Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum

Kesehatan Unggas

Hari/tanggal
Waktu
Dosen

: Kamis/03 Desember 2015


: 08.00-11.00 WIB
: Prof. Dr. Drh. I Wayan Teguh
Wibawan, Ms.
Drh. Henny EA, MSc.
Drh. Dordia Anindita R, Msi.

Nekropsi Unggas
Kelompok 3
Ade Ariesta Putri
Dede Sutiawan
Annisa Nintya R
Rini Aryani
Angga Dermawan

J3P113019
J3P213060
J3P113017
J3P113011
J3P1130

1.
2.
3.
4.
5.

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PENDAHULUAN
Nekropsi merupakan pemeriksaan kondisi jaringan tubuh (ternak), baik di
permukaaan tubuh maupun di dalam tubuh yang dilakukan dengan cara
membedah atau membuka rongga tubuh. Pemeriksaan cara nekropsi atau seksi
(pembedahan) ini sangat penting dilakukan pada ternak , karena perubahan atau
kelainan tersebut terkadang bersifat spesifik (Patognomonik) untuk penyakit
tertentu.
Unggas adalah nama yang diberikan pada sekelompok hewan kelas Aves
yang didomestikasikan yang mempunyai nilai ekonomis dalam bentuk barang
atau jasa serta berkembang biak dibawah pengelolaan manusia. Secara zoologi
ayam termasuk genus Gallus dan familia Phasianidae. Ayam moderen dibedakan
menjadi dua tipe yaitu ayam petelur (layer) dan ayam pedaging (broiler) yang
merupakan sumber pangan hewani yang berprotein tinggi (Nesheim et al. 1972).
Tujuan dari praktikum hari ini adalah diharapkan mahasiswa dapat
mendapat gambaran organ visceral normal dan tidak normal pada unggas yang
telah di nekropsi.
METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan di GG Klinik Diploma IPB. Waktu praktikum
yaitu hari Kamis, 03 Desember 2015 pukul 08.00-11.00 WIB.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah scalpel dengan blade, pinset anatomis dan
sirugis, gunting lurus runcing tumpul, sarung tangan, masker, dan wadah air.
Bahan yang digunakan adalah air dan kadaver unggas.
Prosedur Percobaan
Pengambilan Sampel Darah Pada Unggas. Pada pemeriksaan darah,
dapat dilakukan pengambilan darah pada vena pectoralis atau vena brachialis
yaitu pembuluh darah yang terletak pada bagian bawah sayap unggas.

Gambar 1 Teknik Pengambilan Darah Unggas


Prosedur Nekropsi. Pada praktikum nekropsi unggas, teknik yang
digunakan adalah dengan penyembelihan yaitu dilakukan pemotongan 3 saluran
pernafasan, pencernaan, dan aliran darah.
1. Setelah di sembelih unggas dibasahkan seluruh bagian tubuhya agar lebih
mudah dalam melakukan penyayatan.

Gambar 2 Bulu Unggas Dibasahi


2. Kemudian dilakukan paha unggas, femur dikuakkan sampai kedua sendi
terlepas. Sayat bagian subkutan dan otot, lalu sayat kulit melintang rongga
abdomen kuakkan ke atas. Potong rongga kanan dan kiri rongga dada
(jangan terlalu kebawah). Kemudian amati situs vicerum yang terdapat pada
organ yang berada di rongga abdomen.

Gambar 3 A. Proses ayam dikuakkan B. Pengamatan situs vicerum

3. Lalu diamati atau periksa bagian jantung, hati, empedu, duodenum,


pangkreas dan usus buntu

Gambar 4 Pemeriksaan Organ Dalam


4. Kemudian usus dipotong pada pertautan dengan kloaka dan bursal fabrisius
dipisahkan

Gambar 5 Perlepasan Bursal Fabrisius


5. Seluruh saluran pencernaan diangkat

Gambar 6 Pemisahan Saluran Pencernaan


6. Selanjutnya diamati ada atau tidak adanya parasit dan radang pada mukosa
usus

Gambar 7 Pembukaan Usus


7. Proventrikulus dibuka untuk memeriksa kemungkinan terhadap penyakit
ND dan cacingan

Gambar 8 Pembukaan Proventrikulus


8. Pembukaan pada bagian kepala (otak) dilakukan pembukaan kulit kepala
kemudian dilakukan pemotongan pada medulla spinal. Setelah itu di
lakukan pemotongan kepala ke kanan dan kiri dari medulla spinal lalu
kuakkan ke arah depan, Kemudian otak dapat dikeluarkan dan di amati
keadaannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ayam moderen dibedakan menjadi dua tipe yaitu ayam petelur (layer) dan
ayam pedaging (broiler) yang merupakan sumber pangan hewani yang berprotein
tinggi (Nesheim et al. 1972). Ayam termasuk hewan vertebrata yang berdarah
panas, mempunyai tingkat metabolisme tubuh yang tinggi dan temperatur tubuh
yang bervariasi. DOC mempunyai tamperatur tubuh 39oC dan akan semakin
meningkat setelah empat hari, kemudian mencapai normal setelah sepuluh hari.
Pada ayam dewasa mempunyai temperatur antara 40,6 sampai 41,7 oC. Suhu tubuh
mempunyai kisaran tinggi pada siang hari dan rendah di malam hari. Ayam
betina saat birahi mempunyai suhu tubuh lebih rendah daripada yang tidak
birahi, hal ini disebabkan ayam betina birahi mempunyai tingkat metabolisme
lebih rendah (North 1978).
Pada praktikum hari ini, ayam yang dinekropsi dalam keadaan sehat
sehingga tidak ditemukan kelainan pada organ ayam. Biologi unggas perlu
dipelajari mengingat merupakan faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai
penentu karakteristik dari kehidupan unggas. Beberapa contoh dapat digunakan
dalam penentuan kapan ayam mulai bertelur, menunjukkan tingkat pertumbuhan
dari ayam dan mencari sumber yang efisien untuk pengembangan ayam pedaging
untuk sumber bahan pangan (Nesheim et al. 1972)

KESIMPULAN
Praktikum ini hewan yang di nekropsi yaitu unggas baik yang sudah mati
ketika di kandang atau yang dipotong tidak ditemukan kelainan apapun pada
setiap organ (normal) dan tidak ada disposisi.

DAFTAR PUSTAKA
Nesheim MC, RE Austic dan LE Card. 1972. Poultry Production. 12th ed. Lea and
Febiger: Philadelphia.
North MO. 1978. Commercial Chicken Production Manual. 3rd ed. AVI Pub. Co.
Inc., Westport, Connecticut.

Anda mungkin juga menyukai