Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Lukman Adicahyo

NIM

: 12948

Tugas Kelas Mata Kuliah Pengantar Mikologi Pertanian.


Mengapa Phytophthora dan Oomycota lainnya tidak termasuk dalam dunia jamur?
Campbell (5th edition, 2004) dalam bab Fungi menyebutkan bahwa klasifikasi
utama

kingdom

Fungi

terdiri

dari

divisi

Ascomycotina,

Zygomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina (Fungi Imperfecti). Artikel ini


disadur dari publikasi ilmiah Amy Y. Rossman and Mary E. Palm,USDA Agricultural
Research Service, USDA Animal and Plant Health Inspection Service, Systematic
Botany & Mycology Laboratory, Beltsville, Maryland 20705Baiklah, berikut beberapa
alasan yang menunjukkan kenapa Oomycotina dan Myxomycotina tidak lagi
dimasukkan dalam kingdom Fungi.

1. Karakteristik Oomycotina atau Jamur Air

Contoh Oomycotina

Oomycota telah lama dianggap sebagai Fungi karena mereka mendapatkan


nutrisi mereka melalui adsorbsi dan banyak dari anggotanya memproduksi benang
berserabut yang serupa dengan miselium pada Fungi. Bahkan hingga sekarang
kajian biologinya masih dimasukkan ke dalam mikologi (ilmu tentang biologi Fungi).
Oomycotina sering disebut juga sebagai water moulds (jamur air) karena habitat
tumbuhnya di tempat yang memlki kelembaban tinggi dan basah.

Namun demikian, ada beberapa ciri yang membedakannya dari Fungi


lainnya, antara lain Oomycotina memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa,
berbeda dari Fungi, yang tersusun dari zat kitin.

Selain itu, sel-sel pada fase

vegetatif dari metafasenya memiliki inti diploid, padahal Fungi memiliki inti haploid.
Alasan itulah yang membuat Oomycotina lebih dekat pada Algae dan tumbuhan
daripada Fungi. Perhatikan Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perbedaan utama antara Oomycotina dan Fungi ( Zygomycota,


Ascomycota, Basidiomycota)
Ciri-ciri yang
diamati

Oomycotina

Fungi
Reproduksi secara seksual

Heterogametangia.

pada setiap divisinya

Fertilisasi oosfer oleh inti

membentuk Zygospores,

sel berasal dari anteridia

Ascospores atau

Reproduksi

yang membentuk

Basidiospores. Tidak ada

seksual

oospora .

yang memproduksi oospora;

Diploid

Haploid atau dikaryotik

Bentuk inti sel


pada miselium
vegetatif

Komposisi

Zat kitin, jarang sekali ada

dinding sel

Beta glucans, selulosa

yang berupa selulosa

Heterokont, terdiri dari


dua jenis,
satuflagel terleta di
posterior, satu flagel

Misalkan flagel diproduksi,

Tipe flagelpad

lainnya yang berserat

biasanya hanya satu jenis:

a zoospores,

dan bersilia di posisi

posterior, bulu cambuk

jika dihasilkan

anterior

(flagela)

Mitokondria

Krista berbentuk tubuler

Krista yang rata

Berdasarkan kajian biologi molekuler, organisme ini ternyata berhubungan


lebih dekat dengan Algae coklat dan diatom daripada dengan Fungi, sehingga
digolongkan dalam filum Heterokontophyta. Nama ini berasal dari tahap sel motil
(bergerak) yang berciri memiliki dua flagella tidak sama panjang. Beberapa anggota
Oomycotina memproduksi spora aseksual yang disebut zoospora. Mereka juga
memproduksi spora seksual yang disebut oospora.

Organisme ini berperan secara ekonomi dan ilmiah. Peran ekonominya


kebanyakan negatif, banyak anggotanya yang merupakan patogen tumbuhan yang
berbahaya karena dapat menghancurkan pertanaman. Phytophthora menyebabkan
penyakit

layu

bibit,

akar. Pythium memberikan

hawar

kentang,
gejala

busuk

buah,

dan

penyakit

busuk
yang

sama. Peronospora danPeronosclerospora adalah penyebab penyakit bulai (downy


mildew) pada beberapa serealia yang menyebabkan kerugian hingga 100%.
2. Karakteristik Myxomycotina atau Jamur Lendir (disadur dari link ini dan ini)

Jamur lendir Diderma testaceum.

Slime mold Stemonitis fusca in Scotland, UK

Fuligo septica, the dog vomit slime mold

Anggota divisi ini umumnya disebut sebagai jamur lendir (slime molds).
Jamur lendir mempunyai pola pertumbuhan yang khusus. Jamur ini lebih mirip
dengan Protozoa, tetapi pada satu tahap perkembangannya jamur ini membentuk
spora yang ditampung di dalam sporangia, suatu ciri

umum bagi beberapa

golongan Fungi.

Perkembangan

jamur

Tahap plasmodium terdiri

atas

lendir

bervariasi

massa

protoplasma

sesuai

dengan

bernukleus

jenisnya.

banyak.

Pada

tahap plasmodium ini jamur dapat bergerak pada substrat seperti amoeba dan
melakukan ingesti terhadap bakteri maupun benda kecil. Jika kondisi tidak
menguntungkan, misalnya subtrat mengering, akan berubah menjadi sel berinti
yang berfungsi sebagai spora atau membentuk kantong (sporangium) tanpa tangkai
yang

berisi

banyak

spora.

Jika

kondisi

menguntungkan

lagi,

spora

akan

memproduksi protoplas berflagela satu kemudian berpasangan, berfusi membentuk


zigot yang berflagela dua. Zigot yang berflagela ganda ini kemudian melepaskan
kedua flagelanya dan melakukan pembelahan sehingga terbentuk plasmodium.
Berdasarkan ciri-ciri yang lebih mendekati Protozoa inilah, banyak ahli
mengelompokkan jamur lendir ke dalam Protista mirip Jamur (Myxomycetes).

Sebagai tambahan wawasan, silahkan menyaksikan video tentang jamur lendir


berikut yang disadur dari video John Bonner, profesor eeritus Princeton University.

Anda mungkin juga menyukai