Anda di halaman 1dari 3

Resume Margaret Archer (Morogenesis.

Kebudayaan, Agensi)
Margaret Archer menggerakan literatur agensi-struktur ke arah lain dengan
memusatkan perhatian pada kaitan antara agensi dengan kebudayaan. Pendekatan ini
berasal dari karya Archer sebelumnya yang didalamnya mengkritik teori strukturasi
Giddens dan berusaha mengartikan alternati teori sistem. Fokus Archer diarahkan kepada
morogenesis, morogenesis yang berasal dari teori sistem ini adalah elaborasi struktural,
sementara morogenesis berarti perubahan. Morogenesis berarti bahwa ada hal-hal yang
dapat dipisahkan dari tindakan dan interaksi yang menghasilkannya. Begitu struktur
muncul, mereka bereaksi dan mengubah tindakan dan interaksi. Pada perspektif
morogenesis melihat proses ini sepanjang waktu, melihat adanya urutan tanpa akhir dan
siklus perubahan struktural, perubahan dalam tindakan dan interaksi serta elaborasi
struktural.
Margaret Archer mengkritik teori yang telah dikemukakan oleh Giddens, menurut
pandangannya, struktur dan kebudayaan dan agensi adalah dua hal yang berbeda secara
analisis, meskipun pada kenyataannya keduanya terjalin erat di dalam kehidupan sosial.
Pada beberapa kasus mungkin ada gunanaya memisahkan struktur dari tindakan, atau
mikro makro, untuk melihat cara keduanya terkait satu sama lain. Pada kasus yang lain,
mungkin cukup membantu ketika melihat struktur dan tindakan serta mikro dan makro
sebagai dualitas yang tidak dapat dipisahkan. Jadi dalam satu kasus, setting sosial
seharusnya mampu mempelajari dan mengukur derajat dualitas dan dualisme dalam
setting sosial mana pun dan pada waktu kapan pun.
Kritikan yang kedua adalah bahwa menurut Margaret Archer, teori strukturasinya
tampaknya tidak memiliki tujuan akhir. Hanya ada siklus tiada akhir agensi dan struktur
tanpa arah. Archer banyak mengkritik teori yang telah dikemukakan Giddens melalui
perspektif pendekatan morfogenesisnya.
Archer mengawalinya dengan pemikiran bahwa masalah struktur dan agensi telah
membayang-bayangi isu kebudayaan dan agensi. Archer melihat bahwa, sebagian
sosiolog memberi pemisah antara keduanya. Menurut pandangan Archer, struktur dan
kebudayaan harus dibahas sebagai dua hal yang relatif otonom, bukan yang melekat
bersama aib konseptual. Dalam teori morfogenesis, fokus pada ranah struktur adalah

bagaimana pengondisian struktural mempengaruhi interaksi sosial dan bagaimana ini


pada giilirannya mengarah pada elaborasi struktural. Sebagai awal pembahasannya,
Archer membahas sistem kultural. Secara logis, sistem sosiokultural mendahului tindakan
sosiokultural dan interaksi serta mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh tindakan tersebut.
Archer meringkas pendekatan temporal dialektisnya terhadap hubungan antar tiga tahap.
Dalam agensi, Archer menspesifikan cara sistem kultural mempengaruhi tindakan
sosiokultural. Archer mengemukakan perhatiannya pada mata rantai kebudayaan-agensi ,
agen memiliki kemampuan untuk mendorong atau melawan pengaruh sistem kultural.
Archer melihat bahwa kebudayaan setara dengan sistem sosial dan dapat dianalisis
dengan dengan menggunakan perspektif teori-sistem serupa. Archer membedakan
pendekatan terhadap kebudayan menjadi tiga, yang pertama adalah kebudayaan adalah
fenomena makro yang mendorong aktor dari belakang. Yang kedua adalah, pandangan
bahwa satu kelompok memaksakan pandangan dunianya pada kelompok lain yang pada
akhirnya terdapat kombinasi sentral.
Empat pandangan umum yang mendasari teori Archer, yang pertama sistem
kultural tebangun dari komponen-komponen yang memiliki hubungan logis satu sama
lain. Yang kedua, sistem kultural memiliki dampak timbal balik pada sistem
sosiokultural. Yang ketiga, terdapat hubungan kausal antara individu dengan kelompok
yang hadir pada level sosiokultural. Akhirnya, perubahan pada level sosiokultural
mengarah pada elaborasi sistem kultural.

DAFTAR PUSTAKA
Ritzer George, Goodman J Douglas. 2014. Teori Sosiologi Dari Teori Sosiologi Klasik
Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Bantul :Kreasi
Wacana.

Anda mungkin juga menyukai