Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Setelah ini jangan lupa download laporan pendahuluan askep gagal jantung kongestif
keperawatan,
perencanaan
keprawatan,
pelaksanaan
keperawatan.
3.1
1.
Pengkajian
Biodata klien
Nama
Ny.A.W
Umur
82 tahun
Jenis kelamin
Perempuan
Status
Menikah
Alamat
Agama
Kristen Protestan
Suku/bangsa
Minahasa/Indonesia
Pendidikan
Pekerjaan
SD
:
Tidak ada
Tanggal MRS
Tanggal pengkajian
Diagnosa medis
Ny. L.E
Umur
58 tahun
Pekerjaan
2.
Pensiunan
Alamat
Anak
Keluhan utama
keperawatan
dan
evaluasi
Sesak napas
3.
Riwayat kesehatan
a.
b.
c.
4.
Riwayat psikososial
Klien kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, klien tampak cemas, klien mengatakan
ingin selalu diperiksa oleh dokter, klien selalu minta obat untuk diminum, klien mampu berinteraksi
dengan perawat dan pasien lain diruangan, keluarga klien tampak tenang.
5.
Riwayat spritual
Klien beragama Kristen protestan, klien percaya dengan agama yang diyakininya sekarang, walaupun
klien khawatir dengan keadaanya keluarga tetap menyerahkan proses kesembuhan klien pada Tuhan
Yang Maha Esa.
6.
a.
Nutrisi
m masuk RS : Pola makan klien 3 x /hari Jenis makanan : nasi, ikan, sayur, dan kadang-kadang buah, nafsu makan baik
engkajian
: Klien sudah makan pagi dan siang, jenis makanan bubur, ikan, sayur, klien mengatakan nafsu makan
berkurang, klien hanya makan 5-6 sendok klien mengeluh mengalami kesulitan dalam menelan
b.
Cairan
m masuk RS : klien minum 4-5 gelas/haru, jenis air putih, kadang-kadang pagi hari minum kopi satu gelas, menurut
keluarga klien hanya minum sedikit.
ngkajian
Eliminasi
Sebelum masuk RS
BAB : Frekuensi :
Konsistensi :
Lembek, Padat
Warna :
Kuning kecokelatan
BAK : Frekuensi :
3-4 x/hari
Warna :
kuning jernih
Saat Pengkajian
BAB : Klien belum BAB, BAK 2 x sejak masuk RS, klien menggunakan diapers
masuk RS
d.
: Klien dapat memenuhi aktivitas sahari-hari secara mandiri, misalnya makan, minum, personal hygiene
gkajian
masuk RS
gkajian
Aktivitas
: Klien terbaring ditempat tidur, aktivitas klien dibantu sepenuhnya oleh perawat dan keluarga, klien
mengeluh badan terasa lemah dan bertambah sesak saat beraktivitas
e.
Personal hygiene
: Klien mandi 2 hari sekali, menyikat gigi dilakukan bersama-sama saat mandi, mencuci rambut seminggu 2
kali
: Sejak berada diruangan klien belum mandi, dan belum mengganti pakaian
f.
masuk RS
: Klien tidur malam 7-8 jam/hari, tapi sering terbangun karena batuk, tidur siang 1-2 jam/hari
gkajian
: klien mengatakan klien mulai tidur pukul 23.30 tapi sering terbangun karena sesak napas dan batuk
g.
Ketergantungan
Alkohol
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
7.
Pemeriksaan fisik
a.
Keadaan umum : tampak sakit berat, klien terbaring ditempat tidur dengan menggunakan 2 bantal
dibawah kepala
b.
c.
Tanda-tanda vital :
TD : 100/70 mmhg
N : 96 x/m
R : 30 x/m
SB : 36,6 C
d.
