Anda di halaman 1dari 52

KEDARURATAN DI BIDANG THT

Kedaruratan ??
Butuh pertolongan :
- Membahayakan jiwa
- Perasaan tidak nyaman
- Akibat yang timbul dikemudian hari

1. Benda Asing
- Paling banyak pada anak-anak
- Emergency
serangga dan materi organik
- Penatalaksanaan :
- serangga : hidup
tetesi minyak kelapa
mati
spooling
ekstraksi
- materi : tergantung bentuknya
- Pada anak
fiksasi dengan baik

2. Trauma perforasi
- Ekstraksi serumen atau benda asing dengan
cara yang tidak hati-hati
- Penatalaksanaan
tampon betadine
rujuk
- Ro
jauhnya perforasi
3. Miringitis bullosa
-

Otalgia akut, hebat


Seringkali didahului oleh ISPA
Ditandai dengan adanya bulla/bleb pada MT
Penatalaksanaan : Analgetik oral / topikal, AB, Insisi
bleb
- Sembuh dalam 2-3 hari

4. Perikondritis dan kondritis

- Sering disebabkan oleh trauma


- Prosesnya cepat
- Kehilangan kerangka tulang rawan bila tidak ditanga
dengan adekuat
- Penatalaksanaan : AB sistemik, Anti inflamasi, Analg

5. Mastoiditis akut
-

Otalgia hebat disertai nyeri tekan mastoid


Mastoid udem dan hiperemis
Ada riwayat otore kronis
Penatalaksanaan : AB sistemik + drenase pus

6. Otitis eksterna profunda

7. Tuli mendadak
- Penderita sangat tersiksa
- Multifaktorial : traumatik, infeksi, vaskular, autoim
metabolisme, dll
- Penatalaksanaan :
- bed rest
- anti inflamasi, dekstran, diuretik
8. Vertigo akut
- Ada kelainan yang mendasari
- Pasien sangat ketakutan
- Penatalaksanaan :
- bed rest
- Anti vertigo
- Sedatif
- Anti muntah + cairan i.v

EPISTAKSIS
Definisi

: Perdarahan kavum nasi nares anterior /


posterior nasofaring mulut

Etiologi

Lokal

1. Trauma ringan berat


2. Infeksi
3. Korpus alienum
4. Tumor
5. Deviasi septum
6. Perubahan tekanan secara tiba-tiba
7. Idiopatik

Umum

: 1.
2.
3.
4.
5.
mendadak
6.

Tekanan arteri meningkat


Tekanan vena meningkat
Penyakit darah
Infeksi akut
Perubahan tekanan atmosfir
Gangguan hormonal

Lokasi Sumber Perdarahan :


Anterior
Pleksus Kiesselbach (Little Area) 90%
Anak Self limiting / mudah diatasi
A. Ethmoidalis anterior

Posterior

: A. Sfenopalatina
A. Ethmoidalis posterior
- Biasanya usia lanjut, hipertensi, arterio-sklerosis
&
penyakit kardiovaskuler
- Tidak berhenti spontan
- Sumber sulit dideteksi, shg lebih sulit diatasi

Penanggulangan :
1.
Perbaiki keadaan umum
2.
Hentikan perdarahan tindakan aktif (tampon)
3.
Cegah komplikasi
4.
Cegah berulangnya epistaksis

Alat Penanggulangan
Periksa Duduk
Bersihkan bekuan darah dgn aspirator
Cari sumber perdarahan
A. Perdarahan Anterior
Tekan ala nasi selama 5 10 menit
Kapas xylocain + efedrin/adrenalin (5 menit)
Kaustik :
- AgNO3 20 30%
- Albotyl
- Trichlor acetic acid 50% - Elektrokauter
Tampon Boor zalf
biasanya
berhasil

