Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Pokok bahasan
: PHBS
Sub pokok bahasan : Pentingnya jamban sehat
Sasaran
: Warga RT 05 RW 02 Kelurahan Simokerto
Penyuluh
: Mahasiswa Pendidikan Bidan FK Unair
Hari/tanggal
: Minggu, 02Desember 2012
Waktu
: pukul 08.00 WIB
Tempat
: balai RW 02
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang PHBS, diharapkan warga RT 05
RW 02 Simokerto dapat mengetahui dan memahami tentang manfaat serta
mau menjalankan pola hidup sehat, terutama mengenai jamban sehat.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Peserta dapat memahami dan menjelaskan pengertian PHBS
b. Peserta dapat mengetahui manfaat PHBS
c. Peserta dapat menyebutkan macam-macam PHBS
d. Peserta dapat menyebutkan syarat Jamban Sehat
e. Peserta dapat menyebutkan ciri-ciri Jamban Sehat.
f. Peserta dapat mengetahui bahaya membuang tinja di sungai.
B.

C.
a.

Sasaran
Warga RT 005 RW 002 Simokerto

b.

Materi
Bahasan
PHBS dan Jamban Sehat
Sub pokok bahasan
1)
PHBS
2)
PHBS
3)
macam PHBS
4)
Jamban Sehat
5)
Jamban Sehat

Pengertian
Manfaat
MacamSyarat
Ciri-ciri

6)

Bahaya
membuang tinja di sungai

D.

Media
1.

E.

Leaflet
Metode

1.
2.
3.
F.

Ceramah
Diskusi
Tanya jawab

Pelaksanaan
No. Acara
Waktu KegiatanPenyuluhan
1.

Pembukaan 2
menit

2.

Inti

3.

Diskusi
5
dan tanya menit
jawab
Penutup
3
menit

4.

10
menit

Mengucap salam
Memperkenalkan
diri

Menjelaskan
tentang pengertian
PHBS

Menjelaskan
manfaat dan macammacam PHBS.

Menjelaskan
syarat
dan
ciri
jamban sehat.

Menjelaskan
bahaya membuang
tinja di sungai.
Diskusi dan tanya jawab

Evaluasi
Menjawab
salam,
mendengarkan
Mendengarkan
memperhatikan.

dan

Peserta bertanya dan


menanggapi.

Mendengarkan
dan
Menyimpulkan
menjawab salam.
hasil penyuluhan.
Memberi saransaran.
Memberi salam

G. EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a) Semua peserta hadir dalam kegiatan.

b) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa program


studi pendidikan bidan bekerja sama dengan kader RT 5 RW 2
Kelurahan Simokerto Kecamatan Tambaksari
c) Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
d) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum
penyuluhan selesai.
2. Evaluasi proses
a) Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji.
b) Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
c) Peserta terlihat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
d) Moderator, penyuluh, fasilitator dan peserta mampu menjalankan
fungsinya dan perannya dengan baik.
3. Evaluasi hasil
a) Peserta mampu memahami materi yang telah disampaikan.
b) Ada umpan balik positif peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh penyaji.
H. PENGORGANISASIAN
a.
b.

c.

d.

Moderator
Penyaji

: Dora Cynthia
: Ratih Mega S
Anggi Sepfana Zizilia
Rofia Atmawati
Alif Zahrotin
Ike Johan Prihatini
Fasilitator
: Riana T.S
Prabani Risa Kartika
Ike Nur Rochimatul
Yuliansari Adhi Mukti
Pembimbing : K.Kasiati, S.Pd, M.Kes
: Dhasih afiat, S.Keb, Bd
: Istiqomah, A.Md Keb

I. SUMBER
Sumber: Irianto K, dan Team. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat.
Bandung : Yrama Widya.
Kelompok K3M PSIK UGM. 2005. Leaflet Rumah Sehat.
Jogjakarta.

J.

