PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tujuan setiap warga negara terhadap kehidupan adalah mendapatkan
kehidupan layak tercapai seperti apa yang dicita-citakan sebagai sebuah bangsa.
Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB adalah suatu organisasi antar negara yang
didirikan untuk mempersatukan negara-negara demi tercapainya kedamaian,
keamanan, dan masyarakat yang sehat. PBB memiliki deklarasi bernama Millenium
Development Goals yang merupakan hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan
dari 189 negara PBB yang mulai dijalankan pada September 2000, berupa delapan
butir tujuan untuk dicapai pada tahun 2015. Targetnya adalah tercapai kesejahteraan
rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015. Indonesia adalah salah satu negara
yang menjadi anggota PBB dan mempunyai komitmen untuk melakukan upaya dalam
memenuhi hak dasar kebutuhan manusia yang tertuang dalam Millenium
Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan milenium. Tujuan
pembangunan milenium digagas pada Konferensi Tingkat Tinggi Milenium pada
bulan September 2000. Hal ini ditujukan untuk menghimpun komitmen pemimpin
dunia untuk mengatasi isu perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi, dan
kebebasan. Tujuan pembangunan milenium menempatkan pembangunan manusia
sebagai fokus utama pembangunan serta memiliki tenggat waktu dan kemajuan waktu
yang terukur. Tujuan pembangunan milenium menekankan tanggung jawab negara
berkembang seperti Indonesia untuk melaksanakan pekerjaan rumah mereka.1-4
Tujuan pembangunan milenium berisikan 8 butir yaitu:
1. Memberantas Kemiskinan dan Kelaparan
2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua
3. Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
4. Menurunkan Kematian Anak
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
6. Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan TB
7. Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup
8. Mengembangkan Kemitraan Pembangunan Di Tingkat Global
individu,
keluarga,
dan
masyarakat
melalui
cara mengintervensi ketiga faktor tersebut. Sedangkan menurut H.L. Bloem, status
kesehatan dari seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Biologik / keturunan
Gambar
3.
Konsep
Sehat
Menurut
H.L. Bloem
Identifikasi masalah pada laporan ini menggunakan data standar pelayanan
Perumusan Masalah
Mengetahui hasil kegiatan pelayanan di Puskesmas Borobudur dibandingkan
Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengetahui, menganalisa, dan mendeskripisikan pelaksanaan manajemen
program dan dibandingkan dengan SPM di Puskesmas Borobudur pada bulan
JanuariOktober 2015 dalam upaya perbaikan kinerja Puskesmas.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui proses P1, P2, dan P3 pada Puskesmas Borobudur.
b. Mengetahui hasil pencapaian upaya kesehatan dasar dan pengembangan
pada Puskesmas Borobudur pada bulan Januari-Oktober 2015.
c. Mengidentifikasi masalah manajemen pelayanan yang terjadi di Puskesmas
Borobudur pada periode JanuariOktober 2015.
d. Menentukan prioritas masalah yang ada pada Puskesmas Borobudur.
e. Menentukan alternatif pemecahan masalah dari prioritas masalah yang
terpilih dipuskesmas Borobudur.
f. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan masalah pencapaian upaya
kesehatan Puskesmas Borobudur.
Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian kepaniteraan klinik Ilmu kesehatan
Masyarakat.
b. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan.
c. Mengetahui upaya-upaya pokok maupun tambahan yang ada di puskesmas.
d. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang
ditemukan didalam program puskesmas.
2. Bagi Puskesmas
a. Mengetahui upaya puskesmas yang belum memenuhi target SPM.
b. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya
puskesmas yang belum memenuhi target SPM.
c. Membantu Puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian terhadap
masalah tersebut.
E.
Metodologi Penulisan
Data diambil dari data primer dan data sekunder yang didapatkan di Puskesmas
Borobudur. Data primer diperoleh dari wawancara dengan kepala puskesmas dan
bidan Koordinator program, dan pengamatan langsung tentang pelaksanaan
manajemen,
berupa
pelaksanaan
proses
manajemen
(P1/Perencanaan,
yang
diperoleh
kemudian
dianalisis
dengan
BAB II
ANALISIS SITUASI
A.
Lingkungan
1. Keadaan Umum dan Lingkungan
Utara
: Kecamatan Mertoyudan
Selatan
Barat
Timur
: Kecamatan Ngluwar
Jumlah desa/kelurahan
o Jumlah desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Borobudur
adalah 20 (dua puluh) desa
Peta wilayah
o Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang terbagi satu wilayah
: 20 desa
: 20 desa
: 20 desa
11. Tanjungsari
2. Giritengah
12. Karanganyar
3. Tuksongo
13. Tegalarum
4. Majaksingi
14. Kembanglimus
5. Kenalan
15. Ringinputih
6. Bigaran
16. Bumiharjo
7. Sambeng
17. Borobudur
8. Candirejo
18. Karangrejo
9. Ngargogondo
19. Ngadiharjo
10. Wanurejo
20. Kebonsari
9
e. Kondisi Geografis
Datar sampai bergelombang
f. Komunikasi
Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar: telepon, radio, surat kabar.
g. Data Kesehatan Lingkungan
1. Sarana pelayanan air bersih
Tabel 1. Sarana Pelayanan Air Bersih
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Puskesmas Borobudur memakai sumur gali sebagai sumber air bersih. Dari data di
atas total presentasi yang memakai sarana pelayanan air bersih (68%). Sedangkan
(32%) dari penduduk tidak menggunakan sarana pelayanan air bersih.
2. Sarana jamban
Tabel 2. Sarana Jamban
No. Sarana Jamban
Sarana
Pemakai
Persentase
1.
Cemplung leher angsa
5019
24.183
42,64%
2.
Cemplung non leher
2.074
9.725
17,15%
angsa
3.
Septic tanknon leher
1.179
6.344
11%
angsa
4.
