TINJAUAN PUSTAKA
2.1
hasil
penjualan
tahunan
paling
banyak
10
11
2.
12
penjualan/omset
per
tahun
setinggi-tingginya
13
14
Economic Events
Collecting
Measuring
Storing
Analyzing
Reporting
Managing
Inputs
Procesess
Specia l Reports
Product Cost
Customer Cost
Budgets
Performance Reports
Personal Communication
Outputs
Users
Sumber: Hansen and Mowen (2007)
15
fungsi
pokok manajemen
yaitu
untuk
16
17
maka manajer akan waspada, bisa mencari penyebab, dan melakukan tindakan
kolektif. Memungkinkan manajer dihapus dri operasi untuk mengevaluasi kinerja
subkomponen organisasi, seperti departemen atau divisi, dan kinerja manajer yang
subkomponen.
Atkinson, Kaplan, Young (2004) mengemukakan bahwa terdapat empat
fungsi informasi akuntansi manajemen dalam membantu para manajer
menjalankan pekerjaanya yaitu :
1. Operational Control
Provide feedback information about the efficiency and quality of task
performed.
2. Product and costumer costing
Measure the cost of resources used to produce a product or service
and market and deliver the product or service to customers.
3. Management control
Provide information about the performance of managers and operating
units.
4. Strategic control
Provide information about the enterprises financial and long-run
competitive performance, market conditions, customer preferences,
and technological innovations.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa fungsi informasi akuntansi
manajemen yaitu memberikan umpan balik mengenai efisiensi dan kualitas tugastugas, mengukur biaya sumber daya yang digunakan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa dan harga pasar serta biaya penyerahan barang atau jasa kepada
konsumen, memberikan informasi tentang kinerja para manajer dan unit-unit
perusahaan dan menyediakan informasi tentang keuangan perusahaan dan kinerja
18
19
1991, Gul dan Chia 1994, Mia dan Chenhall 1994, Chia 1995 dan Mardiyah dan
Gudono 2001.
Berikut uraian masing masing karakteristik sistem informasi akuntansi
manajemen:
1. Informasi Broad Scope (lingkup)
Chia (1995) mengemukakan pengertian informasi lingkup (broad scope)
sebagai berikut:
A management accounting system with an information characteristic of
broad scope provides information that is both internal and external to the
organization. The scope of the information covers a diverse range of areas
such as economic (total market sales,organization's share of that market,
GNP) and non-economic (e.g.,technological advances, sociological
changes, demographic developments) aspects of the environment.
Estimates of the likelihood of future events occurring are also covered in
the broad scope as well. To the sub-unit managers operating in a
decentralized organization, the broad scope of the management
accounting system caters for their diversity of informational needs in their
decision-making.
Pengertian di atas menjelaskan bahwa karakteristik sistem akuntansi
manajemen mempunyai lingkup informasi yang luas bersifat internal maupun
eksternal di dalam organisasi. Ruang lingkup informasi meliputi beragam bidang
seperti ekonomi (penjualan total pasar, pangsa organisasi pasar itu, GNP) dan
non-ekonomi (misalnya,kemajuan teknologi, perubahan sosiologis, perkembangan
demografis) aspek lingkungan. Perkiraan kemungkinan peristiwa di masa depan
terjadi juga termasuk dalam lingkup yang luas juga. Untuk sub-unit manajer
beroperasi di sebuah organisasi desentralisasi, ruang lingkup yang luas dari sistem
akuntansi manajemen melayani keragaman mereka kebutuhan informasi dalam
pengambilan keputusan mereka.
20
21
2. Informasi Timeliness
Menurut Chenhall dan Morris (1986) mejelaskan informasi tepat waktu
(timeliness) yaitu :
A managers ability to respond qualiky to events likely to be influenced
by the timeliness of the management accounting system. Timeliness is
usually specified in terms of the provision of information on request and
the frequency of reporting systematically collected information. Timely
information enhances the facility of management accounting system to
report upon the most recent events and to provide rapid feedback on
decisions.