B. Perdarahan Posterior
Lebih sukar diatasi o/k sulit dideteksi sumbernya
Langsung tampon
Gagal ulangi lebih baik
Gagal ulangi bilateral
Gagal tampon Bellocq
Gagal Ligasi : A. Karotis eksterna
A.
Maksilaris interna
A. Ethmoidalis anterior
Ada juga : - Rubber Pneumatic Pack
Obat topikal utk hentikan perdarahan
(asam amino kaproat, oxycel)
- Vitamin K, Adona, sbg penunjang pengobatan lokal

2. Benda asing hidung


- Sering pada anak-anak
- foetoer nasi dan rhinorea unilateral
- organik
emergensi

KEGAWATDARURATAN JALAN NAPAS DAN


JALAN MAKAN

Abd. Qadar Punagi

Corpus Alienum Tr. Respiratorius


(Benda Asing di Saluran Napas)
Definisi :

Benda di dalam suatu organ yg dalam


keadaan normal tidak ada

Benda asing
A.

Endogen :
- Sekret kental
- Darah atau bekuan darah
- Perkejuan
- Nanah
- Membran difteri

- Bronko
- Mekoni
- Krusta
- dll.

Corpus Alienum Tr. Respiratorius


(Benda Asing di Saluran Napas)
B.

Eksogen :
- Padat
: Organik
Anorganik
- Cair
: Iritatif
Non iritatif (pH 7,4)
- Gas

Etiologi & Faktor Predisposisi

A.

B.

C.
D.

Faktor yang mempermudah


Personal : umur, jenis kelamin, pekerjaan,
kondisi sosial, tempat tinggal, dll.
Kegagalan mekanisme proteksi yg normal :
keadaan tidur, kesadaran menurun,
alkoholisme & epilepsi
Fisik

: kelainan & penyakit neurologik

Proses menelan yang belum sempurna pada


anak

Etiologi & Faktor Predisposisi


E.

F. Dental, medikal & surgikal : tindakan bedah,


ekstraksi gigi, belum tumbuh gigi molar (pada
anak yang berumur < 4 thn)

F.

F. Kejiwaan : emosi, ggn psikis, dll.

G.

F. kecerobohan :
- menggigit / menaruh sesuatu di dalam mulut
- makan / minum tergesa-gesa atau sambil
bermain pada anak-anak
- Memberikan kacang / permen pada yang
gigi molarnya belum tumbuh

Etiologi & Faktor Predisposisi

Kekerapan

Umur

dewasa : anak = 1 : 10

Kacang atau biji tumbuhan > sering (tu. anak


umur < 4 thn)

6 8% benda asing yg teraspirasi berupa plastik


yg sulit didiagnosis sec. radiologik o/k : non iritatif
& radiolusen sehingga dpt menetap di trakt.
trakeo bronkial u/ periode yang lama)

- Benda asing bronkus paling sering berada di


bronkus utama kanan o/k : Diameter br.
kanan > besar
Aliran udara > besar
Sudut > kecil terhadap trakea

Patogenesi
s Tergantung : - Sifat

- Besar
- Bentuk

75% benda asing di bronkus ditemukan pada anak dibawah


umur 2 thn dgn riwayat yg khas :
- Saat benda atau makanan ada di dlm mulut, anak tertawa
atau menjerit
- Pasien batuk berulang-ulang (paroksismal)
- Sumbatan di trakea : mengi & sianosis
- Kadang-kadang terjadi Fase Asimptomatis (24 jam atau
lebih)
- Benda asing telah masuk ke dalam bronkus
- Fase Pulmonum (tergtg derajat sumbatan pd bronkus)

Gejala & Tanda

Gejala sumbatan b. asing di sal. napas tergtg :


- Lokasi
- Derajat sumbatan (total, sebagian)
- Sifat, bentuk & ukuran

3 stadium aspirasi benda asing :


- Std. I

: - Batuk-batuk hebat sec. tiba-tiba


- Rasa tercekik (choking)
- Rasa tersumbat di tenggorok (gagging)
- Bicara gagap (sputtering)
- Obstruksi jalan yg bisa terjadi segera

- Std. II : - Asimptomatis
- Berbahaya keterlambatan diagnosis
- Std. III : - Terjadi komplikasi

