Anda di halaman 1dari 12

SOP PENYIMPANAN DAN PENYALURAN BAHAN

MAKANAN
PROSEDUR TETAP PENYIMPANAN DAN PENYALURAN
BAHAN MAKANAN
No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Tata cara menata, menyimpan, memelihara jumlah, kualitas,
keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang bahan
makanan serta tata cara pendistribusian bahan makanan berdasarkan
permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.
a. Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah
dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan
b. Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan
kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang
diperlukan.
a. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78 Tahun 2013 tentang
pedoman pelayanan gizi rumah sakit.
b. Adanya kebijakan rumah sakit.
c. Tersedianya data peraturan pemberian makanan rumah sakit
a. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima segera
dibawa keruang penyimpanan, gudang, atau ruang pendingin
b. Apabila bahan makanan langsung digunakan, setelah ditimbang
dan diperiksa oleh bagian penyimpanan, langsung dibawa ke
ruang persiapan
c. Penyaluran bahan makanan disertai dengan bon permintaan bahan
makanan
d. tersedianya kartu stock / buku catatan keluar masuknya bahan
makanan.
Ahli Gizi

SOP PENERIMAAN BAHAN MAKANAN


PROSEDUR PENERIMAAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Suatu kegiatan yang meliputi memeriksa, meneliti, mencatat,
memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jmlah bahan
makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah ditetapkan
serta waktu penerimaannya.
Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu
pesan, dan spesifikasi yang telah ditetapkan.
a. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan,
Mutu dan Gizi Makanan
b. Adanya kebijakan Rumah sakit
c. Tersedianya daftar pesanan bahan makanan berupa macam dan
jumlah bahan makanan yang akan diterima pada waktu tertentu
d. Tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapakan.
a. Bahan Makanan diperiksa sesuai dengan pesanan dan ketentuan
spesifikasi bahan makanan yang dipesan
b. Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan
jenis barang atau dapat langsung ke tempat pengolahan makanan.
Ahli Gizi

SOP PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA

PROSEDUR TETAP PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA


No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR
TETAP

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk
pengadaan bahan makanan bagi konsumen / pasien yang dijalani
Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi
konsumen / pasien yang dilayani sesuai standart kecukupan gizi.
a. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78 Tahun 2013
tentangpedoman pelayanan gizi rumah sakit.
b. Adanya kebijakan rumah sakit
c. Tersedianya data peraturan pemberian makanan rumah sakit
d. Tersedianya data standart makanan untuk pasien
e. Tersedianya data standart harga bahan makanan
f. Tersedianya data rata-rata jumlah konsumen / pasien yang
dilayani
g. Tersedianya siklus menu
h. Tersedianya anggaran makanan terpisah dari biaya perawatan
a. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen
sebelumnya.
b. Tetapkan macam dan jumlah konsumen / pasien
c. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar dengan
melakukan survey pasar, kemudian tentukan harga rata-rata bahan
makanan.
d. Buat standart kecukupan gizi (standar porsi) kedalam berat kotor.
e. Hitung indeks harga makanan perorang perhari sesuai konsumen
yang mendapat makanan.
f. Hitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-masing
konsumen/ pasien (termasuk pegawai)
g. Hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada pengambil
keputusan (sesuai dengan struktur organisasi masing-masing )
untuk meminta perbaikan.
h. Rencana anggaran diusulkan secara resmi melalui jalur
administrative.
Ahli Gizi

SOP PEMESANAN DAN PEMBELIAN BAHAN


MAKANAN

PEMESANAN DAN PEMBELIAN BAHAN MAKANAN


No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Penyusunan permintaan (order) dan pembelian bahan makanan
berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen / pasien
yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan.
Terselenggaranya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
a. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78 Tahun 2013 tentang
pedoman pelayanan gizi rumah sakit
b. Adanya kebijakan rumah sakit tentang prosedur pengadaan bahan
c. makanan
d. Tersedianya dana untuk bahan makanan
e. Adanya spesifikasi bahan makanan
f. Adanya menu dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan
selama
g. periode tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun)
h. Adanya pesananan bahan makanan untuk 1 periode tertentu
a. Tentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan kering
b. Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara mengalikan
standard porsi dengan jumlah konsumen / pasien kali kurun
waktu pemesanan.
c. Pembelian dilakukan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
rumah sakit.
Ahli Gizi

SOP MAKANAN SARING


PROSEDUR TETAP MAKANAN SARING

No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Makanan saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur
yang lebih halus dari makanan lunak,sehingga lebih mudah ditelan
dan dicerna. Menurut keadaan penyakit makanan saring dapat
diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan
makanan cair kental ke makanan lunak
Memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang
mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai
proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI tahun 2005

Syarat Diet

1. Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3


hari,karena kurang memenuhi kebutuhan gizi,terutama energi dan
thiamine
2. Rendah serat,diberikan dalam bentuk disaring atau diblender
3. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari

Indikasi Pemberian

Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi


tertentu,pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna,serta kepada
pasien makanan dengan kesulitan mengunyah atau sebagai
perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak,Karena
makanan ini kurang serat dan vitamin C,maka sebaiknya diberikan
untuk jangka waktu pendek,yaitu selama 1-3 hari
AHLI GIZI

Unit Terkait

SOP MAKANAN CAIR JERNIH


PROSEDUR TETAP MAKANAN CAIR JERNIH

No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Syarat Diet

Indikasi Pemberian

Unit Terkait

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang
dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila
diletakkan dalam wadah bening
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair,yang memenuhi
kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit
meninggalkan sisa (residu)
2. Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus
Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI tahun 2005
1. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus
pandang
2. Bahan makanan hanya terdiri dari karbohidrat
3. Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap
4. Sangat rendah sisa(residu)
5. Diberikan hanya selama 1-2 hari
6. Porsi kecil dan diberikan sering
Makanan cair diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi
tertentu,keadaan mual dan muntah,dan sebagai makanan tahap awal
pasca pendarahan saluran cerna.
AHLI GIZI

SOP MAKANAN CAIR PENUH


PROSEDUR TETAP MAKANAN CAIR PENUH
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

RSUD OGAN ILIR


PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Syarat Diet

Tanggal Terbit

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Makanan cair penuh adalah makanan yang berbentuk cair atau
semicair pada suhu ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak
tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening. Jenis
makanan yang diberikan bergantung pada keadaan pasien. Makanan
ini dapat diberikan langsung kepada pasien atau sebagai perpindahan
dari makanan cair jernih ke makanan cair kental
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair
memenuhi kebutuhan gizi
2. Meringankan saluran kerja
Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI tahun 2005
1. Tidak merangsang saluran cerna
2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan
energy dan protein
3. Kandungan energy minimal 1 kkal/ml. Konsentrasi cairan dapat
diberikan secara bertahap dari ,3/4 sampai penuh
4. Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau
bebas laktosa, formula dengan asam lemak rantai sedang (MCT),
formula dengan protein yang terhidrolisa,formula tanpa
susu,formula dengan serat dan sebagainya
5. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan
tambahan ferosulfat,vitamin B kompleks,dan vitamin C
6. Sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml

Indikasi Pemberian Diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk


dan Macam Makanan mengunyah,menelan atau mencernakan makanan padat,missal pada
Cair Penuh
operasi mulut atau tenggorokan, dan/atau pada kesadaran
menurun.Makanan ini dapat diberikan melalui oral, pipa,atau enteral
(NGT) secara bolus atau drip (tetes).

Unit Terkait

Macam Makanan Cair Penuh :


1. Formula Rumah Sakit (FRS)
2. Formula Komersial (FK)
Ahli Gizi

SOP MAKANAN CAIR KENTAL


PROSEDUR TETAP MAKANAN CAIR KENTAL
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

RSUD OGAN ILIR


PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Tanggal Terbit

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi
kental atau semipadat pada suhu kamar,yang tidak membutuhkan
proses mengunyah dan mudah ditelan. Menurut keadaan penyakit
makanan cair kental dapat diberikan kepada pasien atau perpindahan
dari makanan cair penuh ke makanan ke makanan saring
Memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses mengunyah,
mudah ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi, yang memenuhi
kebutuhan gizi
Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI tahun 2005

Syarat Diet

1. Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna


2. Cukup energy protein
3. Diberikan bertahap menuju ke makanan lunak
4. Porsi diberikan kecil dan sering (tiap 2-3 jam)
Indikasi Pemberian Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu
dan Macam Diet
mengunyah dan menelan, serta untuk mencegah aspirasi (saluran
masuk kedalam saluran napas), seperti pada penyakit yang disertai
peradangan,ulkus peptikum, atau gangguan structural atau motorik
pada rongga mulut. Makanan ini dapat mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh
Unit Terkait
Ahli Gizi

SOP DIET ENERGI TINGGI PROTEIN TINGGI


PROSEDUR TETAP DIET ENERGI TINGGI PROTEIN TINGGI
No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

RSUD OGAN ILIR


PROSEDUR
TETAP

Pengertian

Tujuan

Tanggal Terbit

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Diet ETPT adalah diet yang mengandung energi dan protein diatas
kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk Makanan Biasa
ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu,telur dan
daging atau dalam bentuk minuman Enteral Energi Tinggi Protein
Tinggi. Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu
makan dan dapat menerima makanan lengkap.
1. Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal

Kebijakan

Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI tahun 2005

Syarat Diet

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Energi tinggi,yaitu 40-45 kkal/kg BB


Protein tinggi,yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
Lemak cukup,yaitu 10-25% dari kebutuhan energy total
Karbohidrat cukup,yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal
Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna

Indikasi Pemberian 1. Kurang Energi Protein (KEP)


2. Sebelum dan sesudah operasi tertentu,multi trauma,serta selama
dan Macam Diet
radioterapi dan kemoterapi
3. Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas
tinggi
4. Hipertiroid,hamil dan post partum dimana kebutuhan energy dan
protein meningkat

Unit Terkait

Macam Diet :
1. ETPT I
2. ETPT II
AHLI GIZI

SOP DIET GARAM RENDAH


PROSEDUR TETAP DIET GARAM RENDAH

No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR
TETAP

tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman

Disetujui oleh,
Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Yang dimaksud garam dalam Diet garam rendah adalah garam
natrium seperti yang terdapat di dalam garan dapur (NaCl),soda kue
(NaHCO3),baking powder,natrium benzoate dan vetsin (mono
sodium glutamat)
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI tahun 2005

Pengertian

Tujuan
Kebijakan
Syarat Diet

1. Cukup energy,protein,mineral dan vitamin


2. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
3. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam
atau air dan /atau hipertensi
Indikasi Pemberian Diet Garam Rendah diberikan kepada pasien dengan edema atau
dan Macam Diet
asites dan/atau hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit
dekompensasio kordis,sirosis hati,penyakit ginjal tertentu,toksemia
pada kehamilan,dan hipertensi esensial.Diet ini mengandung cukup
zat zat gizi.Sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan berbagai
tingkat Diet Garam Rendah
Macam Diet :
1. Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)
2. Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)
3. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Unit terkait

AHLI GIZI

SOP DIETDIABETES MELITUS


PROSEDUR TETAP DIET DIABETES MELITUS
No. Dokumen
RSUD OGAN ILIR
PROSEDUR

Tanggal Terbit

No. Revisi

Disetujui oleh,

Halaman

TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Syarat Diet

Direktur RSUD Ogan Ilir

Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes


NIP.196811151999032003
Diabetes Melitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormone insulin secara absolute atau relatif. Pelaksanaan
diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani dan perubahan
perilaku tentang makanan. Sesuai konsensus Pengelolaan Diabetes
Melitus di Indonesia (2002) oleh Perkumpulan Endokrinologi
Indonesia,Penyakit Diabetes Melitus dibagi dalam 4 golongan yaitu :
Diabetes Melitus Tipe I dan II, Diabetes Melitus Gestasional, dan tipe
lain.
Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk
mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik dengan cara :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
dengan
menyeimbangkan
asupan
makanan
dengan
insulin(endogenous atau exogenous) dengan obat penurun
glukosa oral dan aktifitas fisik
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal
3. Memberi cukup energy untuk mempertahankan atau mencapai
berat badan normal
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka
pendek dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan
latihan jasmani
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
yang optimal
Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RSCM dan ASDI tahun 2005
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal. Kebutuhan energy ditentukan dengan memperhitungkan
kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg BB
normal,ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadaan
khusus misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya
komplikasi. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan
pagi (20%), siang (30%) dan sore (25%) serta 2-3 porsi kecil
untuk makanan selingan (masing-masing 10-15%).
2. Kebutuhan protein normal yaitu 10-15% dari kebutuhan energy
total.
3. Kebutuhan lemak sedang,yaitu 20-25% dari kebutuhan energy
total,dalam bentuk <10% dari kebutuhan energy total berasal dari
lemak jenuh, 10% dari kebutuhan energitotal berasal darilemak
jenuh,10% dari lemak jenuh ganda,sedangkan sisanya dari lemak
tak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi yaitu <300
mg hari.

4. Kebutuhan kabohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy


total,yaitu 60-70%.
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu. Bila
kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni sampai 5% dari kebutuhan energi

6.

7.

8.

9.

Indikasi Pemberian 1.
dan Jenis Diet
2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Unit Terkait

total.
Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Gula alternatif
adalah bahan pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula
alternatif yaitu yang bergizi dan yang tidak bergizi. Gula
alternatif bergizi adalah fruktosa, gula alkohol berupa sorbitol,
manitol, dan silitol, sedangkan gula alternatif hendaknya dalam
jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 20% dari kebutuhan
energi total dapat meningkatkan kolesterol dan LDL, sedangkan
gula alkohol dalam jumlah berlebihan mempunyai pengaruh
laksatif.
Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat
larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah. Menu seimbang
rata-rata memenuhi kebutuhan serat sehari.
Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang
sehat, yaitu 3000 mg/hari.
Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan cukup,
penambahan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen tidak
diperlukan.
Diet DM I
Menurut kandungan energi 1100 kkal, protein 43 gram, lemak 30
gram, dan karbohidrat 172 gram.
Diet DM II
Menurut kandungan energi 1300 kkal, protein 45 gram, lemak 35
gram, dan karbohidrat 192 gram.
Diet DM III
Menurut kandungan energi 1500 kkal, protein 51,5 gram, lemak
36,5 gram, dan karbohidrat 235 gram.
Diet DM IV
Menurut kandungan energi 1700 kkal, protein 55,5 gram, lemak
36,5 gram, dan karbohidrat 275 gram.
Diet DM V
Menurut kandungan energi 1900 kkal, protein 60 gram, lemak 48
gram, dan karbohidrat 299 gram.
Diet DM VI
Menurut kandungan energi 2100 kkal, protein 62 gram, lemak 53
gram, dan karbohidrat 319 gram.
Diet DM VII
Menurut kandungan energi 2300 kkal, protein 73 gram, lemak 59
gram, dan karbohidrat 369 gram.
Diet DM VIII
Menurut kandungan energi 2500 kkal, protein 80 gram, lemak 62
gram, dan karbohidrat 396 gram.

Ahli Gizi

Anda mungkin juga menyukai