Filsafat kedokteranFBRGYUGBUYUFERYGFUGTUERBFYJGYUR
Filsafat kedokteranFBRGYUGBUYUFERYGFUGTUERBFYJGYUR
matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya
lakukan sesegera mungkin.
TUJUAN
HIPOTESIS
a. ada hubungan antara sinar UV atau gerhana matahari dengan kebutaan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan berdasarkan epistemologi
Pada organ mata,sinar cahaya UV dengan panjang gelombang sekitar 380 nm akan langsung
ditransmisikan ke retina(bagian belakang organ mata yang sensitif). Dan berdasarkan
fisiologi struktur mata, cahaya radiasi UV merupakan penyebab terjadinya reaksi kimia yang
mempercepat penuaan lapisan mata yang akan membuat katarak atau dalam kondisi menatap
langsung gerhana matahari dapat menyebabkan retina terpanggang.
Besarnya intensitas sinar UV yang menempus ke retina menyebabkan kerusakan pada sel
batang (rod cell) dan kerucut (cone cell) pada mata. Cahaya matahari (khusus komponen UV)
menjadi pemicu serangkaian reaksi kimia pada sel-sel mata yang mana akan merusak
kemampuan sel tersebut merespons objek visual. Dan dalam intensitas yang besar dan lama,
akan menyebabkan kerusakan parah pada sel mata. Yang pada akhirnya akan menyebabkan
mata mengalami buta sementara atau bahkan buta abadi (maksudnya tidak bisa
disembuhkan).
pupil manusia memiliki fungsi yang serupa dengan diafragma pada kamera. Pupil dapat
melebar atau menyempit tergantung jumlah cahaya yang memasuki mata. Pada suasana
gelap, diameter pupil membesar sampai 8 mm untuk mengumpulkan cahaya yang cukup. Di
siang hari yang terik, diameternya menyusut hingga 2 mm, bahkan mampu mengecil sampai
sekitar 1,5 mm jika berhadapan dengan cahaya yang menyilaukan. Membesar atau
menyusutnya ukuran pupil mata sangat tergantung resons saraf atas kondisi visual yang
terlihat (tidak termasuk sinar tidak tampak seperti Infrared, X, UV, TV, Radio atau gamma).
Sehingga dalam berbagai kasus, kita sering mendengar bahwa sinar infrared atau gelombang
sinar X tidak boleh langsung kena mata, karena dapat menyebabkan katarak dan kebutaan.
Begitu juga dalam kasus Gerhana Matahari. Syaraf kita penglihatan melihat seolah-olah
gelapnya dunia karena gerhana matahari berarti tidak ada sinar matahari yang mencapai
kebumi. Padahal dengan ukuran yang sangat besar dari matahari pada saat gerhana matahari
tidak total, maka ada sejumlah sinar yang sampai ke bumi yang tidak bisa dideteksi oleh
mata. Ini mirip kita mencoba melihat sinar gelombang Infrared pada HP ketika transmisi data
antar dua HP. Dalam hal ini, ada keterbatasan secara fisik pupil mata kita dalam pengaturan
cahaya. Secara hitungan kasar, cahaya langsung dari matahari harus dilemahkan antara
10.000 hingga 50.000 kali agar aman bagi mata. Sehingga secara otomatis, pada siang hari
bolong, kita akan cenderung menghindari menatap matahari secara langsung dan sebaliknya
pada kondisi gelap (malam), pupil kita akan membuka selebar mungkin.
Perilaku pupil mata manusia pada malam hari ternyata sama ketika terjadi gerhana matahari.
Pada saat gerhana, pancaran cahaya matahari terhalang sebagian oleh bulan sehingga bumi
menjadi gelap (masuk wilayah umbra-penumbra) , dan sehingga reaksi pupil mata secara
alami membesar. Dan di saat orang menatap langsung ke matahari yang terlindung oleh
bulan, pupil mata tidak bereaksi secara signfikan, padahal radiasi sinar-sinar UV tetap
menempus ke bumi, menempus ke retina mata, yang sedang merusak sel batang dan kerucut
mata.
Kefatalan akan terjadi bila kita sering atau dengan durasi lama menatap secara langsung ke
matahari, karena pada saat itu bukan sinar tampak saja yang menembus mata, tetapi sinarsinar berbahaya seperti UV tetap menerobos masuk menghasilkan reaksi kimia yang merusak
sel mata. Belum lagi, gelombang sinar inframerah (infrared) yang terkandung dalam sinar
matahari turut memanggang (fotokoagulasi) sel batang dan kerucut.
BAB 3
KESIMPULAN
Mata manusia hanya mampu melihat cahaya dengan panjang gelombang 400 nm- 760 nm
yang disebut visible light (cahaya tampak). Sinar UV atau visible light mempunyai efek
samping yang buruk, yang mempunyai panjang gelombang 415-455 nm akumulasi dari
paparan sinar tersebut yang masuk ke mata dapat mempercepat terjadinya degenerasi makula.
Makula merupakan bagian retina yang berfungsi sebagai penglihatan tengah dimana terdapat
sel kerucut dan sel batang yang membantu dalam proses melihat dalam keadaan gelap dan
keaadan terang, terjadi nya degenerasi makula akan mengakibatkan gangguan pada
penglihatan sentralnya karena sel pada makula sudah rusak akibat paparan sinar UV sehingga
terjadi kebutaan.
Untuk mengatasinya diperlukan lensa kaca mata yang mampu menyaring radiasi sinar UV
yang disebut lensa blue cut.konsumsi makanan yang mengandung anti oksidan sehingga
degenerasi makula bisa dihindari seperti lutein (caratenoid), ASI, buah warna merah,orange,
dan kuning.