Anda di halaman 1dari 9

ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT / IMPLANT

Di pulau Jawa dikenal dengan nama KB Susuk yang sejak tahun


1981 telah mulai diteliti dan dikembangkan di Indonesia. Di luar negeri
cara baru Norplant telah diuji coba klinik secara baik dan teliti, lalu
kemudian dipakai sebagai kontrasepsi sejak 1972 di berbagai Negara di
dunia. Sejak tahun 1981 cara ini telah dipakai oleh lebih dari 10 ribu
wanita dan mulai dapat diterima oleh masyarakat kita.1
Di Indonesia pada tahun 1999, akseptor implant berjumlah
2.584.544 akseptor. Di propinsi Sulawesi Utara pada periode April
Agustus 1999 akseptor implant berjumlah 60.139 akseptor.2
Kandungan Bahan Aktif
Dikenal 3 macam:
1. Terdiri dari 6 kapsul, masing-masing kapsul berisi 36 mg
levonorgestrel, dengan panjang tiap kapsul 34 mm, lebar 2,4 mm.
Dikenal dengan nama dagang Norplant. Sangat efektif mencegah
kehamilan selama 5 tahun.
2. Terdiri dari 2 kapsul, masing-masing kapsul berisi 70 mg
levonorgestrel, dengan panjang 43 mm, lebar 2,5 mm. Dikenal
dengan nama dagang Jadena atau Indoplant. Sangat efektif
mencegah kehamilan selama 3 tahun.
3. Terdiri dari 1 kapsul berisi 68 levonorgestrel. Dikenal dengan nama
dagang Implanon. Sangat efektif mencegah kehamilan selama 3
tahun.
Levonorgestrel telah banyak digunakan dalam pil kontrasepsi oral
selama beberapa tahun. Pengujian membuktikan bahwa bahan ini 18 kali
lebih aktif daripada progesterone.1,3,4

Kapsul Pembungkus
Kapsul pembungkus yang digunakan pada implant adalah poli
dimetisiloksane silastik yang diproduksi oleh Down Coming Corporation
Midland Michigan, USA. Kapsul silastik seperti ini adalah bahan yang
sama seperti yang telah banyak dipakai untuk pemasangan implant pada
manusia sejak 1950. Jenis alat protesa yang menggunakan bahan ini
misalnya adalah katup jantung, saluran drainase dan protesa payudara.
Diameter luar dari kapsul pembungkus implant adalah 2,4 mm.1
Cara Kerja Implant:
1.

Mencegah ovulasi dengan cara menekan LH melalui hambatan


terhadap efek rupa balik estrogen hipofisis

2.

Lendir serviks menjadi kental sehingga menghambat pergerakan


spermatozoa.

3.

Menghambat siklus endometrium sehingga menjadi atrofi, dengan


demikian menekan implantasi.2,3,5,6

Angka Kegagalan Kehamilan


Dalam penelitian klinis selama lebih dari 5 tahun, angka kegagalan
kumulatif dari implant adalah 3,6. Angka kumulatif ini lebih rendah
daripada observasi selama 5 tahun baik untuk kontrasepsi oral maupun
IUD.
Dalam 3 tahun pertama dan penggunaannya, angka kegagalan
implant tiap tahun (0,3, 0,2 dan 0,4) adalah sama seperti sterilisasi wanita.
Pada tahun keempat dan kelima, angka kegagalan adalah sama seperti pil
yang diminum secara benar. Secara ilmiah, implant memberikan
perlindungan yang sama atau lebih baik daripada kebanyakan IUD. Datadata ini didasarkan atas percobaan selama beberapa tahun. Lebih dari

beberapa tahun para wanita (women years) telah dikumpulkan untuk


penelitian klinis yang dimonitor secara teliti di Brazil, Jamaika, Chili,
Republik Dominika, Denmark, Finlandia dan Amerika Serikat. Peserta dari
negara-negara tersebut telah menggunakan implant untuk selama empat,
lima bahkan enam tahun.1,5,6,7
Mengapa Para Peserta Memilih Implant?
Ada beberapa alasan mengapa peserta memilih implant yaitu:
Efektifitas implant mempunyai angka kegagalan kumulatif yang
terendah dari semua cara kontrasepsi yang reversible
Kemudahan dalam pemakaian
Implant tidak memerlukan tindakan lain selain pemasangannya.
Tidaka ada yang perlu dilakukan atau diingat oleh para akseptor.

Lama perlindungan
Implant memberikan perlindungan selama 3 sampai 5 tahun secara
terus menerus, karena itu juga disebut kontrasepsi pertama.

Kepuasan
Implant tidak memerlukan tindakan untuk memasukkan sesuatu ke
dalam vagina dan tidak mengganggu kebahagiaan dalam hubungan
seksual.

Reversibilitas.
Segera setelah implant diangkat, fertilitas dapat kembali normal.
Dengan kata lain, implant tidak mengganggu kembalinya fertilitas.

