Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN II

MANAJEMEN CASH FLOW

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 4 MANAJEMEN 4C


YOGA ARIF WICAKSONO
DONA SEPTIANTI
YULIDAR
YENI RAHAYU
SRI WAHYUNI

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN


T/A. 2016/2017

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................ I
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................... 3
MANAJEMEN CASH FLOW........................................................................ 3
2.1. Pengertian Cash flow................................................................................. 3
2.2. Metode Penyusunan Laporan Cash Flow............................................... 8
2.3. Contoh Membuat Laporan Cash Flow.................................................... 11
BAB III ......................................................................................................................... 12
KESIMPULAN................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan
cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan
tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan juga
menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus memperhitungkan resiko yang
dihadapi. Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan harus menyajikan suatu
laporan keuangan pada satu periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut
digunakan oleh pihak pihak yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan.
Selain itu laporan keuangan akan dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta
hal hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan.Untuk itu setiap
perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum
menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan
operasi, melakukan investasi, dan membayar hutang, perusahaan benar-benar harus
memiliki kas bukan memiliki laba bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk
menganalisis sampai sejauh mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan
utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Di indonesia, usaha untuk meningk atkan pengungkapan laporan
keuangan di tandai dengan dikeluarkannya Standar Akuntansi (SAK) pada
tanggal 7 September 1994 0leh Ikatan Akuntansi (IAI) yang mulai berlaku
tanggal 1 Januari 1995. Dalam pernyataan SAK atau PSAK N o 2 dinyatakan
bahwa perusahaan harus menyusun lap oran arus kas dan harus menyajikan
laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian pelaporan keuangan. Tujuan utama dari laporan arus kas
adalah

memberikan

informasi

yang

reevan

tentang

pengeluaran kas suatu unit usaha selama periode tertentu.

penerimaan

dan

Dengan dibuatnya laporan arus kas, setiap perusahaan dapat memprediksi


kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian
seta kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang
disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan
oleh perusahaan. Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut, diharapkan
perusahaan akan tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil
keadaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis ingin
membahas lebih lanjut tentang penyajian laporan arus kas. Sebab informasi yang
diperoleh, diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengambil keputusan bagi
perusahaan.
1.2 Tujuan Penulisan
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas
dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
perolehannya .

BAB II
MANAJEMEN CASH FLOW
2.1 Pengertian Cash flow
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang
2

terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta
berapa saldonya setiap periode.
Pengelolaan akuntansi keuangan dengan metoda cash flow (aliran kas)
merupakan pendekatan pengelolaan keuangan yang praktikal dan sesuai untuk unit
usaha kecil yang pola pengelolaan keuangannnya masih sederhana. Pengertian cash
flow adalah aliran kas perusahaan yang secara riil diterima dan dikeluarkan oleh
perusahaan untuk keperluan operasi, pendanaan, dan investasi. Aliran kas yang masuk
ke perusahaan disebut dengan cash in flow, sedangkan aliran kas yang keluar dari
perusahaan dinamai cash out flow
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus
kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau
investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
1. Fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan
investasi awal.
2. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada
daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
3. Capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan
kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga
kelompok yaitu:
a. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya
pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out
flow).
b. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk
(cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)..
c.

Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek
yaitu penjualan peralatan proyek.
3

2.1.a Keterbatasan cash flow


Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:
a. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya
yang bersifat tunai.
b. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c. Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari
perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang
seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan
terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil,
terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
2.1.b Tujuan dan Manfaat Cash Flow
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode. Tujuan
keduanya adalah memberikan informasi atas dasar mengenai aktivitas operasi,
investasi dan pembelanjaan.
Selain tujuan di atas, laporan arus kas juga penting untuk mengetahui keadaan
kas secara pasti demi menjaga likuiditas perusahaan. Dengan adanya laporan kas ini,
maka perusahaan akan mengetahui apakah perusahaan dalam keadaan defisit atau
bahkan mengalami surplus.
Apabila terjadi defisit, perusahaan akan dapat memperkirakan darimana defisit
tersebut dapat ditutupi. Defisit dapat ditutupi dengan mengadakan pinjaman ke bank
atau dengan mencari modal sendiri, sedangkan bila terjadi surplus maka perusahaan
dapat memperkirakan atau merencanakan pemanfaatan kas.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan
sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana
keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang
dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financiaL.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit
yang diberikan kepadanya.
Disamping tujuan yang disebutkan di atas laporan arus kas juga bermanfaat untuk:
4

1. Menilai kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan mengontrol arus


kas masuk

dengan arus kas keluar pada masa lalu.

