Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal
yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Wartonah, 2004).
Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di
nyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Direja, 2011).
Defisit Perawatan Diri adalah keadaan ketika individu mengalami
suatu kerusakan fungsi motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan
penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
(Carpenito, 2006).
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hiygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang di lakukan untuk mempertahankan kesehatan,
baik secara fisik maupun psikologis (Hidayat, 2006).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa
terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri

tampak dari ketidak mampuan merawat kebersihan diri, makan secara


mandiri, berhias secara mandiri, dan toileting (Damaiyanti, 2008).
Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa
Defisit Perawatan Diri (Personal Hygiene) adalah kurannya pemeliharaan
diri untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

B. Etiologi
1. Faktot Predisposisi
Faktor predisposisi menurut Dep Kes (2000) adalah :
a). Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b). Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
d). Sosial
Kurang dukungan dari latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya.

Situasi

lingkungan

mempemgaruhi

latihan

kemampuan dalam perawatan diri.


2. Faktor Presipitasi
Stresor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan
yang penuh stres seperti kehilanga, yang mempengaruhi kemampuan

individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan


ansietas. Stresor pencetus dapat dikelompokkan dalam kategori :
1. Stresor sosiokultural, merupakan stres yang dapat ditimbulkan oleh
menurunnya stabilitas unit keluarga dan berpisah dari orang yang
berarti didalam kehidupannya.
2. Stresor psikologik, ansietas berat yang berkepanjangan terjadi
bersamaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya
(Stuart, 2006).

C. Tanda dan Gejala


Menurut Damaiyanti (2008) tanda dan gejala personal hygiene adalah
1. Gannguan kebersihan diri, di tandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
2. Ketidak mampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acakacakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
3. Ketidak mampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidak
mampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan
tidak pada tempatnya.
4. Ketidak mampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan
BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan
baik setelah BAK/BAB.

Data yang bisa di temukan dalam defisit perawatan diri adalah


1. Data subyektif
a). Klien merasa lemah
b). Malas untuk beraktifitas
c). Merasa tidak berdaya
2. Data obyektif
a). Rambut kotor acak-acakan
b). Badan pakaian kotor dan bau
c). Mulut dan gigi bau
d). Kulit kusam dan kotor
e).kuku panjang dan tidak terawat

D. Mekanisme Koping
Mekanisme koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stress meliputi status sosial ekonomi, jaringan interpersonal, organisasi
yang dinaungi oleh lingkungan sosial yang lebih luas, juga menggunakan
kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal seperti kesenian,
musik atau tulisan.

E. Rentang Respon
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat
merawat diri sendiri adalah :

1. Meningkatkan kesadaran dn kepercayaan diri


a). Bina hubungan saling percaya
b). Bicarakan tentang pentingnya kebersihan
c). Kuatkan kemampuan klien merawat diri
2. Membimbing dan menolong klien merawat diri
a). Bantu klien merawat diri
b). Ajarkan ketrampilan secara bertahap
c). Buatkan jadwal setiap hari
3. Ciptakan lingkungan yang mendukung
a). Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk mandi
b). Dekatkan peralatan mandi biar mudah dijangkau oleh klien
c). Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya :
kamar mandi yang dekat dan tertutup

F. Masalah Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Harga diri rendah
3. Risiko Tinggi perilaku kekerasan
4. Menarik diri
5. Koping individu tidak efektif
6. Halusinasi

10

G. Pohon Masalah
Penurunan kemampuan dan motivasi perawatan diri

Core problem

Devisit perawatan diri

Menarik diri
Skema 1:1 pohon masalah
(Sumber, Fitria, 2009)

H. Diagnosa Keperawatan
1. Devisit perawatan diri ( personal hygiene)
2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
3. Menarik diri

I. Intervensi
No

Diagnosa

Tujuan

Defisit

TUM :

Perawatan

Melatih

Diri

Evaluasi
Setelah

klien

Intervensi
1.1Bantu

Rasional

klien

TTD

1.1Klien

dapat

dilakukan

mengungkap

melakukan

cara-cara

tindakan

kan

arti

kebersihan diri secara

perawatan

keperawatan

bersih

diri

mandiri serta menjaga

kebersihan diri

3x

dan

TUK

berusaha

memelihara

1.2Reinforcemen positif

- Menjelaskan

untuk

kebersihan.

bisa membuat klien

pentingnya

klien

memelihara

1.2Beri

tujuan

kebersihan diri.

semangat

11

menjaga

kebersihan diri

reinforcemen

kebersihandiri

seperti :

t yang positif

- Menjelaskan

mandi

pakai

alat-alat untuk

sabun

dan

menjaga

disiram

mengungkap

kebersihan

sampai bersih,

kan

diri

mengganti

bersih.