Jamban umum (MCK)
40
0
0%
TOTAL
8.386
40.225
70%
Sumber : Data Kesehatan Lingkungan Puskesmas Borobudur tahun 2014
Dari data di atas terlihat bahwa penggunaan jamban cemplung leher angsa
(42,64%). Dari data diatas total presentasi yang memakai sarana Jamban (70%).
Sedangkan (30%) tidak memakai jamban.
10
: 1 buah
Puskesmas pembantu
Borobudur)
PKD
Tanjungsari,
Karanganyar,
Kebonsari,
Tegalarum,
Kembanglimus)
Posyandu Lansia
: 98 tempat
Posyandu
: 134 tempat
: 30 orang
UKS
: 31 unit
(Pratama)
:2%
Strata II
(Madya)
: 30,75 %
Strata III
(Utama)
: 54,61 %
Strata IV
(Paripurna)
: 12,57 %
Situasi Puskesmas
11
Luas tanah
: 2901 m2
Luas gedung
: 365 m2
: 11 ruang
2. Rawat gabung
: 3 ruang
3. BP umum
: 2 ruang
4. BP gigi
: 1 ruang
5. Ruang KIA-KB
: 2 ruang
6. Ruang laboratorium
: 1 ruang
: 1 ruang
8. Gudang obat
: 1 ruang
9. Dapur
: 1 ruang
Jumlah penduduk
: 57.171 jiwa
Jumlah laki-laki
: 28.599 jiwa
Perempuan
: 28.572 jiwa
Jumlah KK
: 16.716 KK
Kepadatan penduduk
: 1,003 jiwa/km2
: 10044 pasangan
Dari data yang kami peroleh dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk
di kecamatan Borobudur masih rendah bila dibandingkan dengan profil Jawa Tengah.
Data penduduk berdasarkan umur tampak pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Komposisi penduduk berdasarkan golongan umur di wilayah kerja
Puskesmas Borobudur hingga Oktober 2015
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
UMUR (TAHUN)
04
59
10-14
15-19
20-24
JUMLAH
4.819
4.737
4.597
4.461
3.596
12
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Total
Sumber : Data Dinas Kependudukan Kecamatan
3.718
4.229
4.321
4.289
4.113
3.656
3.180
2.422
1.878
1.327
1.780
57.171
tahun 2015
Nama Desa
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Penduduk
Giripurno
1164
1112
2276
Giritengah
1489
1481
2970
Tuksongo
1710
1737
3447
Majaksingi
1303
1314
2617
Kenalan
580
576
1156
Bigaran
570
604
1174
Sambeng
641
663
1304
Candirejo
2011
2037
4048
Ngargogondo
840
831
1671
Wanurejo
2057
2052
4109
Borobudur
4408
4402
8810
Tanjungsari
619
601
1220
Karanganyar
847
781
1628
Karangrejo
1278
1285
2563
Ngadiharjo
2266
2256
4522
Kebonsari
963
919
1882
Tegalarum
1187
1271
2458
Kembanglimus
927
901
1828
Wringinputih
2742
2719
5461
Bumiharjo
1019
1030
2049
Total
28599
28572
57171
Sumber : Data Dinas Kependudukan Kecamatan tahun 2015
: 106 buah
Gereja
3 buah
13
Musholla
: 47 buah
TK
: 34 buah
SD/MI
: 45 buah
SLTP/MTS
: 10 buah
SLTA/MA
: 4 buah
c. Perilaku Masyarakat
1.
2.
d. Sosial ekonomi
Mata Pencaharian
Tabel 7. Mata Pencaharian Penduduk
Wilayah Kerja Puskesmas Borobudur tahun 2015
Mata Pencaharian
Jumlah
Persentase
Buruh tani
7.714
19%
Petani
0
0%
Buruh
3069
7,67%
PNS/ABRI
5.966
14%
Pedagang
5.940
18%
Pengusaha
7.506
18%
Lain-lain
8342
20%
TOTAL
38.537
100
Sumber : Data Dinas Kependudukan Catatan Sipil tahun 2015
Sarana perekonomian
o Industri rumah tangga
: 23 buah
o Pasar umum
: 4 buah
o Bank
: 3 buah
o Warung makan
: 44 buah
o KUD
: 2 buah
o Terminal
: 1 buah
o Salon
: 12 buah
o Hotel
: 15 buah
15
Kepala Puskesmas
Dr. Yuniar, M.P.H
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Unit
Pelayanan
Kesehatan
Rawat Jalan
Poli Umum: dr Siswanto,
dr. A. Ichsan
Poli Gigi: drg.Lus Udiarti,
drg. Siti Sundari
KIA : Esti Murdiwati
KB: Endang Puji
Rawat Inap
Rawat Inap: dr Siswanto
Dapur/Gizi: Budi Irianto,
SKM
Penunjang Laboratorium:
Ismalia Adi Wibowo,A.Md.
Apotek: Susi
SIMPUS: Shinta, Amd.
Puskesmas Pembantu
Tegalarum: Wiwik Widayati
Kenalan: Ekaningtias
Karanganyar: Ria
Borobudur: Nur Hidayah
Keuangan
Walyana, Amd
Ismalia, Amd
Unit Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga
16
17
Pengorganisasian
Pengorganisasian puskesmas diatur dalam Permenkes 75 tahun 2014. Penyusunan
struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/ kota dilakukan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota sedangkan penetapannya dilakukan oleh pemerintah
daerah. Sebagai acuan dapat digunakan pola struktur organisasi puskesmas
sebagai berikut:
a. Kepala puskesmas
b. Kepala puskesmas merupakan seorang sarjana kesehatan dengan kriteria, sbb:
Tingkat pendidikan paling rendah sarana kesehatan dan punya kompetensi
manajemen puskesmas.
Masa kerja di puskesmas minimal 2 tahun.