Definisi di atas menjelaskan bahwa kemampuan para manajer untuk
merespon secara cepat atas suatu peristiwa kemungkinan dipengaruhi oleh
timeliness sistem akuntansi manajemen. Informasi yang timeliness dapat
meningkatkan fasilitas sistem akuntansi manajemen untuk melaporkan peristiwa
paling akhir dan untuk memberikan umpan balik secara tepat terhadap keputusan
yang telah dibuat.
Selanjutnya Supriyono (1993) menjelaskan informasi tepat waktu
(timeliness) adalah:
Informasi akuntansi manajemen yang harus memenuhi karakteristik
kualitatif tepat waktu, karena informasi tersebut akan dipakai oleh
manajemen sebagai dasar pembuatan keputusan dan untuk menghindari
keterlambatan atau tertundanya pembuatan keputusan tersebut.
Informasi tepat waktu ini dipengaruhi oleh dua komponen penyajian
informasi, yaitu (1) interval waktu pelaporan informasi (2) tepat atau lambatnya
laporan informasi tersebut dapat disajikan sesuai interval waktu yang sudah
ditentukan. Meskipun tepat waktu adalah karakteristik kualitatif dalam informasi
akuntansi manajemen, tetapi juga perlu mempertimbangkan biaya dan manfaat
22
(cost and benefit) informasi serta kemungkinan timbulnya konflik dengan criteria
kualitatif yang lain misalnya dengan kriteria presisi dan akurasi.
Selanjutnya menurut Jogiyanto (1988) informasi tepat waku (timeliness)
yaitu :
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan di dalam pengambilan keputuan.
Selain itu Romney dan Steinbert (2003) juga menjelaskan informasi tepat
waktu (timeliness) yaitu:
Information is timely if it is provided in time for decision makers to make
decisions.
Pernyataan di atas maka dapat menjelaskan bahwa informasi itu tepat
waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil
keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan.
Suwardjono (2010) memberikan penjelasannya mengenai informasi tepat
waktu yaitu:
Ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan
pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan
untuk mempengaruhi keputusan.
Jadi dengan demikian dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas
bahwa informasi tepat waktu (timeliness) yaitu kemampuan para manajer untuk
merespon secara cepat dan tepat terhadap setiap informasi yang di butuhkan pada
saat pengambilan keputusan.
23
periode
waktu
atau
area
tertentu
misalnya
pusat
format
analysis cash flow yang didiskontokan untuk anggaran modal, simulasi dan
linear programming untuk penerapan anggaran, analisis biaya-volume-laba,
dan model pengendalian persediaan. Dalam perkembangan terakhir, agregasi
informasi merupakan penggabungan informasi fungsional dan temporal seperti
area penjualan, pusat biaya, departemen produksi dan pemasaran, dan
informasi yang dihasilkan secara khusus untuk model keputusan formal.
Sementara menurut Chia (1995) mengatakan informasi agregasi
24
(aggregation) yaitu:
The management accounting system information characteristic of
aggregation concerns the application of either formal decision models or
analytical models on summated information onto functioned areas or over
different time periods.
Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi aggregation
merupakan informasi yang memperhatikan penerapan bentuk kebijakan formal
(seperti discounted cash flow) atau model analitis informasi hasil akhir yang
didasarkan pada area fungsional (seperti pemasaran, produksi) atau didasarkan pada
satu waktu (seperti bulanan, kuartalan)
25
26
27
psikologis,
kemampuan
(ability)
pegawai
terdiri
dari
28
29
3. Mengidentifikasi
kebutuhan
pelatihan
dan
pengembangan
30
dan
analisa
pekerjaan
untuk
dapat
mengukur
hasil
pelaksanaannya.
