76 SD 80 PDF
76 SD 80 PDF
SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
Oleh
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
PENGETAHUAN DAN SIKAP TIM K 3 TENTANG UPAYA
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN KERJA, KEBAKARAN
DAN KEWASPADAAN BENCANA DI RSUD KARIMUN
TAHUN 2009
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
ALMALIK FAISAL HARAHAP
NIM 061000271
Yang Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi
Pada Hari Rabu, Tanggal 30 Juni 2009
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
Penguji II
Penguji III
ABSTRAK
ABSTRACT
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Nama
Tempat/tanggal lahir
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Status
: Kawin
Alamat Rumah
Alamat Kantor
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 1981 1987
: SD
: SMP
: SMA
RIWAYAT PEKERJAAN
1. Tahun 1998 1999
2. Tahun 1999
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala berkat dan
rahmat-Nya,
sehingga
Pengetahuan,
dan
penulis
Sikap
dapat
Tim
menyelesaikan
K3
Tentang
skripsi
Upaya
dengan
judul
Penyelenggaraan
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
5. Ibu Ir. Kalsum, MKes, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak
meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, petunjuk
dan saran kepada penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.
6. Ibu Ir. Indra Chahaya MSi sebagai Dosen Pembimbing Akademik di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
7. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar serta sivitas akademika Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
8. Bapak Drg. Agung Martyanto, M.Kes selaku Direktur RSUD Karimun
Kepulauan Riau yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti
tugas belajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Medan dan memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
RSUD. Karimun Kepulauan Riau.
9. Kepada kedua orang tua tercinta Bapak Alm. P. Harahap dan Ibu Faridah
Hannum Saragih yang telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga.
10. Kepada istriku tercinta Musrikah SKep, NS serta anak-anakku tersayang
Nurul, Nisa, Dinda Fariz dan Farhan dan saudara-saudaraku tersayang.
11. Teman-teman Ekstensi angkatan tahun 2006 dan teman-teman satu peminatan
K3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
12. Seluruh sahabat, teman dan pihak yang telah banyak membantu penulis baik
besar maupun kecil semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dapat memberikan
balasan yang lebih baik.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis menerima setiap kritik saran dan masukan dari berbagai pihak.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Sekian dan terima kasih
Medan,
Juni 2009
Penulis
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Persetujuan ...................................................................................
Abstrak ...................................................................................................................................
ii
Abstract ......................................................................................................................................
iii
iv
vii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................
1.2. Perumusan Masalah .................................................................
1.3. Tujuan Penelitian .....................................................................
1.3.1. Tujuan Umum ................................................................
1.3.2. Tujuan Khusus ...............................................................
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku .....................................................................................................
2.1.1. Pengetahuan (Knowledge) .............................................................
2.1.2. Sikap (Attitude) ...............................................................................
2.2. Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana di Rumah
Sakit ..........................................................................................................
2.2.1. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja .............................
2.2.2. Landasan Hukum Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana di Rumah Sakit .......................................
2.2.3. Kondisi Kebijakan K3 RS saat ini .................................................
2.2.4. Pokok-Pokok Kebijakan K3 RS ....................................................
2.2.6. Tujuan dan Sasaran K3 RS ............................................................
2.2.7. Implikasi Kebijakan K3 RS di Rumah Sakit ................................
1
4
4
4
4
5
6
6
8
10
10
11
13
15
17
18
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB III
BAB IV
BAB V
18
19
19
20
21
22
23
25
27
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian ......................................................................................
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................
3.2.1. Lokasi Penelitian ............................................................................
3.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................
3.3.1. Populasi Penelitian .........................................................................
3.3.2. Sampel Penelitian ..........................................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................................
3.4.1. Data Primer ....................................................................................
3.4.2. Data Sekunder ................................................................................
3.5. Definisi Operasional ................................................................................
3.6. Aspek Pengukuran ...................................................................................
3.7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data .....................................................
3.7.1. Teknik Pengolahan Data ................................................................
3.7.2. Analisis Data ..................................................................................
28
28
28
28
29
29
29
29
29
29
29
30
31
31
32
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ......................................................
4.1.1. Data Geografi ..................................................................................
4.1.2. Sejarah Berdirinya Tim K3 ............................................................
4.2. Karakteristik Tim K3 ...............................................................................
4.2.1. Umur Responden ...........................................................................
4.2.2. Tingkat Pendidikan ........................................................................
4.2.3. Masa Kerja .....................................................................................
4.3. Data Khusus Tim K3 ...............................................................................
4.3.1. Pengetahuan ...................................................................................
4.3.2. Sikap ...............................................................................................
4.3.3. Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana ..................................................................
PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Karakteristik Responden ......................................................
33
33
34
36
36
36
37
37
37
38
38
43
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB VI
44
44
45
46
55
56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3.
37
Tabel 4.7.
37
Tabel 4.6.
36
Tabel 4.5.
36
Tabel 4.4.
34
37
Tabel 4.8.
