Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan ini dibuat untuk teknis pelaksanaan kegiatan PEMBANGUNAN PARKIR
BERTINGKAT FMIPA ITS Tahun Anggaran 2015 Lokasi SUKOLILO - SURABAYA..
Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan pada Pekerjaan ini adalah:
I
II
III
IV

PEK. PENDAHULUAN / PEMBONGKARAN


PEK. GALIAN DAN URUGAN
PEK. PASANGAN DAN PLESTERAN
PEK. BETON DAN BAJA

PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan meliputi :
1.
Pengadaan material/bahan bangunan dan peralatan kerja yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
2.
Pemeriksaan dan mengamankan daerah pelaksanaan pekerjaan agar tidak
mengganggu aktivitas sekitar lokasi pekerjaan.
3.
Melakukan pekerjaan persiapan dan fasilitas sementara sebagai pendukung
aktivitas selama pekerjaan berlangsung.
a.
Direksikeet
b.
Pagar Pengaman
c.
Pembuatan Papan Nama proyek
d.
Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja
4.
Melakukan Pembersihan lokasi pekerjaan dari semak belukar agar
dalam pekerjaan nantinya tidak akan mengganggu
a. Pembersihan lahan secara manual (orang)

b. Pengangkutan Sampah hasil Pembersihan ke Dump Truk untuk dibuang keluar lokasi

c. Perataan Tanah

PEKERJAAN TANAH

Semua aktivitas dilakukan dengan selalu berkoordinasi dengan Pengawas

Lingkup Pekerjaan
a.
Pekerjaan Galian tanah
b.
Urugan Pasir dipadatkan
c.
Urugan tanah Kembali
A. Pekerjaan Galian tanah
Alat dan Bahan
Pacul
Ganco, Linggis
Metode Pelaksanaan
a. Pekerjaan galian tanah dilaksanakan dengan dua cara yaitu dengan tenaga manusia dan Alat
Berat, dimana dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan nantinya
b. Pekerjaan Galian tanah untuk pondasi dikerjakan sesuai dengan gambar yang ada dan dikerjakan
setelah bowplank terpasang dengan baik dan telah disetujui oleh Pengawas
c. Kelebihan tanah galian akan dibuang dari site, dimana lokasi pembuangannya akan ditentukan
kemudian oleh Pengawas
B. Urugan pasir Dipadatkan
Alat dan Bahan
Pacul
Sekop
Dump truck
Pasir Urug
Metode Pelaksanaan
a. Urugan pasir bawah pondasi dilaksanakan dengan ketebalan 10 cm, Pelaksanaan pengurugan
dilaksanakan dengan cara setiap lapis sampai dengan ketebalan lapisan 10 cm dan disiram air
sampai rata dan padat sampai ketinggian peil yang ditentukan.
b. Setelah Pekerjaan Urugan Pasir padat didapat, kemudian diatas lapisan pasir ini diberi
aanstamping batu kali/belah yang dipasang saling mengunci dengan lebar sesuai dengan gambar
C. Urugan Tanah Kembali Dipadatkan
Alat dan Bahan
Pacul
Sekop
Dump truck
Tanah Bekas Galian
Metode Pelaksanaan
c. Urugan Tanah Kembali dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan 20 cm, Pelaksanaan
pengurugan disiram air sampai rata dan padat sampai ketinggian peil yang ditentukan.

PEKERJAAN PONDASI
Flow chart Pekerjaan Pondasi Mini Pile :
MULAI

PENENTUAN TITIK TITIK PANCANG

PERSIAPAN ALAT INJECTION SYSTEM


PANCANG

PEMANCANGAN DNG INJECTION


PANCANG

PEMERIKSAAN KEDALAMAN SESUAI PERENCANAAN

SELESAI

Lingkup Pekerjaan
a.
Pekerjaan Pancang, Pelaksanaan Pekerjaan sbb :
Pekerjaan pemancangan dilaksanakan dengan ketentuan dan persyaratan
Yang ada dan memenuhi standrt pemancangan.
TIANG PANCANG BETON SEGIEMPAT
20 X 20 CM
Data-data:
TIANG SEGIEMPAT, PANJANG SISI
MUTU BETON
MUTU BAJA TULANGAN (BjTD)

b.

: 20 cm
: K-500
: U-39

Pekerjaan Pondasi Poer, Pelaksanaan Pekerjaan Sebagai Berikut :


Pekerjaan Bekisting untuk pondasi Poer

Pekejaan Urugan Pasir bawah pondasi

Pekejaan pembesian pondasi poer

Pekejaan Pemasangan pembesian pondasi poer dan kolom

Pekejaan Pengecoran Pondasi Poer

Pekejaan Pengurukan tanah kembali

PEKERJAAN BETON
Lingkup pekerjaan
a.
b.

