Anda di halaman 1dari 3

Hilmy Arief Baja

1406547074
PI
Ghozwul Fikri
. Pengertian Ghazwul Fikri (GF)

Secara Bahasa

Ghazwul Fikri terdiri dari dua suku kata yaitu Ghazwah dan Fikr. Ghazwah
berarti serangan, serbuan atau invansi. Sedangkan Fikr berarti pemikiran. Jadi,
menurut bahasa Ghazwul Fikri adalah serangan atau serbuan didalam qital
(perang) atau Ghazwul Fikri secara bahasa diartikan sebagai invansi pemikiran.

Secara Istilah

Secara istilah, Ghazwul Fikri adalah penyerangan dengan berbagai cara


terhadap pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada didalamnya
sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal hal yang benar karena
telah tercampur aduk dengan hal hal yang tidak islami.

Sejarah Ghazwul Fikri (GF)

Sejarah Ghazwul Fikri (GF) sudah ada setua umur manusia, makhluk yang
pertama kali melakukannya adalah iblis laknatullah ketika berkata kepada
Adam as., Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya
kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi. (Q.S.Al
ARaaf:20)
Dalam perkataannya ini iblis tidak menyatakan bahwa Allah tidak melarang
kaliankarena itu akan bertentangan dengan informasi yang telah diterima
oleh Adam as., tetapi iblis mengemas dan menyimpangkan makna perintah
Allah SWT. Sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan alas an
pelarangan Allah yang dibuat sendiri. Iblis tahu bahwa Adam as tidak punya
pengetahuan tentang sebab tersebut. Demikianlah para murid murid iblis
dimasa kini selalu berusaha melakukan ghazwul fikri dengan menyimpangkan
fakta dan informasi yang ada sesuai dengan maksud jahatnya. Setan
melakukannya dengan cara yang sangat halus dan licin. Akibatnya, hanya
orang orang yang dirahmati Allah SWT yang mampu mengetahuinya.

Contoh:
1. Pendidikan
Pendidikan adalah aspek penting yang menentukan maju atau mundurnya
suatu bangsa. Oleh sebab itu, bidang pendidikan merupakan target utama dari
ghazwul fikri (GF). Ghazwul fikri (GF) yang dilakukan dibidang pendidikan,
diantaranya dengan membuat sedikitnya porsi pendidikan agama di sekolah
sekolah umum (hanya 2 jam sepekan).
Hal ini berdampak fatal pada fondasi agama yang dimiliki oleh para siswa.
Dengan lemahnya basis agama mereka, maka terjadilah tawuran, seks bebas
pelajar yang meningkatkan AIDS, penyalahgunaan narkoba, vandalism, dan
sebagaimananya. Ini adalah dampak jangka pendek.
Sedangkan dampak jangka panjangnya lebih berbahaya, yaitu rendahnya
kualitas pemahaman agama para calon pemimpin bangsa dimasa depan.
Ghazwul fikri (GF) lainnya dibidang ini adalah pada teknis belajarnya yang
campur baur antara pria dan wanita yang jelas tidak sesuai dan banyak
menimbulkan pelanggaran terhadap syariat.
2. Sejarah
Sejarah yang diajarkan perlu ditinjau ulang dan disesuaikan dengan semangat
islam. Materi tentang sejarah dunia dan ilmu pengetahuan telah ghazwul fikri
(GF) habis habisan sehingga hamper tidak ditemui sama sekali pemaparan
tentang sejarah para ilmuan islam dan sumbangannya dalam perkembangan
ilmu pengetahuan.
Dalam sejarah yang dibahas hanyalah ilmuan kafir yang pada akhirnya
membuat generasi muda menjadi silau dengan tokoh tokoh kafir dan minder
terhadap sejarahnya sendiri. Ketika berbicara tentang sejarah islam, di benak
mereka hanyalah terbayang sejarah peperangan dengan pedang dan darah
sebagaimana yang selalu digambarkan dalam kaca mata barat.
Hal ini lebih diperparah dengan sejarah nasional dan penamaan perguruan
tinggi, gedung gedung, perlambangan, penghargaan dan pusat ilmu lainnya
dengan bahasa Hindu Sanksekerta, sehinga semakin hilanglah mutiara
kegemilangan islam dihati para generasi muda.
3. Ekonomi

Ghazwul fikri (GF) yang terjadi dibidang ekonomi adalah konsekuensi dari
motto ekonomi yaitu, mencari keuntungan sebesar besarnya dengan
pengorbanan sekecil kecilnya. Ketika motto ini ditelan habis habisan tanpa
dilakukan filterisasi, maka tidak lagi memperhatikan halal atau haram, yang
penting adalah bagaimana supaya untung sebesar besarnya.
Hal lain yang perlu dicermati dalam system ekonomi kapitalisme, yaitu
monopoli, riba dan pemihakan elit kepada para konglomerat. Mengenai
monopoli sudah tidak perlu dibahas lagi, cukup jika dikatakan bahwa Amerika
Serikat sendiri telah diberlakukan UU anti trust (bagaimana di Indonesia?).
Tentang riba dan haramnya bunga bank rasanya bukan pada tempatnya jika
dibahas disini, cukup dikatakan bahwa munculnya dan berkembangnya bank
tanpa bunga (bagi hasil), fatwa MUI, fatwa Universita Al Azhar Mesir,
kesepakatan para ulama islam dunia membuktikan bahaya bunga bank dan
haramnya dalam islam. Tentang keberpihakan kepada para konglomerat,
semoga dengan perkembangan era reformasi saat ini dapat diperbaiki.

Anda mungkin juga menyukai