Kedaruratan ??
Butuh pertolongan :
- Membahayakan jiwa
- Perasaan tidak nyaman
- Akibat yang timbul dikemudian hari
1. Benda Asing
- Paling banyak pada anak-anak
- Emergency
serangga dan materi organik
- Penatalaksanaan :
- serangga : hidup
tetesi minyak kelapa
mati
spooling
ekstraksi
- materi : tergantung bentuknya
- Pada anak
fiksasi dengan baik
2. Trauma perforasi
- Ekstraksi serumen atau benda asing dengan
cara yang tidak hati-hati
- Penatalaksanaan
tampon betadine
rujuk
- Ro
jauhnya perforasi
3. Miringitis bullosa
-
5. Mastoiditis akut
-
7. Tuli mendadak
- Penderita sangat tersiksa
- Multifaktorial : traumatik, infeksi, vaskular, autoim
metabolisme, dll
- Penatalaksanaan :
- bed rest
- anti inflamasi, dekstran, diuretik
8. Vertigo akut
- Ada kelainan yang mendasari
- Pasien sangat ketakutan
- Penatalaksanaan :
- bed rest
- Anti vertigo
- Sedatif
- Anti muntah + cairan i.v
EPISTAKSIS
Definisi
Etiologi
Lokal
Umum
: 1.
2.
3.
4.
5.
mendadak
6.
Posterior
: A. Sfenopalatina
A. Ethmoidalis posterior
- Biasanya usia lanjut, hipertensi, arterio-sklerosis
&
penyakit kardiovaskuler
- Tidak berhenti spontan
- Sumber sulit dideteksi, shg lebih sulit diatasi
Penanggulangan :
1.
Perbaiki keadaan umum
2.
Hentikan perdarahan tindakan aktif (tampon)
3.
Cegah komplikasi
4.
Cegah berulangnya epistaksis
Alat Penanggulangan
Periksa Duduk
Bersihkan bekuan darah dgn aspirator
Cari sumber perdarahan
A. Perdarahan Anterior
Tekan ala nasi selama 5 10 menit
Kapas xylocain + efedrin/adrenalin (5 menit)
Kaustik :
- AgNO3 20 30%
- Albotyl
- Trichlor acetic acid 50% - Elektrokauter
Tampon Boor zalf
biasanya
berhasil
B. Perdarahan Posterior
Lebih sukar diatasi o/k sulit dideteksi sumbernya
Langsung tampon
Gagal ulangi lebih baik
Gagal ulangi bilateral
Gagal tampon Bellocq
Gagal Ligasi : A. Karotis eksterna
A.
Maksilaris interna
A. Ethmoidalis anterior
Ada juga : - Rubber Pneumatic Pack
Obat topikal utk hentikan perdarahan
(asam amino kaproat, oxycel)
- Vitamin K, Adona, sbg penunjang pengobatan lokal
Benda asing
A.
Endogen :
- Sekret kental
- Darah atau bekuan darah
- Perkejuan
- Nanah
- Membran difteri
- Bronko
- Mekoni
- Krusta
- dll.
Eksogen :
- Padat
: Organik
Anorganik
- Cair
: Iritatif
Non iritatif (pH 7,4)
- Gas
A.
B.
C.
D.
F.
G.
F. kecerobohan :
- menggigit / menaruh sesuatu di dalam mulut
- makan / minum tergesa-gesa atau sambil
bermain pada anak-anak
- Memberikan kacang / permen pada yang
gigi molarnya belum tumbuh
Kekerapan
Umur
dewasa : anak = 1 : 10
Patogenesi
s Tergantung : - Sifat
- Besar
- Bentuk
- Std. II : - Asimptomatis
- Berbahaya keterlambatan diagnosis
- Std. III : - Terjadi komplikasi
Di sub glotis
Sumbatan total
keadaan gawat
waktu singkat
Dengan gejala : - Disfonia
afonia
afonia
asfiksia dalam
Benda
Benda Asing
Asing di
di Trakea
Trakea
Disamping gejala batuk dgn tiba-tiba yang berulangulang dgn rasa tercekik (choking), rasa tersumbat di
tenggorok (gagging), terdpt gejala patognomonik :
a.
b.
c.
3.
4.
DROWNED LUNG
penumpukan pus
ke lumen cabang-cabang
bronki & bronkioli
Pemeriksaan Penunjang
Video Fluoroskopi
- Utk melihat sal. napas secara keseluruhan
- Dpt mengevaluasi saat inspirasi & ekspirasi
- Mediastinal shift & pelebaran interkostal
dpt terlihat berupa pergeseran mediastinum ke
sisi paru yg sehat saat inspirasi (gbr. emfisema)
Bronchogram :
- Dengan kontras
- Dapat menilai adanya bronkiektasi
PENATALAKSANAAN
Tujuan :
Untuk mengembalikan fisiologi ; drainage &
ventilasi sekret, dengan memperbaiki gerakan silia,
kekuatan batuk & mendehem
Sfingter krikofaringeal
2.
3.
4.
Pars servikalis : 5 6 cm
Pars torakalis : 16 18 cm
Segmen diafragma : 1 1,5 cm
Pars abdominalis
: 2 2,5 cm
Gejala
: Bisa ada gejala/ bisa tidak ada
Disfagia
Odinofagia
Nyeri dada
Dispneu
Batuk
Emfisema (riw. penyakit)
Diagnosis :
- Riwayat penyakit
- Radiologis
- Esofagoskopi
Terapi
:
- Ekstraksi korpus alienum
esofagoskop
(internal)
- Servikotomi + esofagotomi (eksternal)
- Thorakotomi