Materi

PHBS
1.
Pengertian
a) Menurut WHO sehat adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang baik
sempurna serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan.
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran pada diri individu di dalam
keluarga maupun di masyarakat, yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di lingkungannya.
c) Sementara yang dimaksud rumah sehat adalah rumah yang mendukung
penghuninya untuk dapat hidup sehat. Perilaku kesehatan yang dilakukan
sesuai kesadaran diri agar dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan.
2.

e.
f.

Manfaat PHBS
Setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas
Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk pemenuhan
gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan
pendapatan keluarga
Masyarakat akan mampu mewujudkan lingkungan yang sehat
Mampu mencegah dan menanggulangi penyakit dan masalah kesehatan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Macam-macam PHBS
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Memberi ASI eksklusif
Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan
Tidak merokok
Lakukan aktivitas fisik sehari-hari
Makanlah dengan gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari)
Tersedia air bersih
Tersedia jamban
Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni
Lantai rumah bukan dari lantai

a.
b.
c.
d.

3.

4.

Syarat-syarat Rumah Sehat dan alasan dibuatnya Rumah


Sehat.

a. Tersedia air bersih, ada penampungan air bekas, ada tempat sampah,
ada jamban, ada saluran pembuangan air hujan.
1) Air bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, tidak
berwarna/berasa, dan bebas dari jentik nyamuk.
2) Sebaiknya sampah dipisahkan antara sampah organik/basah dan
sampah anorganik/kering agar lebih ramah lingkungan. Bahaya
dari pencemaran sampah :
a) Pengotoran udara, seperti bau busuk dan asap
b) Pengotoran air, mengganggu pemandangan
c) Sampah dapt menyumbat saluran air, parit atau got,sehingga
dapat menyebabkan banjir yang merusak jalan dan bangunan.
d) Sampah dapat menimbulkan kecelakaan, seperti luka terkena
paku, beling, pecahan kaca atau dapat menyebabkan kebakaran.
e) Sampah dapat menjadi sarang lalat, Tikus, nyamuk, lipas atau
kecoa yang dapat menyebarkan bibit penyakit.
f) Anak-anak yang bermain didekat tempat sampah bias
mengakibatkan gatal-gatal, kudis, koreng atau pun kurap
3) Adanya jamban rumah akan menghindari anggota keluarga dari
berbagai penyakit, kecelakaan, dan lain sebaginya.
4) Adanya saluran atau penampungan air hujan akan menghindari
genangan air yang dapat menyebabkan adanya jentik nyamuk.
b. Pekarangan ditanami tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat.
c. Ruangan rumah cukup luas dan tidak padat penghuninya.
Hal ini untuk menyediakan udara yang cukup dalam rumah dan untuk
menghindari penularan penyakit antar anggota keluarga, misalnya,
sakit batuk, batuk pilek, flu, sakit mata, TBC paru, sakit kulit, dll.
d. Kandang ternak terpisah paling tidak 10 meter jaraknya dari rumah.
Karena , dikandang sering banyak lalat dan nyamuk. Lalat dan nyamuk
dapat menularkan penyakit. Selain itu, kotoran ternak berbau, dan
merusak pandangan, serta jadi sumber penyakit tetanus.
e. Ada jalan keluar untuk asap dapur melalui lubang langit-langit.
Supaya rumah tidak pengap dan ada sarana untuk keluarnya asap dapur
yang banyak mengandung gas karbon dioksida yang berbahaya bagi
kesehatan.
f. Dinding dan lantai harus kering, tidak lembab.
Hal ini untuk menghindari tumbuhnya jamur, dan kuman penyakit
lainnya.
g. Kamar-kamar harus berjendela. Ada lubang angin, dan sinar matahari
dapat masuk ruangan rumah.

