Kuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian
2. Perempuan
3. Laki-laki dan Perempuan
7. Kontrasepsi MOW adalah untuk?
1. Laki-laki
2. Perempuan
3. Laki-laki dan Perempuan
8. Kapan sebaiknya alat kontrasepsi IUD dipasang?
1. 40 hari setelah melahirkan
2. Pada awal haid
3. Lima bulan setelah melahirkan
9. Kapan sebaiknya alat kontrasepsi Implant dipasang?
1. Selama waktu haid
2. Segera setelah melahirkan
3. Lima bulan setelah melahirkan
10. Berapa lama alat kontrasepsi IUD yang mengandung tembaga (Copper 7) dapat
dipakai?
1. 1 tahun
2. 2-5 tahun
3. 8 tahun
III. Sikap
NO
Pertanyaan
16.
S
sebaiknya ke bidan terlatih?
17.
18.
19.
Pernyataan
SS RR TS STS
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Pertanyaan
Apakah suami anda mendukung jika anda memakai
MKJP?
27.
28.
29.
30.
Pernyataan
Ya
Tidak
V. Faktor Ekonomi
31. Pendapatan keluarga dalam satu bulan?
1. > Rp.866.000,2. < Rp.866.000,32. Pengeluaran dalam sehari?
1. > Rp.20.000,2. < Rp.20.000,-
A. Interview (Wawancara)
Tekhnik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri
atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi,
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh
peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah
sebagai berikut :
1. Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat
dipercaya
3. Bahwa interprestasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti
kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat
dilakukan melalui ttatp muka (face to face) maupun dengan menggunakan
telepon.
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data, bila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data
telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawnacra, selain harus membawa instrumen sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat
bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu
pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
2. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Tipe pertanyaan dalam angket dapat terbuka atau tertutup, (kalau dalam
wawancara ; terstruktur dan tidak terstruktur) dan bentuknya dapat menggunakan
kalimat positip atau negatif.
d. Pertanyaan tidak mendua
Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double-berreled)
sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
Setiap pertanyaan dalam instrument angket, sebaiknya juga tidak
menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang
memerlukan jawaban dengan berfikir berat.
f. Pertanyan tidak menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban
yang baik saja atau yang jelek saja.
g. Panjang Pertanyaan
Pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang, sehingga akan
membuat jenuh responden dalam mengisi.
h. Urutan Pertanyaan
Urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum menuju ke hal
spesifik, atau dari yang mudah ke hal yang sulit atau di acak.
i. Prinsif Pengukuran
Angket yang diberikan kepada responden adaalh merupakan instrumen
penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti.
j. Penampilan Fisik Angket
Penampilan
fisik
angket
sebagai
alat
pengumpulan
data
akan