Keamanan
Berbagai efek samping yang timbul dalam pemakaian pil adalah
disebabkan oleh komponen estrogen. Karena implant tidak
mengandung estrogen, kemungkinan mendapatkan tromboemboli,
penyakit vaskuler, intoleransi karbohidrat dan hipertensi dapat

dikurangi. Sebagai tambahan, wanita yang menggunakan implant


kecil sekali kemungkinannya mengalami nausea, muntah atau
pusing karena efek samping seperti yang terdapat pada pemakaian
pil ini juga terutama dikaitkan dengan estrogen dan jarang sekali
dengan progestin.

Tidak mengganggu
Apabila luka insisi sembuh, tidak ada lagi rasa sakit atau rasa
terganggu. Implant tidak mengganggu Air Susu Ibu.1,5,8,9

Indikasi:
1.

Pasangan yang menunda kelahiran anak berikutnya.

2.

Pasangan

yang

telah

cukup

jumlah

keluarganya,

namun

menghendaki kontrasepsi non permanen.5,10


Kontraindikasi Implant:
1.

Kehamilan / diduga hamil

2.

Perdarahan genitalia yang belum diketahui sebabnya

3.

Tromboplebitis akut / tromboemboli

4.

Penyakit hati akut

5.

Tumor jinak atau ganas

6.

Tumor payudara

7.

Tumor ginekologik

8.

Penyakit jantung, hipertensi dan DM.2,3,11

Efek Samping
Efek samping yang paling sering dalam penggunaan implant adalah
ganguan menstruasi terutama selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian.

Pemakai mungkin akan mengalami masa perdarahan yang lebih panjang,


lebih sering atau amenorea.1,2
Menurut pengalaman, kira-kira 35 % dari pemakai implant
mengalami masa perdarahan lebih dari 8 hari dalam siklus menstruasinya
pada bulan pertama. Ini menurun menjadi 27 % pada bulan kedua dan 25
% pada 3 bulan berikutnya. Juga 36 % dari wanita pemakai akan
mengalami perdarahan yang lebih sering dan Spotting pada 3 bulan
pertama. Dengan kata lain kira-kira 1 diantara 3 wanita atau 1 diantara 4
wanita dapat mengalami gangguan menstruasi. Beberapa wanita akan
mengalami amenorea sebagai indikasi dari kehamilan, maka tes kehamilan
akan berguna untuk menghilangkan kecemasan ini.1
Gangguan perdarahan yang sering biasanya tidak meningkatkan
volume perdarahan haid total setiap bulannya secara berarti, sehingga tidak
berbahaya bagi kesehatan wanita.1,2
Dalam menghadapi keluhan perdarahan pada pemakai kontrasepsi
progestin, pertama-tama harus disingkirkan perdarahan yang berhubungan
dengan infeksi, kelainan faktor pembekuan dan keganasan. Jika terjadi
anemia ringan akibat pemakaian implant, diberikan tablet sulfas ferosus
selama 3 bulan. Namun jika terjadi anemia berat, maka implant harus
dicabut. Jika terjadi ekspulsi tanpa infeksi maka kapsul yang ekspulsi harus
diganti dengan yang baru, namun jika terjadi infeksi maka kapsul harus
diangkat semua, dapat diganti dengan lengan yang satu atau ganti metode
kontrasepsi yang lain. Jika pada tempat pemasangan terjadi infeksi tanpa
abses, maka diberikan antiseptik dan antibiotik oral selama 7 hari. Namun
jika tidak membaik, implant ini harus diganti. Jika infeksi disertai abses
maka diberikan antiseptik, luka diinsisi, drainase, implant dicabut, rawat
luka dan diberi antibiotika. Jika terdapat nyeri kepala hebat dan berulang

implant harus dicabut, sedangkan jika hanya ringan saja maka diberikan
anlagesik, selain dikonsul mata dan neuro.5,11
Efek samping lain yang sering ditemukan dalam pemakaian implant
adalah sedikit peningkatan berat badan. Peningkatan berat badan ini harus
dievaluasi apakah karena penggunaan implant atau karena perubahan
kebiasaan makannya. Jika sangat mengganggu, maka dipikirkan metode
kontrasepsi yang lain.1,11
Data dari penelitian klinis menunjukkan bahwa dalam waktu 1 tahun
setelah implant diangkat, 80-90 % wanita dapat menjadi hamil kembali.
Dapat dikatakan implant tidak mempengaruhi fertilitas wanita setelah
pemakaiannya dihentikan.1,5,7
Pemasangan Implant
Pasien dibaringkan di tempat tidur. Tangan kiri atau tangan kanan
(bila kidal) diletakkan di samping badan dengan bagian voler di atas.
Lengan atas mulai dari lipat siku sampai pergelangan bahu dicuci dengan
larutan antiseptik.
Pada tempat yang avaskuler, kira-kira 6-10 cm dari lipat siku,
disuntik anastesi lokal subkutan ke daerah dimana susuk akan dipasang
(berbentuk kipas). Pada tempat bekas tususkan jarum suntik dilakukan
insisi 3-4 mm.
Trokar dimasukkan subkutan sampai garis batas ke daerah yang
telah dianastesi secara sistematis mulai dari medial ke lateral atau
sebaliknya. Kapsul Norplant dimasukkan melalui trokar, lalu didorong
dengan alat pendorong sampai terasa tertahan. Kemudian trokar keluar
sampai garis batas.
Untuk mengetahui bahwa kapsul sudah keluar semua dari trokar,
masukkan alat pendorong ke dalam trokar sampai tidak ada tahanan lagi.

