Wabah Varicella
Kelompok 8
Kelompok 8
Saifeddine Saleh Awa
Muhammad Indra Jodi
Suryanto
Tito Syahjihad
Cindy Sally
Larasati
Nadia Santika Ayu
Indah Novika
Syeli Santriawati
Fadhilla Rahma Jodi .P
Yessy Paramita
2013730096
2013730154
2013730107
2013730114
2013730022
2013730060
2013730074
2013730051
2013730109
2013730033
2011730116
Skenario 3
Laras yang manis berusia 3 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas Kemuning dengan demam dan
terdapat ruam makulovesikuler yang gatal pada muka, tungkai dan tubuhnya. Ibu mengatakan
bahwa 3 hari yang lalu mereka baru kembali dari ibukota Kabupaten. Dalam perjalanan pulang Laras
sudah mulai demam. Keesokan harinya muncul ruam merah pada tangan, muka, yang menjalar ke
seluruh tubuhnya. Dokter Puskesmas mendiagnosis Laras menderita Varicella atau cacar air, yang
sebelumnya kasus serupa itu tidak ada. Memang Laras belum pernah menderita varicella dan belum
pernah mendapat vaksinasi varicella.
Pada kunjungan rumah, Petugas Puskesmas menemukan Adit, kakak Laras yang berusia 5 tahun
serta ayah Laras juga tengah menderita demam. Bahkan ayah merasa sakit di daerah dada sebelah
kanan yang menjalar dari bagian sisi kanan atas ke arah medial bawah. Dokter mendiagnosis Adit
mungkin tertular Varicella, sedangkan ayah menderita Herpes Zoster. Di rumah-rumah lain yang
terletak bersebelahan dengan rumah Laras juga ditemukan anak-anak dengan gejala sama.
Keluarga Laras tinggal di desa Mulia, salah satu desa dari 5 desa yang terletak di wilayah kerja
Puskesmas Kemuning. Desa Mulia berpenduduk sangat padat karena terletak di dekat pabrik
pengolahan rotan. Jumlah penduduk 535 orang. Rumah-rumah di desa Mulia rata-rata berukuran 4x6
meter, dengan penghuni minimal 8 orang, yang terdiri dari ibu, bapak, anak-anak dan anggota
keluarga yang lain.
Pertanyaan
1.
2.
Yessy Paramita
2011730116
Varicella
Herpes Zoster
Penyebab
Gejala klinis
Diagnosis
Varicella
Herpes zoster
Varricella
Herpes Zoster
Pengobatan
Penularan
Bisa kena infeksi dari bersin, batuk. Bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang
Jika menyentuh cairan dari blister
tercemar dan sentuhan ke atas
cacar air.
gelembung/lepuh yang pecah
Pencegahan
Varicella
Herpes zoster
2.JELASKAN TINDAKAN
PROMOTIF, PREVENTIF, DAN
REHABILITATIF VARICELLA!
Tindakan
Promotif Varicella
1. Penyuluhan tentang patofisiologi terjadinya varicella yaitu varicella zooster
yang menular lewat kontak langsung dengan kulit, droplet dari saluran
pernapasan, dan tidak langsung lewat udaramenghindari kontak dengan
penderita cacar
2. Menginformasikan pada keluarga dan pasien bahwa virus varicella ini dapat
tinggal di dalam tubuh penderita dan kemungkinan setelah penyakit ini
sembuh bisa timbul penyakit lain yang timbul seperti neuralgia post herpetik
dan herpes zooster
3. Menjaga kebersihan dengan mandi teratur dan tidak terpengaruh mitos
bahwa cacar air tidak boleh mandi
4. Menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun
5. Memakai pakaian yang telah dicuci bersih dan kering serta nyaman dipakai
6. Mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup bahan bakar (energi)
dan semua zat gizi dengan memperhatikan jenis dan variasi makanan. Jika
perlu mengkonsumsi multivitamin
Tindakan
Preventif
Varicella
1. Imunisasi varicella
2. Lesi masih berbentuk vesikel, dapat diberikan bedak yang ditambah
dengan zat anti gatal (mentol, kamfora) agar tidak mudah pecah serta
menghilangkan rasa gatal
3. Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta, dapat diberikan
salep antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder penularan
4. Kuku jari tangan harus dipotong untuk mencegah terjadinya infeksi
sekunder akibat garukan
5. Minum obat secara teratur dan segera ke dokter apabila ditemukan gejala
komplikasi lain seperti: panas tidak turun, timbul infeksi, dll
Tindakan
Rehabilitatif
Varicella
1. Istirahat yang cukup selama dirawat di rumah
2. Mengkonsumsi makanan bergizi agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi dengan
baik dan pasien memiliki daya tahan tubuh yang baik pula sehingga tidak mudah
terserang penyakit
3. Menganjurkan menjaga hygienitas pakaian, tempat tidur, rumah untuk
mencegah penularan pada orang sekitar. Agar pasien tidak minder/menutup diri
dari pergaulan karena merasa dikucilkan karena penyakitnya
4. Memberikan edukasi pada pasien bahwa penularan tidak akan terjadi apabila
luka sudah kering dan obat telah diminum secara teratur. Untuk bekas luka/lesi
itu sendiri dapat sembuh dengan sendirinya
Attack Rate
Attack rate adalah jumlah kasus baru dari penyakit
yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/
negara pada waktu tertentu.
