Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
parasimpatis
dengan
badan
sel
terletak
pada
kolumna
dilepaskan.
Meskipun
pada
beberapa
spesies
transmitter
melalui
n.hipogastrik.
Leher
vesica
urinaria
menerimapersarafan yang banyak dari sistem saraf simpatis dan pada kucing
dapatdilihat pengaturan parasimpatis oleh simpatis, sedangkan peran
sistimsimpatis pada proses miksi manusia tidak jelas. Simpatektomi lumbal
sajatidak berpengaruh pada miksi meskipun pada umumnyaakan menimbulkan
ejakulasi retrograd. Leher vesica urinaria priabanyak mengandung transmitter
noradrenergik dan aktivitas simpatis selamaejakulasi menyebabkan penutupan
dari leher vesica urinaria untukmencegah ejakulasi retrograde
3.
yang
mendapat
persarafan
somatik.
Onufrowicz
pleksus
ini
dapat
digolongkan
sebagai
saraf
sensorik
pasien
yang
telah
mengalami
kordotomi
anterolateral,
menyimpulkan bahwa jaras ascending dari vesica urinaria dan uretra berjalan
di dalam traktus sphinothalamikus. Serabut spinobulber pada kolumna dorsalis
juga berperan pada transmisi dari informasi aferen.
Hubungan dengan susunan saraf pusat (Faiz and Moffat, 2004; Snell,
2006)
2.1.3.1 Pusat Miksi Pons
Pons merupakan pusat yng mengatur miksi melalui refleks spinalbulbospinal atau long loop refleks. Demyelinisasi Groat (1990) menyatakan
bahwa pusat miksi pons merupakan titik pengaturan (switch point) dimana
refleks transpinal-bulber diatur sedemikian rupa baik untuk pengaturan
pengisian atau pengosongan vesica urinaria. Pusat miksi pons berperan sebagai
pusat pengaturan yang mengatur refleks spinal dan menerima input dari daerah
lain di otak.
2.1.3.2 Daerah kortikal yang mempengaruhi pusat miksi pons
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lesi pada bagian anteromedial
dari lobus frontal dapat menimbulkan gangguan miksi berupa urgensi,
inkontinens, hilangnya sensibilitas kandung kemih atau retensi urine.
Pemeriksaan
urodinamis
menunjukkan
adanya
vesica
urinaria
yang
hiperrefleksi.
2.1.4
adanya aktivitas sensor regang pada dinding vesica urinaria. Pada vesica
urinaria normal, tekanan intravesikal tidak meningkat selama pengisian sebab
terdapat inhibisi dari aktivitas detrusor dan active compliance dari vesica
urinaria. Inhibisi dari aktivitas motorik detrusor memerlukan jaras yang utuh
antara pusat miksi pons dengan medulla spinalis bagian sakral. Mekanisme
active compliance vesica urinaria kurang diketahui namun proses ini juga
memerlukan inervasi yang utuh Selain akomodasi vesica urinaria, kontinens
selama pengisian memerlukan fasilitasi aktifitas otot lurik dari sfingter uretra,
sehingga tekanan uretra lebih tinggi dibandingkan tekanan intravesikal dan
urinetidak mengalir keluar
2.1.4.2 Pengaliran urine
Pada orang dewasa yang normal, rangsangan untuk miksi timbul dari
distensi vesica urinaria yang sinyalnya diperoleh dari aferen yang bersifat
sensitif terhadap regangan. Mekanisme normal dari miksi volunteer tidak
diketahui dengan jelas tetapi diperoleh dari relaksasi oto lurik dari sfingter
uretra dan lantai pelvis yang diikuti dengan kontraksi vesica urinaria. Inhibisi
tonus simpatis pada leher vesica urinaria juga ditemukan sehingga tekanan
intravesikal diatas/melebihi tekanan intra uretral dan urine akan keluar.
Pengosongan kandung kemih yang lengkap tergantung adri refleks yang
menghambat aktifitas sfingter dan mempertahankan kontraksi detrusor selama
miksi.
2.2.1 Definisi
Neurogenic bladder adalah gangguan fungsi bladder yang disebabkan oleh
berbagai macam gangguan saraf. Fungsi bladder untuk menyimpan dan
mengeluarkan urin secara teratur yang di control oleh sistem saraf sentral dan
perifer.Pengosongan urin secara essential adalah reflex spinal yang dimodulasi
oleh sistem saraf pusat (otak dan medulla spinalis), untuk mengkoordinasi fungsi
bladder dan uretra (PERDOSSI, 2008).
Neurogenic bladder adalah istilah diterapkan pada kandung kemih rusak
akibat disfungsi neurologis yang disebabkan dari trauma internal atau eksternal,
penyakit, atau cedera.Adapun tipe dari neurogenic bladder ini adalah spastic,
reflex dan flaccid. Biasanya penyakit ini disebut dengan neuropathic bladder (AlShukri, 2012; Health Central, 2013).
2.2.2 Epidemiologi
Neurogenic bladder dapat mempersulit berbagai kondisi neurologis.Di
Amerika serikat, neurogenik bladder mempengaruhi40-90% dari orang dengan
multiple sclerosis, 3772%darimereka denganParkinsonisme, dan 15% dari
merekadengan stroke. Detrusorhyperreflexiaterlihat dalam50-90% dari orang
dengan multiple sclerosis, sementara yang lain 20-30% memilikidetrusorareflexia.
Adalebih
dari200.000orangdengan
dariindividu
memilikisetidaknya
Disfungsikandung
kemihjuga
yangmempengaruhisekitar1per
cedera
tulang
belakang,
dan70-84%
beberapaderajatdisfungsikandung
sering
1.000kelahiran
terjadi
kemih.
padaspinabifida,
hidup.Vesicoureteralreflux
mungkin terjadi pada 40% anak denganspina bifidapada usia5 tahun, dan
sampai61% darimudaorang dewasa denganspina bifidamengalamiinkontinensia
(Wein, 2007; Verhoef,2005).
2.2.3
Etiologi
8
Alzheimers disease
Meningomielocele
Tumor otak atau medulla spinalis
Multiple sclerosis
Parkinson disease
Cedera medulla spinalis
Pemulihan Stroke
10
2.2.5
Gejala Klinis
Gejala-gejala disfungsi Neurogenic bladder terdiri dari urgensi, frekuensi,
11
2.2.6.2 Evaluasi
Pendekatan sistematis untuk mengetahui masalah gangguan miksi
selama rehabilitasi pasien dengan cedera medulla spinalis merupakan hal yang
penting karena penatalaksanaan yang baik sejak awal akan mencegah
komplikasi urologis dan kerusakan ginjal permanen. Pemeriksaan meliputi
penilaian saluran kencing bagian atas, penilaian pengosongan kandung kemih
dan deteksi hiperrefleksia detrusor (Jean, 2008).
a. Penilaian saluran kencing bagian atas
12
neurogenic
bladder
adalah
untuk
14
dimana
vesica
urinaria
yang
selalu
kosong
akan
15
Vesica urinaria dapat terisi dan dikosongkan secara berkala seakanakan berfungsi normal.
yang
penuh
yang
dapat
mengakibatkan
refluksi
merupakan
indikasi
untuk
tindakan
sfingtertomi
setalh
mencoba
penggunaan
penghambat
dan
pelemas
otot
seperti
skelet
alfa,
baclofen.
panjang
untuk
infeksi
saluran
kencing
sangat
2.2.9 Komplikasi
Menurut Wexner Medical Center (2012) komplikasi yang timbul adalah:
a. Kebocoran urine
Kebocoran urin sering terjadi ketika otot-otot menahan kencing dan tidak
dapat menahan.
b. Retensi urine
Retensi urine sering terjadi jika otot-otot menahan kencing tidak
mendapat pesan sudah waktunya dilepaskan
c. Kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal
Kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal sering terjadi jika
kandung kemih menjadi terlalu penuh dan urine sampai pada ginjal
menyebabkan tekanan ekstra.
d. Infeksi kandung kemih atau ureter
Infeksi kandung kemih atau ureter sering terjadi karena urine yang
ditampung terlalu lama sebelum dieliminasi.
2.2.10 Prognosis
Prognosis dari penyakit ini baik jika ginjal belum mengalami kerusakan
karena jika ginjal mengalami kerusakan akan mempengaruhi keadaan umum
pasien.
18
19
dapat
menyebabkan
kandung
kemih
trabeculated,
obstruksi
ureterovesical, pelebaran saluran atas dan kerusakan ginjal dan sering dikaitkan
dengan infeksi saluran kemih. Namun, perbaikan pada pasien dengan HS dapat
terlihat dengan training bladder disertai edukasi terhadap pasien.
20