Telah mengikuti pelatihan manajemen puskesmas.
c. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan:
Data dan informasi
Perencanaan dan penilaian
Keuangan
Umum dan kepegawaian
d. Unit pelaksana tekniss fungsional puskesmas
18
Koordinasi
tersebut
mencakup
perencanaan,
pergerakan
pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti dinas kesehatan kabupaten dan kota, balai teknik
kesehatan lingkungan, balai laboratorium kesehatan, serta balai kesehatan
masyarakat.
5. Dengan lintas sektor
Tanggung jawab puskesmas
sebagai
unit
pelaksana
teknis
adalah
dinas
kesehatan
penyelenggaraan
kabupaten/kota.
pembangunan,
Untuk
kesehatan
hasil
tersebut
yang
harus
optimal,
dapat
19
D. Deskripsi Kerja
a. Dokter atau Kepala Puskesmas
Tugas Pokok
Fungsi
:
A. Sebagai Manager
1. Melaksanakan fungsi fungsi manajemen di Puskesmas
20
kerja
:
1. Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas
2. Memberikan pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas baik di
Puskesmas, Pustu atau Pusling
3. Memberikan bimbingan dan supervise teknis kepada penderita dan
masyarakat
4. Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran
masyarakat
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan
c. Dokter Gigi
Tugas Pokok
Fungsi
:
1. Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di Puskesmas
2. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja
Puskesmas
3. Supervisi dan bimbingan teknis pada program gigi di Puskesmas
4. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan masyarakat
Membantumembina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran
serta masyarakat
5. Memberikan penyuluhan kesehatan
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
d. Perawat Gigi
Tugas Pokok
Fungsi
:
1. Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di puskesmas
2. Memeriksa, menambal, membersihkan karang gigi dan mengobati gigi
yang sakit
3. Merujuk kasus yang perlu ditindak lanjuti dari seorang dokter gigi
4. Melaksanakan UKS dan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)
5. Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi
5. Tata Usaha
Tugas Pokok :
1. Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan Puskesmas
2. Menghimpun, mengatur dan menyimpan semua surat masuk
Fungsi
:
1. Mengumpulkan, membuat surat yang masuk/keluar yang didisposisi
2. Mengumpulkan laporan berkala setiap tugas Puskesmas
3. Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas
4. Melakukan laporan berkala ketatausahaan
6. Petugas Perkesmas
:
1. Melaksanakan kegiatan Perkesmas baik di dalam maupun luar gedung
2. Menyiapkan blanko-blanko dan pencatatan untuk kegiatan Perkesmas
3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
4. Memantau masyarakat/kasus-kasus rawan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas
5. Melakukan pendataan sasaran secara periodic
7. Petugas Pengobatan
Tugas Pokok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Petugas P2PM
Tugas Pokok :
Fungsi
:
1. Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja Puskesmas
2. Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular
3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular
4. Melakukan penyuluhan, pencatatan dan pelaporan
5. Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas delegasi
dari dokter
6. Melakukan kunjungan rumah
7. Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang terkait
P2PM
8. Memberikan penyuluhan kesehatan
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan
9. Petugas KIA
Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas
agar dapat berjalan dengan baik.
Fungsi
:
1. Melaksanakan pemeriksaan secara berkala ibu hamil, ibu menyusui, bayi
dan anak
2. Mengatur dan menjaga tempat kerja dengan rapi
3. Memberikan jelang imunisasi pada bayi dan ibu hamil
4. Melakukan pembinaan dukun bayi
5. Melakukan pembinaan kepada bidan desa
6. Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang terkait
dengan KIA
7. Melakukan penyuluhan kesehatan
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan
23
Petugas Gizi
:
1. Melaksanakan pemberian makanan tambahan
2. Memantau keadaan gizi di masyarakat khususnya kasus-kasus kurang gizi
3. Membantu meningkatkan kerja sama lintas sektoral terkait dengan gizi
4. Memberikan penyuluhan gizi, melatih kader gizi
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan
6. Melakukan pembagian vitamin A secara periodik
7. Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik
8. Melakukan pembinaan Posyandu
9. Melakukan rujukan kasus gizi
11.
Petugas Sanitarian
Tugas Pokok
Fungsi
:
1. Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban
keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan dan pekarangan
2. Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air,
penampungan air hujan dan sarana air bersih lainnya
3. Pengawasan higiene, perusahaan dan tempat tempat umum
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan
5. Aktif memperkuat kerjasama lintas sektoral
6. Ikut serta dalam Puskesling dan kegiatan terpadu yang terkait dengan H.S.
7. Memberikan penyuluhan kesehatan
8. Pengawasan, penyehatan perumahan
9. Pengawasan pembuangan sampah
10. Pengawasan makanan dan minuman
11. Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)
24
12.
Pelayanan Imunisasi
:
1. Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan Puskesmas
2. Melakukan penyuluhan kepada pasien tentang imunisasi
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan
4. Menyelenggarakan dan memonitor Cold Chain dari imunisasi
5. Menyediakan persediaan vaksin secara teratur
6. Melakukan sweeping untuk daerah - daerah yang cakupannya kurang
7. Memberikan penyuluhan kesehatan
13.
Petugas Apotek
Tugas Pokok
Fungsi
:
1. Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat
2. Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotik
3. Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKD
4. Melakukan pencatatan dan pelaporan obat
5. Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat
:
1.
2.
3.
4.
15.
5.
6.
