DISUSUN OLEH:
ELVIN PUSPITA WARDANI
12130123
5MMN1
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas karunia-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan
tugas ini selesai tepat pada waktunya, sebagai syarat tugas mata kuliah
UMB03 - Bahasa Indonesia.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai tugas mandiri mata kuliah
bahasa Indonesia di Universitas Bunda Mulia Jakarta serta untuk menyampaikan
kepada pembaca bagaimana penggunaan bahasa iklan pada media cetak di tinjau dari
segi makna bahasa Indonesia.
Terima kasih kepada Dosen mata kuliah UUMB03 - Bahasa Indonesia
yang telah memberikan panduan sehingga tugas ini selesai dan beberapa
pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Harapan kami semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Jakarta, 27 Nopember
2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Periklanan merupakan sebuah bisnis yang menggunakan
bahasa untuk membujuk orang melakukan sesuatu atau membeli
suatu produk. Bahasa memainkan peranan yang sangat penting
dalam periklanan, misalnya dalam iklan radio yang hanya terdapat
musik dan bahasa, atau dalam iklan cetakan yang di dalamnya
terdapat baik bentuk grafis maupun pesan linguistis, bahkan dalam
televisi, yang dianggap sebagai media yang paling efektif untuk
menjual produk, paling tidak bahasa berfungsi sebagai alat untuk
menginterpretasikan apa yang kita lihat di layar kaca.
Sebuah iklan memuat pesan yang dapat disampaikan secara
langsung atau tidak langsung. Selain itu juga harus memuat suatu
truth condition (McManis, 1987:209) dari produk yang diiklankan,
karena biar bagaimana pun konsumen menginginkan kejujuan dari
produsen, namun kemudian timbul suatu masalah mengenai
standar kebenaran dalam iklan, apakah harus sama seperti makna
kebenaran dalam realitas kehidupan.
Dalam makalah ini saya tidak akan membahas mengenai truth
condition dari produk iklan, namun akan berfokus pada bentuk
bahasa yang digunakan dalam iklan, khususnya bahasa Indonesia.
Media massa memiliki peran yang stategis dalam perkembangan
bahasa. Media berperan sebagai alat untuk menyampaikan atau
memperkenalkan bentuk-bentuk bahasa kepada masyarakat
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Iklan
2.2 Pemakaian Bahasa dalam Iklan
2.3 Pengaruh Bahasa Iklan
2.4 Dampak Negatif Bahasa Iklan
2.5 Cara untuk mengurangi Pengaruh Negatif Bahasa
Iklan
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Iklan
Pada dasarnya kata iklan berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti
menggiring orang pada gagasan. Kata iklan juga diartikan sebagai sebuah komunikasi
komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang
ditransmisikan ke suatu khayalak target melalui media bersifat missal seperti televise,
radio, Koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame atau kendaraan
umum.
Iklan adalah bagian dari bauran promosi yang merupakan bagian dari 4P dalam
bauran pemasaran produk yaitu, tempat, harga, dan promosi. Sebagai iklan, strategi
promosi berfungsi sebagai alat utama dalam menciptakan kesadaran produk dan kondisi
pikiran konsumen potensial untuk mengambil keputusan pembelian (Tirta Wijaya,
2012: 1). Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan penggunaan kata-kata atau
bahasa iklan yang dirasa dapat menarik perhatian masyarakat.
memahami suatu objek. Sehingga ketika masyarakat dihadapkan atau melihat atau
mendengar bahasa-bahasa iklan, mereka dapat benar-benar mengetahui apa yang
disampaikan dengan bertolak pada kebenaran dan kepastian. Lebih tegasnya lagi, dapat
mengkritisi bahasa iklan dengan memahami bahwa objek yang digambarkan dapat
dialami dan diinderawi secara langsung sehingga masyarakat sebagai subjek yang
mengetahui, dapat menerima informasi dengan penuh kesadaran dan mampu
memahaminya. Sehingga ketika kita mendengar bahasa-bahasa iklan yang tidak jelas
maka, kita dapat sepakat pula dengan Moore bahwa, keadaan demikian itu merupakan
suatu tanda bahwa akal sehat kita telah dilanggar secara terang-terangan.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk menjelaskan penggunaan bahasa biasa yang sebagian besar berbeda dengan
penggunaan bahasa iklan, kita dapat menunjukan contoh melalui pernyataan sebagai
berikut
1. Surf
Pernyataan dalam iklan Surf deterjen yang dapat mengangkat warna kekuningan, baju
putih cemerlang. Penyataan pada pertama (deterjen yang dapat mengangkat warna
kekuningan) lebih mudah dipahami pengertiannya ketimbangan pernyataan kedua.
cemerlang itu bukanlah ungkapan yang sejenis dengan kekuningan. Kata
kekuningan dapat kita cek apakah benar warnanya menyerupai warna kuning, tap kata
cemerlang seperti kata lupa diri, tak dapat dicek secara jelas. Inilah salah satu titik
kelemahan atas kekacauan penggunaan bahasa dalam iklan.
