Anda di halaman 1dari 5

1

Zikri Assyura. et al., Pengembangan Basis Data Sumber Mata Air Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Jember

Pengembangan Basis Data Sumber Mata Air Ibu Kota Kecamatan


Kabupaten Jember
(Development of Spring Database Capital City Districts in Jember)

Zikri Assyura1; M. Farid Maruf2; Sri Wahyuni2


Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: ziekazura@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penyusunan basis data ini adalah untuk menyediakan informasi mengenai sumber mata air di
Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Jember. Media yang digunakan dalam penyusunan basis data menggunakan
perangkat lunak QuantumGis dalam bentuk peta. Penggunaan perangkat lunak ini diharapka dapat
mempermudah pengembangan basis data dan dapat membantu suatu lembaga atau instansi dalam pengambilan
tindakan terhadap sumber mata air yang berpotensi. Basis data ini disajikan pula dalam bentuk webside guna
mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi secara cepat dan mudah. Data data sumber air yang
disajikan berupa data koordinat lokasi dan elevasi sumber air, debit sumber air, dan kondisi sumber air. Survei
lapangan dilakukan untuk memperoleh semua data data sumber air, peta dasar yang digunakan dalam
penyusunan basis data adalah peta profil desa yang diperoleh dari Laboratorium Hidroteknik Fakultas Teknik
Universitas Jember. Tahapan tahapan dalam penyusunan basis data adalah memasukkan data koordinat dari
hasi survei lapangan kedalam bentuk file DBF, membuat file SHP koordinat, menggabungkan file SHP
koordinat sumber air dengan file SHP peta dasar, mengatur tampilan untuk peta spasial basis data, dan membuat
basis data dalam bentuk HTML yang digunakan sebagai data masukan webside. Basis data dalam bentuk peta
interaktif dapat diakses di www.basisdatasumberair.com.

Kata kunci :basis data, sumber mata air, QuantumGis


PENDAHULUAN
Mata air dapat dimanfaatkan secara
tradisional oleh masyarakat maupun secara modern
oleh industri. Akan tetapi masih ada beberapa mata
air yang memliki potensi namun kurang
dimanfaatkan dikarenakan kurangnya media yang
menyajikan informasi mengenai sumber mata air
yang ada di suatu tempat atau daerah. Berdasarkan
hal tersebut peneliti melakukan pengembangan
basis data sumber mata air dengan menggunakan
Sistem Informasi Geografis. Basis data ini
menyediakan informasi mengenai koordinat lokasi
sumber air, debit dan keterangan mengenai kondisi
mata air dalam bentuk peta spasial dan peta
interaktif. Diharapkan dengan basis data ini dapat
mempermudah masyarakat dalam mencari
informasi sumber air dan mempermudah suatu
instansi atau lembaga dalam pengambilan tindakan
terhadap sumber air yang berpotensi.

METODOLOGI PENELITIAN

Tahap Awal dari penelitian ini


adalah survei lapangan, dimaksudkan
untuk mengetahui lokasi (koordinat),
elevasi, debit dan kondisi sumber mata air.
Wilayah yang akan dijadikan objek
penelitian adalah Ibu Kota Kecamatan
(IKK) di Kabupaten Jember yang memiliki
sumber mata air yang dimanfaatkan untuk
kebutuhan air minum. Yang dilanjutkan
dengan penyusunan basis data dengan
menggunakan
perangkat
lunak
QuantumGis 2.2.
Data primer dari penelitian ini
meliputi data lokasi koordinat sumber air,
peta profil desa masing masing IKK, debit
sumber air, dan kondisi sumber air.
Sedangkan data sekunder dari penelitian
ini adalah informasi informasi atau
keterangan tambahan mengenai sumber
mata air dan foto dokumentasi sumber
mata air.