- Menjelaskan

setelah klien
mampu

arti

pakaian bersih 1.3Libatkan klien

cara-cara

sehari-hari dan

untuk

melakukan

merapikan

memelihara

kebersihan

penampilan

kebersihan
diri seperti :

diri
- Melatih klien

mandi

2x,

mempraktekk

pagi

dan

an

sore,sikat gigi

cara

menjaga

sehari

kebersihan

(sesudah

diri

makan

- Latih

cara

tidur),

yang benar

keramas

cara

dan

sebelum

berpakaian
- Latih

2x

dan

menyisir

menyisir

rambut,

rambut

gunting kuku

- Menjlaskan

bila panjang.
1.4Motivasi klien

cara
mempersiapka

untuk mandi.
1.5Bimbing klien

n makan
- Mengajarkan

untuk mandi.
1.6Anjurkan

cara
merapikan

klien

peralatan

mengganti

makan setelah

baju

makan

hari.

Mengajarkan

1.7Kaji
keinginan

klien
melakuka

setiap

klien

untuk

12

BAB

dan

BAK

secara

memotong
kuku

mandiri

dan

merapikan
rambut

Penurunan

TUM:

kemampua

Klien

Dalam

2.1Bina

2.1Membina

hubungan

berinteraksi

hubungan

meningkatkan

klien

saling

motivasi

minat

menunjukkan

percaya

motivasi dari orang

merawat

motivasinya

tanda-tanda

dengan

lain

dapat

diri

untuk

percaya

menggunaka

meningkatkan

klien

mempertahan

perawat :

untuk

kan

1. Wajah

komunikasi

kebersihan diri dan

terapeutik.

selalu

dan

dapat

3x

dan

kebersihan
diri.

cerah
2. Tersenyum

TUK:
Klien

pada

,
dapat

membina
hubungan
saling percaya
dengan pe

mau

berkenalan
3. Ada kontak
mata

saling percaya.
2.2Dorongan

prinsip

2.2Diskusikan

melakukan

menjaga

kebersihan diri.

bersama
klien
pentingnya
kebersihanke

4. Menerima

bersihan diri

kehadiran

dengan cara

perawat

menjelaskan

5. Bersedia

atau

pengertian

menceritak

tentang

arti

an perasaan

bersih

dan

tanda-tanda
bersih.
2.3Dorong klien
untuk
menyebutkan
tanda
kebersihan
diri.
2.4Diskusikan
fungsi
kebersihan
diri

dengan

menggali

13

pengetahuan
klien
terhadap hal
yang
berhubugan
dengan
kebersihan
diri.
3

Menarik
diri

TUM:

Setelah

3x

3.1Bina

3.1Membina

hubungan
percaya.

Keberadaan

berinteraksi

hubungan

saling

klien bisa di

klien

saling

Kontak

terima orang

menunjukkan

percaya.

singkat,

lain

tanda

tanda

percaya

pada

perawat

dan

TUK:
1. Klien

dapat

dapat

membina

teman.

hubungan

1. Wajah

saling

cerah

percaya

2. Mau

3.2Klien

dapat

yang

jujur,

konsisten

dengan perawat dapat

menyebutka

membantu

penyebab

membina

kembali

menarik diri.

interaksi

penuh

3.3Klien

dapat

menyebutan

klien

percaya dengan orang


lain

keuntungan

3.2keterlibatan

orang
dapat

2.Klien mampu

berinteraksi

berhubungan

terdekat

menyebutkan

3. Ada kontak

dengan orang

membantu

lain

membangun dan atau

penyebab
menarik diri

mata
4. Bersedia

dan

kerugian

kembali

membentuk
pendukung

3.Klien mampu

menceritak

tidak

system

menyebutkan

an perasaan

berhubungan

dan mengintegrasikan

dengan orang

klien

lain.

kedalam jringan sosial

keuntungan

5. Bersedia

dan kerugian

mengungka

hubungan

pkan

social

masalah

4.Klien

dapat

melaksanaka
n

hubungan

3.4Klien

dapat

kembali

3.3Solitude dan kesepian

melaksanaka

dapat di terima atau

dengan pilihan, dan

hubungan

sosial.
3.5Klien

dapat

perbedaan

ini

membantu

klien

sosial secara

mengungkap

mengidentifikasi apa

bertahab

kan perasaan

yang

setelah

dirinya sehingga dapat

menjelakan

berhubungan

di

perasaan

dengan orang

untuk

5.Klien mampu

terjadi

ambil

pada

langkah
mengatasi

14

setelah
berhubungan
social

lain.
3.6Klien

masalah ini.
dapat

3.4Kkehadiran

orang

memberday

yang dapat di percaya

akan sistem

member klien terasa

dukungn

pendukung

terlindungi

dari

atau

keluarga

keluarga.

6 klien dapat

dalam
memperluas

3.5Interaksi social dengan


orang lain dapat di
tingkatkan
3.6Dukungan

hubungan

merupakan

sosial

penting

keluarga
bagian
dari

rehabilitasi klien

15

Anda mungkin juga menyukai