1) Agar udara kotor dalam kamar dapat berganti dengan udara bersih
dari luar rumah.
2) Agar sinar matahari dapat masuk ke dalam kamar dan dapat
membunuh kuman penyakit.
3) Agar kamar tidak lembab, basah, pengap, dan berbau tidak sedap.
4) Agar ruangan menjadi terang sehingga mudah dibersihkan.
h. Dimanapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus.
Nyamuk dapat menyebabkan bernagai penyakit, sedangkan kecoa dan
tikus juga dapat menjadi vektor penyebaran penyakit.
i. Rumah sehat juga berarti aman dari hal-hal yang dapat meimbulkan
kecelakaan seperti robohnya rumah, kebakaran, jatuhnya anggota
keluarga ke dalam sumur, dan lain sebaginya.
5.

Cara membuat rumah lebih sehat


Cara menjaga agar rumah dapat bebas dari jentik nyamuk:
1) Bersihkan bak air, bak kamar mandi, seminggu sekali
2) Tutup rapat-rapat wadah penampung air
3) Gantilah air vas bunga, air minum burung, seminggu sekali
4) Timbunlah didalam tanah, atau simpanlah barang-barang bekas,
agar tidak terisi air hujan dan dijadikan sarang nyamuk
5) Tutup lubang pada pagar dengan tanah, supaya tidak dijadikan
sarang nyamuk.
6) Alirkan air hujan dan air bekas agar tidak menggenang. Sebab
genangan air dapat menjadi sarang nyamuk.
6.
Syarat2 kakus yang benar
a. Terletak di dataran rendah dan jarak kurang lebih 20 meter dari sumber
air (sungai, sumur, mata air, danau, kolam dan sebagainya).
b. Tandon penampung tinja sedalam kurang lebih 1 meter.
c. Mempunyai penutup yang terbuat dari bahan yang kuat seperti beton
atau kayu, dan penutup ini mempunyai lubang yang memungkinkan
tinja dan air dapat melewatinya ke bawah secara mudah.
d. Mempuyai dinding dan atap yang terbuat daari bahan yang mudah
didapatkan, murah dan mudah pula diperbaiki.
e. Dijaga kebersihannya, sediakan ember dan sapu dalam kakus.
7.
Ciri2 sebuah kakus yang baik
a. Semua anggota keluarga menggunakannya.
b. Kebersihan selalu dijaga yaitu lantai dan dinding penutup kakusnya selalu dicuci
setiap kali dipakai.
c. Lubang kakus selalu ditutup bila kakus tersebut sedang tidak digunakan.
d. Bahan bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan diri selalu tersedia setiap
saat, misalnya air, tissue, sabun dan gayung.

e. Tandon kakus dapat dikosongkan bila tinja di dalamnya sudah penuh atau tandon
berikutnya dapat dibuat bila tandon pertama penuh.

8.

Bahaya buang tinja di sungai


Buang Air Besar di sungai atau dilaut dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan dan teracuninya biota atau makhluk hidup yang berekosistem
di daerah tersebut. Selain itu, buang air besar di sungai atau di laut dapat
memicu penyebaran wabah penyakit yang dapat ditularkan melalui tinja
seperti diare, disentri, dan penyakit kulit.

K. Ciri2 sebuah kakus yang baik


f. Semua anggota keluarga menggunakannya.
g. Kebersihan selalu dijaga yaitu lantai dan dinding penutup kakusnya selalu dicuci
setiap kali dipakai.
h. Lubang kakus selalu ditutup bila kakus tersebut sedang tidak digunakan.
i. Bahan bahan yang dibutuhkan untuk membersihkan diri selalu tersedia setiap
saat, misalnya air, tissue, sabun dan gayung.
Tandon kakus dapat dikosongkan bila tinja di dalamnya sudah penuh atau tandon berikutnya
dapat dibuat bila tandon pertama penuh.

DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

NO

NAMA

ALAMAT

DAFTAR PUSTAKA

TANDA
TANGAN

Sumber: Irianto K, dan Team. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama
Widya.
Kelompok K3M PSIK UGM. 2005. Leaflet Rumah Sehat. Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai