran
a) Kerjasama dengan hotel, Caf,
Restaurant,dsb.
b) Pemasangan iklan yang sering
di berbagai media cetak
Produk
a) Harga cukup terjangkau
b) Minuman rasa unik yang disukai
masyarakat
c) Ngetrend dikalangan anak muda

Nilai

Bobot

Rating

Skor

0,073

0,291

0,055

0,164

4
4

0,073
0,073

4
4

0,291
0,291

0,073

0,291

Keuangan
a) Cash Flow lancar karena ada
pembayaran tunai
b) Harga jual hampir lebih dari 2x
harga pokok
c) Penjualan selalu mengalami
peningkatan

0,036

0,073

0,036

0,073

0,036

0,073

0,036

0,073

0,036

0,073

0,036

0,073

0,036

0,073

0,04

0,073

0,036

0,073

lingkungan sekitar

0,036

0,073

Fasilitas
Sarana & prasarana lengkap

0,036

0,073

Distribusi
a) Investasi bottling diseluruh dunia
b) Terdapat banyak agen diseluruh dunia
c) Memiliki segmentasi kerja di beberapa

4
4

0,073
0,073

4
4

0,291
0,291

negara

0,073

0,291

0,036

0,073

SDM
a) Mencetak SDM berkualitas karena
banyaknya training
b) Berbagai fasilitas yang menunjang
kesejahteraan karyawan
c) Merekrut karyawan dari lulusan
universitas ternama & memiliki
skill handal dalam bidangnya
Teknologi & Informasi
a) Menggunakan internet sebagai
sumber informasi kepada customer
b) Memiliki layanan CSS sebagai
bentuk menampung saran & kritik
masyarakat demi pelayanan yang
lebih baik
c) Coca Cola memiliki Cold Drink
Equipment
(peralatan pendingin) sangat penting dalam
meningkatkan pertumbuhan penjualan dan
mendorong tingkat keuntungan para
pelanggan

7
8

Lingkungan
Memiliki CSR yang baik terhadap

Pelatihan
Banyak dilakukan pelatihan mengenai
produk baru
yang akan dikeluarkan

Total

55

70

3,073

b) Kuesioner Internal Faktor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kelemahan


(Weakness-W)
No.
1
2

4
5

Faktor strategis
Pemasaran
Iklan terlalu berlebihan
Produk
a) Banyak produk pesaing yang sama
b) Hanya berorientasi pada minuman saja
c) Kemasan kurang variatif
d) Tidak mengikuti perubahan selera konsumen
Keuangan
a) Manajemen keuangan kurang memadai tiap

Nilai

Bobot

Rating

Skor

0,079

0,237

3
3
3
3

0,079
0,079
0,079
0,079

3
3
3
3

0,237
0,237
0,237
0,237

negara
b) Terdapat biaya pemasaran yang tinggi
SDM
a) Perekrutan kurang terseleksi dengan baik
Teknologi & Informasi
a) Beberapa kalangan masyarakat kurang paham
tentang penggunaan internet
b) Beberapa kalangan masyarakat kurang

1
2

0,026
0,053

1
2

0,026
0,105

0,026

0,026

0,053

0,105

memperhatikan
perkembangan TI
Lingkungan
Di beberapa negara terlalu ketat dalam regulasi

0,053

0,105

lingkungan
Fasilitas Pelayanan
a) Penjualan produk dibeberapa tempat tidak

0,053

0,105

dilengkapi
pembuka botol
b) Layanan internet CSS pada Coca Cola kurang

0,105

0,421

up to date

0,105

0,421

Distribusi
Kurang diperhatikannya distribusi ke beberapa
daerah
karena sulitnya transportasi
Pelatihan
Pelatihan yang diberikan tidak disesuaikan dengan

0,105

0,421

posisi
Pegawai
Total

0,026

0,026

38

43

2,947

c) Kuesioner Eksternal Faktor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Peluang


(Opportuinities)
Ukuran pembobotan : Ukuran Rating Peluang:
1 = Sedikit peluang 1 = sedikit penting
2 = Agak peluang 2 = Agak penting
3 = peluang 3 = penting
4 = Sangat berpeluang 4 = sangat penting
No
.
1

Faktor strategis
Pemasaran
Konsumsi minuman soft drink berbanding terbalik

Nilai

Bobot

Rating Skor

dengan
usia seorang
Produk
Bahan pendukung utama dalam pembuatan produk coca

0,26

1,04

cola dapat
diganti dengan produk yang lain
Keuangan
Semakin meningkatnya pendapatan penjualan PT. Coca

0,2

0,6

Cola

0,13

0,26

sempit

0,13

0,26

Distribusi
Minuman soft drink dapat diperoleh dimana saja

0,26

1,04

Teknologi & Informasi


Teknologi internet yang maju membuat dunia semakin

Total

15

0,98

30

3,2

d) Kuesioner Eksternal Faktor Analysis Strategi Untuk MengetahuiAncaman (Threat)


Ukuran pembobotan :Ukuran Rating Ancaman :
1 = sedikit penting 1 = Sedikit Mengancam
2 = Agak penting 2 = Agak Mengancam
3 = penting 3 = Mengancama
4 = sangat penting 4 = Sangat Mengancam
No.
1

Faktor strategis
Pemasaran
a) Di beberapa Negara seperti India melarang penjualan

Nilai

Bobot

Rating

Skor

coca-cola
b) Coca cola memiliki pesaing dari Pepsi dan Cadburry
Produk
a) Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman

4
4

0,18
0,18

4
4

0,72
0,72

berkarbonasi
b) Ada banyak minuman subsitusi dari produk minuman

0,18

0,72

yang lainnya
Keuangan
a) Invasi AS ke Irak yang mempengaruhi penjualan coca-

0,18

0,72

cola
b) Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan

0,09

0,18

baku
Teknologi & Informasi
Pemblokiran akses internet yang terjadi di Negara Mesir

0,09

0,18

& Libya
ketika terjadi perang, mengakibatkan jaringan internet

0,09

0,18

22

20

3,42

terhambat
Total

2.2.9 ANALISIS MATRIKS SWOT


Koordinat Analisis Internal
(Skor total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) : 2 = (3,073-2,947) = 0,126

Koordinat Analisis Eksternal


(Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) : 2 = (3,2-3,42) = -0,22
Jadi titik koordinatnya terletak pada (0,126;-0,22)
O
2.3 DIAGRAM SWOT
II I

STABILITY GROWTH
Mendukung Strategi Mendukung Strategi

W
S
Rasionalisasi Ofensif
III (0,126;-0,22) IV
RETRENCHMENT COMBINATION
T
Mendukung Strategi Mendukung Strategi
Defensif Diversifikasi
2.4 TABEL SWOT
Kuadran
I
II
III
IV

Posisi Titik
(3,073;3,2)
(2,947;3,2)
(2,947;3,42)
(3,073;3,42)

Luas Matrik
9,83
9,43
10,08
10,51

Ranking
3
4
2
1

Prioritas
Growth
Stabilitas
Penciutan
Kombinasi

Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap


ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang
Pada kuadran III ( W T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk menghadapi
setiap ancaman.
Pada kuadran I ( S O Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah
menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan
yang ada.
Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada kesempatan
sebagai acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari kelemahan.
2.5 Matrik Strategi Umum
a. Kuadran IV (ST) strategi yang telah dan belum dilakukan :

Diversifikasi Horizontal (ST) : Menambah produk baru yang tidak berhubungan


dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama.

b. Kuadran III (WT) strategi yang telah dan belum dilakukan :

Penciutan (WT) : Menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan kepada
pihak lain.

c. Kuadran I (SO) strategi yang telah dan belum dilakukan :

Penetrasi Pasar (SO) : dimana perusahaan meningkatkan pangsa pasar untuk produk
saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.

d. Kuadran II (WO) strategi yang telah dan belum dilakukan :

Pengembangan pasar (WO) : Meningkatkan kerja sama dengan marketplace untuk


meningkatkan pendistribusiaan produknya.

2.6 Program-Program atau Strategi yang dapat direncanakan untuk Pengembangan


Institusi
Kondisi Internal
Kekuatan (S)
Kerjasama dengan

Kelemahan (W)
Iklan terlalu

hotel, Caf,

berlebihan.

Restauran.

Banyak produk

Harga cukup

pesaing yang

terjangkau.

sama.

Terdapat banyak

Hanya

agen diseluruh

berorientasi pada

dunia.

minuman saja

Kondisi

Peluang (O)

Konsumsi minuman

Mengurangi

Eksterna

soft drink berbanding

iklan yang

terbalik dengan usia

berlebihan

seorang.

dengan

Minuman soft drink

Melakukan promosi memanfaatkan

dapat diperoleh

di kantor-kantor,

keberadaan agen

dimana saja.

tempat

& distributor.

fitness/olahraga,di

Mulai

mall-mall, di

melakukan

kegiatan ibu-ibu

pemasaran

PKK/demo dirumah-

produk ke daerah-

rumah.

daerah yang

Membantu para

belum dijangkau

agen dalam pasokan

oleh produk cocacola.


Mulai

Ancaman

Di beberapa Negara

produk coca cola.


Tidak

(T)

seperti India

menjual/memasarka

menciptakan

melarang penjualan

n produk di negara

produk baru jenis

coca-cola.

yang melarang

makanan untuk

Coca cola memiliki

penjualan coca cola,

menghadapi

pesaing dari Pepsi

namun

pesaing sejenis.

dan Cadburry

menggencarkan

Mengurangi

Produk.

pemasaran ke negara

minuman

Banyak konsumen

lain yang tidak

berkarbonasi

yang mulai

melarang penjualan

dengan

meninggalkan

coca cola, terutama

menciptakan

minuman

di negara-negara

produk minuman

berkarbonasi.

tropis.

yang sehat serta

Bermain di Strategi

menciptakan

Kepemimpinan

produk baru

Harga dimana

untuk makanan.

perusahaan berusaha
menjadi perusahaan
yang berbiaya

rendah karena
semakin tingginya
tingkat persaingan
2.7 Strategi bisnis unit
1. Diversifikasi Horizontal (ST) : Menambah produk baru minuman sehat seperti diet
coke, coca cola zero & produk makananyang tidak berhubungan dengan tujuan
memuaskan pelanggan yang sama.
Aktivitas yang harus dilakukan :
- Mengurangi minuman berkarbonasi dengan menciptakan produk minuman yang sehat,
seperti coca cola zero & diet coke serta menciptakan produk baru untuk makanan
Sumber dana yang dibutuhkan:
- Sumber dana yang dibutuhkan sebesar Rp. xxx
PIC yang bertanggung jawab:
- PIC yang bertanggung jawab dalam pendirian gedung adalah Sdr. Teguh
Output yang dihasilkan :
- Terdapat variasi produk minuman sehat dan makanan bergizi
- Membeli mesin untuk produksi minuman sehat dan makanan
- Melakukan perawatan/peremajaan mesin
- Jumlah konsumen meningkat
Outcome yang didapatkan :
- Mesin produksi bisa bertahan 5-10 tahun kedepan
- Pendapatan dari penjualan produk meningkat pada produk minuman sehat dan makanan
Impact bagi perusahaan :
- Pendapatan perusahaan meningkat karena ada pertambahan produk minuman sehat dan
makanan bergizi
- Image perusahaan semakin baik dimata masyarakat karena masih memperhatikan kesehatan
masyarakat
- Laba perusahaan meningkat
2. Penciutan (WT) : Menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari perusahaan kepada
pihak lain untuk meminimalisasi biaya produksi.
Aktivitas yang harus dilakukan :
- Perusahaan Coca Cola menjual salah satu bisnis unitnya (Persh.Film Columbia Picture)
kepada Sony
Sumber dana yang didapatkan:

- Sumber dana yang didapatkan sebesar Rp. xxx


PIC yang bertanggung jawab:
- PIC yang bertanggung jawab adalah Sdr. Heru
Output yang dihasilkan :
- Asset tetap perusahaan berkurang namun Modal perusahaan bertambah karena hasil dari
penjualan salah satu bisnis unitnya
- Perusahaan bisa lebih fokus dalam pengembangan/penambahan produk pada pabrikasinya
dan dapat bermain di strategi harga rendah
- Perusahaan dapat melakukan investasi asset mesin untuk produk minuman sehat & makanan
karena ada penambahan modal
Outcome yang didapatkan :
- Perusahaan dapat mengatasi persaingan industri yang ketat
- Perusahaan dapat memaksimalkan efisiensi biaya
- Variasi Produk bertambah
- Pendapatan dan penjualan perusahaan meningkat
Impact bagi perusahaan :
- Produk digemari oleh konsumen
- Mengurangi kerugian yang ada
3. Penetrasi Pasar (SO) : dimana perusahaan meningkatkan pangsa pasar untuk produk
saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.
Aktivitas yang harus dilakukan:
- Melakukan promosi di kantor-kantor, tempat fitness/olahraga,di mall-mall, di kegiatan ibuibu PKK, door to door.
- Mendirikan agen-agen dan distribusi serta bekerja sama dengan banyak supplier
Sumber dana yang dibutuhkan:
- Sumber dana yang dibutuhkan sebesar Rp. xxx
PIC yang bertanggung jawab:
- PIC yang bertanggung jawab dalam pendirian agen-agen dan distribusi adalah Sdr. Teguh
Output yang dihasilkan :
- Berdirinya agen-agen dan distribusi dilokasi yang strategis dan jaringan dengan banyak
supplier meningkat
Outcome yang didapatkan :
- Penjualan produk coca cola meningkat
- Jaringan agen dan distribusi meningkat serta jumlah supplier banyak

Impact bagi perusahaan :


- Pendapatan perusahaan meningkat
4. Pengembangan pasar (WO) : Perusahaan meningkatkan kerja sama dengan
marketplace untuk meningkatkan pendistribusiaan produk coca cola.
Aktivitas yang harus dilakukan:
- Melakukan pemasaran produk ke daerah-daerah yang belum dijangkau oleh produk cocacola dan melakukan kerjasama dengan banyak agen & distribusi.
Sumber dana yang dibutuhkan:
- Sumber dana yang dibutuhkan sebesar Rp. xxx
PIC yang bertanggung jawab:
- PIC yang bertanggung jawab dalam pendirian gedung adalah Sdr. Teguh
Output yang dihasilkan :
- Produk Coca Cola dapat dinikmati dan dikenal oleh semua masyarakat dan terdistribusi
dengan baik/merata.
Outcome yang didapatkan :
- Penjualan Produk meningkat karena produk terdistribusi dengan baik
Impact bagi perusahaan :
- Pendapatan perusahaan meningkat
- Produk Coca Cola digemari oleh konsumen/masyarakat luas
Key
Performan
ce
Unit

Indicator

Ukuran

Base Line

sasaran

Realisasi (th

pencapai

2007)

an

Skor
(

wak
(KPI)
1.

(th 2006)

hasil

tu

hasil

wakt %

Kiner

ja

Pendapatan
dari

1. Jumlah

Produk

penjualan

pendapatan

1.815.000.000. 1.816.902.952.

si

produk
meningkat

penjualan
produk

000

pada

minuman

produk

sehat &

000

$
2.152.000.000.
1 th

000

1,
1 th

minuman
sehat
&

makanan

makanan
2. Variasi
merk

2. Jumlah

Produk

variasi merk

bertambah

produk

1,
$ 100

400

1 th

500

1 th

3.
Penjualan

3. unit

produk

volume

coca cola

penjualan

meningkat

produk

0,
$ 214.000.000

$ 291.040.000

5 th

$ 227.000.000

Total

1 th

3,2

1,07

4. Jaringan
agen dan

4. Jumlah

Marketi distribusi

jaringan agen

ng

& distribusi

meningkat
serta

2,6
1800

2000

1 th

5300

1 th 5

2,65

jumlah
supplier
banyak

serta supplier

Skor Kinerja Total


3,72
Skor Kinerja Rata-Rata (Skor Kinerja Total Jumlah KPI)
0,93

http://triyasapritantina.blogspot.com/2011/11/ekonomi-bisnis.html
30 april 2012

Anda mungkin juga menyukai