38
38
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
59
Lampiran 2
64
74
75
Lampiran 5
77
Lampiran 6
Lampiran 3
Lampiran 4
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
karyawan di rumah sakit, para pasien maupun para pengunjung yang ada di
lingkungan rumah sakit (Wirawan, 2005).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit sampai saat ini belum
menjadi prioritas penting bagi rumah sakit. Rumah sakit masih lebih mementingkan
kelangsungan usaha, keuntungan, pemenuhan kebutuhan logistik, sumber daya
manusia dan (bila kondisi memungkinkan) pengembangan jenis pelayanan baru.
Sementara itu karyawan rumah sakit, terutama mereka yang sebenarnya berisiko
tinggi mengalami penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja seperti dokter, perawat,
radiolog, petugas laboratorium dan lain-lain belum mendapatkan perhatian yang
cukup (Depkes RI, 2008).
Citra masyarakat bahwa rumah sakit adalah tempat yang sangat bersih sudah
berlangsung lama, sehingga tenaga kerjanya tidak akan terserang penyakit karena
tempat kerjanya yang bersih dan tahu seluk beluk penyakit. Rumah sakit masa kini,
layaknya sebuah industri mempunyai beragam persoalan tenaga kerja yang rumit
dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat kerja sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran, ditemukannya
penyakit baru serta kemunculan penyakit lama menjadikan rumah sakit tidak lagi
menjadi tempat teraman untuk bekerja sehingga upaya pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja di rumah sakit (K3RS = Occupational Health and Safety Program)
tidak dilihat sebagai barang mahal, tapi seharusnya menjadi nilai tambah bagi
organisasi rumah sakit itu sendiri (Wichaksana, 2002).
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
keselamatan terhadap seluruh karyawan, pasien dan keluarga pasien serta pengunjung
rumah sakit dari semua kemungkinan terjadinya Kecelakaan Kerja, sehingga pada
tahun 2006 rumah sakit telah membentuk Tim Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana (K-3) di lingkungan RSUD Kabupaten Karimun.
Perlunya mengikuti pelatihan bagi Tim K-3 untuk mengendalikan,
meminimalisasi dan bila mungkin meniadakan potensi bahaya keselamatan kerja
kebakaran dan kewaspadaan bencana tersebut, sehingga diperlukan pengetahuan dan
sikap tentang keselamatan dan kesehatan kerja bagi Tim K3. Berdasarkan uraian
diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengetahuan, sikap Tim
K3 tentang upaya penyelenggaraan Keselamatan Kerja Kebakaran dan Kewaspadaan
Bencana di RSUD Karimun Tahun 2009.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku dipandang dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu
aktivitas dari pada manusia itu sendiri (Notoatmodjo, 2003).
Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga kadangkadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku
tertentu. Karena itu amatlah penting untuk dapat menelaah alasan dibalik perilaku
individu, sebelum ia mampu mengubah perilaku tersebut (Depkes RI, 2008).
2.1.1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
pancaindera manusia, yakni dengan indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (Overt Behaivour) (Notoatmodjo, 2003).
Ada enam tingkatan pengetahuan yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari dengan menyebutkan,
menguraikan,
mendefinisikan,
pengetahuan tentang K3
2. Memahami (Comprehansion)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi
harus
dapat
menjelaskan,
menyebutkan
contoh,
menyimpulkan
dan
bagan),
membedakan,
memisahkan,
mengelompokkan dan
sebagainya.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis yaitu menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya
terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteriakriteria yang telah ada. (Notoatmodjo, 2003).
2.1.2. Sikap (Attitude)
Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk
berespons (secara positif atau negatif) terhadap orang, obyek atau situasi tertentu.
Sikap mengandung suatu penelitian emosional/afektif (senang, benci, sedih dsb),
disamping itu komponen kognitif (pengetahuan tentang obyek itu) serta aspek konatif
(kecenderungan bertindak). Dalam hal ini pengertian sikap adalah merupakan reaksi
atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek
(Notoatmodjo, 2003).
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
sakit. Semua pegawai yang bekerja di rumah sakit harus tahu dan mengerti serta
melaksanakan sistem keselamatan kerja. Para tenaga kerja sebaiknya diberi kursus
tentang kewaspadaan, bagaimana bersikap dan bertindak apabila terjadi musibah
kebakaran dan bagaimana mengevakuasi pasien. Untuk itulah dibutuhkan suatu
standar yang berlaku secara umum sebagai pedoman bagi seluruh tenaga kerja dalam
melaksanakan tugas-tugasnya (Djojodibroto, RD, 1997).
2.2.1 Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja menurut WHO (1995), bertujuan untuk peningkatan dan
pemeliharaan derajat kesehatan fisik mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi
pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
2.2.2.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
1. Syarat-syarat K3-RS
Rumah sakit agar memperhatikan syarat-syarat K3-RS dengan memperhatikan
ancaman bahaya potensial di rumah sakit, yaitu ancaman bahaya biologi, kimia,
fisika, ergonomi, ancaman bahaya psikososial, keselamatan dan kecelakaan kerja
di rumah sakit.
2. Pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan K3-RS
a. Pelaksanaan
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
b. Pengawasan
-
c. Pembinaan
Pembinaan diarahkan agar rumah sakit melakukan upaya-upaya sehingga
akan dicapai nihil kecelakaan dan nihil penyakit akibat kerja yang merupakan
salah satu indikator keberhasilan K3-RS (Aditama dan Hastuti, 2002).
2.2.5. Keadaan dan Masalah K3RS
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat masyarakat pekerja di rumah sakit guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal dalam rangka meningkatkan sumber
daya manusia untuk meningkatkan produktivitas kerja
b. Tujuan khusus
-
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
2. Sasaran
-
Petugas pembina kesehatan kerja di rumah sakit (Aditama dan Hastuti, 2002).
2.2.7.
edaran Direktur
Jenderal
Pelayanan Medik
No.
00.06.6.4.01497 tanggal 24 Februari 1995 maka di rumah sakit perlu ada satuan kerja
yang menangani dan bertanggung jawab atas Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit (K3-RS) yaitu dengan cara membentuk Panitia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit (PK3-RS).
Pelaksanaan dari kebijakan K3 rumah sakit adalah unit-unit/instalasi-instalasi
dan pengawasan pelaksanaanya adalah kepala unit/instalasi yang bersangkutan
dengan dibantu oleh anggota PK3-RS. Pada tiap-tiap unit/instalasi agar membuat
kebijakan, strategi, peraturan dan prosedur kerja tetap dengan tujuan untuk mencegah
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
kejadian kecelakaan/penyakit kerja yang khas untuk unit instalasinya (Aditama dan
Hastuti, 2002).
2.3.
Kebakaran
Peristiwa kebakaran terjadi disebabkan adanya beberapa faktor dan secara
Faktor manusia, seperti lalai, iri, dendam, kurang pengetahuan terhadap bahaya
api, disengaja, motif asuransi, pencurian/perampokan/penjarahan, sakit jiwa dan
lain-lain
prinsip-prinsip
diatas
yang
perlu
diperhatikan
dalam
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
api dan memiliki tekanan baik dalam bentuk cartridge maupun store pressure.
Penempatan dan penggunaan APAR sebagai berikut :
1. Digantung di dinding maksimum ketinggian 1,20 m pada puncak tabung
2. Mudah dilihat dan dijangkau (tidak terhalang oleh benda lain)
3. Periksa apakah siap dipakai atau tidak
4. Gunakan bila diperlukan
5. Cabut segel pengaman dan semprotkan langsung ke arah titik api sampai api
padam
6. Tabung yang kosong/sudah digunakan harus diisi ulang (refiling)
B. Hidran Kebakaran
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Hidran kebakaran terdiri dari dua jenis yaitu : hidran halaman dan hidran
gedung. Hidran halaman adalah hidran yang penempatannya berada pada halaman
(bagian luar) gedung, sedangkan hidran gedung yaitu hidran yang penempatannya
terdapat di dalam gedung/bangunan.
2.4.
kerugian jiwa, harta ataupun gangguan sosial masyarakat, sedangkan bencana alam
yaitu suatu kejadian yang disebabkan oleh faktor alam seperti gempa bumi, angin
topan, banjir dan sebagainya yang menimbulkan bahaya dan kerugian materiil
maupun jiwa (Hasibuan, 2003).
Pencegahan terjadinya bencana disebut sebagai mitigasi yang definisinya
adalah suatu usaha yang berkelanjutan untuk mereduksi atau meminimalkan dampak
bencana yang terjadi. Tujuannya agar masyarakat dapat aman tanpa merasa takut
beraktivitas di tempatnya.namun demikian mereka mengerti dan memahami betul
lingkungannya dan selalu waspada (Anwar, 2003).
2.4.1. Gempa Bumi
Setelah menyadari bahwa kita berdiam di kawasan yang rawan secara seismik,
maka sikap akomodatif menjadi sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi
resiko bencana yang mungkin timbul, sehingga masyarakat perlu mengetahui kiatkiat menghadapi bencana gempa bumi sebelum, selama dan setelah bencana. Cara
menghadapi bencana bahaya khusus gempa bumi yaitu sebagai berikut (Hasibuan,
2003) :
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
daerah
aliran
sungai
bagian
hulu
dalam
rangka
konservasi
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
1. Upaya Struktur
Berbagai jenis kegiatan yang bersifat struktur yang sering dilakukan adalah
untuk :
- Mencegah meluapnya air banjir sampai pada tingkat/besaran banjir tertentu
- Merendahkan elevasi muka air banjir di sungai
- Memperkecil debit banjir di sungai
2. Upaya Nonstruktur
- Pengaturan penggunaan lahan di dataran banjir
- Penerapan Building Codes
- Penetapan batas sempadan sungai dan penertiban penggunaan lahan di daerah
manfaat sungai
- Peran serta swasta dan masyarakat.
2.4.3. Longsor
Manajemen Bencana Longsor merupakan siklus dari tiga periode. Periode pra
bencana terdiri dari aktivitas pencegahan dan kewaspadaan, periode bencana
merupakan aktivitas penyelamatan dan periode pasca-bencana terdiri dari aktivitas
recovery, rehabilitasi dan rekonstruksi. Meski demikian, fokus dari manajemen
Bencana Longsor ini hendaknya terletak pada aktivitas mitigasi yang dalam siklus itu
tercakup periode Pra Bencana, yang tujuannya mereduksi dampak bencana longsor
(Anwar, H, Z, 2003).
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
2.5.
Perilaku Tim K3
- Pengetahuan
- Sikap
- Baik
- Sedang
- Kurang
Upaya Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja,
Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana
- Ada
-Tidak Ada
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Desain Penelitian
Desain atau rancangan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan
akan
dilakukan
di
RSUD
Kabupaten
Karimun
dengan
pertimbangan :
1. Karena belum pernah dilakukan penelitian tentang pengetahuan dan sikap Tim
K3 tentang upaya penyelenggaraan Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana di RSUD Kabupaten Karimun.
2. Adanya dukungan dari pihak instansi RSUD. Kabupaten Karimun tempat peneliti
bekerja.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2009
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
3.3.
Defenisi Operasional
1. Umur dalah lamanya hidup responden dalam tahunan, yang dihitung sejak
dilahirkan hingga saat responden diwawancarai.
2. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang telah diselesaikan atau
ditamatkan responden.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
3. Masa Kerja dalah waktu mulai responden bekerja sampai diadakan penelitian
yang dihitung dalam tahunan.
4. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh Tim K3
5. Sikap adalah tanggapan/respon dari Tim K3
6. Upaya penyelenggaraan program adalah usaha serta kesiapan pihak rumah
sakit dalam membenahi program keselamatan kerja, kebakaran dan
kewaspadaan bencana sehingga diperoleh suatu prosedur yang sesuai dengan
kriteria dan perturan yang berlaku di Indonesia
3.6.
Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran dalam penelitian ini untuk mengukur variabel pengetahuan
dan sikap yang didasarkan pada jawaban responden terhadap pertanyaan dari
kuesioner yang disesuaikan dengan skor, nilai yang dikumpulkan dan dikategorikan
menjadi tiga tingkat yaitu baik, sedang, dan kurang.
a. Pengetahuan
Pengetahuan ini dapat diukur dengan memberikan jawaban dari kuesioner yang telah
diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 10, sehingga diperoleh skor tertinggi 30. Pertanyaan
no 1 4 , jika jawaban a diberi skor = 3, jika jawaban b diberi skor = 2 dan jika jawaban c
diberi skor = 1. Pertanyaan no 4 6, jika jawaban a diberi skor = 1, jika jawaban b diberi skor =
3 dan jika jawaban c diberi skor = 2. Sedangkan pertanyaan no 7 10, jika jawaban a diberi
skor = 2, jika jawaban b di beri skor = 1 dan jika jawaban c diberi skor = 3.
Selanjutnya di kategorikan atas baik, sedang dan kurang dengan definisi sebagai
berikut (Pratomo, H, 1986) :
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Pengetahuan baik, apabila jawaban responden benar > 75% atau memiliki
skor > 23
Pengetahuan kurang, apabila jawaban responden benar < 40% atau memiliki
skor < 12
b. Sikap
Sikap dapat diukur dengan memberikan jawaban dari kuesioner yang telah
diberi bobot. Jumlah pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan, sehingga diperoleh skor
tertinggi 30, dengan kriteria sebagai berikut :
-
Sikap baik, apabila jawaban responden benar > 75% atau memiliki skor > 23.
Sikap sedang, apabila jawaban responden benar 40-75% atau memiliki skor
12 - 23
Sikap kurang, apabila jawaban responden benar < 40% atau memiliki skor <
12
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
RSUD Kabupaten Karimun, maka pihak rumah sakit memiliki tenaga kepegawaian
sebagai berikut :
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Tabel 4.1. Distribusi Jumlah Tenaga Medis dan Non Medis di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2009
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
11
7
1
3
85
16
4,60
2,92
0,41
1,25
35,56
6,69
5
2
7
2
3
2
4
4
87
239
2,09
0,83
2,92
0,83
1,25
0,83
1,67
1,67
36,40
100,0
Berdasarkan tabel 4.1. diatas dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja medis
dan non medis di RSUD Kabupaten Karimun yang terbanyak adalah dari tenaga non
kesehatan atau yang mempunyai pendidikan umum sebanyak 36,4%
4.1.2. Sejarah Berdirinya Tim K3
RSUD Kabupaten Karimun sebagai institusi pelayanan publik harus
senantiasa
memperhatikan
aspek
keselamatan
terhadap
seluruh
karyawan/karyawatinya, pasien & keluarga pasien serta pengunjung rumah sakit dari
semua kemungkinan terjadinya Kecelakaan Kerja, Kebakaran dan Bencana. Sehingga
pada tanggal 29 September 2006 dan berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Karimun No.023/SK-DIR/IX/2006 menetapkan Tim
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
2. Pengarah
3. Ketua
: Armansyah, ST
4. Sekretaris
: Zulkiflli, Amd
5. Anggota
: 1. M. Nurrokhim
2. Al Malik Faisal Harahap, AMTE
3. Agus Sumarno
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
4. Ahmad Usman
5. M. Hamid,AMG
6. Catur Budi Prabowo, Amd
7. Ariyadi, AMTE
8. Hijaskar, AMKL
9. M. Abduh Nasution, AMTE
10. Dardiwan
11. Nurfirman
12. Jainuddin
13. Suryadi
14. M. Risman, Amd
15. Hamid Sangaji
16. Hamzah
Berdasarkan tabel 4.2. diatas dapat diketahui bahwa Tim K3 lebih banyak
berada pada kelompok umur 23 sampai dengan 30 tahun yaitu sebanyak 38,9%.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Berdasarkan tabel 4.3. diatas dapat diketahui bahwa Tim K3 lebih banyak
berada pada tingkat pendidikan tamat D III yaitu sebanyak 55,5%
4.2.3. Masa Kerja
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tim K3 Berdasarkan Masa Kerja di RSUD
Kabupaten Karimun tahun 2009
No.
Masa Kerja (tahun)
N
%
1. 1 2
0
0
2. 3 4
3
16,7
3. 5 6
15
83,3
Total
18
100,0
Berdasarkan tabel 4.4. diatas dapat diketahui bahwa Tim K3 lebih banyak
memiliki masa kerja lebih dari 5-6 tahun yaitu sebanyak 15 orang (83,3%).
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
4.3.1. Pengetahuan
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tim K3 Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di
RSUD Kabupaten Karimun Tahun 2009
No.
Pengetahuan
N
%
1. Baik
18
100,0
2. Sedang
0
0
3. Kurang
0
0
Total
18
100,0
Berdasarkan tabel 4.5. diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan Tim
K3 seluruhnya memiliki tingkat pengetahun baik yaitu sebesar 100%. Hal ini berarti
Tim K3 sudah memiliki tingkat pengetahuan baik tentang upaya Keselamatan Kerja
Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana.
4.3.2. Sikap
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Tim K3 Berdasarkan Sikap di RSUD Kabupaten
Karimun tahun 2009
No.
Sikap
N
%
1. Baik
18
100,0
2. Sedang
0
0
3. Kurang
0
0
Total
18
100,0
kebakaran dan
kewaspadaan bencana yaitu usaha serta kesiapan pihak rumah sakit dalam
membenahi program keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
sehingga diperoleh suatu prosedur yang sesuai dengan kriteria dan peraturan yang
berlaku di Indonesia, dapat dilihat pada tabel 4.7. berikut.
Tabel 4.7. Kriteria Program Upaya Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
Kewaspaaan Bencana yang Ada di Rumah Sakit Umum Daerah
Karimun Tahun 2009
Standar
Kriteria
I
Falsafah dan Tujuan
1.Ada peraturan perundang-undangan tentang pencegahan dan
penanggulangan bahaya, kebakaran dan bencana
2. Program tertulis untuk mencapai tujuan keselamatan kerja
II
Administrasi dan Pengelolaan
1.Bagan organisasi yang menggambarkan kedudukan, wewenang,
tanggung jawab dan hubungan kerja dari unit keselamatan kerja, bahaya
kebakaran serta kewaspadaan bencana dengan unit lain dalam rumah
sakit dan hubungannya dengan instansi di luar rumah sakit
2. Uraian tugas yang jelas dan tertulis untuk semua petugas
3. Komunikasi yang berfungsi baik dan siap dipakai terus menerus serta
efektif
4.Rekomendasi perihal peningkatan upaya keselamatan kerja, bahaya
kebakaran dan kewaspadaan terhadap bencana
III
Staf dan Pimpinan
1. Staf yang terlatih
2. Tugas, tanggung jawab serta jadwal kerja dan latihan kerja tertulis untuk
staf
IV
Fasilitas dan Peralatan
1. Staf mampu dan terampil menggunakan fasilitas dan peralatan yang
tersedia
2. Manual penggunaan peralatan
3. Fasilitas untuk menyimpan bahan berbahaya yang tepat guna
4. Jalan keluar khusus bila terjadi bencana
V
Kebijakan dan Prosedur
1. Prosedur tertulis tentang keselamatan kerja pada unit :
- sterilisasi sentral
- tempat pengolahan makanan
- tempat cuci
- laboratorium
- kamar operasi
- gudang/tempat penyimpanan barang
- radiologi
2. Peraturan khusus untuk tempat-tempat beresiko, antara lain :
- unit yang banyak terdapat bahan kimia
- tempat penyimpanan cairan mudah terbakar
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
17. Peralatan pemadaman api pada tempat-tempat yang sesuai dan mudah
dicapai
18. Pemeliharan dan uji coba terhadap semua sistem dan peralatan
pemadam api, terutama pada :
- boiler, ruang pemanas, ruang perlengkapan
- ruang laundry dan linen
- dapur
- bengkel
- ruang elektrik
- laboratorium
- ruangan tempat pengumpulan dan pembuangan limbah
- tempat penyimpanan benda-benda mudah terbakar
19. Rambu-rambu penunjuk tempat peralatan pemadam api yang di pasang
di tempat yang mudah dilihat
20. Pintu keluar darurat untuk menyelamatkan diri memadai di seluruh
gedung, sesuai peraturan
21. Pintu-pintu keluar, lorong-lorong, jendela dan tngga yang cukup lebar
untuk menyelamatkan pasien dengan brankar
22. Cerobong asap/api yang dapat dibuka/tutup secara manual, kecuali
pada sistem elektrik otomatis sesuai sistem deteksi api
23. Tanda dilarang merokok pada tempat-tempat umum
24. Cara dan metode penanggulangan untuk rakyat yang diinformasikan
kepada seluruh pegawa dan di cantumkan di seluruh bagian RS dan
dilakukan pelatihan dan simulasi sekali dalam setahun dan ada
laporan mengenai pelatihan kebakaran dan evakuasinya
VI
VII
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Berdasarkan tabel 4.8. diatas merupakan standar atau upaya yang belum
ada dalam program upaya keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana di
RSUD Kabupaten Karimun.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB V
PEMBAHASAN
5.2.2. Sikap
Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk
berespons (secara positif atau negatif) terhadap orang, obyek atau situasi tertentu.
Sikap mengandung suatu penelitian emosional/afektif (senang, benci, sedih dsb),
disamping itu komponen kognitif (pengetahuan tentang obyek itu) serta aspek konatif
(kecenderungan bertindak). Dalam hal ini pengertian sikap adalah merupakan reaksi
atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek
(Notoatmodjo, 2003).
Hasil penelitian dan wawancara seluruh Tim K3 (100%) sudah memiliki sikap
baik tentang upaya Keselamatan Kerja Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana.
Menurut Sumamur (1998), bahwa sikap keselamatan dan kesehatan kerja ada dua
tafsiran yaitu tafsiran pertama adalah tingkat operasional dan meliputi keselamatan
yang kompleks dari reaksi tenaga kerja terhadap pekerjaan dan lingkungannya,
sedangkan tafsiran kedua bertalian dengan sikap tenaga kerja terhadap keselamatan
atas nama dinamika psikologi.
Menurut Djojodibroto, (1997), para tenaga kerja sebaiknya diberi kursus
tentang kewaspadaan sehingga mereka mengerti bagaimana bersikap dan bertindak
apabila terjadi musibah kebakaran dan bagaimana mengevakuasi pasien. Untuk itu
dibutuhkan suatu standar yang berlaku secara umum sebagai pedoman bagi seluruh
tenaga kerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Sikap baik yang dimiliki seluruh Tim K3 menunjukkan bahwa seluruh
pengurus Tim K3 setuju apabila menerapkan program K3 di rumah sakit dapat
mencegah kecelakaan, kebakaran dan meningkatkan kewaspadaan bencana serta
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
dapat meningkatkan citra dari pada rumah sakit itu sendiri. Tim K3 harus
mensosialisasikan program K3 yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
petunjuk pimpinan rumah sakit.
Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu
tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yaitu : 1). Sikap akan
terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu, 2). Sikap akan ikut
atau tidak diikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman orang lain, 3). Sikap
akan ikut atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan banyak atau sedikitnya
pengalaman seseorang, 4). Nilai didalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku
nilai-nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup
bermasyarakat (Notoatmodjo, 1993).
yang
ditentukan sudah ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karimun meskipun
dari masing-masing standar belum semua kriteria dipenuhi. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai kriteria-kriteria tersebut.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Uraian tugas yang jelas dan tertulis untuk semua petugas, sudah ada di setiap
ruangan masing-masing baik tenaga kerja medis maupun non medis.
Komunikasi yang berfungsi baik dan siap pakai terus menerus serta efektif,
alat komunikasi yang digunakan berupa interkom, telepon, sound system
beserta loud speaker yang terdapat disetiap ruangan
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Kendali otomatis pada sumber air panas untuk pasien, tersedia disetiap ruanga.
9.
10. Rambu-rambu atau tanda-tanda yang dipasang di seluruh RS yang jelas dan
mudah dimengerti. Rambu-rambu tersebut terdapat pada tempat-tempat tertentu
di seluruh bagian rumah sakit
11. Dokumentasikan hasil inspeksi keamanan di seluruh RS yang dilakukan secara
teratur pada unit keselamatan
12. Staf yang paham dengan program keselamatan. Semua staf paham dan bekerja
sesuai dengan standar profesi masing-masing
13. Peraturan pencegahan kebakaran pada setiap bangunan. Peraturan dibuat di setiap
ruangan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
14. Pola dan kontruksi bangunan dapat mengurangi resiko penyebaran api dan asap.
Misal : ventilasi yang baik, pembagian-pembagian ruangan. Pola dan kontruksi
bangunan RSUD Kabupaten Karimun sudah memadai sejak awal rumah sakit
berdiri.
15. Peralatan yang diakui keunggulannya untuk mendeteksi api, kebakaran beserta
sistem alarmnya dan ada di seluruh bagian RS. Peralatan tersedia dalam ruangan
bagian atas.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
16. Pemadaman api otomatis pada tempat-tempat yang penting, tersedia di setiap
ruangan
17. Peralatan pemadaman api pada tempat-tempat yang sesuai dan mudah dicapai.
Peralatan yang dimaksud berupa hidran kebakaran, yakni 10 unit
18. Pemeliharan dan uji coba terhadap semua sistem dan peralatan pemadam api,
terutama pada :
- boiler, ruang pemanas, ruang perlengkapan
- ruang laundry dan linen
- dapur
- bengkel
- ruang elektrik
- laboratorium
- ruangan tempat pengumpulan dan pembuangan limbah
- tempat penyimpanan benda-benda mudah terbakar
Pemeliharaan dilakukan secara berkala dan uji coba dilakukan satu tahun
sekali
19. Rambu-rambu penunjuk tempat peralatan pemadam api yang di pasang di tempat
yang mudah dilihat, ada disetiap ruangan.
20. Pintu keluar darurat untuk menyelamatkan diri memadai di seluruh gedung,
sesuai peraturan Ada disetiap ruangan dan sudah sesuai peraturan.
21. Pintu-pintu keluar, lorong-lorong, jendela dan tangga yang cukup lebar untuk
menyelamatkan pasien dengan brankar. Semua pintu memungkinkan untuk
menyelamatkan pasien dangan brankar
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
22. Cerobong asap/api yang dapat dibuka/tutup secara manual, kecuali pada sistem
elektrik otomatis sesuai sistem deteksi api, sudah tersedia
23. Tanda dilarang merokok pada tempat-tempat umum. Tanda tersebut terdapat di
tempat- tempat tertentu di seluruh bagian rumah sakit
24. Cara dan metode penanggulangan bahaya kebakaran yang diinformasikan kepada
seluruh pegawai dan di cantumkan di seluruh bagian RS dan dilakukan pelatihan
dan simulasi sekali dalam setahun dan ada laporan mengenai pelatihan
kebakaran dan evakuasinya
VI. Standar 6 : Pengembangan Staf dan Program Pendidikan
1. Jadwal pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan bagi semua staf di RS.
Jadwal pelaksanaan program diadakan bagi semua staf rumah sakit dan
dilaksanakan sekali dalam setahun juga ada pelatihan dari Dinas Kesehatan kepada
Tim K3 tentang K3 di rumah sakit.
VII. Standar 7 : Evaluasi dan Pengendalian Mutu
1. Penerapan semua peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana, sudah diterapkan
dengan pembentukan Tim K3
Menurut Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970 pasal 10,
Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) guna memperkembangkan kerjasama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja di tempat kerja
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi (Sumamur, 1998).
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
P2K3 adalah sebuah panitia yang dibentuk untuk suatu tempat kerja yang
menggunakan tenga kerja 50 sampai dengan 100 orang. Panitia ini beranggotakan
unsur-unsur dari pemerintah, pemberi kerja dan penerima kerja dan bertugas memberi
pertimbangan dan membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan dalam
tempat kerja yang bersangkutan serta dapat memberikan penjelasan dan penerangan
pada para tenaga keja yang bersangkutan. Untuk tempat kerja yang menggunakan
tenaga kerja kurang dari 50 orang diharuskan adanya seorang petugas Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), sedang untuk tempat kerja yang menggunakan tenaga
kerja lebih dari 100 orang harus ada seorang ahli K3 (Silalahi, B,N.B, 1985).
Di rumah sakit Umum Daerah Karimun terdapat 239 orang tenaga kerja, oleh
karena itu sudah seharusnya di rumah sakit tersebut sudah ada ahli K3. Alasan
mengapa di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karimun belum semua terpenuhi
standar pelayanan kesehatan tersebut karena rumah sakit ini baru berdiri selama 7
(tujuh) tahun dan belum ada ahli K3 serta rumah sakit ini sejak berdiri belum pernah
terdapat kasus kebakaran dan bencana alam ataupun kecelakaan kerja yang berarti,
sehingga semua fasilitas yang digunakan dianggap sudah memadai untuk upaya
pencegahan kecelakaan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Karakteristik responden meliputi umur, pendidikan dan masa kerja. Tim K3 lebih
banyak berada pada kelompok umur 23-30 tahun yaitu sebanyak 7 orang (38,9%),
tingkat pendidikan tamat D III yaitu sebanyak 10 orang (55,5%) dan masa kerja
dari Tim K3 lebih banyak yang sudah bekerja selama 5-6 tahun (83,3%)
2. Tingkat pengetahuan Tim K3 terhadap upaya Keselamatan Kerja Kebakaran dan
Kewaspadaan Bencana seluruhnya
baik.
3. Sikap Tim K3 seluruhnya (100%) juga berada pada sikap baik tentang upaya
Keselamatan Kerja Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana.
4. Upaya penyelenggaraan keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana
di RSUD Kabupaten Karimun berdasarkan SK Menkes No. 436/SK/1993 terdapat
7 (tujuh) standar pelayanan kesehatan yaitu :
a. Standar yang sudah dijalankan secara keseluruhan, standar I: Falsafah dan
Tujuan, standar II : Administrasi dan Pengelolaan, standar III : Staf dan
Pimpinan dan standar IV : Fasilitas dan Peralatan,
b. Standar V Kebijakan dan Prosedur masih ada standar yang belum dijalankan,
juga Standar VI : Pengembangan Staf dan Program ada 2 (dua) standar yang
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
belum dilaksanakan dan standar VII : Evaluasi dan Pengendalian Mutu hanya 1
(satu) standar yang sudah dijalankan.
6.2. Saran
1. Perlu dipertahankan tingkat pengetahuan dan sikap Tim K3 yang sudah baik
dengan pelatihan-pelatihan yang terjadwal dan terprogram dengan baik
2. Perlunya pelatihan yang berkelanjutan untuk lebih meningkatkan Upaya
Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana di RSUD Kabupaten
Karimun
3.
4. Perlunya dipenuhi semua kriteia yang sesuai dengan upaya program yang telah
ditentukan oleh pihak rumah sakit
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y dan Hastuti, T. 2002. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta.
Anonim, Advokasi Sebagai Alat Perubahan. 13 Oktober 2008.
www.Depkes RI.com.
______, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
432/Menkes/2007 Tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) Di Rumah Sakit.
http:www.geogle.com./sean Perundang-undangan tentang K3RS.
Astono, S. 2002. Poliklinik Perusahaan Sebagai Salah Satu Subsistem Upaya
Kesehatan di Perusahaan, 13 Oktober 2008.
http://www.kalbe.co.id/ files/cdk/files/cdk_136_kesehatan_kerja.pdf
Djojodibroto, R. D 1999. Kesehatan Kerja Di Perusahaan. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Hasyim, H. 2005. Manajemen Hiperkes dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
(Tinjauan Kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Institusi
Sarana Kesehatan). 13 Oktober 2008.
http://www.jmpk-online.net/files/vol-08-02-2005-1.pdf
Husni, L. 2000. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Manulang, S H. 2001. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Rineka
Cipta. Jakarta
Notoatmodjo, S. 1999. Metode Penelitian Kesehatan. (Edisi Revisi). Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta.
Pratomo, H dan Sudarti, 1986. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang
Kesehatan Masyarakat. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Jakarta
Robbins, S. P. 2001. Perilaku Organisasi. Edisi Kedelapan. Penerbit PT.
Prenhallindo. Jakarta.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP TIM KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA TENTANG UPAYA PENYELENGGARAAN KESELAMATAN
KERJA, KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA
DI RSUD KARIMUN TAHUN 2009
No. Responden
I. Identitas Responden
1. Nama
2. Umur
3. Pendidikan
: a. SMA/STM
4. Masa Kerja
5. Jabatan
b. DIII
c. SI
II. PENGETAHUAN
Petunjuk : Dimohon kepada saudara untuk memeberikan jawaban dari opsi yang
tersedia dari pertanyaan di bawah ini, dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban (opsi) yang saudara pilih.
1. Menurut saudara apakah upaya penyelenggaraan keselamatn kerja, kebakaran dan
kewaspadaan bencana (K3) itu di RS ?
a. Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan
Bencana (K3) adalah bagian dari sistem manajemen dengan membentuk tim
K3
yang
bertugas
untuk
menyusun
langkah-langkah
penanganan,
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
7.
8.
Menurut saudara apakah peran serta seluruh karyawan dan karyawati dalam
penerapan K3 di Rumah Sakit?
a.
b.
c.
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
4. Komitmen dan kebijakan K3 oleh pimpinan rumah sakit harus dapat diketahui,
dipelajari, dihayati dan dilaksanakan oleh tim K3
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
6. Kerja sama yang baik dan terkoordinasi antara tim K3, karyawan/karyawati,
merupakan hal yang mendukung terlaksananya K3 di rumah sakit, selain
penyediaan anggaran oleh pimpinan rumah sakit
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
10. Rumah sakit sebaiknya melakukan audit tentang penilaian kinerja K3 sekurangkurangnya 1 kali dalam 3 tahun :
a. Setuju
b. Ragu-ragu
c. Tidak Setuju
Almalik Faisal Harahap : Pengetahuan Dan Sikap Tim K 3 Tentang Upaya Penyelenggaraan Keselamatan Kerja,
Kebakaran Dan Kewaspadaan Bencana Di Rsud Karimun Tahun 2009, 2010.