Switch mode power supply (SMPS) adalah suatu peralatan untuk memberikan sumber
DC dengan cara metode switching. Salah satu masalah yang terjadi pada switch mode power
supply (SMPS) tidak menggunakan power factor correction dan memerlukan penambahan nilai
Capasitor yang besar sebagai filter DC. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu penambahan
power factor correction (PFC) pada switch mode power supply (SMPS).
Pada SMPS ini, power factor correction diletakkan pada bagian output dari rectifier
dengan menggunakan Boost converter. Boost converter bekerja pada kondisi tidak kontinyu,
karena dalam kondisi tidak kontinyu tidak muncul arus balik (IRR) pada komponen diode dari
boost converter, sehinga diode yang lebih murah dapat digunakan. Selain itu pada kondisi tidak
kontinyu mengakibatkan rugi I2R rendah dan ripple arus yang rendah mengakibatkan rugi inti di
inductor rendah.
Boost converter ini dihubungkan seri dengan buck conveter untuk supply beban 24 V/ 60
W. Boost converter sebagai power factor correction (PFC) di desain menghasilkan tegangan
output sebesar 50 V dan arus 3 A. Sedangkan buck converter di desain menghasilkan tegangan
keluran 24 V dengan arus 2,5 A.
Kata Kunci: boost converter, buck converter, power factor correction.
1.
PENDAHULUAN
Peralatan elektronik modern tidak
selalu menghadirkan beban-beban pasif
kepada sisi sumber atau power line. Pada
awalnya, beban-beban wajar mempunyai
salah satu karakteristik resistif seperti
misalnya lampu atau arus input yang
sinusoidal dan mengalami pergerseran fase
seperti misalnya motor AC. Saat ini,
kebanyakan sistem elektronik menggunakan
satu atau lebih konverter-konverter daya
yang menyebabkan arus di sisi sumber atau
power line menjadi tidak sinusoidal.
Karakteristik arus input ini menyebabkan
arus dan kemungkinan tegangan terdistorsi
yang dapat menimbulkan masalah pada
peralatan elektronik lain yang terhubung
dengan
sumber
dan
menurunkan
kemampuan dari sistem tersebut. Masalah
ini mengharuskan menciptakan desain
power
BOOST
CONVERTER
Sebagai PFC
PWM
BUCK
CONVERTER
Sebagai Regulator
LOAD
24 V, 60 W
Sensor
tegangan
Mikrokontroler
Vref
PI
controler
PWM
Dimana :
D : duty cycle
Vo : tegangan output
Vin : tegangan input
Perhitungan :
Nilai inductor
Gambar 2 Rectifier
Dimana : L
Vo
Vin
f
: induktansi inductor
: tegangan output
: tegangan input
: frekuensi switching
: ripple arus
Dimana L
Imax
Bmax
Ac
Perhitungan:
: nilai induktansi
: arus maksimal
:fluk density maksimum
:luasan core (inti besi)
Discontinous Modes
Nilai capasitor
Dimana: C
D
T
Perhitungan:
: kapasitansi kapasitor
: arus RMS capasitor
: ripple tegangan
: duty cycle
: periode
Jumlah lilitan
Gambar 4. Desain buck converter
Tegangan input
:
Tegangan output
:
Arus output
:
Frekuensi switching :
50 V
24 V
2,5 A
25 Khz
Dimana: C
F
Perhitungan
: kapasitansi kapasitor
: ripple arus
: ripple tegangan
: frekuensi switching
Jumlah lilitan
Dimana L
: induktansi inductor
Imax : arus maksimal
Ac :luasan core (inti besi)
Bmax :fluxdensity maksimal
Perhitungan
Perhitungan:
Nilai induktor
Nilai capasitor
Dimana
Csnuber: capasitansi snuber
t_fall : waktu untuk kembali dari
mosfert
V_off : tegangan saat off mosfet
D
: duty cycle
T
: periode
Perhitungan
2.4 Totempole
Rangkaian totempole digunakan sebagai
kopling antara mikrokontroler dengan
konverter DC-DC karena mikrokontroler
INISIALISASI
SET POINT
Baca sensor
tegangan
Perhitungan error
dan integral
Perhitungan KP,KI
controler
Setting duty
cycle PWM
(a)
(b)
Gambar 8
a.bentuk gelombang dengan duty cycle 50%
b.bentuk gelombang dengan duty cycle 60%
3.2 Pengujian sensor tegangan
Pengujian sensor tegangan digunakan untuk
mengetahui respon sensor tersebut terhadap
berbagai masukan tegangan. Pengujian
dilakukan dengan memberikan tegangan
input sebesar 10 V sampai 30 volt,
kemudian diukur tegangan keluaran dari
sensor tersebut. Hasil pengujian sensor
tegangan dapat dilihat pada Tabel 1
Vref (V)
26
28
30
32
34
36
24
24
24
24
24
24
Vout
(V)
23,5
23,5
23,6
23,6
23,7
23,7
% error
2,083
2,083
1,67
1,67
1,25
1,25
Vout (V)
23,8
23,5
23,4
22,7
21,8
Iout (A)
0,5
1
1,5
2
2,5
PF
0,80
0,92
0,93
0,93
0,94
Current
5.0
2.5
Amps
1 0.0 .
-2.5
-5.0
2.494.997.489.9812.47
14.96
17.46
mSec
Current
10
5
Amps 0
-5
-10
mSec
2.
3.
5.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Muhammad H
Rasyid,Rangkaian
Elektronika
Daya,
Devices,dan
Aplikasinya, Jakarta,1999.
[2]D. Petruzella, Frank ,Elektronik
Industri, Andi, Yogyakarta, 2001.
[3] Daniel W. Hart, Introduction to Power
Electronics, Prentice-Hall International,
International Edition, 1997.
[4] P.J. Randewijk, Inductor Design,
2006.
[5]Datasheet
of
ATmega16
8-bit
Microcontroller with 16K Bytes InSystem
Programmable
Flash
[6] Katsuhiko Ogata. Teknik Kontrol
Automatik. Erlangga 1997
[7] Brian R Copeland. Design PID
controller using Ziegler-nicols tuning. 2008
[8]http://www.alldatasheet.com/datasheetpdf
/ pdf/78532/ATMEL/ ATMEGA16.pdf