Selanjutnya trokar dimasukkan lagi ke sebelah Norplant yang pertama.


Demikian seterusnya sampai keenam kapsul terpasang. Tekan tempat insisi
dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit untuk menghentikan
perdarahan. Bersihkan tempat pemasangan dengan kasa beranti septik.
Luka insisi diberi betadine dan ditutup dengan band aid.
Setelah Norplant selesai dipasang, pasien dipesan datang untuk
follow up, 2 minggu, 13 bulan, 25 bulan, 37 bulan, 49 bulan dan 61 bulan
kemudian atau bila ada keluhan. Pasien diminta untuk tidak membuka
balutan dan menjaga agar tidak basah selama 3 hari pertama. 4,5
Pemasangan

implant

Jadena

dan

Indoplant

sama

dengan

pemasangan Norplant, hanya berbeda dalam jumlah kapsul yang dipasang


yaitu hanya 2 kapsul, kapsulnya biasanya lebih panjang dan pemberian
obat anestesinya lebih sedikit.4
Sedangkan pada Implanon lebih praktis karena hanya dimasukkan 1
kapsul yang telah dikemas dalam inserter (menyerupai alat suntik) sekali
pakai sehingga lebih terjamin sterilitasnya dan tanpa insisi kulit.10
Pencabutan Implant
Pencabutan dapat dilakukan setiap saat bila diinginkan. Sebelum
pencabutan sebaiknya dilakukan perabaan terhadap Norplant yang akan
dicabut. Bila diperlukan berikan tanda / gambar dari kapsul Norplant yang
akan dicabut. Setelah tindakan tersebut dan setelah dilakukan antiseptik,
diberikan anestesi lokal dibawah ujung kapsul Norplant 1-2 ml. Buat insisi
3-4 mm, secara tumpul dengan arteri forseps, kapsul Norplant dibebaskan
dari jaringan sekitarnya.
Selanjutnya kapsul Norplant dicabut dengan cara (a) blind, yaitu
arteri forseps dengan tuntunan tangan kiri menjepit ujung kapsul, lalu
kapsul ditarik keluar satu demi satu; atau (b) a vue, ujung kapsul setelah

dibebaskan dari jaringan sekitarnya, dipresentasikan kelubang insisi;


selanjutnya setelah dibersihkan dari jaringan ikat, kapsul diangkat satu per
satu.4,5
Nasehat Setelah Pemasangan

Akseptor harus menjaga agar luka insisi tetap kering selama 3 hari.
Akseptor dapat mengambil penutup luka setelah 1 hari

Lengan akan sedikit membengkak selama 3 hari dan mungkin terasa


sedikit sakit. Hal ini karena suntikan anestesi di tempat tersebut.

Akseptor dapat langsung bekerja seperti biasa, hanya harus menjaga


agar luka tidak terganggu.

Sebaiknya akseptor kembali sewaktu menstruasi yang berikutnya


untuk pemeriksaan rutin. Bila 2 bulan setelah diinsersi tidak
mendapat menstruasi, dianjurkan agar datang ke klinik.

Kemungkinan

adanya

perubahan-perubahan

menstruasi.1,4,5

dalam

siklus

DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Ed.2. Jakarta. EGC, 1998: 278-91
2. Rattu RB. Perbandingan lipid serum antara akseptor depoprovera
(DMPA) dan implant (LNG) dengan kontrol di Manado. Dibacakan
dalam Simposium teknologi kontrasepsi terkini, 7 Juni 2004: 6-17
3. Suhartono H, Loho MF, Rattu RB. Perbandingan lipid serum antara
akseptor depoprovera (DMPA) dan implant (LNG) dengan kontrol di
Manado. Dibacakan dalam Simposium teknologi kontrasepsi terkini,
Juni 2004: 6-17
4. Saifuddin AB. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2003: PK; 14-53
5. Wiknjosastro H. Ilmu kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 1999: 922-4
6. BKKBN. Kapita selekta peningkatan pelayanan kontrasepsi. Jakarta.
Balai penerbit BKKBN, 1996: 18-9
7. Infokes. Pengaturan kehamilan. Available from:
http:///www.infokes.com/today/artikel.html. Last updated, Juni 2004
8. BKKBN. Implanon: KB susuk tunggal. Available from:
http:///www.ilaoh.wasantara.net.id/bkkbn/implanon.htm. Last updated,
Juni 2004.
9. Kespro. Metode KB hormonal. Available from
http:///www.itus.kesregro.info/kb/referensi4.html. Last updated, Juni
2004
10. Harian umum Republika. Positif negatif alat kontrasepsi. Available
from:
http:///www.isnet.org/archive-milis/dec.html. Last updated, Juni 2004

Anda mungkin juga menyukai