3. Koordinasi,
menyelaraskan
tindakan
yang
meliputi
pertukaran
Kontijensi
dalam
Sistem
Informasi
Akuntansi
Manajemen
Otley (1980) menyatakan bahwa pendekatan kontijensi pada akuntansi
manajemen didasarkan pada keadaan bahwa tidak ada sistem informasi akuntansi
manajemen secara universal selalu tepat pada seluruh organisasi dalam setiap
31
Nama Peneliti
Robert B
Duncan
Tahun
1972
Judul
Characteristic of
Organizational
Environments and
Perceived
Environmental
Uncertainty
Gordon dan
Narayanan
1984
Management
Accounting System,
Perceived
Environmental
Uncertainty and
Organizational
Structure: An
Empirical
Investigation
Hasil
Berdasarkan hasil
analisisnya diperoleh
kesimpulan bahwa
menurut persepsi para
manajer informasi
akuntansi manajemen yang
bermanfaat adalah yang
memiliki karakteristik
broadscope, timeliness,
agregation dan integration.
Sistem
akuntansi
manajemen dan struktur
organisasional merupakan
fungsi dari lingkungan
Hasil penelitian Gordon
dan Narayanan tersebut
mengusulkan:
a) karakteristik informasi
yang
diperlukan
berhubungan
dengan
faktor
ketidakpastian
32
1986
The Impact of
Structure,
Environment, and
Interdependence on
The Perceived
Usefulness of
Management
Accounting Systems
1994
The Usefulness Of
Management
Accounting System,
Functional
Differentiation And
Managerial
Effectiveness
Chia
1995
Decentralization,
Management
Accounting System
(MAS) Information
Characteristic And
Their Interaction
Effects On
Managerial
Performance : a
Singapore Study
lingkungan;
b) dalam mendesain sistem
akuntansi manajemen,
struktur organisasi relatif
tidak penting jika
dibandingkan dengan
faktor ketidakpastian
lingkungan
Berdasarkan
hasil
analisisnya
diperoleh
kesimpulan
bahwa
menurut persepsi para
manajer
informasi
akuntansi manajemen yang
bermanfaat adalah yang
memiliki
karakteristik
broadscope,
timeliness,
agregation
dan
integration.
Mendukung
pandangan
bahwa
efek
menguntungkan terhadap
kinerja
manajerial
menggunakan
lingkup
sistem informasi akuntansi
manajemen yang luas dan
dimoderasi
oleh
diferensiasi
kegiatan
dengan
cara
yang
mengisolasi ketidakpastian
dalam fungsi tertentu.
Selain itu, hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
penggunaan yang lebih
tinggi
dari
sistem
informasi
akuntansi
manajemen lingkup yang
luas
terkait
dengan
peningkatan kinerja untuk
kegiatan pemasaran tetapi
tidak untuk produksi pada
tingkat
konvensional
signifikansi statistic
Bahwa
desentralisasi
secara signifikan memiliki
pengaruh kecanggihan atas
tingkat
masing-masing
karakteristik
informasi
sistem
akuntansi
manajemen
untuk
mempengaruhi
kinerja
manajerial,
sehingga
menyoroti manfaat yang
dapat
diperoleh
dari
gabungan
33
2011
Pengaruh
Desentralisasi dan
Karakteristik Sistem
Informasi Akuntansi
Manajemen terhadap
Kinerja Manajerial
pertimbangan
subsistem
kontrol yang tepat dalam
suatu organisasi untuk
meningkatkan
kinerja
manajerial yang lebih
tinggi.
Bahwa baik secara parsial
maupun secara simultan
desentralisasi
dan
karakteristik
informasi
sistem
akuntansi
manajemen berpengaruh
terhadap
kinerja
manajerial. Dari kedua
variabel bebas tersebut
desentralisasi
memiliki
pengaruh yang paling
dominan.
34
Akuntansi
Manajemen
dapat
membantu
manajer
dalam
35
yang
berkarakteristik
integration
memberikan
sarana
koordinasi antar segmen dalam sub unit atau antar sub unit dalam organisasi.
Kompleksitas dan ketergantungan sub unit satu dengan lainnya akan tercermin
dalam informasi integrasi.
Berdasarkan penelitian terdahulu
36
Karakteristik
Sistem Informasi
Akuntansi
manajemen (X)
Kinerja Manajerial
(Y)
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran