Economic Regional
Economic Regional
Kabupaten Karimun dengan memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu berdekatan dan
berada di kawasan perekonomian yang kuat yaitu kota industri batam dan Negara maju
Singapura sehingga menjadikan kabupaten karimun memiliki magnet serta daya tarik bagi
investor untuk membuka peluang bisnis di kawasan ini. Terlebih lagi dengan diberlakukannya
sistem Free Trade Zone atau disingkat dengan FTZ dan Free Port memberikan sinyal positif bagi
investor asing untuk membuka cabang baru dikawasan tersebut karena mempermudah arus
barang dan tenaga kerja untuk masuk dan keluar tanpa adanya hambatan dan larangan dari
pemerintah setempat. Dengan pembangunan ekonomi regional dengan system FTZ dan Free Port
di kawasan kabupaten karimun, Kepulauan Riau menjadikan kawasan ini resmi terbuka untuk
para investor asing dapat mengucurkan dana investasi yang tepat di kabupaten ini.
Pembangunan ekonomi regional FTZ dan Free Port dicetuskan sejak tahun 2008 oleh
bupati kabupaten karimun dan mendapat persetujuan dari gubernur Kepulauan Riau dan
pemerintah Negara Indonesia seperti pada gambar 1.1 pada kolom lampiran sehingga semakin
menguatkan legalitas sistem pembangunan perekonomian regional di kawasan kabupaten
karimun Kepulauan Riau ini. Dengan system pembangunan ekonomi regional FTZ dan Free port
yang masih berlaku dikawasan kabupaten karimun kepulauan riau sampai saat ini, sangat
menguntungkan bagi daerah kabupaten karimun tersebut dan tentu saja bagi investor asing,
sehingga hal inilah yang menjadi landasan bagi perusahaan Saipem Indonesia Karimun Branch
untuk menjadikan kabupaten karimun Kepulauan Riau sebagai basis operasi perusahaan terlihat
seperti pada gambar 1.2 pada kolom lampiran.
memiliki kekuatan perusahaan yaitu sumber modal perusahaan sebesar 441.410.900 Euro dan
telah terdaftar di Milan Stock Exchange sejak 1984 dengan sekitar 43 % kepemilikan
sahamnya dimiliki oleh Eni.
The Saipem Group adalah perusahaan terbesar, terkuat, dan terluas secara internasional
yang bergerak di bidang kontraktor industri eksplorasi minyak dan gas dengan cara onshore
(eksplorasi minyak dan gas yang dilakukan di daratan), maupun offshore (eksplorasi minyak
dan gas yang dilakukan di lepas pantai). K e k u a t a n d a r i p e r u s a h a a n S a i p e m
lainnya
yaitu,PT
keselamatan yang sangat kuat dan konsisten dan mendapat sertifikasi ISO 9001:2000 oleh
Lloyds Register Certification. Meski telah berkembang dan menjadi perusahaan besar yang
diakui secara internasional, Saipem tetap menggunakan banyak Sumber Daya Manusia yang
berasal dari negara-negara berkembang dengan berbagai latar belakang ras etnik dan budaya
sehingga kondisi lingkungan internal perusahaan yang berbeda beda disetiap kantor cabangnya
dan ini merupakan kelemahan dari perusahaan Saipem. Saipem merekrut para pekerja, lebih
dari 48.000 pekerja yang terdiri lebih dari 127 kewarganegaraan yang berbeda-beda, dan
mayoritas berasal dari negara-negara berkembang karena yang paling efektif jika ditinjau dari
segi biaya. Negara berkembang yang menjadi target untuk menyerap para pekerjanya adalah
India, Kroasia, Rumania, dan tentu saja, Indonesia.
PT Saipem Indonesia berkantor pusat di Jalan. TB Simatupang Kavling 23-24
Cilandak Barat Jakarta Selatan dipimpin oleh seorang Managing Director berkewarganegaraan
Perancis bernama Michel Laine. PT Saipem Indonesia juga memiliki kantor cabang sekaligus
sebagai tempat kegiatan industri eksplorasi minyak dan gas di Jalan Raja Haji Fisabilillah,Desa
Pangke, Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.
dan pajak terhadap barang mahal atau mewah yang akan digunakan oleh perusahaan Saipem
sebagai alat dan bahan produksi internal bagi perusahaan.