Fungsi
:
1. Melakukan pelayanan pendaftaran secara berurutan
2. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang proses pendaftaran
3. Memberikan gambar status/catatan medis untuk setiap pasien
4. Mencatat semua kunjungan pasien pada buku
5. Menata kembali dengan rapi status yang sudah dipergunakan hari tersebut
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan
:
1. Membantu dokter atau Kepala Puskesmas dalam pengelolaan obat di
Puskesmas
2. Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas
3. Mengatur penyimpanan obat
4. Mengatur administrasi obat dan mengatur distribusi obat
5. Menyediakan obat untuk Puskesling, Pustu, dan Poliklinik Kesehatan Desa
(PKD)
6. Mengatur dan menjaga kerapihan, kebersihan dan pencahayaan dalam obat
operasi,
obstetry
dan
neonatal
kid,perlengkapan
Jumlah obat cukup, jenis terbatas, dalam keadaan baik. Obat-obat berasal dari
obat Instalansi Farmasi Kabupaten Magelang tiga bulan.
d. Sarana penunjang
mobil puskesling
: 1 buah
sepeda motor
: 5 buah
komputer
: 8 buah
lemari es
: 1 buah
alat komunikasi
viewer
: 1 buah
Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan suatu wilayah dapat dilihat melalui data angka kematian ibu, angka
kematian bayi, dan angka kematian anak balita. Hal ini berdasarkan target Millenium
Developmental Goals (MDGs). Data-data tersebut yang diperoleh dalam setahun adalah, sbb:
Jumlah kematian ibu dalam wilayah puskesmas Borobudur hingga Oktober 2015
adalah 0 (Nol) ibu.
Jumlah kematian bayi dalam wilayah puskesmas Borobudur hingga Oktober 2015
adalah 2/1.000 kelahiran hidup (KLH).
Jumlah kematian balita dalam wilayah puskesmas Borobudur hingga Oktober
2015 adalah 0/1.000 kelahiran hidup (KLH).
Tabel 9. Pola Duapuluh Besar Pasien Rawat Jalan Puskesmas Borobudur Semua Kelompok
Umur Periode Januari Oktober 2015
No.
1
Kode
1804
ICDX
J06.8
2
3
4
5
6
7
8
4113
1601
2102
0105
4114
0808
4008
R50.9
I10
K29.6
A09
R51
E11.9
M13.8
Diagnosis
Infeksi akut lain pd sal pernapasan bag atas
(ISPA)
Demam (Febris)
Hipertensi Primer
Gastritis
Diare dan Gastroenteritis non spesifik
Nyeri kepala (Cephalgia)
Diabetes Melitus Non-Insulin (NIDDM) Tipe 2
Arthritis tidak spesifik
Jumlah
2374
847
861
743
514
488
426
364
27
9
10
11
12
13
14
15
16
4010
3808
###
9792
###
###
3757
###
M79.1
L23.8
Z02.1
T94.1
Z30.4
Z00.8
I25.9
Z02.8
17
18
19
20
2547
7984
9151
4124
F29
R05
T14.9
J02.9
Myalgia
Dermatitis Alergi
Pemeriksaan kesehatan calon karyawan
Sequelle of Injury
Surveillance of contraceptive drug
Pemeriksaan umum lainnya
Ischaemic Heart Disease
Pemeriksaan kesehatan untuk tujuan
administrasi
Psikosis non organik
Batuk
Injury unspecified
Faringitis akut
339
372
243
159
129
92
72
70
65
64
55
50
Sumber : Data Profil Kesehatan Puskesmas Borobudur berdasarkan SIMPUS tahun 2015
BAB III
DATA KHUSUS UPAYA PUSKESMAS BOROBUDUR
A. Program-Program Pokok Puskesmas
1. Upaya kesehatan masyarakat esensial adalah:
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. KIA dan KB
d. P2PM (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular)
28
e. Pengobatan (UKP)
2. Upaya kesehatan pengembangan:
a. Upaya perawatan masyarakat
b. Upaya kesehatan jiwa
c. Upaya kesehatan sekolah
d. Upaya kesehatan usia lanjut
3. Upaya kesehatan inovasi
a. Rawat inap
b. Laboratorium
c. EKG
d. Apotek
e. Klinik gizi
f. Klinik sanitasi
g. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan
B. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
1. Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
Pelayanan KIA buka setiap hari, dikelola oleh dua orang bidan Puskesmas,
Pelayanan KIA dilakukan setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu.
Pelayanan KB buka setiap hari, khusus pelayanan KB IUD setiap hari Kamis.
a. KIA
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan dari program kesehatan ibu dan
anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya menuju NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) serta meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
b. KB
Upaya Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan, jarak antara
kehamilan diperpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah
anak telah mencapai yang dikehendaki. Tujuan KB dapat dibagi 2, yaitu:
i.
Tujuan umum
29
Tujuan khusus
Indikator
Cakupan Kunjungan bumil
K1*
Cakupan Kunjungan bumil K4
Deteksi kasus resiko tinggi Ibu
hamil*
Ibu hamil resiko tinggi yang
ditangani (PONED)
Ibu hamil dg komplikasi yg
ditangani (PONED)
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan Kn1*) (6 jam s/d 48
jam)
Cakupan kunjungan neonatus
(Kn2) (hari ke 3 s/d hari ke 7)
Cakupan kunjungan neonatus
(Kn3) (8 hr s/d 28 hr)
Target
Cakupan
Sasaran
Persen
Kegiatan
(%)
Pencapaian
100%
901
948
105.24%
105.24%
95%
901
830
92.14%
96.99%
100%
180
325
180.39%
180.39%
100%
359
359
100.00%
100.00%
100%
359
359
100.00%
100.00%
100%
860
852
99.07%
99.07%
100%
819
855
104.37%
104.37%
95%
819
854
104.25%
109.74%
95%
819
853
104.13%
109.61%
Persen
(%)
113.77%
100.00%
No
Indikator
Target
Sasaran
10
11
12
90%
100%
819
56
Kegiatan
n
932
56
100%
107
107
100.00%
100.00%
80%
107
107
100.00%
125.00%
100%
100%
30
8
30
8
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
95%
3936
5534
140.61%
148.01%
100%
935
851
91.02%
91.02%
13
14
15
16
17
Pencapaian
126.42%
100.00%
30
18
19
20
21
setingkat
Jumlah TK yang dibina
100%
34
Jumlah seluruh peserta KB
80%
9254
7784
77.10%
aktif
Jumlah posyandu pra usila dan
100%
18
134
670.00%
usila yang ada
Cakupan pelayanan pra usila
70%
1875
1581
77.28%
dan usila
Sumber: Puskesmas Borobudur Januari Oktober 2015
96.37%
670.00%
110.40%
Pelayanan dikelola nutritionis di bagian gizi yang dibuka setiap hari Senin
Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka penyakit gizi kurang yang
umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah, terutama pada anak
balita dan wanita. Upaya yang dilakukan pada pelayanan gizi terutama diarahkan untuk
menanggulangi 4 masalah gizi utama yaitu kurang kalori protein, kurang vitamin A,
gangguan akibat kekurangan yodium, dan anemia gizi.
Jenis kegiatan:
a. Pemantauan dan pertumbuhan balita
Indikatornya: -Balita yang datang dan ditimbang (D/S) (80%)
- Balita yang naik berat badannya (N/D) (80%)
- Balita BGM (<1,5 %)
b. Pelayanan gizi
Indikatornya:
- Cakupan bayi (6-11 bulan) diberi kapsul vitamin A dosis tinggi 1x/tahun (95%).
- Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A 2x/thn (95%).
- Cakupan bumil yang diberi 90 tablet Fe (90%).
- Balita gizi buruk yang mendapat perawatan (100%).
Tabel 11. Hasil Kegiatan Gizi Puskesmas Borobudur Januari Oktober 2015
No.
Indikator
Target
Sasar
Cakupan
Pencapa
31
an
Kegiatan
Perse
n (%)
83.20
%
81.71
%
100.0
0%
100.0
0%
93.80
%
ian
80%
4396
3658
80%
3658
2989
95%
1046
1046
95%
6906
6906
90%
1081
845
< 1,5
%
3657
18
0.5%
98%
100.0
0%
104.00
%
102.14
%
105.26
%
105.26
%
104.22
%
300.00
%
102.04
%
860
851
98.95
%
109.95
%
3
4
5
6
100%
90%
Jenis kegiatan:
1. Pelayanan kesehatan lingkungan
Indikatornya:
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
Indikator
Target
Sasa
ran
Cakupan
Kegi
atan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pencapaian
Pers
en
(%)
20.00%
125.00%
86,02%
60%
112.28%
Pelayanan buka setiap hari yang dikelola oleh 3 orang tenaga kesehatan.
Tujuan dari program P2PM ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian serta
mencegah akibat buruk lebih lanjutpenyakit serta menkonsolir penyakit yang telah dapat
dikendalikan.
Kegiatan dari P2PM adalah :
a. P2 TB Paru
33
BCG (95%)
ii.
DPT1 (95%)
iii.
DPT3 (95%)
iv.
Polio 1 (95%)
v.
Polio 4 (95%)
vi.
Campak (95%)
vii.
viii.
ix.
Hepatitis B 2 (95%)
x.
Hepatitis B 3 (95%)
e. P2 DBD
Indikatornya :
34
Tabel 13. Hasil Kegiatan Penanggulangan Penyakit Menular Puskesmas Borobudur Januari
Oktober 2015
No.
Indikator
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Cakupan
Kegia Persen
tan
(%)
Pencapai
an
Target
Sasaran
5%
5333
1515
28.41%
568.13%
2%
47643
2108
4.42%
221.23%
80%
510
72
14.12%
17.65%
70%
51
15.74%
22.48%
80%
85.71%
107.13%
85%
100%
117%
100%
244
63
25.83%
25.83%
100%
143
438
305.43%
305,43%
98%
901
394
43.74%
44,63%
95%
901
390
43.29%
45,57%
95%
819
858
104.74%
110.25%
100%
35
No.
Indikator
Target
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
DPT 1*
DPT 3 *
Polio 1*
Polio 4*
Campak*
Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)*
Hepatitis B1 total*
Hepatitis B2 *
Hepatitis B3*
Penderita DBD yg
ditangani*sesuai standar
95%
95%
95%
95%
95%
95%
95%
95%
95%
23
100%
Sas Kegiat
aran
an
819
854
819
892
819
858
819
857
819
857
819
858
819
854
819
873
819
892
32
38
Persen (%)
Pencapaian
104.25%
108.89%
104.74%
104.62%
104.62%
104.74%
104.25%
106.57%
108.89%
109.74%
114.62%
110.25%
110.12%
110.12%
110.25%
109.74%
112.18%
114.62%
100%
100%
20/100.000
61/100.000
38
penduduk
penduduk
Sumber: Puskesmas Borobudur Januari Oktober 2015
32,00%
5. Promosi Kesehatan
Pelayanan dikelola oleh 1 orang tenaga kesehatan, pembinaan dan pengembangan peran
serta aktif masyarakat. Dalam pembinaan dan pengembangan peran serta aktif
masyarakat, yang dinilai adalah:
a. Jumlah posyandu yang dinilai seluruhnya
Jumlah seluruhnya ada 134 posyandu, kegiatan posyandu terdiri dari 5 program
yaitu KIA/KB, gizi, imunisasi, penyuluhan dan penanggulangan diare.
b. Jumlah PKD (Poliklinik Kesehatan Desa)
Jumlah seluruhnya 15 PKD (Giripurno, Tuksongo, Majaksingi Atas/Keruk,
Majaksingi Bawah, Bigaran, Sambeng, Candirejo, Ngargogondo, Wanurejo,
Borobudur, Karangrejo, Tegalarum, Bumiharjo)
c. Pembinaan dan penyelenggaraan penyuluhan kesehatan Berdasarkan target Dinkes
Kabupaten Magelang tahun 2015.
Indikator kinerja pada program ini adalah penyuluhan kelompok dan umum yang
dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu:
a. Upaya penyuluhan, pencegahan, penanggulangan penyalahgunaan narkoba,
psikotropika dan zat adiktif (P3NAPZA) berbasis masyarakat sebesar 24%
b. Posyandu purnama seluruhnya sebanyak 40%. Frekuensi pembinaan sebesar
12x/tahun. Jumlah kader terlatih sebesar 1 posyandu minimal memiliki 5 kader
aktif sebesar 80%.
36
Indikator
Target
Persen
(%)
11822
98.15%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
12045
Kegiatan
1
65%
Sasaran
Pencapaian
151.00%
99.65%
60.22%
535.28%
120%
144%
85.84%
106.93%
83.08%
156.92%
88.54%
6. Upaya Pengobatan
A. Pengobatan
Upaya pengobatan adalah upaya untuk menghilangkan penyakit dan gejalanya, yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang khusus untuk keperluan
tersebut.
Tujuan dari upaya pengobatan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Umum, yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat.
b. Khusus, dapat dibagi menjadi 4 tujuan, yaitu:
1. Menghentikan proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.
37
penyakit yang masih dalam periode penyakit yang bersangkutan. Untuk penyakit
menahun adalah kunjungan kedua dan seterusnya pada tahun berikutnya Frekuensi
kunjungan adalah rata-rata jumlah kunjungan setiap kasus ke puskesmas dan
jaringannya sampai sembuh.
Tabel 15. Hasil Kegiatan Jangkauan Pengobatan Rawat Jalan Puskesmas Borobudur
Januari Oktober 2015
No.
Indikator
1
2
3
4
Target
Sasaran
Cakupan
Persen
Kegiatan
(%)
23007
101.88%
Pencapaia
n
60%
22583
169.80%
1.21
23007
25379
288.55%
238.47%
60%
4
6083
803
2242
2242
36.85%
2.79
61.42%
143.26%
38
14.00 WIB
b. Poliklinik Gigi
Pelayanan dokter gigi setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu, dibantu oleh
seorang perawat gigi dilakukan setiap hari. Poliklinik gigi dikelola oleh:
Tenaga dokter gigi: 2 orang.
Tenaga perawat gigi: 1 orang.
Target
Sasaran
Pelayanan
gangguan
jiwa di sarkes
umum
40%
Cakupan
Hasil
Persen (%)
-
Pencapaian
-
BAB IV
ANALISIS MASALAH
40
Hasil kegiatan Puskesmas Borobudur pada bulan Januari Oktober 2015 yang
diperoleh berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) telah disebutkan pada bab
sebelumnya. Sehingga didapatkan masalah yaitu hasil cakupan kegiatan Puskesmas pada
bulan Januari Oktober 2015 yang masih belum memenuhi Standart Pelayanan Minimal
(SPM). Dari masalah tersebut, perlu dilakukan upaya pemecahan masalah dengan
menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem, sebagai berikut:
INPUT
PROSES
OUTPUT
Man
Money
Method
Material
Machine
Fungsi
Manajemen
(P1,P2,P3)
dan
Manajemen
Mutu
Cakupan
Kegiatan dan
Mutu
OUTCOME
LINGKUNGAN
Fisik
Kependudukan
Sosial Budaya
Sosial Ekonomi
Kebijakan
41
Masalah adalah kesenjangan antara harapan atau tujuan yang ingin dicapai dengan
kenyataan sesungguhnya sehingga menimbulkan rasa tidak puas. Dengan demikian untuk
memutuskan adanya suatu masalah, memerlukan tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
Adanya kesenjangan.
Adanya rasa tidak puas.
Adanya rasa tanggung jawab untuk menanggulangi masalah tersebut.
Urutan dalam siklus pemecahan masalah antara lain:
Identifikasi atau inventarisasi masalah
Penentuan prioritas masalah
Penentuan penyebab masalah
Memilih penyebab yang paling mungkin
Menentukan alternatif pemecahan masalah
Penetapan pemecahan masalah
Penyusunan rencana penerapan
Monitoring dan evaluasi
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan
Prioritas Masalah
8. Monitoring &
Evaluasi
3. Penentuan
Penyebab Masalah
7. Penyusunan
rencana penerapan
6. Penetapan
pemecahan masalah
terpilih
5. Menentukan
alternatif
pemecahan masalah
4. Memilih
Penyebab yang
paling mungkin
42
Program
Pencapaian (<
1.
2.
3.
4
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
100%)
96.99%
99.07%
91.02%
96.37%
39.60%
88.94%
81.67%
81.18%
17.65%
22.48%
25.83%
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
44.63%
45.57%
99.65%
60.22%
85.84%
83.08%
88.54%
61.42%
44.79%
36.02%
: Besar masalah
(nilai 0-10)
2. Kriteria B
: Kegawatan masalah
(nilai 1-5)
43
3. Kriteria C
: Kemudahan penanggulangan
(nilai 1-5)
4. Kriteria D
: PEARL faktor
(nilai 0 atau 1)
Program
96.99%
99.07%
Besarnya masalah
( 100 % - % pencapaian)
3.01%
0.93%
91.02%
8.98%
96.37%
3.63%
44
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
39.60%
88.94%
81.67%
60.40%
11.06%
18.33%
81.18%
17.65%
22.48%
18.82%
82.35%
77.52%
25.83%
74.17%
44.63%
45.57%
99.65%
55.37%
54.43%
0.35%
60.22%
39.78%
85.84%
83.08%
88.54%
14.16%
16.92%
11.46%
61.42%
44.79%
38.58%
55.21%
36.02%
63.98%
Langkah 2:
Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 21
= 1 + 3,3 x 1,32 = 1 + 4,35 = 5,35 5 kelas
Langkah 3:
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan
terkecil kemudian di bagi kelas/kolom
Nilai besar masalah : terbesar
= 82,35%
45
terkecil
Interval
= 0,35%
82,35-0,35 13,67
6
Langkah 4
Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas
Tabel 19. Skala Interval
Kolom/Kelas
Skala interval
Nilai
Skala 1
0,35 - 14,01
Skala 2
14,02 - 27,68
Skala 3
27,69 - 41,35
Skala 4
41,36 - 55,02
Skala 5
55,03 - 68,66
Skala 6
68,67 82,35
Langkah 5.
Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya
Tabel 20. Penentuan Masalah Sesuai Dengan Kelasnya
Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian
0,35 - 14,02 - 27,69 - 41,36 - 55,03 - 68,67 Nilai
Masalah
1. Cakupan kunjungan
bumil K4
2. Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
3. Cakupan pemeriksaan
kesehatan siswa SD &
setingkat
14,01
(1)
27,68
(2)
41,35
(3)
55,02
(4)
68,66
(5)
82,35
(6)
46
1
5
X
X
X
1
2
2
X
X
6
6
X
X
5
4
1
X
X
X
2
2
1
X
3
X
=5
Ganas
= 4
Cukup ganas
=3
47
Kurang ganas = 2
Tidak ganas
= 1
= 5
Mendesak
= 4
Cukup mendesak
= 3
Kurang mendesak
= 2
Tidak mendesak
= 1
= 5
Mudah menyebar/meluas
= 4
Cukup menyebar/meluas
= 3
Sulit menyebar/meluas
= 2
Tidak menyebar/meluas
= 1
Tabel 21. Kriteria B Kegawatan Masalah
Masalah
1. Cakupan kunjungan bumil K4
2. Cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan
3. Cakupan pemeriksaan kesehatan
siswa SD & setingkat
4. Jumlah peserta KB aktif
5. Jumlah TTU yang diperiksa
6. Rumah sehat
7. Penduduk yang memanfaatkan
jamban
8. Rumah yang memiliki SPAL
9. Cakupan suspek TB paru
10. Penemuan kasus TB dengan BTA
+ (case detection rate)
11. Cakupan balita dengan pneumonia
dan ditemukan atau ditangani (sesuai
standar)
12. Jumlah bumil yang mendapat TT1
13. Jumlah bumil yang mendapat TT2
14. Jumlah bayi yang mendapat ASI
ekslusif
Keganasan
2
2
Urgensi
3
3
Penyebaran
1
1
Nilai
6
6
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
2
2
7
7
7
7
2
2
4
3
2
4
2
2
4
7
6
12
3
3
3
2
2
3
1
1
1
6
6
7
48
2
1
3
2
3
3
1
1
3
5
5
9
2
2
2
3
2
2
6
7
:1
:2
:3
Mudah ditanggulangi
:4
:5
Nilai
4
4
3
4
2
3
3
3
2
2
2
49
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
2. E
3. A
4. R
5. L
Bobot nilai bila dijawab ya bernilai 1 dan bila dijawab tidak bernilai 0. Hasil maksimal
dari perhitungan rumus Hanlon tersebut adalah 100, semakin tinggi nilai angka perhitungan
maka masalah tersebut akan diprioritaskan untuk ditanggulangi.
Tabel 23. Kriteria D (PEARL Factor)
Masalah
1. Cakupan kunjungan bumil K4
2. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD & setingkat
4. Jumlah peserta KB aktif
5. Jumlah TTU yang diperiksa
P E A R L Hasil
kali
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
1
1 1 1 1 1
1
50
6. Rumah sehat
7. Penduduk yang memanfaatkan jamban
8. Rumah yang memiliki SPAL
9. Cakupan suspek TB paru
10. Penemuan kasus TB dengan BTA + (case detection rate)
11. Cakupan balita dengan pneumonia dan ditemukan atau
ditangani (sesuai standar)
12. Jumlah bumil yang mendapat TT1
13. Jumlah bumil yang mendapat TT2
14. Jumlah bayi yang mendapat ASI ekslusif
15. Posyandu purnama (indikator 2008)
16. Jumlah kader terlatih
17. Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah
18. Penyuluhan NAPZA & HIV AIDS oleh petugas kesehatan
19. BOR (Bed Occupying Rate)
20. Jumlah kunjungan gilut di rawat jalan (dalam atau luar
gedung)
21. Pelayanan gangguan jiwa di sarkes umum
Semua masalah diatas dengan menggunakan kriteria D
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1 1 1 1 1
1
(PEARL faktor) didapatkan
hasil satu dari setiap masalah. Karena dilihat dari sumber daya seperti tenaga, alat, biaya,
obat, fasilitas serta teknologi yang mendukung masalah yang ada dari setiap masalah yang
muncul, kelima faktor tersebut mendukung sehingga program pemecahan masalah dapat
dilaksanakan.
Penentuan Prioritas Masalah Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan dalam
formula nilai prioritas dasar (NPD) serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan
prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A+B) x C
NPT = (A+B) x C x D
Tabel. 24 Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatif
No
NPD
NPT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
1
5
1
2
2
6
6
6
6
7
7
7
7
7
6
4
4
3
4
2
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
28
21
32
24
24
27
27
24
28
28
21
32
24
24
27
27
24
Urutan
Prioritas
VI
VII
XIX
II
XVI
XII
IX
X
XVII
51
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
6
6
5
4
1
3
2
2
1
3
5
5
12
9
6
6
7
5
5
5
9
6
7
8
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
36
30
33
30
24
24
21
21
30
27
24
26
36
30
33
30
24
24
21
21
30
27
24
26
I
VIII
III
IV
XIII
XIV
XXI
XX
V
XI
XVIII
XV
52
BAB V
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
B. Definisi operasional
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium
tuberculosis complex. Tuberkulosis Paru BTA (+)
o Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA positif
53
54
Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate) merupakan perbandingan antara
jumlah kasus TB BTA + yang ditemukan dibandingkan dengan seluruh sasaran suspek TB
paru per periode Januari Oktober 2015 dikalikan 100%
Rumus:
Penemuan kasus TB BTA (+) =
P2 TB
PARU
Penemuan
kasus TB
BTA(+)
Target
dinkes
2015
Hasil
Kegiata
n
Sasara
n
Sasar
an 1
tahun
Sasaran
bulan
berjalan
J
a
n
F
e
b
M
a
r
A
p
r
M
e
i
J
u
n
70%
jml
kasus
tb
BTA(+)
1,07/10
00x jml
pddk
61
51
J
u
l
A
g
t
S
e
pt
O
k
t
H
a
sil
%
Cak
upa
n
Penc
apai
an
15.7
4%
22.4
8%
55
MAN
(Tenaga Kerja)
MONEY
(Pembiayaan)
METHOD
(Metode)
MATERIAL
(Perlengkapan)
MACHINE
(Peralatan)
Tabel 26. Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan TB BTA (+) Yang
Ditemukan Ditinjau dari
Faktor Proses dan Lingkungan
PROSES
KELEBIHAN
KEKURANGAN
56
P1
(Perencanaan)
P2
(Pelaksanaan)
P3
(Pengawasan
Pengendalian
dan Penilaian)
Lingkungan
57
INPUT
MATERIAL
METHOD
MACHINE
Kurangnya kunjungan ke
pasien TB BTA (+)
selama pengobatan
PMO kurang efektif
MAN
Belum melakukan
MONEY
LINGKUNGAN
P1
P3
P2
PROSES
57
Setelah diperoleh daftar masalah, maka dapat dilakukan langkah selanjutnya, yaitu
dibuat alternatif pemecahan penyebab masalah. Berikut ini adalah alternatif pemecahan
penyebab masalah yang ada, yaitu:
4.
