NBM
NBM
diperoleh dari tiga sumber yaitu produksi lokal, pasokan pangan, dan
pengelolaan cadangan makanan. Produksi pangan sendiri merupakan
proses dalam menghasilkan, menyediakan, mengolah, membuat,
mengemas, mengemas kembali dan mengubah bentuk makanan.
Pengangkutan makanan merupakan sekumpulan proses dalam
memindahkan makanan atau bahan pangan dari satu tempat ke tempat
lain dengan cara atau sarana angkutan berkaitan dengan proses produksi
makanan, peredaran makanan dan perdagangan makanan. Peredaran
makanan merupakan proses penyaluran makanan ke masyarakat, baik
dengan perdagangan maupun tidak. Perdagangan makanan adalah
kegiatan pemindahtanganan makanan dengan memperoleh imbalan.
Ketersediaan pangan berfungsi untuk mejamin pasokan makanan untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dari segi kuantitas, kualitas,
keragaman dan keamanannya. Ketersediaan pangan disuatu wilayah
dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun) dapat diketahui
dengan menyusun neraca bahan pangan (nasional dan regional).
Neraca bahan makanan merupakan alat kunci analisis yang
menggambarkan data pangan dan pertanian di suatu negara, memberikan
gambaran menyeluruh tentang pasokan makanan suatu negara dalam
periode waktu tertentu, menunjukan ketersediaan secara nasional dari
masing-masing jenis pangan.
Data dalam neraca bahan makanan disajikan dalam bentuk tabel dan
jumlah pangan rata- rata yang tersedia untuk dikonsumsi oleh penduduk
per kapita (kg/kap/tahun; gr/kap/hari; kal/kap/hari; gr protein/kap/hari; gr
lemak/kap/hari.
Neraca Bahan makanan memberikan gambaran tentang sumber daya
pangan dari segi pengadaan dan penyediaan serta utilitas atau
penggunaan pangan. Komponen pengadaan pangan berasal dari produksi
dalam negeri, stok dan impor, sedangkan komponen penyediaan pangan
wilayah nantinya akan dikoreksi dengan ekspor.
Penyediaan pangan untuk dikonsumsi merupakan data penyediaan
pangan wilayah yang telah dikoreksi dengan berbagai penggunaan seperti
untuk pakan, bibit, industri makanan dan non-makanan serta yang
tercecer.
Ketersediaan pangan wilayah dapat diukur secara kualitatif dengan
menggunakan skor PPH (pola pangan harapan). Sebelum menghitung
skor pola pangan harapan maka terlebih dahulu menghitung energi dan
zat gizi bahan pangan, menghitung % energi dan zat gizi, % angka
kecukupan energi dan zat gizi, kemudian dibandingkan untuk
3. Produksi (Keluaran)
4. Perubahan stok (stok akhir stok awal)
5. Impor
6. Persediaan pangan wilayah sebelum ekspor
7. Ekspor
8. Penyediaan dalam negeri
9. Penggunaan : Bibit
10. Pengunaan : Pakan
11. Penggunaan : Diolah untuk makanan
12. Penggunaan : Diolah bukan untuk makanan
13. Tercecer
14. Bahan Makanan
15. kg/kap/tahun
16. gram/kap/hari
17. Energi : Kal/gr/hari
18. Gram protein/kap/hari
19. Gram lemak/kap/hari
Kolom 1 berisi jenis bahan makanan dalam NBM itu dikelompokan
dalam 11 komoditi utama, yaitu padi-padian, makanan berpati, gula,
buah/biji berminyak, buah, sayuran, ikan, daging, susu, telur, minyak dan
lemak (hewani dan nabati). Bisa diringkas menjadi 9 komoditi utama,
padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, buah, sayur, biji
berminyak, minyak gula, pangan hewani.
Kolom 2 & 3 merupakan jumlah produksi hasil pertanian, baik yang
belum atau sudah mengalami pengolahan, dibedakan menjadi : masukan
dan keluaran. Produksi masukan adalah hasil produksi yang masih dalam
bentuk asli atau olahan yang akan mengalami proses pengolahan
selanjutnya. Produksi keluaran adalah hasil produksi pertanian yang
sudah menjadi produksi hasil turunan.
Kolom 4 berisi perubahan stok yang merupakan selisih dari stok akhir
dikurangi stok awal. Bila stok meningkat (+) berarti ketersediaan
menurun, sebaliknya bila stok menurun (-) ketersediaan meningkat.
Kolom 5 berisi data impor bahan pangan yang masuk dari negara atau
wilayah administrasi lain melalui perdagangan antar pulau dan provinsi.
Kolom 6 merupakan data penyediaan dalam negeri sebelum ekspor.
Sejumlah bahan makanan dari produksi keluaran dikurangi dengan
perubahan stok dan ditambah impor.
Kolom 7 berisi data ekspor, yaitu jumlah pangann yang dikeluarkan ke
negara atau wilayah administratif lain.
Kolom 8 penyediaan bahan makanan : produksi (keluaran) perubahan
stok + impor ekspor.
Penggunaan bahan makanan untuk bibit, pakan, penggunaan dalam
industri makanan dan non makanan, yang tercecer/penyusutan dan bahan
makanan terdapat pada kolom 8-14.
Kolom 15-19 mencakup sejumlah bahan makanan yang dapat dikonsumsi
oleh setiap penduduk dalam suatu negara atau daerah.
Data yang digunakan dalam penyusunan NBM dapat dibedakan
berdasarkan jenis dan sumber data informasi serta berdasarkan arus
sumber informasi. Berdasarkan jenis data dan sumber informasi ada dua
data yang dipakai dalam NBM yaitu data penduduk dan data pangan.
Data penduduk mencakup jumlah dan laju pertumbuhan penduduk serta
data rata-rata besar keluarga. Data pangan mencakup data jenis pangan
yang terdapat dalam NBM (komoditas utama [asli] dan turunan yang
biasa dikonsumsi di wilayah tersebut dan teerdapat datanya secara
kontinyu dan resmi) serta data penyediaan dan pengadaan pangan
(produksi dan stok).
Berdasarkan arus sumber informasi dibedakan menjadi pendekatan
transportasi, pendekatan pelaku pasar dan pendekatan lain melalui
instansi terkait.
You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title="" rel="">
<abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite>
<code> <del datetime=""> <em> <i> <pre> <q cite=""> <strike>
<strong>