2. Teh Botol Sosro.
Penulis menganggap ada realitas sosial yang sengaja dibentuk untuk mempengaruhi
masyarakat. Hal ini dikarenakan, dalam melakukan promosinya, iklan Teh Botol Sosro
menggunakan slogan apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro. Berdasarkan
tesis ini, slogan tersebut menunjukkan bahwa Sosro ingin mengubah pola pikir
masyarakat untuk selalu mengkonsumsi minuman teh botol sosro.
3. Rinso.
Iklan Rinso menggunakan kalimat "berani kotor itu baik." Dalam kehidupan sehari-hari
aktifitas adalah bagian hidup setiap manusia. Aktifitas itu bukan hanya berada di dalam
ruangan, namun juga berada di luar ruangan. Dalam iklan Rinso di media cetak
digambarkan sekelompok anak yang sedang bermain bola di lapangan yang berlumpur.
Akibatnya baju mereka kotor. Namun ada pesan yang ingin disampaikan pembuat iklan
yaitu belajar itu bukan hanya di lingkungan sekolah, perpustakaan, dan ruangan bersih
lainnya. Namun belajar juga dapat dilakukan di alam terbuka, walaupun resikonya lebih
berat. Kotoran pada pakaian sang anak janganlah menjadi penghambat mereka dalam
belajar. Biar mereka tetap belajar karena kotoran akan diatasi dengan Rinso.
4. Ponds (pembersih muka)
Ponds menggunakan kalimat Ponds white beauty dengan kekuatan pencerah 200%
lebih banyak, menyamarkan flek hitam, kulit tampak lebih cerah, putih merona.
Penggunaan bahasa dalam iklan ini ditjukan untuk para wanita yang mengalami
masalah dengan wajah seperti adanya flek di wajah ataupun bekas noda hitam yang
tertinggal akibat luka ataupun jerawat. Dengan menggunakan produk pembersih ini,
konsumen diyakinkan semua masalah yang ada di wajah mereka akan teratasi karena
mengandung pencerah yang lebih banyak dibandingkan pembersih wajah lainnya.
5. Kopi Nescafe
Iklan Kopi Nescafe menggunakan kalimat Mudah Menyajikannya, Mantap
Aromanya. Dilihat dari kesatuan poster iklan tersebut terdapat beberapa hal yang
kurang yaitu antara gambar dan tipografi terlihat tidak proposional. Terlihat sekilas
antara tulisan dan gambar tidak sesuai karena gambar terlalu besar dan tulisan
keterangan menjadi tidak begitu terlihat mengakibatkan focus hanya pada gambar.
Namun kualitas foto produk sudah pas dan pemilihan warnanya sudah tepat. Dari segi
layout, tujuan dari pembuatan iklan kurang tercapai karena penataan yang kurang tepat.
Misalnya varian produk pada bagian bawah yang banyak menimbulkan salah focus
pada pembacaan poster iklan tersebut. Seharusnya hanya ada satu produk saja yang
ditampilkan apabila ingin lebih difokuskan. Daya tarik warna sudah pas, jika merah
dipadukan dengan coklat dan hitam menimbulkan efek psikologi kehangatan. Pemilihan
warna tersebut menjadikan emosi psikologi konsumen menjadi bergairah dan
berkarakter.
6. Mesin Cuci Polytron
Mesin Cuci Polytron menggunakan kalimat Harimu tetap seru nyuci tetap lancar. Jika
dilihat dalam penulisan bahasa indonesia yang baik dan benar, ada beberapa kata yang
salah. Contohnya kata Nyuci harusnya Mencuci. Polytron menggunakan bahasa
Nyuci karena merupakan bahasa sehari- hari yang digunakan dikalangan ibu rumah
tangga sehingga para konsumen yang melihat iklan tersebut lagsung mengetahui bahwa
jika mereka menggunakan mesin cuci Polytron maka hari - har mereka akan lebih seru.