Attack rate (AR) :
Suryanto
2013730107
Wabah
Wabah ialah suatu peningkatan kejadian
kesakitan atau kematian yang telah
meluas secara cepat baik jumlah
kasusnya maupun daerah terjangkitnya
6. Bagaimana cara
melakukan penyelidikan
wabah dan upaya?
Nama : Muhammad Indra Jodi
NIM : 2013730154
KERANGKA PENYELIDIKAN
WABAH
1. Menegakkan diagnosis dan mengidentifikasi
penyebab penyakit klinis dan laboratoris
2. Memastikan bahwa terjadi KLB / wabah
3. Menggambarkan kasus-kasus dalam KLB / wabah
menurut variabel O-T-W (dengan spot map, kurva)
Penelitian deskriptif
4. Identifikasi sumber penyebab penyakit, cara
penularan dan populasi berisiko rumuskan
hipotesis
5. Buktikan kebenaran hipotesis Penelitian
analitik
6. Susun laporan : penyebab, upaya pemberantasan yang dilakukan, rekomendasi
pencegahan di masa datang
7. Upaya penangulangan wabah
1.MENEGAKKAN DAN
MEMASTIKAN DIAGNOSIS
Untuk beberapa penyakit, diagnosis klinis saja tidak cukup
bila mungkin harus dilakukan pemeriksaan lab untuk
memastikan diagnosis
Konfimasi lab
membutuhkan waktu berminggu-minggu
2. MEMASTIKAN ADANYA
WABAH
3. MENGGAMBARKAN WABAH
MENURUT VARIABEL O T W
MENGGAMBARKAN WABAH
MENURUT VARIABEL O T W
Variabel Orang :
Berapa angka serangan menurut
golongan umur dan jenis kelamin ?
Golongan umur dan jenis kelamin
manakah yang risiko sakitnya paling
tinggi atau paling rendah ?
Dalam hal apa lagi karakteristik
kasus-kasus berbeda secara
bermakna (ras, status perkawinan,
pekerjaan) ?
4. Merumuskan Hipotesis
5.Menguji Hipotesis
Tujuan perumusan hipotesis adalah untuk
memberikan dasar pemikiran yang logis dalam
merencanakan dan melaksanakan upaya
penanggulangan wabah
Hipotesis membandingkan angka serangan
pada orang-orang yang terpapar dengan
orang-orang yang tidak terpapar faktor risiko
pada kelompok yang terpapar faktor risiko
angka serangannya lebih besar.
Setelah ditentukan sumber dan cara
penularan Pengujian hipotesis Identifikasi
Populasi berisiko yang terpapar faktor risiko
Laksanakan Tindakan Penanggulangan
7. UPAYA
PENANGGULANGAN WABAH
1. Penyelidikan epidemiologis
2. Pemeriksaan, pengobatan,
perawatan dan isolasi penderita,
termasuk tindakan karantina
3. Pencegahan dan pengebalan
4. Pemusnahan penyebab penyakit
5. Penanganan jenazah akibat
wabah
6. Penyuluhan kepada masyarakat
7. Upaya penanggulangan lainnya
Syeli Santiawati
2013730109
Prosedur Penanggulangan
KLB/Wabah
Pengendalian Wabah
1. Keadaan penyebab wabah atau KLB
2. Kecenderungan jangka panjang penyakit
3. Daerah yang berisiko untuk terjadi wabah (tempat)
4. Populasi yang berisiko (orang, keadaan imunitas)
Bupati
Camat
Kasus
Penyakit
RS.
Rujukan
Kepala Dinas
Kesehatan
tingkat II
(kabupaten)
Kepala
Puskesmas
Kepala Desa
Masyarakat
Posyandu
Larasati 2013730060
9. EVALUASI DAN
MONITORINGPROGRAM
KESEHATAN
Proses
pelaksanaan
program
Evaluasi Program
Kesehatan
evaluasi terhadap
hasil program
Evaluasi
terhadap
dampak program
Monitoring dilakukan
sejalan dengan
evaluasi
Kebutuhan
Menyimpan
barang
berharga
Tempat
berlindung
Membina
keluarga
Atap
Berplafon
7 kriteria
Dinding
permanen
(tembok/papan)
Lantai,bukan
tanah
Memiliki
jendela
Ventilasi
yang baik
Pembuangan
Sampah
Ketersediaan air
bersih
Polusi
Sanitasi
Saluran Air
Faktor-faktor pengaruh
Proses-proses mental fundamental seperti
memori dan pikir .
Efek-efek dari lingkungan seperti suhu
udara , macet atau tingkatan menghormati
privasi .
Kultur dan budaya
Faktor dan proses biologis yg ada di
masyarakat seperti genetik .
5) menciptakan organsisasi-organsisasi
dengan tujuan tdk langusung yaitu
menghargai orang-orang intelektual dlm
masyarakat
6) memangil semua orang yg mampu urus
kesehatan masyarakt dari dlm dan luar negri
7) memperbaiki tampilan dan kondisi
posyandu
8) kasi masyarakat informasi jelas tentang
budget posyandu