Inspeksi
: rambut beruban dan distribusinya merata, kebersihan cukup tidak ada ketombe, tidak ada
lesi
Mata
-
Inspeksi
: Konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus tampak odem pada palpebra sebelah kanan
Hidung
-
Inspeksi
: Septum ditengah/tidak ada defiasi, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik, terpasang
Inspeksi
: Tampak bersih, simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
Inspeksi
: Bibir sianotik, gigi sudah tidak lengkap, klien menggunakan gigi palsu
Leher
-
Inspeksi
Palpasi
Dada
-
Inspeksi
Palpasi
: Simetris kiri dan kanan,pergerakan dada mengkuti irama pernapasan, bentuk dada normal
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, iktus kordis teraba pada ruang interkostalis
midklavikula ke-6
-
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 terdengar pelan, Bunyi jantung S3(Gallop) terdengar, terdengar
ronchi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Redup
Genetalia
-
Inspeksi
Anus
-
Inspeksi
Ekstremitas atas
Kiri :
-
Inspeksi
Palpasi
: tidak terdapat odem, akral teraba dingin dan berkeringat, nadi radialis teraba lemah dan
kecil, N : 92 x/m
Kanan :
-
Inspeksi
: ROM : baik, kekuatan tonus otot : 4, terpasang IVFD dengan cairan Asering 30 gtt/mnt, jari-
jari sianotik
-
Palpasi
: tidak terdapat odem, akral teraba dingin dan berkeringat, nadi radialis teraba lemah
Ekstremitas bawah
Kiri :
-
Inspeksi
: ROM : baik, tidak ada lesi, tampak odem pada kedua kaki, jari-jari sianotik
Palpasi
: Terdapat odem pada kedua kaki, akral teraba dingin, tidak nyeri tekan
Kanan :
-
Inspeksi : ROM : baik, tidak ada lesi, tampak odem pada kedua kaki, jari-jari sianotik
Palpasi
: Terdapat odem pada kedua kaki, akral teraba dingin, tidak nyeri tekan
Kulit
-
Inspeksi ; warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tampak pucat
Palpasi
8.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium :
Tanggal : 14 agustus 2010
Nilai Normal
LED : 20
0-20
Hb : 5,8 gr/dl
12-14 gr/dl
5000-1000 mm3
N. Segmen : 82 %
40-60 %
Limfosit : 16 %
25-40 %
Monosit : 2 %
3-5 %
Trombosit : 102.000/mm3
Natrium : 120 mmol/L
136-145 mmol/L
3,1-5,1 mmol/L
Chlorida ; 80 mmol/L
97-111 mmol/L
9.
Therapy medis
IVFD Asering : 30 gtt/m
Rantidine : 2 x 150 gr.IV
Allupent 3 x 1 amp
Bicnat : 3 x 2
Furocemid : 1-1-0
Oksigen tambahan : 2 L/m
Terdengar ronchi
Hb : 5,8
DATA
PENYEBAB
Anemia kronik
Ds :
Klien
mengeluh
sesak
MASALAH
Penurunan
curah jantung
napas
Klien mengeluh nyeri dada
Do :
Hipertrofi ventrikel
Pemendekan miokard
TD : 100/70 mmhg
N : 92 x/m, teraba lemah
dan kecil
Pengisian LV menurun
Penurunan curah jantung
DS :
Klien
mengeluh
sesak
Kongesti pulmonal
napas
DO :
Tekanan hidrostatik
Kerusakan
pertukaran gas
tekanan osmotik
Pengumpulan cairan
kedalam area interstisial
paru
Sesak napas, sianotik
Kerusakan pertukaran gas
DS :
Klien
badan
terasa lemah
Intoleransi
aktvitas
DO :
Klien
tampak
sesak,
terpasang O2 2 L/m
Klien terbaring ditempat
Kelemahan otot
Intoleransi aktivitas
klien
dibantu
DO :
Klien
tampak
terpasang
sesak,
O2 nasal
canule 2 L/m
Edema pada wajah dan
kaki
Terdapat asites
Distensi vena jugularis
Bunyi jantung S3 (Gallop)
Angiotensin I ACE II
Pengeluaran ADH
Retensi natrium dan air
Edema sistemik
Kelebihan volume cairan
Kelebihan
volume cairan
Ds :
Klien tampak cemas
DO :
Klien mengatakan ingin
selalu diperiksa oleh dokter
Perburukan kondisi
penyakit
Stress psikologis
DS :
Ansietas
Penurunan curah jantung
DO :
pada
estremitas
Angiotensin I ACE II
ekstremitas bawah
Klien
hanya
ditempat tidur
terbaring
Ansietas
Pengeluaran ADH
Retensi natrium dan air
Edema sistemik
Resiko kerusakan integritas
kulit
Resiko
kerusakan
pertukaran gas
3.1.1
Diagnosa keperawatan
1.
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard yang ditandai dengan :
Ds :
-
Do :
-
TD : 100/70 mmhg
Wajah pucat
Konjungtiva pucat
Hb 5,8
2.
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan pengumpulan cairan kedalam area interstisial paru
yang dtandai dengan :
DS :
-
DO :
3.
R : 30 x/m
N : 92 x/m
Terdengar ronchi
2 L/m
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai O 2 pada otot dan jaringan yang ditandai
dengan :
DS :
-
DO :
4.
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium dan air yang ditandai dengan :
DS :
DO :
5.
R : 30 x/m
Terdapat asites
Terdengar ronchi
6.
Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema yang ditandai dengan :
DS :
DO :
-
3.3.1
Asuhan keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny.A.W DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI PAVILIUN ELISABETH RSU BTHESDA GMIM TOMOHON
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Penurunan
TUJUAN
PERENCANAAN KEPERAWATAN
INTERVENSI
IMPLEMENTAS
KEPERAWATA
RASIONALISASI
perubahan keperawatan
Jam : 14.50
1. Observasi tandatanda vital
1. Membantu dalam
1. Mengobservasi tan
memilih intervensi
tanda vital
selanjutnya
R : 30 x/m
SB : 36,6 C
2. Palpasi nadi perifer 2. Nadi mungkin cepat 2. N : 92 x/m, teraba
kriteria hasil :
Do :
Klien melaporkan
TD : 100/70 mmhg
penurunan sesak
3. Pantau TD
lemah
dada
mengkompensasi dan
jugularis
gagal jantung
normal lagi
Distensi
dan
vena
bawah
mengurangi beban
Bibir
dan
kaki
dan
4. S1 dan S2 mungkin
4. Catat bunyi jantung
tangan
melemah karena
menurunya kerja
pompa, irama gallop
sianotik
Wajah pucat
Konjungtiva pucat
Hb 5,8
3. TD : 100/70 mmhg
Jam : 15.00
4. Bunyi jantung S1 d
S2 melemah, terden
5. Pucat menunjukan
menurunya perfusi
perifer sekunder
jari-jari sianotik
terhadap tidak
adekuatnya curah
jantung
6. Memperbaiki efisiensi
Jam : 15.05
6. Pertahankan duduk
menurunkan
kebutuhan/ konsumsi
fowler, dengan
semi fowler
memberi sokongan
kerja berlebihan
bantal dipunggung
klien dan ditangan
7. Meningkatkan sediaan
klien
oksigen untuk
7. Berikan oksigen
kebutuhan miokard
tambahann sesuai
dengan program
hipoksia/iskemia
Jam : 15.10
7. Mengobservasi
kepatenan oksigen
pengobatan
berhubungan tindakan
Jam : 15.00
1. Auskultasi bunyi
1. Menyatakan adanya
napas
1. Mengkaji bunyi na
kongesti paru/
pengumpulan sekret
tambahan ronchi, k
dtandai dengan :
dapat
DS :
mendemonstrasikan
Jam : 15.20
DO :
dengan kriteria
terpasang-
2 L/m
- Penggunaan
dalam
Jam : 15.30
Bebas gejala
bantu pernapasan
Berpartisipasi
dalam program
3. Menganjurkan klie
distress pernapasan
otot-
napas
3. Dorong perubahan
posisi dengan sering
- R : 30 x/m
pengobatan dalam
- N : 92 x/m
batas kemampuan
Tanda-tanda vital
- Terdengar ronchi
3. Membantu mencegah
atelektasis dan
pneumonia
miring kanan
Jam : 15.35
4. Mempertahankan k
di kursi, atau
4. Menurunkan konsumsi
pertahankan posisi
oksigen/ kebutuhan
memberikan sokon
dan meningkatkan
inflamasi paru
maksimal
Jam : 15.10
5. Mengobservasi
5. Berikan oksigen
tambahan sesuai
kepatenan oksigen
5. Meningkatkan
dengan program
konsentrasi oksigen
pengobatan
memperbaiki atau
menurunkan
hipoksemia jaringan
3
Intoleransi aktivitas
Setelah dilakukan
Jam : 15.50
berhubungan dengan
tindakan
penurunan suplai
keperawatan
kelemahan contoh
selama 3 hari
pengobatan, nyeri
menyebabkan klien
dharapkan klien
dan obat.
dengan :
dapat berpartisipasi
1. Kaji penyebab
1. Kelemahan adalah
1. Menanyakan kepad
menyebabkan
klien mengatakan
DS :
di inginkan dengan
kelemahan
- Klien mengeluh
kriteria hasil :
Klien dapat
beraktivitas
- Klien mengeluh
memenuhi
kelelahan
kebutuhan
DO :
perawatan diri
sendiri
terpasang O2 2 L/m
- Klien terbaring
dekompensasi jantung
untuk pemenuhan d
Menurunya
kelemahan dan
aktivitas
kelelahan
- Aktivitas klien
dibantu oleh keluarga
dan perawat
beraktivitas bahkan
Jam : 17.50
batas normal
dalam aktivitas
selama aktivitas
indikasi, selingi
periode aktivitas
tanpa mempengaruhi
dengan periode
mengeluh kesulitan
istirahat
kebutuhan oksigen
dalam menelan
berlebihan
makanan
Jam : 18.30
4. Mengobservasi tan
setelah aktivitas,
aktivitas
obat, perpindahan
TD : 100/60 mmhg
menggunakan
N : 94 x/m
penurunan fungsi
R : 32 x/m
5. Catat respon
kardiopulmonal
jantung
5. Penurunan atau
terhadap aktivitas,
ketidakmampuan
catat takikardia,
miokardium untuk
disritmia, dispnu,
meningkatkan volume
klien berkeringat da
berkeringat dan
sekuncup selama
pucat
aktivitas dapat
menyebabkan
peningkatan segera
pada frekuensi jantung
dan kebutuhan oksigen
Kelebihan
cairan
berhubungan tindakan
dengan
Jam : 18.00
retensi keperawatan
keseimbangan
menyebabkan
dan pengeluaran ca
pemasukan dan
ditandai dengan :
diharapkan klien
pengeluaran selama
berlebihan meskipun
DS :
dapat
24 jam
klien menggunakan
mendemonstrasikan
masih ada
DO :
volume cairan
BAK
kriteria hasil:
2. Terdapat distensi ve
Jam : 18.05
2. Retensi cairan
2. Kaji distensi vena
berlebihan dapat
dimanifestasikan oleh
- Terdapat asites
pembendungan vena
- Terdengar ronchi
diterima
tubuh dependen
dan pembentukan
edema
- Distensi
jugularis
- Bunyi
(Gallop)
jugularis, tampak
S3
Jam : 18.25
3. Menganjurkan kepa
klien untuk
3. Ubah posisi dengan 3. Mengurangi
meninggikan kaki b
sering, tinggikan
pembentukan edema
dependen
dengan menempatk
4. Mengauskultasi bu
napas, terdengar ro
4. Auskultasi bunyi
napas, catat
4. Kelebihan volume
Jam : 18.40
cairan sering
5. Mengkaji bising us
tambahan
mengakibatkan
kongesti paru
makan berkurang k
mengalami kesulita
distensi abdomen
dapat mengganggu
dalan menelan
dan konstipasi
makanan
interstisial
Ansietas
Setelah dilakukan
Jam : 18.55
1. Kaji tingkat ansietas1. Dapat membantu
1. Mengakaji tingkat
perawat dalam
kecemasan klien : k
ditandai dengan :
selama 3 hari
menentuka intervensi
mengatakan ingin
DS :
diharapkan ansietas
selanjutnya
klien mengatakan in
oleh dokter
DO :
- klien tanpak cemas
kriteria hasil :
- Ekspresi wajah
gelisah
tenang
- klien tidak takut
Jam : 19.00
2. Ciptakan lingkungan2. Dapat meningkatkan 2. Menciptakan
yang tenang
kemampuan koping
lingkungan yang
klien
3. Berikan health
3. Health education
education
berguna untuk
Jam : 19.10
3. Menjelaskan kondi
usaha pencegahan
penjelasa mengenai
memperkuat koping,
factor-faktor yang
menyebabkan
menerima semua
timbulnya sesak na
pembengkakan yan
integritas tindakan
berhubungan keperawatan
Jam : 19.20
1. Lihat kulit, catat
penonjolan tulang,
gangguan sirkulasi,
imobilitas, gangguan
ditandai dengan :
diharapkan klien
sirkulasinya
status nutrisi
dapat
terganggu,
Edema
pada mempertahankan
ditempat tidur
kegemukan atau
kurus
dengan kriteria
menurunkan waktu
- Mendemonstrasi-
mengganggu aliran
darah
kan perilaku/
tekhnik mencegah
kerusakan kulit
Jam 19.30
diindikasikan untuk
penggunaan sabun,
krim
Jam : 19.35
perawatan kulit,
dengan mengoleska
tertekan
Jam : 19.40
5. Mengganti pakaian
keriput
3.4
Catatan perkembangan
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-2
TANGGAL : 16-08-2010
Hari/
NO.
Implementasi
Evaluasi
tanggal
DX
Keperawatan
Keperawatan
Senin/16/
agustus/
2010
Jam : 08.30
1. Mengontrol ku klien, KU :
Jam : 13.30
S : Klien mengeluh nyeri
dada
Compos Mentis
O:
2. Mengobservasi tanda-tanda
- TD : 100/70 mmhg
vital
N : 88 x/m
R : 30 x/m
SB : 36,2 C
melemah, terdengar
teratur
4. TD : 110/60 mmhg
Jam : 08.40
5. Bunyi jantung S1 dan S2
jari-jari sianotik
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
keperawatan
Jam : 09.05
9. Mengobservasi kepatenan
oksigen yang klien butuhkan,
sebanyak 2 L/m
2
Jam : 08.40
Jam : 13.45
napas yang
O:
sesak napas
Jam : 09.15
R : 30 xm
Terdapat ronchi
Jam : 09.25
sianotik
keperawatan
Jam : 10.15
1. Menanyakan kemampuan
Jam : 14.00
S : Klien mengeluh badan
dan kelelahan
O:
perawat
TD : 100/60 mmhg
Jam : 11.20
N : 94 x/m
R : 32 x/m
dan berkeringat
Jam : 12.00
P : Lanjutkan tindakan
4. Mengobservasi tanda-tanda
keperawatan
Jam : 12.10
Jam : 14.15
S:
O:
jugularis
saat auskultasi
A : Masalah belum teratasi
Jam : 12.35
P : Lanjutkan tindakan
keperawatan
Jam : 12.55
Jam : 14.35
gelisah
gelisah
Jam : 13.00
P : lanjutkan tindakan
keperawatan
Jam : 13.15
Jam : 14.45
S:
O:
Jam : 13.05
2. Mengatur klien dari posisi
miring kiri ke posisi miring
Jam : 13.15
4. Memberikan perawatan kulit,
dengan mengoleskan losion
pada area yang tertekan
Jam : 13.20
5. Mengganti pakaian klien yang
P : Lanjutkan tindakan
yang menonjol
aktual
kanan
Jam 13.10
keperawatan
Hari/
NO.
Implementasi
Evaluasi
tanggal
DX
Keperawatan
Keperawatan
Senin/17/
agustus/
2010
Jam : 08.30
1. Mengontrol ku klien, KU :
Jam : 13.30
S : Klien mengeluh sesak
dada hilang
O:
- TD : 110/70 mmhg
2. Mengobservasi tanda-tanda
vital
N : 88 x/m
R : 28 x/m
melemah, terdengar
SB : 36 C
Jam : 08.55
6. Memberikan transfusi darah 1
kantong
Jam : 09.00
7. Mempertahankan klien pada
posisi semi fowler, dengan
memberi sokongan bantal
dipunggung klien dan ditangan
klien
Jam : 09.05
8. Melepaskan oksigen yang
digunakan klien dengan
melihat kondisi klien
2
Jam : 08.40
Jam : 13.45
napas berkurang
O:
berlendir
Jam : 09.15
menggunakan oksigen
Klien tidak
tambahan
R : 28 x/m
Terdapat ronchi
A : Masalah teratasi
keperawatan
Jam : 10.15
Jam : 14.00
1. Menanyakan kemampuan
dan kelelahan
O:
perawat
TD : 110/70 mmhg
Jam : 11.20
N : 88 x/m
R : 28 x/m
dan berkeringat
Jam : 12.00
P : Lanjutkan tindakan
4. Mengobservasi tanda-tanda
vital setelah aktivitas
TD : 110/70 mmhg
N : 90 x/m
R : 30 x/m
5. Nadi perifer teraba lemah dan
cepat, tampak sesak napas,
klien berkeringat dan pucat
pada wajah
keperawatan
Jam : 12.10
Jam : 14.15
S:
O:
jugularis
- Terdapat asites
saat auskultasi
asites
Jam : 12.35
P : Lanjutkan tindakan
keperawatan
Jam : 18.55
Jam : 14. 30
gelisah
gelisah
Jam : 19.00
P : lanjutkan tindakan
keperawatan
Jam : 12.55
Jam : 14.45
S:
O:
Jam : 13.00
2. Mengatur klien dari posisi
miring kiri ke posisi miring
Jam : 13.10
4. Memberikan perawatan kulit,
P : Lanjutkan tindakan
kanan
Jam 13.05
keperawatan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan beberapa permasalahan yang ada, dimana akan dibahas tentang teori
dan pelaksanaan asuhan keperawatan serta menilai adanya kesenjangan antara teori dan pelaksanaan
asuhan keperawatan serta menilai adanya kesenjangan antara teori dan praktek, yang dijumpai selama
asuhan keperawatan kepada klien Ny.A.W di paviliun Elisabeth RSU Bethesda GMIM Tomohon mulai
tanggal 15-17 agustus 2010. Untuk dapat memudahkan pembahasan, maka penulis akan membahas
berdasarkan tahap-tahap dalam proses keperawatan.
4.1 Pengkajian keperawatan
Pada tahap ini penulis melakukan pengunpulan data dengan menggunakan metode proses
keperawatan terutama pengkajian pada sistem peredaran darah. Data yang di dapat dari hasil pengkajian
diperoleh dari klien sendiri dan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratoriun, yang selanjutnya
data-data tersebut dianalisa dan ditegakkan sebagai diagnosa keperawatan.
Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan kasus, didapatkan kesenjangan, dimana tidak semua
data dalam teori ditemukan dalam kasus, dan data dalam kasus ditemukan dalam teori. Data yang tidak
ada dalam teori dan ditemukan dalam kasus adalah klien mengeluh sulit menelan, nadi cepat dan lemah
dan data yang ditemukan dalam kasus dan tidak ada dalam teori adalah diare, perubahan tingkat
kesadaran misalnya letargi, nyeri abdomen kanan atas, episode pingsan. Perbedaan antara teori dan
praktek ini karena semua data yang ada dalam teori bersfiat umum sedangkan kasus ini dipusatkan pada
satu individu saja, dimana setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda.
4.2 Diagnosa keperawatan
Secara teoritis diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan gagal jantung kongestif ada
6 yaitu penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardium, intoleransi
aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen yang membawa nutrisi kejaringan, kelebihan
volume cairan berhubungan dengan retensi air dan nutrisi, resiko tinggi kerusakan pertukaran gas
berhubungan dengan pengunpulan cairan keruang interstisial paru, resiko tnggi terhadap kerusakan
integritas kulit berhubungan dengan edema, kurang pengetahuan mengenai kondisi, program
pengobatan berhubungan dengan kurang pemahaman.
Sedangkan pada kasus penulis menemukan 6 diagnosa yaitu penurunan curah jantung
berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardium, intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen yang membawa nutrisi kejaringan, kelebihan volume cairan berhubungan
dengan retensi air dan nutrisi, resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan pengunpulan
cairan keruang interstisial paru, resiko tnggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
edema, kurang pengetahuan mengenai kondisi, program pengobatan berhubungan dengan kurang
pemahaman, ansietas berhubungan dengan kondisi penyakit. Dari ke-6 diagnosa diatas ada satu
diagnosa yang tidak ada dalam teori yaitu ansietas, diagnosa tersebut diangkat karena adanya data-data
penunjang, sedangkan satu diagnosa dalam teori tidak ditemukan dalam kasus yaitu kurang
pengetahuan, diagnosa in tidak diangkat karena tidak ada data-data yang menunjang dank lien sudah
beberapa kali masuk RS.
4.3 Perencanaan keperawatan
Rencana keperawatan dalam kasus ini disusun dengan menggunakan beberapa komponen antara
lain penentuan tujuan dan kriteria hasil, penentuan intervensi keperawatan serta rasionalisasi.
Perencanaan yang disusun juga berdasarkan teori, namun ada beberapa intervensi yang ada dalam teori
tidak di susun dalam kasus hal ini disesuaikan dengan respon dan kondisi dari klien, adapun beberapa
intervensi yang tidak ada dalam teori di masukan dalam kasus sesuai dengan respon.
4.4 Pelaksanaan keperawatan
Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan intervensi yang telah disusun
sebelumnya. Selama pelaksanaa tindakan keperawatan penulis tidak menemui hambatan, karena klien
dan keluarga kooperatif dengan perawat selama tindakan keperawatan diberikan, dan ditunjang dengan
hubungan salng percaya antar perawat, klien dan keluarga, keterlibatan keluarga selama proses
perawatan membantu perawat menimbulkan rasa percaya terhadap tindakan yang dlakukan perawat.