Disamping itu, kawasan karimun kepulauan riau memiliki letak strategis yaitu berada di
jalur laut dan selat yang menghadap transportasi laut lepas ke seluruh dunia seperti hal nya
dengan Negara Singapura. Kondisi strategis ini dapat memudahkan pengiriman barang maupun
penerimaan barang dari jalur transportasi laut manapun diseluruh dunia sehingga akan
mengurangi dan menekan biaya biaya lainnya.
Dengan adanya system FTZ dan Free Port di kawasan kabupaten karimun membuat para
investor berbondong bondong untuk ikut masuk dan menanamkan investasi di kawasan ini dan
sudah tercatat hampir lebih 64 perusahaan ikut dalam kegiatan bisnis di kabupaten karimun
kepulauan Riau. Hal ini sekaligus menjadi ancaman dan tantangan bagi perusahaan Saipem
Indonesia Karimun Branch dikarenakan banyaknya perusahaan di bidang industri yang sejenis
yang membuka bisnis dikawasan ini memberikan banyaknya pilihan bagi para tenaga kerja untuk
bekerja di perusahaan yang memberikan gaji, tunjangan dan fasilitas yang terbaik dalam
pekerjaan. Perusahaan Saipem Indonesia Karimun Branch membutuhkan dan menyerap banyak
jumlah tenaga kerja setiap proyek yang dikerjakan yaitu sekitar 4000 sampai dengan 5000 tenaga
kerja baru dalam setiap proyek untuk itu ketersediaan tenaga kerja yang siap pakai sangat
dibutuhkan oleh perusahaan Saipem dalam kegiatan operasi, namun bila hal ini tidak terpenuhi,
perusahaan terpaksa harus mendatangkan atau dengan kata lain import tenaga kerja dari Negara
berkembang lainnya dengan memiliki upah minimum rendah yang lebih rendah atau minimal
sama dengan di Indonesia.
Dengan kondisi yang seperti demikian mengharuskan perusahaan Saipem untuk
mengeluarkan biaya tambahan yaitu biaya transportasi dan pencarian tenaga kerja dari Negara
berkembang tersebut menuju kabupaten karimun, tempat perusahaan beroperasi. Selain
persoalan tenaga kerja atau buruh, dalam ancaman dan tantangan yang dihadapi adalah mengenai
kepastian hukum, persoalan lahan dan infrastruktur yang ada di kawasan kabupaten karimun
yang masih baru dalam membangun sistem perekonomian FTZ dan Free Port-nya yaitu
dicetuskan dari tahun 2008 bahkan secara resmi mulai efektif sejak 1 april 2009 oleh menteri
keuangan Indonesia sehingga masih dalam tahap pembangunan disejumlah tempat dan daerah.
Hal tersebut juga menjadi perhatian khusus bagi perusahaan Saipem untuk meminimalisir
ancaman dan tantangan yang dihadapi dikarenakan beroperasi di kawasan Free Trade Zone dan
Free Port ini.
motivasi kepada para calon tenaga kerja maupun tenaga kerja untuk mau bekerja di perusahaan
dan memberikan hasil kerja yang terbaik bagi perusahaan.
Dari penjelasan dan didukung oleh fakta dan data, sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya perkembangan pembangunan ekonomi regional di kawasan kabupaten karimun
kepulauan riau memberikan peluang yang sangat menguntungkan dan juga ancaman maupun
tantangan bagi perusahaan Saipem, namun semua hal tersebut memberikan kontribusi yang
terbaik bagi perusahaan Saipem sehingga sampai saat ini perusahaan Saipem masih beroperasi
dan terus memiliki proyek dari para klien dari seluruh penjuru dunia sejak tahun 2008 yang
menandakan bahwa hasil produksi perusahaan Saipem sangat memuaskan sehingga proyek
mengalir terus bahkan membutuhkan tenaga kerja Indonesia sehingga menguntungkan bagi
perusahaan Saipem dan bagi kabupaten karimun kepulauan Riau serta Negara Indonesia.
LAMPIRAN
Gambar 1.1
Sumber: http://www.setneg.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=3403&Itemid=26
Gambar 1.2
Sumber: http://industri.bisnis.com/read/20111204/98/55311/saipem-resmikan-galangan-kapalterbesar-di-karimun
REFERENSI
http://industri.bisnis.com/read/20111204/98/55311/saipem-resmikan-galangan-kapal-terbesar-dikarimun
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3403&Itemid=26
http://www.kab-karimun.go.id/index.php/karimun-info?start=30
http://www.saipem.com/site/home.html