Pekerjaan Sloof Beton bertulang


Pekerjaan Kolom Beton Bertulang

Flow chart Pekerjaan sloof, kolom, Balok :


MULAI

Persiapan Bekisting

Survey
Shop Drawing

Persiapan Pembesian

CEK
DIREKSI

TIDAK

Diperbaiki

YA
Pasangan Tulangan

Inspeksi 1

Febrikasi

TIDAK

Diperbaiki

YA
Pasang Bekisting

Inspeksi 2

TIDAK

Diperbaiki

YA
Pengecoran

Bongkar Bekisting

Inspeksi 3
YA
Curing

SELESAI

TIDAK

Diperbaiki

METODE PELAKSANAAN
Tahapan penting dalam pekerjaan beton bertulang
Bekisting
a.
Sloof
Ukuran dalam bekisting adalah ukuran jadi beton sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
Bekisting harus diperkuat sedemikian rupa, sehingga tidak bocor/pecah pada saat mendapat
tekanan spesi.
Sebelum pengecoran, bekisting harus dibersihkan dari kotoran, serbuk gergaji, kawat ikat,
kemudian bekisting dibasahi air sampai jenuh.
b. Kolom & Pedestal

Bekisting kolom dapat dibuat utuh untuk satu kolom atau dengan cara pengecoran
bertahap.

Bekisting kolom harus tegak lurus keatas, harus diperiksa agar ketegakan dan kesikuan
kolom terjaga.

Hubungan horisontal antara kolom lurus kemudian diikat dengan kaso 5/7 antara sesama
bekisting.

Antara bagian dalam bekisting kolom dengan tulangan terluar dipasang pengganjal yang
diikat pada tulangan tersebut, agar tulangan tidak melekat pada bekisting.

Pembesian
a. Pembengkokan Besi tulangan
Kontraktor membuat gambar detail pemotongan Besi tulangan dengan berpedoman kepada
gambar-gambar beton yang ada sesuai dengan ketentuan PBI 1989 pasal 7.3 dan Gambar-gambar
detail yang telah disetujui Pengawas.
Besi tulangan dibengkok atau diluruskan dalam keadaan dingin, kecuali apabila pemasangan
diizinkan oleh Pihak pengawas atau Direksi Teknis.

Pembengkokan atau meluruskan Besi tulangan tidak boleh dengan cara-cara yang merusak Besi
tulangan.
b. Pemasangan baja tulang.

Tulangan dipasang menurut pasal 7.4 PBI 1989, sesuai dengan bentuk dan jarakjarak yang terdapat pada gambar beton, sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran
letaknya tidak berubah.
Sehubungan dengan ketepatan tebal penutup beton, maka selain dipasang betonbeton ganjal bila perlu dipasang penahan jarak dari tulangan (korset) dengan jumlah minimum 4
buah tiap-tiap m cetakan atau lantai kerja.
Pengecoran
a.
Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan beton, harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan didalam PBI 1989 pasal 5. 1. s/d 5.6. sebelum pengecoran
dimulai, tempat-tempat yang akan di cor harus dibersihkan dahulu dari segala kotoran dan materialmaterial yang akan dapat mengurangi kekuatan beton. Bekisting harus terpasang rapat dan kuat
serta tepat, sambungannya harus cukup rapat agar air semen tidak ekluar pada saat pengecoran.
b. Takaran
Pelaksanaan penakaran campuran beton harus menggunakan perbandingan berat atau konversi
perbandingan volume yang telah diuji sesuai dengan mutu beton yang diharapkan yang ditunjukkan
dengan hasil Laboratorium serta harus disetujui oleh Pengawas atau Direks.i Beton dibentuk dari
semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah dan air dan harus sesuai dengan karakteristik K225.
c. Pengadukan campuran beton
Pengadukan beton harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin pengaduk beton (beton molen)
yang bekerja baik. Pemberhentian pengadukan dilakukan bila adukan sudah rata/homogen.
d. Pengangkutan campuran beton,
Pengangkutan beton dari molen sampai tempat cetakan harus hati-hati, dapat diprgunakan ember,
talang atau kereta dorong, sedemikian rupa sehingga adukan yang sudah homogen tidak
berubah/terjadi pemisahan bahan.
e. Pemadatan beton
Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang kerikil, adukan beton yang
dituangkan pada cetakan harus dipadatkan sedemikian sehingga padat dan rata.
Pada pengecoran kolom yang tinggi, maka setiap hari pengecoran tidak boleh lebih tinggi dari 2
meter. Apabila tidak dapat digunakan vibrator biasa dapat digunakan moulding vibrator, atau
cukup dengan memukul-mukul bekisting dengan palu kayu sampai terdengar seluruh bagian
yang dicor terisi penuh dan padat.
f. Penuangan adukan beton pada bekisting.
Penuangan adukan diusahakan secara terus menerus atau setelah tercapainya bagian
struktural yang diperkenankan
Penuangan pada pengecoran kolom tidak boleh terlalu tinggi, sehingga terjadi penguraian
campuran. Apabila terpaksa dapat dilakukan dengan membuat lobang-lobang pada bagian
tertentu untuk penuangan campuran beton.
Apabila menggunakan Ready Mix, maka diharapkan menggunakan pompa beton dengan
kapasitas yang memenuhi.
g. Penghentian Pengecoran
Penghentian pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang telah disetujui oleh Pengawas /
Direksi Teknis didalam pola rencana pengecoran.
Pembongkaran
o
Pada konstruksi beton yang baru dicor harus dijaga terhadap pengaruh pengaruh panas,
getaran dsb. Yang akan dapat mempengaruhi proses pengikatan beton.
o
Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu cepat dan atau tidak
merata, dengan cara disiram air atau ditutup karung goni yang dibasahi selama 14 (empat belas)
hari.