Di bagian iklan tersebut, juga dijelaskan beberapa keunggulan mesin cuci Polytron
dibandingkan yang lain karena menggunakan teknologi ZEROPRESSURE dimana
sekalipun air dirumah pengguna mesin cci kecil, mereka tidak perlu khawatir karena
mesin cuci Polytron tetap bekerja secara optimal. Menurut pendapat saya, bahasa yang
digunakan memiliki daya tarik tersendiri bagi pembacanya.
7. Teh Pucuk
Iklan Teh Pucuk menggunakan kalimat Rasa Teh Terbaik ada di Pucuknya. Dalam
teks iklan diatas, produsen ingin menunjukkan bahwa teh pucuklah yang merupakan
teh terbaik. Lokusi adalah makna tersirat atau makna yang sesungguhnya yaitu Teh
pucuk harum adalah makna sesungguhnya yang terdapat dalam iklan tersebut.
Sedangkan untuk lokusi adalah makna tersirat pada teks (maksud yang sebenarnya) rasa
teh terbaik hanya ada di pucuk merupakan makna yang tersirat dalam iklan. Produsen
ingin memperkenalkan bahwa teh pucuk yang diproduksinya, adalah teh yang benarbenar terbuat dari pucuk daun teh. Berbeda dengan produk teh lain yang terbuat dari
daun teh biasa.
Perlokusi adalah efek dari kedua hal di atas.yaitu, penonton atau audiens yang melihat
iklan tersebut tersugesti untuk membeli produk teh pucuk yang dimaksud. Dengan
demikian secara tidak langsung dalam iklan tersebut terjadi suatu tindak tutur . dalam
komunikasi ada beberapa bentuk komunikasi yaitu bahasa sinyal, berbicara, tulisan,
gerakan dan penyiaran. Dalam iklan dapat dikategorikan sebagai komunikasi
kepenyiaran.
8. Shampoo Pantene.
Iklan Shampoo pantene mempromosikan produknya dengan menampilkan penyanyi
ternama seperti Anggun. Pada iklan tersebut Anggun memperlihatkan rambutnya yang
semula rontok dan berketombe, tetapi setelah menggunakan shampoo Pantene dia
menyatakan bahwa rambutnya tidak rontok bahkan ketombe hilang setelah
menggunakan shampoo tersebut. Anggun juga menyatakan pantene sebagai shampoo
terbaik dan tidak menjadi duta shampoo lain. Etika secara moral para produsen juga
harus menjalankan kewajibannya untuk bertanggung jawab atas iklan yang
ditayangkan. Bertanggung jawab atas memberikan informasi yang jelas agar para
konsumen tidak merasa kecewa telah menggunakan produknya. Dan memberikan fakta
bukan janji-janji palsu atas penayangan iklan produk mereka.
Berdasarkan sudut pandang keadilan konsumen, kenyataannya masih banyak konsumen
yang belum mendapat keadilan penuh setelah menggunakan produk shampoo. Hal ini
dikarenakan produsen shampoo memasang iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Kenyataan bahwa tidak semua warga Indonesia yang memiliki rambut lurus dan indah,
tetapi iklan-iklan shampoo yang ditampilkan dimedia televisi menampilkan artis-artis
yang setelah menggunakan shampoo tersebut akan memiliki rambut lurus, indah dan
tidak rontok, kenyataannnya tidak semua orang yang memakai shampoo akan memiliki
rambut lurus dan tidak rontok.
9. Pepsodent Sensitive Expert.
Pengetahuan mengenai gangguan gigi sensitif tersebut masih rendah. Sebagian
masyarakat tidak mengetahui penyebabnya sehingga mereka tidak melakukan upaya
pencegahan. Selain itu, sebagian besar tidak melakukan upaya preventif dengan
menyikat gigi menggunakan pasta gigi sensitive, justru kecenderungannya sebagian
besar responden mengabaikan rasa sakit akibat gigi sensitif dan tidak memiliki
keinginan untuk memeriksakan gangguan tersebut ke dokter gigi. Hal yang sama
ditemukan tim peneliti Unilever. Melalui pene litian yang dilakukan pada tahun 2009,
kami menemukan sekitar 65 persen orang Indonesia mempunyai masalah gigi sensitif
yang berusia sekitar 30-45 tahun dan lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia yang
menyadari itu, tapi tidak melakukan tindak lanjut guna mengatasi gigi sensitif mereka,
ujar Brand Manager. Pepsodent sensitive expert informasi yang dapat membantu
masyarakat untuk mengatasi masalah gigi yang sensitive. Dengan adanya produk dari
unilever yaitu pepsodent sensitive expert yang dapat mengatasi masalah gigi sensitive.
Selain itu, iklan dari pepsodent sensitive expert cukup baik untuk melakukan promosi
produk ini.
10. Mastin
Mastin adalah ekstrak kulit manggis yang dikemas dalam bentuk serbuk ekstrak kapsul
sehingga lebih praktis di konsumsi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan
atribut iklan yaitu daya tarik, pesan iklan, slgan dan jingle, visualisasi serta durasi dan
frekuensi dengan respon pemirsa berdasarkan metode AIDA (attention, interest, desire,
and action) dan menganalisis efektifitas iklan Mastin. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada masyarakat kota Bogor.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, analisis korelasi kanonikal dan
EPIC. Berdasarkan hasil analisis korelasi kanonikal, terdapat hubungan antara atribut
iklan dengan respon pemirsa terutama pada atribut daya tarik iklan serta slogan dan
jingle yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap respon pemirsa (AIDA). Untuk hasil
EPIC, diperoleh bahwa iklan Mastin cukup efektif dalam mengkomunikasikan iklannya
kepada pemirsa dan dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
11. Hilo Teen
Remaja laki-laki dan perempuan pada kutipan di atas menggunakan bahasa Indonesia
yang telah mengalami penyingkatan kata. Penyingkatan tersebut, seperti kata dah, dikit,
sampe, pake, dan ijo. Jika tidak mengalami penyingkatan, kata-kata tersebut menjadi
sudah, sedikit, sampai, pakai, dan hijau. Kemudian ada pula penggantian huruf yang
masih memiliki pengucapan yang sama dengan huruf yang diganti. Misalnya, kata koq
dan donk yang seharusnya ditulis kok dan dong. Ada pula kata yang mengalami
penghilangan vokal, seperti kata km yang merujuk kepada kata kamu. Bahkan, kutipan
di atas sudah mulai menggunakan bahasa kedua dengan bentuk aslinya dalam bentuk
lisan dengan tulisan Indonesia. Penggunaan bahasa kedua dengan bentuk asli terlihat
dalam kata viewnya dan penggunaan bahasa kedua bentuk lisan dengan tulisan
Indonesia terlihat dalam kata kyut (dalam bahasa Inggris cute).
Dari perbedaan kata yang digunakan remaja pada kutipan di atas dapat diketahui bahwa
remaja sudah memahami pola pragmatik dan sosiolinguistik sehingga remaja dapat
melakukan variasi bentuk kata dalam tulisan sesuai dengan keinginannya. Variasi
tersebut tentu saja adalah hasil kesepakatan bersama dengan remaja lainnya.
16. Indomie
PT. Indofood sukses makmur cbk sudah membuktikan bahwa produk yang di hasilkan
yang dimulai sejak tahun 1972 hingga sekarang masih mempunyai kualitas yang baik
terhadap proses pembuatan dan cita rasa yang sudah disesuaikan oleh orang Indonesia
sendiri. Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya.
Produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein,
niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A,
B1, B6, dan B12.
17.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB IV
PENUTUP
apakah
pembuat
kepada
masyarakat
pemakainya,
sehingga
sangat
2. Banyak terdapat pernyataan dalam iklan yang sejenis dengan pernyataan filsafat
yang tidak memiliki dasar logika sehingga tidak dapat dipahami oleh akal sehat
(commonn sense).
3. Dengan memahami pandangan Moore, masyarakat dapat mengkritisi bahasa
iklan dengan memahami bahwa objek yang digambarkan dapat dialami dan
diinderawi secara langsung sehingga masyarakat sebagai subjek yang
mengetahui, dapat menerima informasi dengan penuh kesadaran dan mampu
memahaminya. Sehingga tidak tertipu oleh bahasa iklan yang muluk-muluk.
LAMPIRAN
- LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
a. Sumber Buku
- Djojosuroto, Kinyati, 2006, filsafat bahasa, penerbit Pustaka, Yogyakarta.
- Mintaredja, Abbas Hamami, teori-teori epistemologi commonsense, paradigma:
-
Yogyakarta.
Mustansyir, Rizal, Filsafat Analitik, pustaka pelajar, Yogyakarta.
Aprillins,
2009,
filsafat
moral
G.
E.
[http://aprillins.com/2009/522/filsafat-moral-george-edward-moore/]
Moore
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................
ii
I.
II.
Business Ideas
1. Latar Belakang (background).............................................
Business Plan
1. Ringkasan Eksekutif ...........................................................
11
13
15
16
Lampiran
1. Data Pribadi Penyusun
2. Lampiran Produk
ii