Belum
melakukan
perencanaan Melakukan sosialisasi tentang program
sosialisasi pada masyarakat.
penanggulan TB kepada masyarakat
5.
Dari
sebagai berikut:
a)
b)
c)
untuk
PENYEBAB MASALAH
Pengetahuan kader yang masih kurang
tentang permasalahan TB.
Kurangnya umpan balik kader dalam menjaring
pasien TB BTA (+) dengan mengirimkan sampel
sputum
ALTERNATIF PEMECAHAN
Melakukan penyuluhan mengenai
faktor-faktor risiko dan kondisi-kondisi
yang berkaitan dengan TB
60
menggunakan rumus M x I x V / C.
Penyelesaian masalah sebaiknya memenuhi kriteria, sebagai berikut :
1.
Efektivitas program
Pedoman untuk mengukur efektivitas program:
2. Efisiensi pogram
Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah (cost)
Kriteria cost (c) diberi nilai 1-5. Bila cost nya makin kecil, maka nilainya
mendekati 1.
Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan
menggunakan kriteria matriks :
Penyelesaian
Masalah
M
2
Nilai
Kriteria
I
V
4,33
3
3,33
Hasil akhir
Urutan
C
2,33
(M x I x V) / C
11,15
III
2,67
7,48
3,33
2,67
1,33
6,68
VI
4,67
3,67
15,26
II
3,37
2,67
1,33
6,76
VII
3,37
2,67
8,99
IV
4,33
1,67
15,55
4,33
2,67
2,33
4,96
VIII
64
Tujuan
Sasaran
Tempat
Pelaksana
Waktu
Biaya
Metode
Tolak ukur
1. Penyuluhan kepada
Meningkatkan
PMO mengenai tugasnya pengetahuan dan
tanggung jawab
PMO
PMO
Puskesmas
Borobudur
Dokter
puskesmas
Disesuaikan
Puskesmas
Seminar
Meningkatnya
pengetahuan dan
tanggung jawab
PMO
Masyarakat
Desa
wilayah
kerja
borobudur
Puskesmas,
pustu, PKD
Puskesmas
bagian TBC
Disesuaikan
Puskesmas
Penyuluhan
Puskesmas
bagian TBC
Disesuaikan
Anggaran
dana dari
Puskesmas
Penyuluhan
Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
tentang TB
Meningkatnya
pengetahuan
kader tentang
TB dan
penjaringan
pasien suspek
TB
Masyarakat
dan kader
desa
65
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil kesepakatan bersama Kepala Puskemas Borobudur, maka
permasalahan penemuan kasus TB BTA (+) yg ada / ditemukan dengan pencapaian 22.48%
menjadi prioritas utama untuk dilakukan analisis pemecahan masalah. Dilihat dari data target
Rendahnya angka penemuan kasus TB BTA (+) yang ada/ditemukan diakibatkan oleh
kurangnya pengetahuan kader dan masyarakat tentang permasalahan TB BTA (+) sehingga
kurangnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat, untuk melakukan pemeriksaan secara rutin,
serta kurangnya pengetahuan kader dalam menentukan pasien suspek TB. Alternatif
pemecahan masalah yang diperoleh berdasarkan metode kriteria matriks kegiatan yang paling
memberikan manfaat adalah penyuluhan mengenai TB, pencatatan dan pelaporan berkala
neonatus dengan gangguan kesehatan.
B. Saran
1.
Pembentukan tim evaluasi terstruktur yang terdiri dari dokter, bidan, dan
perawat terhadap penyuluhan dan pemeriksaan pasien suspek TB, baik
2.
Untuk masyarakat
66
DAFTAR PUSTAKA
1. About United Nation. United Nation, 2014. Available at http://www.un.org
/en/aboutun/languages.shtml. Accessed on 11st December, 2015.
2. Stalker P. Millenium Development Goals. Syebubakar A, Hadar I, Ega L, Parray
O,
Hutayan
R,
Kuncoro
A,
Editors.
2nd
edition.
Available
at
http://www.undp.or.id/pubs/docs/let%20speak%20out%20for%20mdgs
%20%20id.pdf. Accessed on 11st December, 2015.
3. World Health Organization. The Millennium Development Goals for Health: A
review of the indicators. Jakarta: World Health Organization; 2004.
67
at
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/
at:
http://repository.
Accessed
on
12nd
December, 2015.
7. Hartoyo. Handout instrument analisa penyebab untuk pemecahan masalah:
Magelang, 2015.
8. Hartoyo. Handout penentuan prioritas pemecahan masalah: Magelang 2015.
68