Perawatan
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai kekuatan yang
cukup untuk memikul berat sendiri dan beban beban pelaksanaan yang bekerja padanya.
Pembongakaran tersebut harus mendapatkan persetujuan dari para ahli. Setelah ia memeriksa

hasil-hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan tersebut. Bagian-bagian konstruksi


dimana terjadi barang-barang kerikil harus diperbaiki dengan penuh keahlian.
PEKERJAAN PLAT LANTAI Bondex Floor Deck
1.

Rubber Stop / Karet Water Stop dipasang bersamaan dengan pemasangan Bondex
FLOOR DECK

2. Untuk menambahkan kekuatan pada bagian sambungan B o n d e x FLOOR DECKrus


dilakukan penjepitan dengan tang jepit.
3.

Setelah seluruh bidang Bondex FLOOR DECK terpasang, dilanjutkan dengan


pemasangan shear connector pada pertemuan Bondex FLOOR DECK Wdengan baja IWF ( Satu lembah dipasang satu baris shear connector ).

4.

Wire Mesh yang berfungsi sebagai tulangan tumpuan dan tulangan susut dapat
dipasang setelah pemasangan shear connector .
Penambahan welding / pengelasan pada shear connector dapat dilakukan apabila
diperlukan.

5. Pemasangan edge form dilakukan di sekeliling lantai kerja ( Dimensi Edge Form
dibuat sesuai dengan tebal slab yang direncanakan ).
6. Sepanjang Edge Form diperlukan pengikat untuk menjaga tumpahnya coran /
concrete saat pengecoran berlangsung.
7.

Setelah enam tahap pekerjaan di atas dilakukan, pengecoran untuk bidang lantai
dapat dilaksanakan sebelum pekerjaan ter sebut dilakukan, lantai kerja dibersihkan
dulu.

PEKERJAAN PENGECORAN LANTAI ATAS

PEKERJAAN BAJA
Metode Pelaksanaan Konstruksi Baja
:
1.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja seperti tercantumdalam gambar, termasuk
penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan bajadan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaandengan baik.
2.
a.
b.
c.
d.
e.

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pengajuan seluruh contoh material baja yang akan digunakan kedireksi material hanya akan
diadakan setelah contoh material yang diajukan disetujui direksi lapangan.
Mengajukan gambar shop drawing untuk pekerjaan atap
Bangun work shop dilokasi proyek atau gunakan lantai dasar bangunan sebagai gudang atau
tempat penyimpanan dan febrikasi baja
Pengadaan material, tenaga kerja dan peralatan
Posisi perletakan material baja di workshop atau gudang

Pekerjaan ini akan dilaksanakan setelah shop drawing yang diajukan disetujui oleh pihak direksi, dalam
pekerjaan febrikasi ada lima langkah yang harus dilakukan :
a. Pengukuran / penandaan / mal

b. Pemotongan

c. Pengeboran

d. Penyetelan / penggabungan untuk pembuatan rangka


Untuk meringankan transportasi instalasi jadi baik secara vertikal maupun horisontal bila
memungkinkan baja yang sudah jadi dibagi dalam beberapa section.

e. Pengecatan
Pengecatan baik zinchhromate dan finish dilakukan di workshop
Perbaikan pengecatan hanya dilakukan setelah baja terpasang terutama pada bagianbagian yang rusak saja

Pekerjaan ini dimulai dengan pemasangan angkur base plate yang tertanam didalam kolom beton, yang
mana pemasangannya dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian kolom selesai dan sebelum pengecoran
dilaksanakan
Detail gambar pelaksanaanya sebagai berikut :

Catatan : angkur tidak dapat dilas dengan tulangan kolom utama


Urutan kerja :
Pasang pembesian kolom
Pasang 2 (dua) sengkang sebagai pengikat angkur
Pasang tulangan exstra yang diikat kesengkang dengan cara dilas
Angkur, diikat ketulangan extra, dengan cara dilas
Pasangan konstruksi baja diatas kolom baru akan dilaksanakan setelah beton mencapai umur min. 21 hari

f.

Erection
Sebelum erection dimulai, diperiksa kembali kedudukanangker-angker baja dan memberitahukan
kepada Pemberi Tugas metodedan urutan pelaksanaan erection. Diperhatikan khusus dalam
pemasangan angker-angker untuk kolom dimana jarak-jarak / kedudukan angker-angker harus
tetap dan akurat untukmencegah ketidakcocokan dalam erection, untuk ini harus dijaga agar
selamapengecoran angker-angker tersebut tidak bergeser, misalnya dengan mengelas pada
tulangan pile cap.Pelaksanaan erection ini dikepalai oleh seorang yang benar-benar ahli dan
berpengalaman dalam erection konstruksi baja bertingkat guna mencegah hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi struktur.
FLOW CHART ELEKTRIKAL
MULAI

Pekerjaan Persiapan

Lahan Kerja

Alat Kerja

Fasilitas Kerja

Material yang telah


disetujui

Shop drawing yang


disetujui

Pekerjaan Marking

Jalur Pipa
Pekerjaan Peralatan

Outlet telpon

Outlet
Pekerjaan Instalasi

Jalur kabel tembus


dinding

peralatan

Pekerjaan Pabrikasi

Dudukan Equipment

Test Meger
Kabel
YA

Pekerjaan Instalasi

Conduit,
kabel

PASANG CEILING

Pekerjaan Marking

Titik Lampu
Perbaikan

Test Meger
Kabel
YA

Pekerjaan Pemasangan

Lampu

Pengetesan
Nyala

TDK

connection

TIDAK

connection

Perbaikan

YA
connection

connection

TDK

TEST COMMISSIONINNG

KESIMPULAN
Secara keseluruhan proyek PEMBANGUNAN
PARKIR BERTINGKAT FMIPA ITS Tahun
SELESAI
Anggaran 2015 Lokasi SUKOLILO - SURABAYA bisa dikerjakan dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan tahapan tahapan pelaksanaan
pekerjaan mulai dari proses :
1. PERSIAPAN
yang mana dalam persiapan ini, pelaksana sudah harus
memulai dengan jadwal/ schedul yang telah diajukan dan disetujui oleh
direksi,
dengan
jadwal
pelaksanaan
pekerjaan
tersebut
segala
kegiatan/proses pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada tahapan tahapan yang telah diuraikan didalam jadwal tersebut. Adapun hal-hal yang
berkaitan dengan perijinan dan mulainya pelaksanaan pekerjaan harus
diselesaikan pada fase persiapan ini seperti ( IMB, dan perijinan yg berkaitan
dengan instansi-instansi lain),untuk persiapan dilapangan jelas dimulai
dengan pembersihan lokasi, penataan lokasi (levelling) sesuai yang
dicantumkan dalam gambar rencana yang dilanjutkan denga uitset
(pematokan) atas petunjuk dan saran direksi adapun teknis pelaksanaannya
seperti tersebut di atas, mengadakan mobilisasi peralatan dan tenaga
kerja,guna membuka jalan untuk material dan peralatan yang dibutuhkan
guna kelancaran pekerjaan, pembuatan Direksi Keet dan gudang sebagai
sarana koordinasi pelaksana dan direksi atau teknisi lapangan guna
mengambil solusi permasalahan dilapangan. Sehingga dalam pekerjaan
persiapan
agar segala sesuatu baik Sumber daya manusia, Peralatan,
Material dan hal hal yang mendukung proses pelaksanaan pekerjaan inti
tersedia atau semua menjadi landasan awal memulai pekerjaan inti yang
baik.
2.

PEKERJAAN SIPIL DAN ARSITEK, meliputi enam belas item pekerjaan


yang mana masing masing pekerjaan ada yang berdiri sendiri dan yang jelas
juga berkaitan dengan yang lainnya. Untuk itu pembagian penanggung jawab
lapangan dengan masing masing penanggung jawab bertanggung jawab atas
empat item pekerjaan dengan koordinasi yang berkesinambungan diharapkan
bisa dilaksanakan dengan baik. Adapun sumber daya manusia, material dan
peralatan yang dipersiapkan harus disesuaikan dan dikontrol sesuai jadwal
pelaksanaan dan acuan kerja / spesifikasi, gambar dan petunjuk direksi,
sehingga masing masing pekerjaan tidak akan over laping terhadap tahap
tahap pelaksanaaan pekerjaan inti, Seperti pekerjaan jalan masuk kelokasi ,
yang berkaitan dengan mobilisasi dan akses transportasi material bisa
dikerjakan dahulu guna kelancaran pekerjaan lainnya, adapun teknis
pelaksanaannya semua mengacu pada spesifikasi teknis dan persetujuan dari
direksi. Sebelum pelaksanaan pekerjaan masing masing penanggung jawab
lapangan sudah mengajukan Shop Drawwing sesuai tahapan tahapan yang
tertuang dalam jadwal pelaksanaan untuk dimintakan persetujuan dari
direksi. Jika persetujuan telah diberikan, selanjutnya pelaksanaan pekerjaan
pada masing masing penanggung jawab dilaksanakan sesuai gambar dan
spesifikasi teknis yang telah ada dan tentunya perlu dilakukan koordinasi rutin
dengan pihak direksi, bisa dalam rapat bulanan, mingguan atau koordinasi
yang bersifat emergency. Karena dengan koordinasi yang baik akan
membawa dampak kebaikan dalam pelaksanaan pekerjaaan. Adapun
pelaksanaan pekerjaan dilapang secara teknis seperti tersebut diatas dan
tetap berpedoman pada gambar dan spesifikasi teknik yang berlaku serta
atas petunjuk direksi. Selanjutnya hasil dari pelaksanaan pekerjaan,digambar
sesuai dengan pelaksanaannya atas persetujuan pengawas/direksi yang
mana ini dinamakan AsBuilt Drawwing.Dengan pembagian tugas masing

masing penanggung jawab,yang mana penanggung jawab


membawahi
sumber daya manusia, material dan peralatan yang dibutuhkan sesuai jadwal
pelaksanaan pekerjaan, namun masih dalam satu management dan
kooordinasi dengan pihak direksi yang baik , diharapkan pekerjaan tersebut
akan bisa diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

3. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL, dibutuhkan satu penanggung jawab


lapangan
yang membawahi beberapa pelaksana, tenaga ahli yang
berpengalaman dan tenaga terampil , serta tenaga pembantu , mengatur
kebutuhan bahan atau material yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis
serta mengatur dan memanfaatkan peralatan yang disiapkan / dibutuhkan.
Seperti penanggung jawab yang tersebut diatas, disini jadwal pelaksanaan jg
menjadikan acuan utama dalam pelaksanaaan pekerjaan, karena hal ini untuk
mengontrol kebutuhan sdm, material dan peralatannya. Pelaksanaan
pekerjaan Mekanikal Elektrikal dimulai pada saat mulainya pekerjaan
pekerjaan lain, dengan menyesuaikan kondisi dan situasi memungkinkannya
pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan , namun begitu koordinasi dengan
penanggung jawab dan pihak direksi tetap dilakukan , karena hal ini salah
satu hal yang menjadikan pekerjaan bisa berjalan baik. Dengan demikian
pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan bisa diselesaikan sesuai jadwal yang
telah ada.
4.

PEKERJAAN PENYELESAIAN dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ada


dan dilaksanakan oleh masing masing penanggung jawabnya sebelum
disampaikan kepada penanggung jawab utama proyek. Adapun pekerjaan
penyelesaian ini merupakan salah satu control dari proses pelaksanaan
pekerjaan untuk melakukan tindakan akhir guna menghasilkan produk
pekerjaan yang memuaskan sesuai gambar dan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan.

5.

SCHEDULE PEKERJAAN PELAKSANAAN dari sekian item item


pekerjaan dan dengan kesiapan lapangan baik material maupun sumberdaya
kami dapat meminimallisasikan waktu pelaksanaan dengan jangka waktu 90
Hari Kalender.
Sampang 2 September 2015
CV. BANGUN JAVAS

INDRA YULIANTORO, S.ST


Direktur

Anda mungkin juga menyukai