Anda di halaman 1dari 2

1.

KAK/TOR dan HPS, jelaskan :


a.
Apa yang dimaksud KAK/TOR dan apa yang harus
dimasukan kedalam KAK/TOR
KAK/TOR adalah suatu dokumen yang
menginformasikan gambaran latar belakang,
tujuan, ruang lingkup dan struktur sebuah proyek
pengadaan barang yang telah disusun oleh SKPD/
Dinas terkait.
Yang harus dimasukan dalam KAK/TOR adalah :
latar belakang,maksud dan tujuan,target sasaran,
nama organisasi pengadaan barang,sumber dana
dan perkiraan biaya, jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan,tenaga ahli,spesifikasi teknis,pelatihan.
b.

Jika ada pengkajian ulang KAK/TOR hal hal apa


yang harus diperhatikan
Hal hal yang harus diperhatikan adalah :

Tujuan pengkajian ulang kerangka acuan kerja adalah untuk


memastikan hal-hal sebagai berikut :

1.

Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan sudah jelas


yang meliputi : a. Latar belakang; b. Maksud dan tujuan; c.
Sumber pendanaan; d. Ruang lingkup dan keluaran yang
diinginkan (khusus jasa konsultansi); dan e. Hal-hal lain yang
diperlukan.

2.

Jenis, isi dan jumlah laporan yang harus dibuat (apabila


diperlukan) cukup jelas.

3.

Jadwal pelaksanaan pengadaan barang/jasa (bukan

c.

Apa yang dimaksud HPS dan untuk apa HPS


digunakan?
HPS (harga perkiraan sendiri) adalah harga barang
atau jasa yang dihitung dan ditetapkan secara
keahlian berdasarkan data / survey yang dapat
dipertanggung jawabkan. HPS digunakan untuk
menilai kewajaran penawaran termasuk
rinciannya. Dasar untuk menetapkan harga satuan
timpang. Dasar untuk menetapkan besaran
jaminan sanggah banding.

d.

Informasi apa saja yang harus dipertimbangkan


dalam penyusan HPS

Data-data atau informasi yang dapat digunakan untuk menyusun


HPS adalah:
1.
Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa di lokasi
barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan,
menjelang dilaksanakannya pengadaan;
2.
Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi
oleh Badan Pusat Statistik (BPS);
3.
Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi
oleh asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat
dipertanggungjawabkan;
4.
Daftar
biaya/tarif
yang
dikeluarkan
oleh
pabrikan/distributor tunggal;
5.
Biaya (yang tercantum) dalam kontrak sebelumnya atau
yang sedang berjalan dengan mempertimbangkan
faktor perubahan biaya;
6.
Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan
dan/atau kurs tengah Bank Indonesia.
7.
Hasil perbandingan dengan kontrak sejenis, baik
yang dilakukan dengan instansi lain maupun
pihak lain;
8.
Perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh
konsultan perencana (engineers estimate);
9.
Norma indeks; dan/atau informasi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan;

jadwal pemilihan penyedia barang/jasa) cukup jelas yang

e.

meliputi : a. Kapan Barang/Jasa harus tersedia; b. Lokasi

Apa hubungan HPS dengan proses evaluasi


penawaran harga?

dimana barang/jasa harus tersedia/dilaksanakan; dan c. Batas


akhir tahun anggaran harus diperhatikan.
4.

Spesifikasi teknis barang/jasa cukup jelas yang meliputi :


a. Kesesuaian dengan kebutuhan pengguna/penerima akhir; b.
Tidak mengarah kepada merek/produk tertentu, kecuali untuk
pengadaan suku cadang; c. Memaksimalkan penggunaan
produksi dalam negeri; dan d. Memaksimalkan penggunaan
Standar Nasional Indonesia (SNI).

5.

Total perkiraan biaya pekerjaan cukup jelas;

6.

Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan


rencana yang telah ditetapkan;

7.

Pencantuman syarat-syarat bahan yang dipergunakan


dalam pelaksanaan pekerjaan;

8.