Benda Asing di Laring

Di antara pita suara

Di sub glotis

Sumbatan total

keadaan gawat

waktu singkat
Dengan gejala : - Disfonia

afonia

- Apneu & sianosis

Sumbatan tidak total :


- Suara parau (disfonia)

afonia

- Batuk disertai sesak (croupy cough)


- Odinofagi, mengi, sianosis
- Hemoptisis
- Dispneu dengan derajat bervariasi

asfiksia dalam

Benda
Benda Asing
Asing di
di Trakea
Trakea
Disamping gejala batuk dgn tiba-tiba yang berulangulang dgn rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di
tenggorok (gagging), terdpt gejala patognomonik :
a.

Audible slap (batuk dgn mulut terbuka)

b.

Palpatory thud (teraba di trakea pars servikal)

c.

Asthmatoid wheeze (bunyi saat ekspirasi +


inspirasi dgn mulut terbuka)

d. Tracheal flutter (getaran teraba pd b. asing kecil)


(a & b > jelas pd pasien tidur terlentang)
Selain itu terdapat pula gejala suara serak, dispneu
& sianosis (tergtg besar, lokasi benda asing)

Benda Asing di Bronkus

Lebih banyak masuk ke dalam bronkus kanan


Kebanyakan pasien datang ke Rumah Sakit pada fase
asimptomatis
Didapatkan gejala :
Sputum haemoragis
Rasa logam / aroma khusus
Emfisema, atelektasis
Febris o/k toksaemia
Dpt terlihat gbrn bronkiektasis, bronkopneumonia &
abses paru
2 macam emfisema :
1. Obstruktif (pulmo homolateral)
2. Kompensatoir (pulmo kontralateral)

Jackson (1936) membagi sumbatan bronkus dalam


4 tingkat :
1. By-pass Valve Obstruction Katup bebas
- Sumbatan sebagian
- Udara dpt lewat waktu inspirasi & ekspirasi
akan tetapi salurannya sempit
bunyi
napas (mengi)
- Biasanya benda asing diam & kecil
Penyebab :
- B. asing dlm bronkus
- Penekanan bronkus dari luar
- Edema
- Tumor intraluminer

2. Expiratory Check-Valve Obstruction


Katup penghambat ekspirasi
- Seperti pentil :
Udara inspirasi dapat lewat
Udara ekspirasi terhambat
(o/k kontraksi otot bronkus)
- Emfisema paru obstruktif
- Benda asing diam
Penyebab :
- Benda asing di bronkus
- Edema ddg bronkus pada bronkitis

3.

Inspiratory Check-Valve Obstruction


Katup penghambat inspirasi
- Seperti pentil :
Inspirasi terhambat
Ekspirasi masih dapat terlaksana
- Benda asing mobile :
Pada permulaan inspirasi b. asing terisap
> ke dlm dan > sempit (udara tdk dpt
masuk), saat ekspirasi udara dpt keluar
(makin ke proksimal makin lebar) terjadi
atelektasis
Penyebab :
- B. asing dlm bronkus
- Mucous plug (gumpalan ingus)
- Tumor yg bertangkai

4.

Stop Valve Obstruction Katup


tertutup
- Inspirasi & ekspirasi terhambat
- Terjadi atelektasis tanpa pneumo
thorax (udara yg sisa diresorbsi)
Penyebab :
- B. asing menyumbat lumen
- Trauma ddg bronkus &
peradangan berat
- Dapat terjadi bersama-sama
pada b. asing multipel

Bila atelektasis berlangsung lama, sehingga :


- Ventilasi
tidak ada
resistensi me
- Drainage
mudah terjadi infeksi

DROWNED LUNG

dinding dapat pecah

penumpukan pus
ke lumen cabang-cabang
bronki & bronkioli

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Radiologik & Laboratorium :


- mengetahui ggn keseimbangan asam-basa serta
tanda infeksi

Untuk benda asing :


- Yang bersifat radioopak

dibuat rontgen foto

segera setelah kejadian


- Yang bersifat radiolusen

dibuat rontgen foto

setelah 24 jam kejadian (biasanya setelah 24 jam


baru tampak tanda atelektasis atau emfisema)

Posisi Rontgen Foto : - Leher posisi tegak


- Toraks : PA & Lateral

Video Fluoroskopi
- Utk melihat sal. napas secara keseluruhan
- Dpt mengevaluasi saat inspirasi & ekspirasi
- Mediastinal shift & pelebaran interkostal
dpt terlihat berupa pergeseran mediastinum ke
sisi paru yg sehat saat inspirasi (gbr. emfisema)

Bronchogram :
- Dengan kontras
- Dapat menilai adanya bronkiektasi

PENATALAKSANAAN

Tujuan :
Untuk mengembalikan fisiologi ; drainage &
ventilasi sekret, dengan memperbaiki gerakan silia,
kekuatan batuk & mendehem

Pada sumbatan bronkus o/k peradangan :


- Atasi infeksi
- Drainage paru ; diberikan ekspektoransia dan
mukolitik (mengurangi adhesi-kohesi sekret
mudah dibatukkan) ; tidak dibenarkan
memberikan antitusif

Benda asing di laring :


Pada sumbatan total (gagging) emergency
- pd anak dpt dicoba dgn memegang anak posisi terbalik
kemudian daerah punggung / tengkuk ditekuk
- Perasat Heimlich (Heimlich Manuevre)
Dpt dilakukan pd anak maupun dewasa

Benda asing di trakea & bronkus :


- Bronkoskopi (D/ & R/)
- Servikotomi
- Trakeostomi
- Thorakotomi

Benda asing saluran


makan

Benda asing esofagus adalah benda, baik


tajam maupun tumpul atau makanan yg
tersangkut & terjepit di esofagus o/k
tertelan, baik sengaja maupun tidak
Dan dapat terjadi pd semua umur pd tiap
lokasi di esofagus, baik di tempat
penyempitan fisiologis maupun patologis
Dan dapat menimbulkan komplikasi fatal
akibat perforasi

Penyempitan pada Esofagus


1.

Sfingter krikofaringeal

- kontraksi m. krikofaringeal Sfingter anatomikum


- Tempat paling sering corpus alienum tersangkut
Balb el Mandeb (gerbang air mata bagi seorang
endoskopis yg belum berpengalaman)
- Trigonum Killian (titik lemah = di antara m. tiro faringeus bag. cranial & m. krikofaringeus bag.
caudal
(Keduanya adalah bagian dari otot-otot konstriktor
faringeus inferior)
Tempat terjadinya
divertikulum laring

2.

3.
4.

Penyempitan pd persilangan dgn aorta


(arkus)
Penyempitan pd persilangan bronkus kiri
Penyempitan diafragma (hiatus
esofagus)
Krura diafragma bekerja sebagai sfingter
Sfingter fisiologikum
No. 2 dan 3 : bersifat pasif

Pembagian esofagus sesuai struktur


sekitarnya :
o
o
o
o

Pars servikalis : 5 6 cm
Pars torakalis : 16 18 cm
Segmen diafragma : 1 1,5 cm
Pars abdominalis
: 2 2,5 cm

Etiologi & faktor predisposisi


- Anak
: - 6 bln 1 thn (belum tumbuh gigi mola
- Anomali kongenital
- Dewasa :
- Ggn mental / psikosis
- Gigi palsu
- Kehilangan sensasi palatum
- Mabuk

Gejala
: Bisa ada gejala/ bisa tidak ada
Disfagia
Odinofagia
Nyeri dada
Dispneu
Batuk
Emfisema (riw. penyakit)

Diagnosis :
- Riwayat penyakit
- Radiologis
- Esofagoskopi

Terapi
:
- Ekstraksi korpus alienum
esofagoskop
(internal)
- Servikotomi + esofagotomi (eksternal)
- Thorakotomi

Anda mungkin juga menyukai