2. Menilai kemampuan keadaan arus kas masuk dan arus kas keluar, arus kas bersih
perusahaan termasuk kemampuan membayar deviden di masa yang akan datang.
3. Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dari
sumber kekayaan perusahaan.
4. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa
yang akan datang.
5.

Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan


dan pengeluaran kas.

6. Menilai pengaruh investasi baik secara kas maupun bukan kas dan transaksi
lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
2.1.c Klasifikasi Cash Flow
Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui 3 jenis aktivitas, yaitu:
1. Arus kas dari aktivitas operasi (Cash flows from operating activities) adalah:
arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh: mencakup
pembelian dan penjualan barang dagang oleh pengecer.
2. Arus kas dari aktivitas investasi (Cash flows investing activities) adalah: kas
dari transaksi yang mempengaruhi investasi aktivas tetap. Contoh: penjualan
dan pembelian aktiva tetap, seperti: peralatan dan bangunan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah: arus kas dari transaksi yang
mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan. Contoh: penerbitan atau
penarikan ekuitas dan hutang.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan arus kas melaporkan selama periode
tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas Operasi Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat
menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan
kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan para sumber pendanaan dari luar, sehingga Aliran Kas
Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil
yang berkaitan dengan kegiatan operasi.
5

Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Operasi atau Operational Cash In
Flow (OCIF), misalnya:
a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.
c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Operasi atau Operational Cash Out
Flow (OCOF), misalnya:
1. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.
2. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi: hutang dagang,
gaji, bunga
3. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
4. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk pembayaran
biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
2. Aktivitas Investasi Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas
investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk
terjadi jika kas yang diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang
dilakukan sebelumnya, misalnya dari hasil atau penjualan.

Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Investasi, misalnya:


a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini
merupakan kegiatan investasi).
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas investasi, misalnya:
a. Pembayaran kas untuk membeli aktivas tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman ke pihak lain.
3. Aktivitas Pendanaan
Kegiatan pendapatan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek
penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang
6

kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang


tersebut. Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan
Arus kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a.

Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity (sewajarnya)

b.

Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang


lainnya.

Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:


a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan.
b.

Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada


pemilik.

c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi


saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.

2.2. Metode Penyusunan Laporan Cash Flow


Salah satu analisis keuangan yang sangat penting bagi manajer keuangan,
disamping alat keuangan lainnya adalah laporan arus kas. Yang dimaksud dari analisis
ini adalah untuk mengetahui bagaimana akan digunakan dan bagaimana kebutuhan
dana tersebut akan dibelanjakan. Analisis arus kas tersebut dapat diketahui darimana
diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan.
Suatu laporan yang menggambarkan darimana diperoleh dan untuk apa kas
tersebut digunakan,seiring disebut sebagai laporan arus kas. Laporan arus kas secara
langsung atau tidak langsung mencerminkan penerimaan kas entitas yang
diklasifikasikan

menurut

sumber-sumber

utama

dan

pembayaran

kas

yang

diklasifikasikan menurut pengguna utama selama satu periode. Laporan ini

memberikan informasi yang berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan


kas mengenai aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.
Dalam menyusun laporan arus kas terdapat 2 (dua) Metode yang digunakan yaitu :
1. Metode Langsung
Dalam Metode Langsung dilaporkan golongan penerimaan kas bruto dari aktivitas
operasi dan pengeluaran kas bruto untuk kegiatan operasi. Perbedaan antara
penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi akan dilaporkan sebagai
arus kas bersih dari aktivitas operasi. Dengan kata lain, metode langsung
mengurangkan pengeluaran kas operasi dari penerimaan kas operasi. Metode
langsung menghasilkan penyajian laporan penerimaan dan pengeluaran kas secara
ringkas.
Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas bersih dari
investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas operasi (misalnya: kas
yang diterima dari pelanggan dan kas yang diterima dari bunga dan deviden) dan
pengeluaran kas (misalnya: kas yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang,
kepada karyawan untuk jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah
untuk pajak).
Keunggulan utama dari metode langsung adalah metode ini memperlihatkan laporan
penerimaan dan pengeluaran kas lebih konsisten dengan tujuan suatu laporan arus
kas. Disamping itu, metode langsung ini lebih mudah dimengerti dan memberikan
informasi yang lebih banyak dalam mengambil keputusan.
Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan:
a. Adanya catatan akuntansi perusahaan.
b. Menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam
laporan laba rugi mengenai:
1. Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang dagang selama periode
berjalan.
2. Pos bukan kas lainnya
3. Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
2. Metode Tidak Langsung

Dalam Metode Tidak Langsung, pengaruh dari semua penangguhan penerimaan dan
pengeluaran kas di masa lalu dan semua akurat dari penerimaan kas dan pengeluaran
kas yang diharapkan pada masa yang akan datang dihilangkan dan laba bersih yang
diperhitungkan laba rugi. Penyediaan ini dilakukan dengan menambahkan pos-pos
yang tidak memerlukan pengeluaran kas kembali ke laba bersih serta penambahan dan
pengurangan kenaikan maupun penurunan hutang dan piutang.
Keunggulan utama metode ini adalah bahwa hal ini memusatkan perbedaan antara
laba bersih dan aliran kas bersih dari aktivitas operasi. Arus kas bersih dari aktivitas
operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode
berjalan.
b. Pos bukan kas, seperti: penyusutan, penyisihan, pajak yang ditangguhkan,
keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan
asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam rugi konsolidasi /
perbandingan.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung) dengan
menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan dalam laporan laba rugi
serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode
tertentu. Sedangkan dengan cara pelaporan arus kas bentuk investasi dan pendanaan
pada kedua metode, baik langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang
berbeda adalah metode pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.
Lembaga keuangan mempunyai keinginan yang kuat terhadap metode tidak langsung
karena menurut anggapan mereka metode ini lebih informatif. Meskipun lembaga
keuangan yang menghendaki agar debiturnya menyusun laporan arus kas
perusahaannya dengan metode langsung namun debiturnya tidak dapat begitu saja
memenuhi keinginan kreditur, karena baginya lebih bermanfaat penggunaan metode
tidak langsung ini mampu menggambarkan arus kas bersih dari kegiatan operasi juga
pendekatan ini dapat lebih menarik perhatian dengan penyesuaian yang kompleks.
Metode tidak langsung juga memberikan informasi keuangan dalam penentuan laba /
rugi yang menggunakan metode akrual basis, dimana metode ini merupakan
petunjuk yang salah dalam penilaian atas arus kas dari operasi. Jika perusahaan terus
memakai metode tidak langsung, maka harus ada pengungkapan yang terpisah
9

mengenai perubahan-perubahan dalam perkiraan piutang, persediaan barang,


investasi, biaya yang dibayar dimuka dan perkiraan aktiva lancar lainnya. Perkiraan
hutang dagang, gaji, sewa dan perkiraan hutang lancar lainnya untuk menentukan
jumlah bersih perubahan kas dari kegiatan operasi dalam waktu hendak
menyesuaikan pendapatan bersih dengan penerimaan dan pengeluaran bersih dari
kegiatan operasi.
Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran kas yaitu:
1. Saldo awal
2. Penerimaan kas dari hasil operasi dan investasi
3. Pengeluaran kas dari kegiatan operasi dan investasi
4. Saldo akhir

2.3. Contoh Membuat Laporan Cash Flow


Secara tradisional perusahaan hanya menerbitkan laporan laba,rugi dan neraca.
Sedangkan laporan aliran kas dibuat untuk menjelaskan tentang kondisi jumlah
penerimaan dan pengeluaran uang kasnya. Berikut akan dijelaskan mengenai :
1. Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran kas yaitu:
Saldo awal
Penerimaan kas dari hasil operasi dan investasi
Pengeluaran kas dari pembuatan operasi dan investasi
Saldo akhir
2. Cara membuat laporan kas
Menghitung saldo awal kas yang dimiliki apotek
Mengestimasikan rencana jumlah penerimaan uang tunai yang diperoleh dari
hasil penjualan tunai dan pencairan piutang, pendapatan dividen (bila memiliki
saham) dan bunga bank (bila memiliki tabungan deposito)
10

Mengestimasikan rencana jumlah pengeluaran uang tunai untuk keperluan


membayang hutang dalam dan biaya operasional
Menghitung kembali saldo akhir dengan cara sebagai berikut :

SALDO AKHIR = SALDO AWAL + PENERIMAAN -


PENGELUARAN

BAB III
KESIMPULAN
Laporan arus kas belum menjadi bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan sekitar 20
tahun lalu. Sebelum diwajibkannya laporan arus kas, para pengguna laporan keuangan
mengeluh tidak bisa memperoleh informasi yang diperlukan mengenai sebab peningkatan
atau penurunan saldo kas.
Laporan arus kas adalah laporan yang menjabarkan jumlah kas masuk dan sumbernya serta
jumlah kas keluar dan penggunaannya. Laporan arus kas tidak lain adalah pelaporan secara
sistematis transaksi yang ada di akun kas dalam buku besar sebuah perusahaan, baik sisi debit
maupun sisi kredit. Laporan arus kas lengkapnya dibagi dalam tiga kelompok aktivitas yaitu
arus kas dari kegiatan operasi, dari kegiatan investasi, dan dari kegiatan pendanaan. Total
arus kas dari ketiga kegiatan ini harus sama dengan perubahan saldo kas di neraca. Karena
itu, ada juga pengguna laporan keuangan yang memandang sepele manfaat laporan arus kas
dengan mengatakan laporan ini hanya menjelaskan naikturunnya kas.
11

Laporan arus kas sesungguhnya dapat bercerita banyak. Mengapa akun kas mendapatkan
perhatian khusus dan istimewa sampai diperlukan laporan tersendiri yang menggambarkan
mutasinya? Ada tiga alasan untuk itu.
1. Manajemen yang berhasil mestinya tidak hanya dilihat dari kemampuannya
menghasilkan laba besar, tetapi juga dari kehebatannya meningkatkan saldo kas.
Inilah nilai tambah yang lebih nyata, menurut manajemen keuangan, tanpa saldo kas
yang memadai, kecil kemungkinan perusahaan dapat membagikan dividen. Investor,
terutama investor jangka panjang, pada umumnya berkepentingan dengan laba yang
dibagikan ini.
2. Laporan arus kas tidak pernah bisa berbohong. Ini sangat berlawanan dengan angka
dalam laporan laba rugi yang mungkin saja bersifat artifisial, hasil rekayasa keuangan
yang berlindung di bawah diskresi dan kebijakan manajemen
3. kas adalah aset yang paling rawan disalahgunakan. Kas juga merupakan darah yang
menjamin kelangsungan suatu usaha. Karena itulah, akuntansi untuk kas berbeda
dengan akuntansi untuk akun lainnya. Akuntansi untuk piutang dagang, persediaan,
investasi, harta tetap, utang, dan ekuitas semuanya menekankan pada pengakuan,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus S. Irfani, AKUNTANSI KEUANGAN: Pengelolaan Keuangan Sederhana
dengan Metoda Cash Flow dan Akuntansi,Pelatihan Manajemen Usaha Kecil di
Kelurahan Cakung, Jakarta, 26 Desember 2005, DEWAN KELURAHAN
PENJARINGAN & Himpunan Pengusaha Kecil Indonesia (HIPKI) Pusat Jakarta.
2. http://id.wikipedia.org , http://putra-finace-accounting-taxation.blogspot.com
3. http://manajemen2010ringga.blogspot.com/2010/04/pengertian-laporan-arus-kas.html

12

Anda mungkin juga menyukai