BERKALA SAINSTEK (2016, volume, nomor, halaman: dibiarkan kosong)

Zikri Assyura. et al., Pengembangan Basis Data Sumber Mata Air Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Jember

Data Primer
Data primer berupa koordinat
lokasi, debit sumber air, dan kondisi
sumber air didapat dengan melakukan
survei lokasi. Untuk peta profil diperoleh
dari Laboratorium Hidroteknik Fakkultas
Teknik Sipil Universitas Jember dalam
bentuk format Shapefile.
1. Survei lokasi
Pada bagian ini dikumpulkan
informasi mengenai lokasi dan
elevasi dari sumber mata air berupa
koordinat. Sistem koordinat yang
digunakan adalah sistem koordinat
UTM dengan satuan meter
menggunakan GPS Garmin 62s.
2. Debit
Pengukuran
debit
dilakukan
sebagai data masukan di basis data.
Pengukuran
debit
dilakukan
dengan menggunakan metode
Tampung untuk sumber mata air
yang berbentuk sebuah terjunan
atau dapat dibentuk sebuah
terjunan, Untuk sumber air yang
berbentuk
sebuah
aliran,
perhitungan dilakukan dengan
metode apung untuk mencari
kecepatan aliran, pengukuran lebar
aliran, panjang saluran, dan
kedalaman aliran. Maka akan
diketahui nilai V (kecepatan), dan
A (luas penampang). Dengan
begitu nilai debit dapat diperoleh
dengan hasil kali dari kecepatan
dan luas penampang.
3. Kondisi
Informasi
tentang
kondisi
mencangkup keadaan sumber mata
air saat survey dilakukan. Seperti
kondisi air, atau kondisi bak
penampung sumber mata air.
Data Sekunder
Data
sekunder
mencakupi
informasi informasi tambahan di setiap
sumber mata air dari pihak pengelola air
atau masyarakat disekitar sumber air dan
perangkat desa setiap kecamatan lokasi

sumber mata air, foto dokumentasi dari


sumber air.
Penyusunan Basis Data
Penyusunan
basis
data
menggunakan QuantumGis dilakukan
dengan tahapan tahapan sebagai berikut:
1. Kompilasi data dan pemnyusunan
file DBF.
Pembuatan
file
DBF
dilakukan dengan menggunakan
data tabel awal yang kemudian
dimasukkan pada Microsoft Office
Excel dengan penambahan fitur
penyimpanan baru, yaitu Add-in
Save as Dbf. File.

Gambar 1. Fitur penyimpanan


DBF.
Data Koordinat, Elevasi,
Sumber air dan Keterangan
keterangan disusun berdasarkan
IKK, dan dimasukkan ke dalam
Excel dengan format kolom seperti
gambar berikut:

Gambar 2. Format kolom DBF.


Semua data sumber air IKK
yang akan digunakan sebagai
bahan penyusunan basis data ke
dalam GIS dirubah dalam file
berformat DBF yang untuk
selanjutnya file DBF tersebut

BERKALA SAINSTEK (2016, volume, nomor, halaman: dibiarkan kosong)

Zikri Assyura. et al., Pengembangan Basis Data Sumber Mata Air Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Jember

digunakan untuk pembuatan file


SHP.
2. Menyusun file SHP data sumber
air.
Data data sumber air yang
sudah dalam bentuk format DBF
dirubah menjadi file dengan format
SHP dengan bantuan arcviewGIS
3.3.
3. Menggabungkan peta profil dengan
file data sumber air.
Data data tabel informasi
sumber air yang telah dirubah
menjadi
format
SHP
akan
digabungkan dengan file SHP peta
profil desa sesuai dengan IKK
menggunakan Quantum GIS.
4. Menginput data sekunder kedalam
tabel atribut setiap sumber air.
Data sekunder yang ada
seperti foto dokumentasi atau
keterangan keterangan tambahan
dimasukkan ke dalam tabel attribut
sesuai dengan sumber mata air.

Gambar 3. Tabel atribut sumber air.


5. Mengatur tampilan antarmuka
basis data.
Basis data yang telah
disusun dapat diatur tampilannya
sesuai
dengan
kebutuhan
penyusun. Tampilan yang dapat
diatur antara lain, tampilan warna
peta dan titik koordinat dan
penampilan informasi data yang
akan muncul di setiap titik
koordinat atau di peta profil IKK.

Gambar 4. Jendela pengaturan


tampilan.
6. Membuat layout peta untuk output
berupa peta cetak.
Peta yang sudah dilakukan
pengaturan didalam jendala utama
Quantum GIS disusun dan
disesuaikan
letaknya
didalam
kertas serta dilakukan pemberian
keterangan keterangan atau
legenda pada peta sampai dengan
tahapan pencetakan peta.
7. Membuat basis data sumber air
dalam bentuk HTML.
Basis data dala bentuk
HTML digunakan sebagai data
masukan ke dalam website yang
digunakan
sebagai
penyedia
informasi sumber air dalam bentuk
peta interaktif.
Penyusunan basis data
berformat HTML ini disusun
menggunakan
QuantumGIS
dengan tambahan plugin qgis2web
yang dapat diunduh secara gratis
langsung dari perangkat lunak
QuantumGIS.
Kerangka Pemecahan Masalah

BERKALA SAINSTEK (2016, volume, nomor, halaman: dibiarkan kosong)

Zikri Assyura. et al., Pengembangan Basis Data Sumber Mata Air Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Jember

Untuk perubahan format data menjadi file


DBF menggunakan Microsoft Office Excel
dengan penambahan fitur yaitu save as
DBF file.
1. Hasil penyusunan data sumber air
kedalam bentuk file DBF.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kompilasi Data
Data berupa koordinat lokasi,
elevasi, debit sumber air dan keterangan
keterangan tambahan lainnya yang telah
diperoleh tersebut akan disusun dan diolah
sesuai IKK ke dalam bentuk tabel
menggunakan Microsoft Office Excel.
Berikut adalah kompilasi data untuk Ibu
kota Kecamatan Sumber Jambe.

Gambar 6. Data sumber air dalam


bentuk DBF.
Penyusunan data sumber air
dalam format DBF ini dibutuhkan
untuk pembuatan titik koordinat
lokasi sumber air yang akan
ditampilkan kedalam peta.
2. Hasil penyusunan data sumber air
dalam bentuk format SHP.

Gambar 7. SHP koordinat lokasi


sumber air.
Data
koordinat
lokasi
sumber air akan muncul dengan
merubah data tersebut menjadi
format SHP.
Gambar 5. Kompilasi data primer.
Penyusunan Basis Data
Proses penyusunan basis data
dilakukan menggunakan QuantumGis.

3. Hasil Penggabungan data sumber


air dan peta dasar atau peta profil
desa.

BERKALA SAINSTEK (2016, volume, nomor, halaman: dibiarkan kosong)

Zikri Assyura. et al., Pengembangan Basis Data Sumber Mata Air Ibu Kota Kecamatan Kabupaten Jember

Peta basis data dalam


bentuk HTML dapat diakses
melalui
www.basisdatasumberair.com.
KESIMPULAN
Gambar 8. Penggabungan SHP
koordinat dan SHP peta profil desa.
Hasil dari penggabungan
koordinat lokasi beserta data
sumber air dengan peta profil desa.
4. Hasil penyusunan basis data berupa
peta.

Basis data sumber air ibu kota kecamatan


kabupaten Jember menyajikan peta yang
didalamnya terdapat informasi menganenai letak,
debit dan keterangan mengenai sumber mata air
beserta atribut atribut lainnya. Basis data ini
menyediakan data sumber mata air dalam bentuk
peta spasial setiap kecamatan kabupaten Jember
guna mempermudah dalam pengembangan
selanjutnya.
Dalam penyusunan ini disediakan pula
basis data dalam bentuk format HTML. Basis data
dalam format HTML dapat dijadikan sebagai
sumber data dalam penyusunan Website oleh
perseorangan atau suatu lembaga. dalam
penyajiannya peta dasar dapat dirubah sesuai
dengan kebutuhan seperti menggunaakan OSM
Standart, OSM DE, Thunderforest Landscape, dan
lain lain

DAFTAR PUSTAKA
Gambar 9. Peta cetak basis data
sumber mata air.
5. Hasil peta basis data sumber air
dalam bentuk HTML.

Gambar 10. Tampilan peta


interaktif HTML

Astini, Retno. 2012. Modul Pelatihan Quantum


GIS Tingkat Dasar. http://www.gitews.org.
Tidak diterbitkan. Mataram, NTB.
Pruwoharjo, U. 2000. Hitung dan {royeksi
Geodesi. Jurusan Teknik Geodesi FTSP
ITB, Bandung.
Purwoharjo, U. 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri C
Penngukuran Topografi. Jurusan Teknik
Geodesi FTSP ITB, Bandung.
Sutrisno, Totok. 2006. Teknologi Penyediaan Air
bersih. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta.
http://geoenviron.blogspot.co.id/2014/05/siste
m-koordinat-dan-proyeksi-peta.html.
Tim Teknis, UNDP. 2007. Modul Pelatihan ArcGIS
Dasar. Tidak diterbitkan

BERKALA SAINSTEK (2016, volume, nomor, halaman: dibiarkan kosong)

Anda mungkin juga menyukai