Anda di halaman 1dari 2

Satu lagi iuran wajib pekerja: Tabungan Perumahan

Suka

Home

543r

Follow

Berita

Data

Berlangganan Cetak

182K followers

Financial Tools

London

Personal Finance
New York Peluang Usaha
Tokyo Executive Corner

Jumat, 26 Juni 2015

-50%

NASIONAL
Berita

Nasional

-56%

K-Widgets

KontanTV

Blog

Lipsus

Seremonia

Australia

-49%

Top Gainers SPMA 190,00 6,74%


Kebijakan, HOME

Images

E-Paper

12:28:36 WIB
SEARCH
SEARCH

Masukkan quote/kata kunci

-46%

Kolom

Survei

VICO 111,00 6,73%

-26%

-66%

ALMI 248,00 5,98%

-59%

ESSA 2.625,00
5,00%

BHIT 270,00 4,65%

Satu lagi iuran wajib pekerja: Tabungan Perumahan

KETENAGAKERJAAN

Satu lagi iuran wajib pekerja: Tabungan


Perumahan

PELUANG USAHA
Gurih bisnis waffle ala Hong Kong

Oleh Agus Triyono - Jumat, 26 Juni 2015 | 11:48 WIB


Tweet Telah dibaca sebanyak 1389 kali
Recommend

Share

Wismilak tantang
karyawan keluar dari
zona nyaman

Komentar

You recommend this Be the first of your friends to recommend this

Djarum jadi investor di Kincir.com


Giring Nidji kembangkan start up Kincir.com
Wah, John Hardy rilis 5 koleksi perhiasan
terbaru!
Banjar Negeri, pemasok sangkar burung di
Sumatera

LIPSUS UPDATE

BERITA TERKAIT
BTN kelola seribu
akun Tabungan
Perumahan

JAKARTA. Iuran wajib yang harus ditanggung pekerja dan pengusaha akan
bertambah. Yang terbaru adalah iuran bulanan tabungan perumahan rakyat
(Tapera). Iuran Tapera ini melengkapi iuran wajib lain yang telah berlaku, yakni
iuran BPJS Kesehatan dan Iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Calon pungutan wajib perumahan ini tertuang dalam Rancangan Undang-

Tabungan Perumahan
Undang (RUU) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Kemarin, Rapat
dari Bank BTN
RUU Tabungan
Perumahan Rakyat
urung disahkan
Nasib tabungan
perumahan di tangan
Boediono
Setelah APEC,
tabungan perumahan
rakyat difinalkan

Paripurna DPR menyetujui RUU ini masuk RUU prioritas dan dibahas tahun ini
sebagai beleid inisiatif DPR. Targetnya, pemerintah dan DPR bisa mengesahkan
RUU Tapera pada tahun ini.
Yang harus dicermati, RUU Tapera ini mewajibkan seluruh pekerja swasta dan
wiraswasta menjadi peserta Tapera. Kewajiban ini tertuang dalam dalam Pasal 7
ayat 1 draf RUU Tapera.
Ada sejumlah syarat untuk menjadi calon peserta yang tercantum dalam pasal 7
ayat 2. Intinya, para pekerja yang wajib menjadi peserta Tapera adalah mereka
yang telah berpenghasilan di atas upah minimum. Selain itu, usia calon peserta
minimal 18 tahun atau sudah menikah saat mendaftar sebagai peserta. Dalam

http://nasional.kontan.co.id/news/satu-lagi-iuran-wajib-pekerja-tabungan-perumahan[6/26/2015 12:28:52 PM]

Cermat memilih merek waralaba

Waralaba makanan tetap menggiurkan


+
Baca lebih detail..

Banyak jalan menuju pasar dunia


Baca lebih detail..

Satu lagi iuran wajib pekerja: Tabungan Perumahan

Menpera usul
tabungan perumahan
PNS 2,5% dari gaji
pokok

rancangan sebelumnya, kewajiban menjadi peserta Tapera diutamakan kepada


pekerja yang berpenghasilan rendah dan belum memiliki rumah.

Nah, RUU Tapera menetapkan besaran iuran tabungan perumahan sebesar 3%


dari upah setiap bulan. Batas maksimal basis gaji yang dipungut iuran itu adalah
Tabungan perumahan
20 kali dari upah minimum. Dari porsi iuran itu, sebesar 2,5% akan ditanggung
PNS capai Rp 6,1
triliun
pekerja, dan 0,5% ditanggung oleh perusahaan atau pemberi kerja.
Kendati wajib membayar iuran, pekerja tidak bisa seenaknya memanfaatkan
tabungan tersebut. Pasal 23 ayat 2 RUU Tapera menyatakan, peserta hanya
bisa memanfaatkan tabungannya untuk membiayai pembelian rumah,
pembangunan, dan perbaikan rumah hanya satu kali selama menjadi peserta
Tapera.
Yoseph Umar Hadi, inisiator sekaligus mantan Ketua Panitia Khusus RUU
Tapera mengatakan, tujuan DPR menginisiasi RUU Tapera ini adalah untuk
memberikan instrumen efektif bagi pemerintah dalam mengatasi kekurangan
pasokan rumah (backlog) yang saat ini mencapai sekitar 15 juta unit. "Saya
optimis RUU ini selesai tahun ini, karena secara konsep sudah matang," kata
Yoseph, kemarin.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki
Hadimuljono, mengatakan, pihaknya siap untuk duduk bersama dengan DPR dan
menuntaskan pembahasan RUU Tapera. Ia optimistis, pembahasan RUU Tapera
bisa dituntaskan tahun ini. Alasan Basuki, tidak ada perubahan poin dalam RUU
Tapera saat ini dengan draf sebelumnya. "Kalau melihat ini, tidak dimulai dari
nol, saya kira bisa tahun ini, karena tidak ada penambahan poin," tandas Basuki.
Potensi dana yang terkumpul dari iuran Tapera mencapai puluhan triliun rupiah
per tahun. Jika tidak diawasi penggunaannya, iuran ini hanya menjadi sumber
penyelewengan. Badan Khusus Tapera pun berpotensi bertabrakan dengan
BPJS Ketenagakerjaan yang akan masuk program perumahan pekerja. Yang
terang, siap-siap gaji bulanan semakin tipis saja karena dipotong aneka rupa
iuran wajib.

Share

You recommend this.Be the first of your friends to recommend this.

Tweet Telah dibaca sebanyak 1389 kali

Komentar

Terpopuler

DPR minta BPK audit tukar guling


Mitratel
Kabareskrim: Kasus Abraham Samad
jalan terus
Satu lagi iuran wajib pekerja: Tabungan
Perumahan
Awas, ada sanksi pajak e-faktur
Utang akan ditambah Rp 300 triliun lebih
Budi Waseso: Polri tidak boleh iri pada
KPK
RI siapkan Rp 3 T bagi Bank Infrastruktur
Asia

Editor: Uji Agung Santosa

Recommend

Terbaru

Salin Tulisan

http://nasional.kontan.co.id/news/satu-lagi-iuran-wajib-pekerja-tabungan-perumahan[6/26/2015 12:28:52 PM]

Anda mungkin juga menyukai