= Fc x P (PS)
Pd
= 119,95 kW
= 9,74 x 105
= 33379,96 kg. mm
119,95 kW
Untuk bahan poros diambil baja carbon (JIS G 450 1) S 50C, dengan kekuatan
tarik b = 62 kg/mm2 ( table 2.1 hal 21 )
tb
Sf 1 x Sf 2
Dimana :
Sf1
sf2
62
6 x 3,0
= 3,5kg/mm2
= 3,5 kg/cm2
5,1
k t . C b . T
=
a
1/3
Dimana :
Kt
Cb
ds
x 1,5 x 2 x 33379,96
=
3,5
Maka :
5,1
1/3
= 44,5 mm
Sehingga diameter poros yang diambil adalah ds = 45 mm.
Jika diameter bantalan sebuah poros direncanakan sebesar 50mm. Maka jari-jari
fillet dihitung dengan persamaan ( 2.9 halaman 23 )
D b - Ds
2
maka :
r
50 - 45
2
= 2,5 mm
Maka alur pasak, tinggi pasak dan fillet dapat dihitung dengan persamaan
( 2.10 halaman 16 )
1. Alur pasak (b)
b
ds
4
45
4
= 11,25 mm
2. Tinggi pasak (h) dapat dihitung dengan persamaan ( 2.11 halaman 23)
h
ds
8
45
8
= 5,6 mm
h
b
5,6
= 11,25
= 0,5 mm
r
ds
2,5
45
0,05
3
= ds =
16
5,1 x
5,1 T
ds 3
20048,2kg . mm
45 mm 3
= 1,12 kg/mm2
ta x Sf 2
x kt x cb
3,5 x3,0
2,3
1,12 x 1,5 x 2
4,5
a x Sf 2
3,36
x kt x cb, maka pengujian baik.
fcP
n1
T = 9,74 x 105
1,2x102,9 kW
6000rpm
T= 20044,92 kg. mm
Besar tekanan pada permukaan bidang gesek ( f ) dihitung dengan persamaan
( 2.17 halaman 25 )
f=
F=
=
= 0,00314 D22
Maka, jari-jari rata-rata (rm) dapat dihitung dengan persamaan ( 2.19 halaman 26)
rm
D1 D 2
4
0,8 1 D 2
4
= 0,45 D2
Diameter luar (D2) dihitung dengan persamaan ( 2.20 halaman26)
T
= . F . rm
= 0,5 x 0,00314 D22 x 0,45 D2
20044,92
0,0007
= 305,9 mm
Diameter dalam (D1) dihitung dengan persamaan ( 2.22 halaman 26 )
D1
= 0,8 . D2
= 0,8 x 305,9 mm
= 244,72 mm
Luas plat gesek (A) dihitung dengan persamaan ( 2.18 halaman 26)
=
=
(D22 D12)
3,14
( (305,9)2 (244,72)2
4
= 26444,24 mm2
= 264,4424cm2
Besar tekanan pada permukaan plat gesek (F) dihitung dengan persamaan
( 2.17 halaman 26 )
F
= A . Pa
= 26444,24 mm2 x 0,02 kg/ mm2
= 528,9 kg
Momen Puntir
Momen puntir ( T ) dari daya penggerak mula dihitung dengan persamaan
( 2.23 halaman 26 )
T
= 974
Fc. P
n1
= 974
1,2.102,9
6000
= 20,044 kg.m
Momen beban saat start dihitung dengan persamaan ( 2.28 halaman 26)
Tl1 T
T12
Dimana :
T12
merupakan momen maksimum pada saat kecepatan penuh. Efek total roda
gaya terhadap poros kopling adalah GD2 = 3 kg m2 ( pers 2.26 hal 27 )
Kecepatan relatif (putaran penuh) pada poros kopling (nr) dihitung
fc x P
n2
= 974
1,2.102,9
2800
= 42,95kg.m
Maka :
nr = n1 n2
= 6000 2800
=3200 rpm
Bila jangka waktu penghubung (dari saat kapling dihubungkan hingga
kedua poros mencapai putaran yang sama) adalah te = 0,1 s (s) diambil 0,6
(waktu penghubung rencana).
Faktor untuk keamanan kopling tetap diambil f = 1
Maka momen percepatan yang diperlukan mencapai jangka waktu penghubung
yang direncanakan adalah (Ta) dihitumg dengan persamaan (2.25 halaman 27 )
Maka :
Ta =
GD 2 .n r
+ Tl1 (kg.m)
375t e
Sehingga :
GD 2 .n r
Ta =
+ Tl1
375t e
3 x 3200
b.
T do = 95 kg . m > 85,61 kg . m
Kerja Penghubung
Kerja penghubung (E) dapat dihitung dengan ( pers 2.29 hal 27 )
E
Tdo
GD 2 . nr 2
.
( kg . m/hb )
T
do - T
7160
95
3 x 3200 2
=
x 95 20,044
7160
= 5437,8 kg.m/hb
Bila jumlah penghubung tiap menit N = 0,5 hb/menit dan kerja penghubung yang
diizinkan adalah Ea ( kg.m/hb ).
Maka :
E > Ea
GD 2 . nr
(s)
375 (Tdo - T)
3 x 3200
= 375(95 20,044)
tae= 0,34 s
tae < te ( pers 2.32 hal 27 )
d.
Perhitungan Panas
Pada saat terjadi penghubungan, maka poros pada kopling akan panas akibat
gesekan, sehingga temperatur permukaan plat gesek biasanya naik sampai 200 0C
dalam sesaat. Namun untuk seluruh kopling umumnya dijaga agar suhunya tidak
lebih dari 800C.
Jika harga penghubung untuk satu kali pelayanan direncanakan lebih kecil dari
pada penghubung yang diizinkan, maka pada dasarnya pemeriksaan temperatur
tidak diperlukan lagi
e.
10
L3
E .w
Dimana :
L = Volume keausan yang diizinkan dari plat gesek untuk nomor
Kopling 100 = 210 cm3 ( tabel 2.5 hal 29 )
w = laju keausan permukaan bidang gesek
(6-10) x10-7 cm3/kg.m( tabel 2.4 hal 28 ) diambil 7 cm3/kg.m
Maka :
L3
Nml
= E .w
=
210
5437,8 x 7 x 10 7
= 55169,4 hb
Bila jumlah penghubung tiap menit N = 0,5 hb/menit dan kerja kendaraan 10
jam/menit.
Maka :
N1 = 0,5 hb x 10 jam/menit x 60 menit x 300 hari/tahun
= 9000 hb/tahun
Sehingga umur kopling dapat dihitung dengan persamaan ( 2.34 halaman 30 )
Nmd =
N ml
N1
55169,4
9000
11
Maka gaya tekan (W1) dapat dihitung dengan persamaan ( 2.38 halaman 30 )
W1
T
r
2004,82 kg/cm
7 cm
= 286,4 kg
WL
T
n
286,4
6
= 47,8 kg
4 . C -1
0,615
+
4.C 4
C
12
4 . 4 -1
0,615
+
4.4 4
4
= 1,404
Diameter kawat pegas (d) dihitung dengan persamaan ( 2.42 halaman 31 )
g = K
d2 = K
W
D
. 2L
d
d
.c.
Wl
(pers 2.43 hal 31)
g
Maka :
d
8 W1
c
g
= 1,404 x
x4x
47,8 kg
5200 kg/cm 2
= 0,36cm
= 3,6 mm
Diameter lingkaran pegas (D) dihitung dengan persamaan ( 2.44 halaman 31 )
D=8xd
= 8 x 0,36 cm
= 2,88 cm
= 28,8 mm
Lendutan pegas () dihitung dengan persamaan ( 2.45 halaman 32 )
=
8 n 3 D3 WL
d4 G
= 8 x 103 kg/cm2
13
= 2,71 cm
= 27,1 mm
Konstanta pegas (k) dihitung dengan persamaan ( 2.46 halaman 32 )
K=
G . d4
8 . n 3 . D3
Maka :
K=
8 x 4 x (2,88 3
= 17,6 kg/cm
Panjang lilitan pegas (H) dihitung dengan persamaan ( 2.47 halaman32 )
Untuk pemakaian umum H/D tidak boleh lebih dari 4
Maka :
H/D
<4
Diambil
H/D
<2D
< 2 x 2,88 cm
< 5,76 cm
< 57,6 mm
14
Gaya tekan pada pegas (F) dihitung dengan persamaan ( 2.36 halaman 2 )
F=
(D22 D12) Pa
( 30,58 cm)2 (24,472cm)2) x 2 kg/cm2
= 527,93 kg
Bila jumlah pegas (n1) adalah 6 buah maka didapat gaya tekan untuk
masing-masing pegas dihitung dengan persamaan ( 2.37 halaman 30 )
Wl =
F
n1
527,93
6
= 87,98 kg
Tegangan geser ( g ) dihitung dengan persamaan ( 2.39 halaman 30 )
g = 0,8 x a
= 0,8 x 6500 kg/cm2
= 5200 kg/cm2
Faktor tegangan dari Wahl ( K ) dihitung dengan persaman ( 2.40 halaman 31 )
K=
4 . C -1
0,615
+
4.C 4
C
15
4 . 4 -1
0,615
+
4.4 4
4
= 1,404
Diameter kawat pegas (d) dihitung dengan persamaan ( 2.42 halaman 32 )
g = K
d2 = K
W
D
. 2L
d
d
.c.
Wl
(pers 2.43 hal 32)
g
Maka :
d= K
8 W1
c
= 1,404 x
x4x
87,98 kg
5200 kg/cm 2
= 0,49 cm
= 4,9 mm
Diameter lingkaran pegas (D) dihitung dengan persamaan ( 2.44 halaman 32 )
D=8xd
= 8 x 0,49 cm
= 3,92 cm
= 39,2 mm
16
8 n 3 D3 WL
d4 G
= 8 x 103 kg/cm2
= 8 x 105 kg/mm2 ( tabel 2.7 hal 34 )
Maka : =
8 x 4 x (3,92) 3 x 87,98 kg
(0,49 cm) 4 x 8 . 10 5 kg/mm 2
= 3,6 cm
= 36 mm
K=
G . d4
8 . n 3 . D3
8.10 5 kg/cm 2 x 0,49 cm
8 x 4 (3,92 3
= 23,9kg/cm
Panjang lilitan pegas (H) dihitung dengan persamaan ( 2.47 halaman 32)
Untuk pemakaian umum H/D tidak boleh lebih dari 4
Maka :
H/D
<4
Diambil
H/D
<2D
17
< 2 x 3,92 cm
< 7,84 cm
< 78,4 mm
b
= sf sf
1
2
3700 kg / cm 2
6 3,0
= 205,6 kg/cm2
Tegangan geser izin (g) dihitung dengan persamaan ( 2.49 halaman 32)
g = 0,18 x t
= 0,18 x 205,6 kg/cm2
= 37 kg/cm2
Jarak dan banyaknya paku kelling yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Baris
I
Jumlah paku
16
R (cm)
10
18
II
16
III
12
IV
Jadi besar gaya yang dialami oleh setiap baris paku kelling adalah :
a.
= 16 buah
= 10 cm
=Pxr
Maka :
P
T
( pers 2.51 hal 36)
r
2004,82 kg.cm
10 cm
= 200,482 kg
= n
pk
=
200,482
kg
16
= 12,53 kg
Maka diameter paku pada baris pertama ( D1 ) dihitung dengan persamaan
( 2.53 halaman 25 )
19
D1
Px4
t x g
200,482 kg x 4
205,6kg / cm 2 x 37 kg / cm 2
= 0,32cm
= 3,2 mm
b.
= 16 buah
= 9 cm
=Pxr
T
( pers 2.51 hal 36 )
r
2004,82 kg.cm
9 cm
= 222,75 kg
P tiap paku keling dihitung dengan persamaan ( 2.52 halaman 36 )
P2
=n
=
pk
222,75
kg
16
= 13,92kg
Diameter paku keling pada baris kedua ( D2 ) dihitung dengan persamaan
( 2.53 halaman 36 )
20
D2
Px4
t x g
222,75 x 4
205,6 x 37
= 0,34 cm
= 3,4 mm
c.
= 12 buah
= 8 cm
=Pxr
Maka :
P
T
( pers 2.51 hal 36 )
r
2004,82
8
= 250,6 kg
P tiap paku keling dihitung dengan persamaan ( 2.52 halaman 36 )
P3
= n
pk
=
250,6
kg
16
= 154,7 kg
Maka diameter paku keling pada baris ketiga ( D3 ) dihitung dengan
persamaan ( 2.53 halaman 25 )
21
D3
Px4
t x g
250,6 x 4
205,6 x 37
= 0,36 cm
= 3,6 mm
d.
= 6 buah
= 6 cm
Gaya tekan paku keling (P) dihitung dengan persamaan ( 2.50 halaman 36 )
T
=Pxr
Maka :
P =
=
T
( pers 2.51 hal 36 )
r
2004,82
6
= 334,13 kg
=n
=
pk
334,13
kg
8
= 41,76 kg
22
Maka diameter paku keling pada baris keempat dihitung dengan persamaan
(2.53 halaman 25)
D4
Px4
t x g
334,13 x 4
205,6 x 37
= 0,41 cm
= 4,1 mm
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
23
: 20048,2 kg.mm
: 45 mm
: 45mm
: 244,72 mm
: 305,9 mm
: 19074,4 mm
: + 6 Tahun
8. Pegas kejut
a. Jumlah pegas
: 6 buah
: 4 buah
: 2 buah
: 3,6 mm
: 28,8 mm
f. Lendutan :
27,1 mm
: 57,6 mm
2. Pegas tekan
a. Jumlah pegas
: 6 buah
: 4 buah
: 2 buah
: 4,9 mm
: 39,2 mm
f. Lendutan :
36 mm
24
g.
: 78,4 mm
3. Paku keling
a. Pada baris pertama
-
Jumlah paku
: 16 buah
r1
: 100 mm
Diameter paku
: 3,2 mm
: 12,53 kg
Jumlah paku
: 16 buah
r2
: 90 mm
Diameter paku
: 3,4 mm
: 13,92 kg
Jumlah paku
: 12 buah
r3
: 80 mm
Diameter paku
: 3,6 mm
: 16,66kg
Jumlah paku
: 6 buah
r4
: 60 mm
Diameter paku
: 4,1 mm
: 41,76 kg
25
4.2 Saran
Dalam perencanaan kopling plat gesek ini masih jauh dari kesempurnaan
dimana ketelitian dalam perhitungan masih kurang dan ilmu pengetahuan tentang
kopling dari penulis sendiri masih kurang, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca yang bersifat membangun agar suatu saat penulis dapat
memperbaikinya dimasa-masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sularso dan Kiyokatsu, 1991, Perencanaan dan Pemilihan Bahan, Pradya, Jakarta
26
27