Anda di halaman 1dari 10

UJIAN PRAKTEK

20 OUTPUT SEQUENCING TRAFFIC LIGHTS

Disusun Oleh:
1. Jefri Hidayat

[03061004047]
2. Syarifa Fitria

[03061004051]
3. Angga Reza Fardana

[03061004056]
4. Dwi Pratiwi

[03061004040]
5. Harseto

[03061004114]

Kelompok: 29
LABORATORIUM DASAR ELEKTRONIKA DAN RANGKAIAN LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2007/2008
DAFTAR KOMPONEN

Komponen Jenis Jumlah


IC 78L05 (TO-92) 1
LM555CN 1
74LS90 1
74LS73 1
74LS32 1
74LS145N 2
R 100 kΩ, ¼ watt 1
470 Ω, ¼ watt 1
1 kΩ, ¼ watt 4
Trimpot 1 MΩ 1
C 10μF, 25V 2
1μF, 25V 1
D 1N4148 6
LED Hijau 4
Oranye 4
Merah 4
Putih 1
Kabel Jumper 2 meter 1
Baterai 9V 1
Kancing 1
Baterai
ANALISA RANGKAIAN

Rangkaian ini merupakan implementasi lampu lalu lintas yang outputnya


dihasilkan oleh kombinasi rangkaian digital. Pertama-tama, tegangan dari baterai
distabilkan oleh regulator, kemudian sebuah IC timer menghasilkan pulsa berbentuk
square (kotak) dengan frekuensi yang bias diatur. Gelombang ini, yang dinamakan
clock, kemudian diumpankan ke sebuah IC counter berbasis BCD (74LS90). Setiap
perubahan clock pada IC ini meningkatkan hitungannya satu langkah, misalnya dari
0011 (3 desimal) ke 0100 (4 desimal). Output BCD ini dimasukkan ke IC decoder
BCD ke desimal (74LS145).
Perlu diketahui bahwa BCD yang dihasilkan oleh IC 7490 mulai dari 0000
sampai 1001 (9 desimal), sehingga untuk menghasilkan perhitungan dari 0 sampai 19
(20 langkah/step) diperlukan sebuah pendeteksi perhitungan supaya ketika
perhitungan pada IC ini (47LS90) mencapai 9, outputnya dipindahkan ke IC decoder
74LS145 yang kedua. Dengan demikian, kita mendapatkan perhitungan terus-
menerus dari 0 sampai 19 yang menghasilkan 20 langkah.
Supaya dapat digunakan untuk kombinasi lampu lalu-lintas, output yang
masih berupa langkah 0 sampai 19 ini perlu disalurkan ke beberapa LED (lampu),
yaitu sebanyak 3 buah setiap persimpangan. Pada rangkaian ini, penyalaan setiap
LED memiliki waktu berbeda-beda, yaitu (anggap pada persimpangan A):
1. LED Merah: Menyala selama 11 langkah counter. Kemudian LED Hijau
dinyalakan.
2. LED Hijau: Menyala selama 7 langkah counter. Setelah itu, LED Oranye
dinyalakan.
3. LED Oranye: Menyala selama 2 langkah counter. Kemudian LED Merah
kembali dinyalakan.
Untuk persimpangan lainnya (anggap persimpangan B), durasi penyalaan
LED sama, hanya urutannya saja yang berbeda. Perbedaannya adalah setelah LED
Oranye pada persimpangan A menyala selama 2 langkah counter, LED Hijau di
persimpangan B belum langsung menyala, tetapi menunggu 1 langkah counter
terlebih dahulu, baru kemudian menyala.
Tiap-tiap durasi penyalaan LED didapatkan dari menggabungkan output IC
decoder 74LS145 sesuai banyaknya langkah yang diinginkan. Pada rangkaian ini,
LED Merah yang menyala selama 11 detik dihubungkan secara berurutan dengan 11
buah kaki keluaran IC decoder, sedangkan LED Hijau dihubungkan dengan 7 buah
kaki keluaran lainnya. Di sisi lain, LED Oranye hanya dihubungkan ke 2 kaki
keluaran IC saja. Oleh karena itu, didapatkan total 20 langkah counter. Untuk
persimpangan kedua, beberapa dioda dirangkai sedemikian rupa untuk mendapatkan
urutan yang berbeda sesuai dengan urutan yang telah dijelaskan sebelumnya.
Berikut ini dijelaskan fungsi dan cara kerja blok-blok rangkaian yang
diamati para praktikan selama melakukan percobaan.

Rangkaian Regulator
Tegangan masukan 9V dari baterai diturunkan menjadi 5V oleh sebuah IC
78L05 (5V, 100mA) sebagai pencatu daya semua IC yang digunakan dalam
rangkaian. Regulator ini berfungsi menstabilkan tegangan supply IC sehingga tidak
fluktuatif akibat perubahan state-of-charge baterai.
Timer (IC NE555N)
Clock rangkaian diatur oleh IC Timer 555 yang difungsikan sebagai osilator
astabel. Seperti terlihat pada gambar di bawah, terminal clk adalah output/keluaran
osilator. Output osilator ini dikendalikan oleh pasangan sebuah resistor variabel VR1,
berjenis trimpot (trimmer potentiometer), dan kapasitor elektrolit C1. Dengan
menaikkan besarnya hambatan pada VR1 dan/atau kapasitansi pada C1, periode yang
dihasilkan menjadi lebih besar atau lama (frekuensinya berkurang). Hal ini terlihat
dari perubahan lamanya LED D1 menyala sebagai indikator.

BCD Decade Counter (IC74LS90)


Sebuah IC pembagi 74LS90 membagi keluaran osilator 555 di atas menjadi
10 kode biner 4-bit BCD yang bertambah dari 0000 (0 desimal) sampai 1001 (9
desimal), pada keempat kaki-kaki keluarannya (kaki ke-12, 9, 8, dan 11) untuk setiap
pergantian keadaan dari 1 ke 0 (high to low transition) pada clock dari output IC
timer 555. Perhatikan diagram rangkaian berikut.
Ketika terjadi perpindahan keadaan dari logika 1 ke 0 pada pin 14 (clk),
keluaran IC bertambah 1. Output ini berupa counter 1-10. Untuk mendapatkan sebuah
counter 1-20, output tersebut diproses lebih lanjut pada rangkaian selanjutnya.

Dual J/K Flip-Flop (IC74LS73) , Gerbang OR 2-input (74LS32) dan Decoder


BCD ke Desimal (74LS145)
Sebelum menuju ke decoder BCD-desimal (dua buah 74LS145), output
BCD dari Decade Counter diumpankan ke 74LS73 JK Flip-flop dan empat gerbang
OR 2-input pada IC 74LS32. Hal ini dilakukan agar saat Decade Counter mencapai
hitungan kesembilan (BCD bit ke-3 dan masukan ke kaki 1 LS73 bernilai 1), terjadi
pergantian penyaluran BCD bit 2 dan 3 dari IC6 ke IC5 (74LS145), sehingga IC6
yang tadinya aktif menjadi nonaktif dan IC5 yang tadinya nonaktif menjadi aktif.
Dengan kata lain, karena terdapat dua keadaan (state) flip-flop masing-
masing dan , maka saat Decade Counter pertama kali menghitung dari 0 ke 9,

output aktif (logika 1) dan output nonaktif (logika 0). Akibatnya, output IC6
(74LS145) diaktifkan dan memulai perhitungan dari 0 sampai 9. Saat hitungan telah
mencapai sembilan, yang ditandai oleh perubahan kaki clock LS73 dari LOW ke
HIGH, state flip-flop berubah. Output menjadi nonaktif dan output aktif sehingga
output IC5 diaktifkan dan IC5 melanjutkan perhitungan dari 10 sampai 19.
Dengan demikian, dalam esensinya rangkaian menghitung dari 1 sampai 10
sebanyak 2 kali berurutan (sekali pada tiap-tiap IC decoder 74LS145), tidak langsung
dari 1 sampai 20. Urutan 1 sampai 20 ini kemudian dihubungkan dengan LED yang
dirangkai dengan menggabungkan beberapa output IC decoder tersebut menjadi satu
sehingga setiap LED menyala dengan urutan yang sesuai dengan urutan penyalaan
lampu lalu lintas yang umum, yaitu sebagai berikut:
GAMBAR RANGKAIAN

1. Rangkaian Counter
2. Rangkaian Lampu Lalu Lintas

Anda mungkin juga menyukai