Anda di halaman 1dari 5

Status Lokalis

Regio inguinal :

Inspeksi

: Tampak benjolan ukuran.x..cm


Bentuk bulat atau lonjong
Benjolan bisa hilang timbul atau tidak
Tanda-tanda peradangan ada atau tidak

Palpasi

: Teraba massa ukuran xcm


Konsistensi.( padat kenyal atau keras)
Mobile atau tidak
Berbatas tegas atau tidak
Nyeri tekan atau tidak
Fluktuasi atau tidak
Suhu perabaan sama dengan suhu kulit atau tidak
Finger test

thumb test

zieman test

Perkusi

: tidak dilakukan

Auskultasi : Bila isinya usus akan terdengar bising usus, bila isinya omentun tidak
terdengar bising usus

Wanita lebih sering mengalami hernia femoralis karena:

Bentuk pelvis wanita yang lebih horisontal sehingga tekanan pada ligamentum
inguinalenya menjadi lebih besar sehingga mudah kendor yang akan menyebabkan
anulus femoralisnya menjadi lebih lemah.
Wanita sering partus sehingga tekanan intraabdominal meningkat dan anulus femoralis
menjadi lemah.
Karena proses degeneratif pada jaringan akibat faktor usia.

apakah pengertian abdomen 3 posisi?


Abdomen 3 posisi adalah prosedur pemeriksaan radiografi pada daerah abdomen khususnya
untuk memperlihatkan kelainan yang terjadi pada tractus digestivus / gastrointestinal yang
dilakukan dalam 3 posisi pemotretan.
apakah abdomen akut itu? dan apa saja yang masuk kategori abdomen akut?
abdomen akut adalah keadaan sakit perut mendadak yang memerlukan tindakan segera.
macam abdomen akut : ileus, perforasi (kebocoran dinding usus), ascites, massa intra
abdominal.
bagaimanakah teknik pemeriksaan radiografi abdomen 3 posisi?
Teknik radiografi abdomen untuk kasus abdomen akut dilakukan dalam 3 posisi yaitu
abdomen AP supine, Abdomen AP setengah duduk, dan abdomen LLD.
1. ABDOMEN AP
Posisi Pasien : Pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh berada di pertengahan
meja. kedua tangan diatur lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.
Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis
pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. Pelvis TIDAK mengalami rotasi (terlihat dari
kedua SIAS berjarak sama dikedua sisinya)
CR : vertikal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca
FFD : 100 cm
Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : buang
nafas.. tahan!!! atau tahan nafas!!! lalu ekspos.)
2. ABDOMEN SETENGAH DUDUK
Posisi Pasien : pasien duduk diatas meja pemeriksaan dengan menempatkan MSP tubuh
sejajar kaset, kedua tangan lurus disamping tubuh dan kedua kaki diatur lurus.
Posisi Objek : kaset berada dibelakang tubuh pasien, aturlah kaset dengan batas atas
procxypoid dan batas bawahnya simfisis pubis, pelvis dan shoulder TIDAK mengalami
rotasi.
CR : horisontal tegak lurus ke kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca (umbilikus)
FFD : 100 cm
jangan lupa memakai grid

Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : buang
nafas.. tahan!!! atau tahan nafas!!! lalu ekspos.)
3. ABDOMEN LLD
Posisi Pasien : Pasien tidur miring ke sisi kiri, kedua genue ditekuk (difleksikan), kedua
tangan diletakkan ditas kepala
Posisi Objek : aturlah kaset agar batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada simfisis
pubis dan crista iliaca berada dipertengahan. kaset berada dibelakang punggung.
CR : horizontal sejajar kaset, pusat sinar diatur sejajar dengan crista iliaca.
FFD : 100 cm
Lakukan eksposi saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh (aba-abanya : buang
nafas.. tahan!!! atau tahan nafas!!! lalu ekspos.)
apakah tujuan dari masing-masing posisi?
Abdomen AP : memperlihatkan ada/tidaknya penebalan/distensi pada kolon yang disebabkan
karena massa atau gas pada kolon itu.
Abdomen setengan duduk : untuk menampakkan udara bebas dibawah diafragma.
Abdomen LLD : untuk memperlihatkan air fluid level atau udara bebas yang mungkin terjadi
akibar perforasi kolon.
mengapa dibuat foto LLD (bukan RLD) untuk abdomen 3 posisi ini?
supaya terpisah dengan udara di lambung. pada pasien tersangka kebocoran dinding usus,
udara akan berada pada permukaan teratas. jika dibuat foto RLD, udara bebas itu kan tampak
menyatu/bercampur dengan udara diusus sehingga patologisnya sulit dinilai.
apa tujuan eksposi dilakukan saat pasien tahan nafas setelah ekspirasi penuh?
pada saat tahan nafas, pergerakan usus akan berhenti, diafragma akan naik dan gambaran
abdomen akan tampak jelas.

Anda mungkin juga menyukai

  • Don Geng
    Don Geng
    Dokumen3 halaman
    Don Geng
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Halaman Pengesahan
    Halaman Pengesahan
    Dokumen2 halaman
    Halaman Pengesahan
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Otak Dan Vertebrata
    Anatomi Otak Dan Vertebrata
    Dokumen200 halaman
    Anatomi Otak Dan Vertebrata
    Sella Aprilyan
    100% (1)
  • Legenda
    Legenda
    Dokumen3 halaman
    Legenda
    Wahyulil Ikhsan
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • SANGKURIANG
    SANGKURIANG
    Dokumen2 halaman
    SANGKURIANG
    Effan Ferrary Gultom
    Belum ada peringkat
  • Rusa Dan Anjing
    Rusa Dan Anjing
    Dokumen2 halaman
    Rusa Dan Anjing
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Malin Kundang
    Malin Kundang
    Dokumen2 halaman
    Malin Kundang
    FebriHendratmo
    Belum ada peringkat
  • Batu Ginjal
    Batu Ginjal
    Dokumen11 halaman
    Batu Ginjal
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Lutung Kasarung
    Lutung Kasarung
    Dokumen2 halaman
    Lutung Kasarung
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Bawang Merah - Bawang Putih
    Bawang Merah - Bawang Putih
    Dokumen5 halaman
    Bawang Merah - Bawang Putih
    Debiana Johan
    Belum ada peringkat
  • Timun Mas
    Timun Mas
    Dokumen1 halaman
    Timun Mas
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen2 halaman
    1
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Baawang Merah Bawang Putih
    Baawang Merah Bawang Putih
    Dokumen3 halaman
    Baawang Merah Bawang Putih
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Cerita Rayat
    Cerita Rayat
    Dokumen2 halaman
    Cerita Rayat
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Cerita Rayat
    Cerita Rayat
    Dokumen2 halaman
    Cerita Rayat
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Cerita Rakyat
    Cerita Rakyat
    Dokumen4 halaman
    Cerita Rakyat
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Cerita Rayat
    Cerita Rayat
    Dokumen2 halaman
    Cerita Rayat
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Abdomen 6902-13
    Abdomen 6902-13
    Dokumen1 halaman
    Abdomen 6902-13
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Insulin & Glukagon
    Insulin & Glukagon
    Dokumen13 halaman
    Insulin & Glukagon
    widatunnisa
    100% (1)
  • Cerita Rakyat
    Cerita Rakyat
    Dokumen2 halaman
    Cerita Rakyat
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen11 halaman
    Demam Tifoid
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Dokumen11 halaman
    Demam Tifoid
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Ujian Radiologi
    Ujian Radiologi
    Dokumen17 halaman
    Ujian Radiologi
    Prisillia K. Devi
    100% (5)
  • Tahap Perkembangan Anak
    Tahap Perkembangan Anak
    Dokumen6 halaman
    Tahap Perkembangan Anak
    Prisillia K. Devi
    Belum ada peringkat
  • Ujian Radiologi
    Ujian Radiologi
    Dokumen17 halaman
    Ujian Radiologi
    Prisillia K. Devi
    100% (5)