Pencantuman syarat-syarat pengujian bahan dan hasil


produk;

9.

Pencantuman kriteria kinerja produk yang diinginkan;


dan

10.

Bila diperlukan dilengkapi dengan gambar-gambar


brosur barang.

11.

Persyaratan penyedia dan kualifikasi tenaga ahli serta


jumlah personil inti agar tidak mengarah kepada individu
tertentu.

12.

Kejelasan analisa kebutuhan tenaga ahli (hubungan


antara ruang lingkup, keluaran yang diinginkan,kualifikasi dan
jumlah tenaga ahli, jenis dan jumlah laporan, serta jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan). Perkecualian untuk pekerjaan
yang bersifat rahasia, tidak perlu analisis tersebut;

2.

Dokumen kontrak dan proses pengadaan, jelaskan?


a.
Apa yang dimaksud kualifikasi dan apa yang
dimaksud dengan prakualifikasi dan kapan
proses prakualifikasi diadakan?
Kualifikasi adalah suatu tahapan yang dilalui
setiap perusahaan untuk mengikuti kegiatan
pengadaan barang dan jasa.
Prakualifikasi adalah proses penilaian
kompetensi dan kemampuan usaha serta
pemenuhan persyaratan terhadap
perusahaan SEBELUM pemasukan dokumen
penawaran. Artinya, hanya perusahaan yang
memenuhi kualifikasi-lah yang dapat
memasukkan penawaran. Metode ini
dilaksanakan untuk pelelangan yang bersifat
kompleks (termasuk pelelangan diatas 50 M)
Proses prakualifikasi diadakan setelah suatu
perusahaan memenuhi persyaratan
penyediaan barang dan jasa.
b.

Sebutkan jenis kontrak berdasarkan cara


pembayaran dan berikan penjelasan untuk
masing masing kontrak tersebut
Kontrak lump sum adalah kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu, dengan jumlah harga yang pasti
dan tetap, dan semua resiko yang mungkin
terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan
sepenuhnya ditanggung oleh penyedia
barang/jasa.
Kontrak harga satuan adalah kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu, berdasarkan harga satuan yang
pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu,
yang volume pekerjaannya masih bersifat
perkiraan sementara,
sedangkan pembayarannya didasarkan
pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

Kontrak gabungan lump sum dan harga


satuan adalah kontrak yang merupakan
gabungan dua sifat kontrak yaitu lump sum
dan harga satuan dalam satu pekerjaan
yang diperjanjikan.
Kontrak terima jadi adalah kontrak
pengadaan barang/jasa pemborongan atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan jumlah harga pasti
dan tetap sampai seluruh
bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan
utama maupun penunjangnya dapat
berfungsi dengan baik sesuai dengan
kriteria kinerja yang telah ditetapkan
Kontrak terima jadi adalah kontrak
pengadaan barang/jasa pemborongan atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu dengan jumlah harga pasti
dan tetap sampai seluruh
bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan
utama maupun penunjangnya dapat
berfungsi dengan baik sesuai dengan
kriteria kinerja yang telah ditetapkan
c.

Evaluasi apa saja yang dilakukan ULP pada


saat evaluasi penawaran?
Evaluasi administrasi

Evaluasi teknis
Evaluasi harga
3.

UU jasa konstruksi 18 tahun 1999, jelaskan


a.
Apa yang dimaksud dengan kegagalan
konstruksi dan kegagalan bangunan?
Kegagalan bangunan adalah keadaan
bangunanyang telah diserah terimakan oleh
penyedia jasa kepada pengguna jasa
menjadi tidak berfungsi baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak kerja konstruksi
atau pemanfaatanya yang menyimpang
sebagai akibat kesalahan penyedia jasa
dan/atau barang jasa
Kegagalan konstruksi adalah keadaan
dimana hasil pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana
disepakati dalam kontrak baik sebagian
maupun keseluruhan sebagai akibat
kesalahan penguna atau penyedia.
b.

Anda mungkin juga menyukai