Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN

Ruangan Rawat : Wisma Nakula RSJ Ghrasia


Tanggal Pengkajian
:17 November 2015
Waktu Pengkajian
:08.00 WIB
Oleh
: Anindya, Fitriana, Derison, Istithoah,
Safitriani
Sumber
: Pasien dan tim kesehatan
Metode
: Anamnesa, observasi, dan pemeriksaan
fisik

DataIdentitas
Inisial
: Sdr. YPB
Umur
: 24 tahun
Jenis kelamin
: Laki - laki
Alamat
: Piyaman, Wonosari, Gunung Kidul
Bangsa
: Indonesia
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Belum Menikah
Diagnosa Medis
: F 20. 3 : Undifferentiated
Schizofrenia
Nomor RM
:
Tanggal Masuk
:

Alasan Masuk
Pasien mengatakan dibawa masuk ke Rumah Sakit Jiwa
Ghrasia karena di rumah mendengar adanya keramaian
orang yang terdengar terus menerus sampai tidak
tidur selama 2 hari dan merasa terganggu kemudian
marah marah dengan kakaknya. Pasien mengatakan
kemudian kakaknya mengajak untuk kontrol ke rumah
sakit tetapi pasien menolak, lalu kakaknya tetap
memaksa agar bisa tenang di rumah sakit. Berdasarkan
rekam medis, pasien dibawa ke RSJ Ghrasia karena
marah marah dan di rumah mengamuk.

Faktor Predisposisi
Riwayat gangguan
jiwa

Pasien mengatakan ini


adalah ke-dua kalinya
dirawat di RSJ Ghrasia
dengan alasan marah
marah dan mengamuk di
rumah.
Pasien
mengatakan
terakhir
dirawat
pada
bulan
September 2014.
Riwayat keluarga
Pasien mengatakan di
dalam keluarganya tidak
ada
yang
mengalami
gangguan jiwa.

Riwayat pengobatan
Pasien mengatakan tidak
pernah kontrol poliklinik
jiwa. Pasien mengatakan
setelah keluar dari RSJ
Ghrasia
pada
bulan
September
2014
lalu
diberikan
obat
rawat
jalan.
Pasien
juga
mengatakan setelah obat
habis,
pasien
tidak
pernah lagi kontrol untuk
mendapatkan obat rawat
jalan.

Riwayat penganiayaan dan tindakan kriminal


Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melakukan,
menjadi korban maupun menyaksikan aniaya fisik dan aniaya
seksual. Pasien mengatakan dahulu sewaktu masih duduk di
bangku SMA pernah minum minuman keras dan mengikuti salah
satu geng sekolah. Pasien mengatakan pernah mengikuti tawuran
antar sekolah dan pernah mendapat peringatan untuk dikeluarkan
dari sekolah tetapi tidak sampai berurusan dengan polisi. Pasien
menyatakan tidak pernah mengalami penolakan dari keluarga
maupun lingkungan. Pasien mengatakan tidak pernah ada riwayat
kekerasan dalam rumah tangga, hanya saja sering dimarahi oleh
orang tuanya karena sering meminta uang untuk keperluan di
kost, nge-band dan membeli rokok.
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan masa lalu yang tidak menyenangkan baginya
adalah saat pasien dikeluarkan dari SMK Seni Musik di Bantul dan
dipaksa untuk pindah sekolah di SMA Pembangunan di Wonosari
supaya lebih mudah untuk mengawasinya karena orang tua dan
kakaknya tidak mau membiayai sekolah yang jauh dari rumah.
Pasien mengatakan dari kecil bercita cita menjadi musisi,
setelah lulus SMA pasien mencoba mendaftar kuliah di ISI
Yogyakarta jurusan musik, tetapi tidak diterima, padahal teman
teman sewaktu SMK kebanyakan melanjutkan sekolah di ISI
Yogyakarta.

Pemeriksaan Fisik

Tanda - tanda vital


: TD : 110/70 mmHg, Nadi : 84
x/menit, RR : 22 x/menit
Antropometri : TB : 165 cm, BB : 54 kg, IMT : 19, kg/m2
Keluhan fisik : Pasien mengatakan pada punggungnya
terasa pegal -pegal.

Psikososial

KONSEP DIRI
Gambaran diri
Pasien mengatakan memiliki anggota tubuh yang lengkap.
Saat ditanya bagian tubuh yang disuka, pasien menjawab
mulut dan tangan, karena mulutnya untuk bernyanyi dan
tangannya untuk bermain alat musik.
Identitas
Pasien mengatakan dirinya seorang laki laki bernama
YPB dengan usia 24 tahun, berasal dari Wonosari dan
tinggal bersama kakaknya. Pasien mengatakan dia
mempunyai 2 orang kakak yang sudah berkeluarga semua.
Peran
Pasien mengatakan saat ini adalah seorang anak bungsu
yang sudah yatim piatu, seorang adik bagi ke-dua
kakaknya. Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti
kegiatan di lingkungan masyarakat seperti karang taruna,

Lanjutan.
Ideal diri
Pasien mengatakan bisa menjadi seorang musisi dan
bisa tampil di berbagai acara konser musik. Pasien
mengatakan ingin cepat pulang ke rumah, dapat hidup
mandiri, tidak merepotkan kakaknya yaitu dengan
bekerja lagi di studio musik, dan mempunyai rumah
sendiri.
Harga diri
Pasien mengatakan merasa malu dengan teman
teman nge-band sewatu SMK yang sekarang sudah
sukses bekerja di luar kota dan sudah berkeluarga,
sementara dirinya masuk ke RSJ Ghrasia.

Hubungan Sosial
Orang yang berarti
Pasien mengatakan saat ini orang
yang berarti adalah kakak
kandungnya, karena beliau yang
merawatnya walaupun tidak sering
berinteraksi dan belum pernah
Peran serta dalam kegiatan kelompok
mengunjungi ke RSJ Ghrasia.
atau masyarakat
Pasien mengatakan dalam bermasyarakat
pasien kurang aktif dalam mengikuti kegiatan
karang taruna, pengajian dan acara-acara
lain yang diselengarakan di lingkungan
rumahnya.dalam berhubungan dengan
Hambatan
orang lain
Pasien mengatakan bahwa dalam berhubungan
dengan orang lain pasien tidak pernah
mendapatkan hambatan.

SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan dirinya
adalah seorang muslim dan
mempercayai adanya Allah
SWT.
Pasien
mampu
menyebutkan sholat 5 waktu
subuh,
dzuhur,
asar,
maghrib, dan isya. Pasien
dapat
menyebutkan
pedoman umat islam adalah
Al
Quran.
Pasien
mengatakan dengan berdoa
kepada Allah SWT akan
meringankan masalah yang
sedang dihadapinya.

Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan selama
di rumah pasien jarang
melakukan sholat karena
lupa.
Pasien
juga
mengatakan selama dirawta
di RSJ Ghrasia belum pernah
sholat karena lupa tidak
membawa alat sholat dan
keluarganya belum ada yang
datang
menjenguk
membawakan alat sholat

Anda mungkin juga menyukai