DOTS
TB DOTS
2016
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN
RSUD Palabuhanratu
Jln.Ahmad Yani No. 2 Palabuhanratu Sukabumi
Email rsud_plr@hotmail.com
Menimbang:
Mengingant:
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pasal 1
Program Kerja Penerapan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse
(DOTS) RSUD Palabuhanratu tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Pasal 2
Program Kerja Penerapan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse
(DOTS) sebagaimana pada Pasal 1 di atas digunakan sebagai acuan bagi
penanggulangan dan penatalaksanaan pasien Tuberkulosis di lingkungan RSUD
Palabuhanratu.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di :Palabuhanratu
Pada tanggal : 29 Februari 2016
DIREKTUR
LAMPIRAN
TENTANG
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) telah menginfeksi hamper sepertiga penduduk dunia, dan
masih merupakan salah satu penyebab kematian utama, dengan insidens yang
terus meningkat sejak awal tahun1980. World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa pada tahun 2009 insidens penyakit TB sebesar 9,4 juta
(kisaran 8,9-9,9 juta). Dengan prevalens sebesar 14 juta (kisaran 12-16 juta) serata
angka kematian 1,3 juta (kisaran 1,2-1,5 juta). Indonesia saat ini menduduki
peringkat kelima di dunia dalam hal jumlah penderita. Insidensnya sebesar
528.063 kasus, prevalens 565.614 kasus, kasus baru dengan BTA (+) sebanyak
236.029, sedangkan angka kematian sebesar 91.369.
Penyebab utama meningkatnya masalah tuberculosis antara lain adalah:
standar.
Pandemi HIV dan masalah MDR TB.
sebagai DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) karena telah terbukti
sebagai strategi penanggulangan yang efektif.
Pada pelaksanaannya digunakan International Standard for Tuberkulosis Care
(ISTC) yang dikembangkan oleh hamper semua organisasi profesi international
termasuk organisasi professional di Indonesia. Beberapa hal yang perlu dipahami
dalam ISTC adalah:
Standar tersebut dibuat dan untuk digunakan oleh semua profesi yang
Di Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu pada bulan Desember tahun 2015
terdapat 27 kunjungan kasus Tuberkulosis yang terdiri dari ....kunjungan di rawat
jalan dan 27 kunjungan rawat inap.
Untuk penemuan kasus baru pada tahun 2011 , terdapat sebanyak ...penderita TB
Paru kasus BTA (+), sementara yang diobati di poliklinik DOTS hanya sekitar
penderita atau sebesar ....%. Angka ini masih jauh dari target proporsi pasien BTA
(+) yang diobati di poli DOTS yaitu sebesar 60%.
Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) pada tahun 2015 adalah sebesar
......%, masih dibawah target yang ditetapkan oleh program nasional yaitu sebesar
85%.
Di samping itu, tingginya angka drop out pengobatan (default) di RSUD
Palabuhanratu pada tahun 2015 terutama untuk kasus BTA (+) sebesar 38,80%
menjadi permasalahan tersendiri yang membutuhkan perhatian khusus dari pihak
pihak yang terkait dalam penatalaksanaan Tuberkulosis di RSUD Palabuhanratu.
Untuk itu diperlukan penyusunan rencana kerja Tim DOTS pada tahun 2012 agar
dapat mencapai angka-angka cakupan indicator yang mendekati target ideal.
III. TUJUAN
1. Umum
Rumah Sakit Umum daerah Palabuhanratu mampu melaksanakan
pelayanan paripurna dan menyeluruh terhadap penderita Tuberkulosis
berdasarkan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short Course)
2. Khusus
Tercapainya Proporsi jumlah pasien TB Paru BTA (+) yang
tercatat di Unit DOTS Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu
dibandingakn dengan seluruh pasien TB Paru BTA (+) yang
IV. SASARAN
Sasaran kegiatan program kerja Tim DOTS RSUD Palabuhanratu tahun
2016 adalah seluruh petugas yang terlibat dalam pelayanan Tuberkulosis
di RSUD Palabuhanratu, mulai dari pihak manajemen, Klinisi, perawat,
petugas pencatatan pelaporan, ptugas laboratorium, farmasi, rekam medic,
dll. Uraian kegiatan serta sasaran program kerja Tim DOTS secara lebih
terperinci dapat dilihat pada table berikut:
NO Aktvitas
1. Konferensi
Klinik TB
SASARAN
1.Residen
Anggaran
100 ribu/
Maupun
pertemuan
Konsulen
Dari
Berbagai
SMF yang
Mendapatkan
Kasus
Sulit TB
2.Komite
Medic
3.Bentuk
Kegiatan
Berupa
Konferensi
Klinik yang
Dapat
Dilakukan
2.
On the Job
Tiap bulan
1.Perawat poli
Training
Maupun
RR TB
Ruangan
2.Petugas
Administrasi
Poli
Maupun
ruangan
1 juta/
kegiatan
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov Des
3.
Sosialisasi
PPI TB
1.Perawat
Ruangan dan
200 ribu/
pertemuan
Poli
2.Bentuk
Kegiatan:
Workshop
1 hari
3.Penanggung
Jawab Tim
PPI dan
DOTS
NO Aktvitas
SASARAN
4. Penyuluhan 1.PMO dan
TB
Pasien TB
Anggaran
100 ribu/
pertemuan
2.Bentuk
Kegiatan
Penyuluhan
Berkelompok
Yang
Diadakan
Tiap minggu,
Secara
Bergiliran
Oleh residen
Dokter Intern, dan
Siswa
Keperawatan
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov Des
5.
Pusat studi
TB dan
6.
1.Kasus TB
Dan TB HIV
TB HIV
Rapat
100 ribu/
pertemuan
1.Tim DOTS
Pembentukan
Pokja
RSUDPLR
2.Tim HIV
TB-HIV
RSUDPLR
3.Bentuk
Kegiatan:
Rapat yang
Dapat
Diadakan
Minimal
7.
Workshop
TB-HIV
3 kali
1.Semua SMF
Di RSUDPLR
2.Bag
Keperawatan
3.Instalasi
8.
On the Job
Rawat jalan
1.Perawat dan
Training
Petugas RR
TB HIV
Di poli DOTS
Atau bangsal
Tb(khususn
Nya mengenai
VCT)
2.Perawat poli
teratai
V. Langkah-langkah Kegiatan
1. Mengumpilkan data
Data yang dibutuhkan adalah data pasien meliputi jumlah pasien baru,
angka konversi, angka kesembuhan, angka default, serta indicatorindikator lainnya.
Data petugas meliputi jumlah petugas aktif, jumlah petugas yang sudah
dilatih, baik medis ataupun paramedic.
2. Membuat analisis