TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal
yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Wartonah, 2004).
Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejah teraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien di
nyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Direja, 2011).
Defisit Perawatan Diri adalah keadaan ketika individu mengalami
suatu kerusakan fungsi motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan
penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri
(Carpenito, 2006).
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hiygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang di lakukan untuk mempertahankan kesehatan,
baik secara fisik maupun psikologis (Hidayat, 2006).
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa
terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri
B. Etiologi
1. Faktot Predisposisi
Faktor predisposisi menurut Dep Kes (2000) adalah :
a). Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu.
b). Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
d). Sosial
Kurang dukungan dari latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya.
Situasi
lingkungan
mempemgaruhi
latihan
D. Mekanisme Koping
Mekanisme koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stress meliputi status sosial ekonomi, jaringan interpersonal, organisasi
yang dinaungi oleh lingkungan sosial yang lebih luas, juga menggunakan
kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal seperti kesenian,
musik atau tulisan.
E. Rentang Respon
Asuhan yang dapat dilakukan keluarga bagi klien yang tidak dapat
merawat diri sendiri adalah :
F. Masalah Keperawatan
1. Defisit perawatan diri
2. Harga diri rendah
3. Risiko Tinggi perilaku kekerasan
4. Menarik diri
5. Koping individu tidak efektif
6. Halusinasi
10
G. Pohon Masalah
Penurunan kemampuan dan motivasi perawatan diri
Core problem
Menarik diri
Skema 1:1 pohon masalah
(Sumber, Fitria, 2009)
H. Diagnosa Keperawatan
1. Devisit perawatan diri ( personal hygiene)
2. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
3. Menarik diri
I. Intervensi
No
Diagnosa
Tujuan
Defisit
TUM :
Perawatan
Melatih
Diri
Evaluasi
Setelah
klien
Intervensi
1.1Bantu
Rasional
klien
TTD
1.1Klien
dapat
dilakukan
mengungkap
melakukan
cara-cara
tindakan
kan
arti
perawatan
keperawatan
bersih
diri
kebersihan diri
3x
dan
TUK
berusaha
memelihara
1.2Reinforcemen positif
- Menjelaskan
untuk
kebersihan.
pentingnya
klien
memelihara
1.2Beri
tujuan
kebersihan diri.
semangat
11
menjaga
kebersihan diri
reinforcemen
kebersihandiri
seperti :
t yang positif
- Menjelaskan
mandi
pakai
alat-alat untuk
sabun
dan
menjaga
disiram
mengungkap
kebersihan
sampai bersih,
kan
diri
mengganti
bersih.
- Menjelaskan
setelah klien
mampu
arti
cara-cara
sehari-hari dan
untuk
melakukan
merapikan
memelihara
kebersihan
penampilan
kebersihan
diri seperti :
diri
- Melatih klien
mandi
2x,
mempraktekk
pagi
dan
an
sore,sikat gigi
cara
menjaga
sehari
kebersihan
(sesudah
diri
makan
- Latih
cara
tidur),
yang benar
keramas
cara
dan
sebelum
berpakaian
- Latih
2x
dan
menyisir
menyisir
rambut,
rambut
gunting kuku
- Menjlaskan
bila panjang.
1.4Motivasi klien
cara
mempersiapka
untuk mandi.
1.5Bimbing klien
n makan
- Mengajarkan
untuk mandi.
1.6Anjurkan
cara
merapikan
klien
peralatan
mengganti
makan setelah
baju
makan
hari.
Mengajarkan
1.7Kaji
keinginan
klien
melakuka
setiap
klien
untuk
12
BAB
dan
BAK
secara
memotong
kuku
mandiri
dan
merapikan
rambut
Penurunan
TUM:
kemampua
Klien
Dalam
2.1Bina
2.1Membina
hubungan
berinteraksi
hubungan
meningkatkan
klien
saling
motivasi
minat
menunjukkan
percaya
merawat
motivasinya
tanda-tanda
dengan
lain
dapat
diri
untuk
percaya
menggunaka
meningkatkan
klien
mempertahan
perawat :
untuk
kan
1. Wajah
komunikasi
terapeutik.
selalu
dan
dapat
3x
dan
kebersihan
diri.
cerah
2. Tersenyum
TUK:
Klien
pada
,
dapat
membina
hubungan
saling percaya
dengan pe
mau
berkenalan
3. Ada kontak
mata
saling percaya.
2.2Dorongan
prinsip
2.2Diskusikan
melakukan
menjaga
kebersihan diri.
bersama
klien
pentingnya
kebersihanke
4. Menerima
bersihan diri
kehadiran
dengan cara
perawat
menjelaskan
5. Bersedia
atau
pengertian
menceritak
tentang
arti
an perasaan
bersih
dan
tanda-tanda
bersih.
2.3Dorong klien
untuk
menyebutkan
tanda
kebersihan
diri.
2.4Diskusikan
fungsi
kebersihan
diri
dengan
menggali
13
pengetahuan
klien
terhadap hal
yang
berhubugan
dengan
kebersihan
diri.
3
Menarik
diri
TUM:
Setelah
3x
3.1Bina
3.1Membina
hubungan
percaya.
Keberadaan
berinteraksi
hubungan
saling
klien bisa di
klien
saling
Kontak
terima orang
menunjukkan
percaya.
singkat,
lain
tanda
tanda
percaya
pada
perawat
dan
TUK:
1. Klien
dapat
dapat
membina
teman.
hubungan
1. Wajah
saling
cerah
percaya
2. Mau
3.2Klien
dapat
yang
jujur,
konsisten
menyebutka
membantu
penyebab
membina
kembali
menarik diri.
interaksi
penuh
3.3Klien
dapat
menyebutan
klien
keuntungan
3.2keterlibatan
orang
dapat
2.Klien mampu
berinteraksi
berhubungan
terdekat
menyebutkan
3. Ada kontak
dengan orang
membantu
lain
penyebab
menarik diri
mata
4. Bersedia
dan
kerugian
kembali
membentuk
pendukung
3.Klien mampu
menceritak
tidak
system
menyebutkan
an perasaan
berhubungan
dan mengintegrasikan
dengan orang
klien
lain.
keuntungan
5. Bersedia
dan kerugian
mengungka
hubungan
pkan
social
masalah
4.Klien
dapat
melaksanaka
n
hubungan
3.4Klien
dapat
kembali
melaksanaka
hubungan
sosial.
3.5Klien
dapat
perbedaan
ini
membantu
klien
sosial secara
mengungkap
mengidentifikasi apa
bertahab
kan perasaan
yang
setelah
menjelakan
berhubungan
di
perasaan
dengan orang
untuk
5.Klien mampu
terjadi
ambil
pada
langkah
mengatasi
14
setelah
berhubungan
social
lain.
3.6Klien
masalah ini.
dapat
3.4Kkehadiran
orang
memberday
akan sistem
dukungn
pendukung
terlindungi
dari
atau
keluarga
keluarga.
6 klien dapat
dalam
memperluas
hubungan
merupakan
sosial
penting
keluarga
bagian
dari
rehabilitasi klien
15