ANATOMI
FAAL RESPIRASI
Faktor yang bekerja pada waktu respirasi:
1. Ventilasi
2. Perfusi
3. Volume paru
4. Ratio perfusi dan ventilasi
5. Keseimbangan asam - basa
FAAL RESPIRASI
FAAL PERSPIRASI
DI PARU TERJADI RESIDUAL VOLUME:
Pneumotoraks
Emphysema
Pendahuluan
Dengan adanya antibiotika dan obat
obat anti kuman/anti fungus seharusnya tidak ada lagi atau menurun sekali
jumlah operasi torax karena infeksi.
Bila oleh sesuatu sebab harus dilakukan torakotomi, segera setelah
pembedahan fungsi paru akan nurun
paru fungsi sampai sebanyak 60%
DINDING DADA
KELAINAN DINDING DADA TIDAK
DIBICARAKAN DISINI KARENA AKAN
DIBICARAKAN DI SISTEM LAIN
EMPIEMA TORAKS
INFEKSI DAN PENGUMPULAN PUS
DI RONGGA TORAKS
Patogenesis
Yang terbanyak karena infeksi
paru
Komplikasi tb paru atau pleural
effusion oleh karena tb
Mungkin pasca trauma
Jarang sebagai penyebaran
infeksi di tempat yang jauh
Fase empyema
fase eksudat
fase fibrinopurulen
fase organisasi
Terapi empiema:
Yang dipakai prinsip dasar terapi
menurut Graham:
1. mengeluarkan semua pus sehingga
2. paru dapat mengembang penuh,
sehingga rongga pleura tertutup
atau obliterasi rongga empyema
3. Pemberian antibiotika yang adekwat
baik dosis, sensitivitasnya dan lama
pemberian antibiotika
Terapi empiema
Pungsi pleura
Drainase tertutup
Drainage terbuka
Dekortikasi
Torakoplasti
Plombage
PEMBEDAHAN TB PARU
Sputum Conversion
1. BTA dari Sputum Selalu Positif
tetapi masih Sensitiv thd OAT
2. BTA positif dan Resisten terhadap
primary line drugs dan dpt Th/
secondary line drugs menjadi
Negatif
3. BTA positif dan Resisten dan
mendapat Th/ tetap positf
Penyulit Tb Paru
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Hemoptisis
Kavitas
Empiema
Stenosis bronkhus
Midle lobe syndrome
Atelektasis
Jamur
Fistula bronkhopleura
Ulkus bronkhus
HEMOPTISIS
Dapat menyebabkan aspirasi dan
asfiksi
Hemoptisis bila > 400 cc, atau Hb
cenderung turun atau anemia atau
syok
Tetapi bila hemoptisis < 150 cc
dioperasi morbiditas dan
mortalitasnya jauh lebih baik
BRONKHIEKTASIS
Jarang dengan gejala batuk
purulen pagi
Sering hanya batuk batuk biasa
saja
Sering sebagai penyebab
hemoptisis
Empiema
Sebagai sumber infeksi.
Biasanya sulit untuk diatasi
karena sering sudah ada
fibrosis paru (meskipun masih
ringan) dan paru sukar
mengemabang atau obliterasi
rongga empyema
Jamur
Biasanya karena pemberian
OAT yang lama dengan atau
corticostroid
Sebagai salah satu penyebab
hemoptisis
Sangat dianjurkan untuk
diangkat
Fistula Bronkhopleura
Salah satu penyebab pneumo
toraks spontan
Salah satu penyebab empiema
toraks
Bila menjadi empiema sukar
diatasi
Ulkus di Bronkhus
Salah satu penyebab BTA yang
tetap positif
Sukar atau tidak pernah
membaik (ulkusnya)
Sebagai penyebab stenosis
Keganasan:
Biasanya lesi paru secara
Radiologik dapat dibedakan
antara keganasan dan tuberkuloma
Keganasan
Penderita tb paru bila
dibandingkan dengan orang
normal mempunyai resiko
untuk mendapatkan keganasan
paru 4 kali lebih besar dari
orang normal
Keganasan
Pasien usia di atas 40 th dengan
diagnosis tb paru bila setelah
diobati dengan baik dan teratur
selama 2 bulan bila tidak ada
perbaiki diagnosa diganti
dengan kegasan sampai dapat
dibuktikan lain
JENIS PEMBEDAHAN
Reseksi paru: segmentektomi
lobektomi
peumonektomi
Torakoplasti
Kavernostomi
ABSES PARU
Biasanya penderita/pasien ini
adalah pasien yang tua atau
keadaan umumnya kurang baik
atau daya tahan tubuh yang
menurun (HIV, terapi CA dll)
kecuali pada pasien abses paru
pasca trauma.
penyebaba lain pasca trauma:
hematoma paru dangan infeksi
ABSES PARU
Ada dua bentuk:
1. yang berhubungan dengan
bronkhus ( draning bronchus )
2. tidak ada hubungan dengan
bronkhus
Terapi
TERAPI TERPILIH ADALAH
PENGANGKATAN ABSES, DAPAT
RESEKSI BAJI ATAU RESEKSI LOBUS
BILA KEADAANNYA TIDAK
MEMUNGKINKAN DAPAT DENGAN
DRAINASE TERTUTUP ATAU TERBUKA
BRONKHIEKTASIS
KEADAAN BRONKHUS YANG
MELEBAR DISERTAI FUNGSI SILIA
ENDOBRONKHUS YANG HILANG,
SEHINGGA SEKRET BRONKHUS AKAN
MENUMPUK DENGAN ATAU TANPA
PUS.
Bronkhiektasis
Patogenesis
1. Karena stenosis proksismal dari
ektasis
2. Karena kelemahan otot bronkhus
3. Karena tarikan jaringan parut
sekitar bronkhus atau bronkhioli
4. Karena infeksi kronik, perubahan
mukosa endobronkus tidak
mempunyai cilia
Bronkhiektasis
Gejala dan tanda-tanda
1. Batuk batuk dengan reak yang bau
busuk terutama pagi hari
2. Kadang panas
3. Biasanya ada jari tabuh atau clubbing
finger
4. Sputum bila dikumpulkan biasanya
ada tiga lapis
5. Foetor ex oro
Bronkhiektasis
Terapi
1. Pembedahan:
2. Antibiotika dan fisioterapi
drainage)
(postural
MEDIASTINUM
Kelainan mediastinum yang penting:
1. Tumor mediatinum
2. Infeksi mediastinum
PERIKARDITIS
Infeksi di rongga pericardium. Sumber
hampir selalu sumber infeksi dari luar
Karena infeksi akan mengeluarkan
eksudat dan seperti empiema terjadi
fase eksudat, fibrinopurulentdan fase
organisasi
Karena pembentukan cairan akan
menyebabkan gangguan fungsi jantung
Perikarditis
Gejala seperti tamponade jantung
1. Nyeri daerah prekordial
2. Sesak nafas
3. Terlihat bendungan v. jugularis
eksterna.
4. Bunyi jantung melemah
5. Penurunan voltase jantung pada
pemeriksaan EKG
Perikarditis
Terapi yang terpilih hanya
pembedahan untuk mengurangi
dan mencegah gejala sisa karena
fibrosis dan akan menghambat
diastole dan mungkin sistole
(panzer haart).
Perikarditis
Bila perikarditis sembuh dengan
fibrosis atau menjadi khronik
biasanya akan menyebabkan
keadaan yang dinamakan
perikarditis konstriktiva.
Terapi untuk keadaan ini adalah
pericardiektomi.
MEDIASTINITIS
Infeksi di mediatinum dinamakan
mediastinitis.
Jarang oleh sebab primer, yang
paling sering oleh infeksi descendens dari atas dan iatrogenik, agak
jarang oleh trauma.
Mortalitas dan morbiditas tinggi
Mediastinitis
Karena mediastinum jaringan yang
sifatnya areoler, infeksi di tempat
itu akan mudah menyebar dan
menyebabkan sepsis dan infeksi
yang bertambah berat.
Mediastinitis
Keadaan yang memburuk
pasca insisi abses retrofaring
atau abses submandibulae atau
abses gigi harus dicurigai
adanya mediastinitis
Terapi
Torakotomi dan drainage
mediastinum yang baik
Bila tidak ditorakotomi hampir
semua pasien meninggal karena
sepsis