tanah
komposit.
Sedangkan
untuk
memodelkan Stone Column pada plane
strain digunakan teori dari Tan dan Oo
(2008) dengan 2 buah metode pemodelan
yakni ekivalensi geometri dan ekivalensi
kekakuan.
ANALISIS DAN KESIMPULAN
Pada hasil analisis data awal, tanah tanpa
mengalami perbaikan memerlukan jumlah
tahapan timbunan sebanyak 4 kali untuk
mencapai ketinggian timbunan 8,5 meter
agar SF lereng cukup aman (SF > 1,1 untuk
bangunan sementara). Adapun spesifikasi
tiap tahapannya dapat dilihat dibawah ini
Tahap 1 (H = 3 m)
Tahap 2 (H = 5,5 m)
Tahap 3 (H = 7 m)
Tahap 4 (H = 8,5 m)
Dengan waktu konsolidasi vertikal memiliki
nilai
U = 80% t = 15 tahun
U = 90% t = 22 tahun
Adapun total penurunan tanah yang
dihasilkan mencapai 1,3 m. Dapat
disimpulkan bahwa untuk mencapai
ketinggian timbunan 8,5 meter dengan
waktu konsolidasi setiap tahapannya
ditentukan sebesar 80% dan pada akhir
tahap timbunan akan ditunggu 90%
konsolidasi didapatkan waktu konstruksi
selama 67 tahun (15 tahun + 15 tahun + 15
tahun + 22 tahun) dan hal ini tidak feasible
untuk dilakukan di lapangan.
Keberadaan PVD terbukti cukup efektif
dalam mempercepat proses konsolidasi yang
terjadi. Adanya kontribusi drainase arah
radial
mampu
mempercepat
proses
konsolidasi. Dengan menggunakan spasi 1,4
meter
mampu
mempercepat
konsolidasi hingga mencapai
proses
U = 80% t = 35 hari
U = 90% t = 50 hari
Walaupun mampu mempercepat proses
konsolidasi, tetapi PVD tak berpengaruh
secara langsung dalam meningkatkan daya
dukung tanah, sehingga tetap dibutuhkan 4
buah tahapan timbunan untuk mencapai
ketinggian 8,5 meter dengan total waktu
konstruksi selama 5 bulan (35 hari + 35 hari
+ 35 hari + 50 hari).
Sebagai pembanding dalam desain yang
diajukan, maka digunakan stone column.
Walaupun keberadaan stone column
memerlukan biaya tambahan, namun dapat
terlihat bahwa dengan adanya stone column
dapat berpengaruh secara langsung terhadap
peningkatan daya dukung tanah. Dengan
digunakan diameter stone column 1 m dan
spasi stone column 2 m, timbunan setinggi
8,5 meter dapat dikejar hanya melalui 2
tahapan timbunan saja. Adapun spesifikasi
tahapan timbunan tersebut dapat dilihat
dibawah ini
Tahap 1 (H = 5 m)
Tahap 2 (H = 8,5 m)
Selain itu keamanan terhadap stabilitas
lereng timbunan pun dapat meningkat.
Sehingga dengan mengabaikan pengaruh
konsolidasi oleh stone column dan
mengasumsikan
hanya
PVD
yang
berpengaruh
terhadap
konsolidasi,
didapatkan
waktu
konstruksi
yang
dibutuhkan adalah hanya sebesar 3 bulan
saja (50 hari + 50 hari).
Setelah dilihat hasil analisis melalui
penggunaan software PLAXIS 2D, model
Soft Soil lebih mendekati hasil penurunan
tanah dengan perhitungan manual. Hal ini
dikarenakan pemodelan stress-strain pada
REFERENSI