Desain Riset
Disusun Oleh:
Arista Dian Kartikasari
(14911078)
Afishar Ramadhan
(14911086)
Nopi Haryanto
(14911089)
Syahrial Shaddiq
(14911092)
Dyfan Dwitrinisat
(14911094)
A.
Variabel
Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang
Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau
Sutrisno Hadi (1982:437) variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi, perlakuan, atau
5. Variabel adalah gejala atau obyek penelitian yang bervariasi, contoh: 1) variabel jenis
kelamin (laki-laki dan perempuan), 2) variabel profesi (guru, petani, pedagang).
Macam-macam Variabel
1. Variabel Kuantitatif.
a.
Variabel kontinum
1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak
pandai.
2) Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg,
sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur
dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi
B.
Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam
definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara riil, secara nyata dalam
lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti.
Operationalization is the process of strictly (dengan tegas) defining variables into
measurable factors. The process defines fuzzy (samar) concepts and allows them to be
measured, empirically (secara berdasarkan pengalaman) and quantitatively.
Operasionalisasi (variable) adalah proses mendefinisikan variable dengan tegas, sehingga
menjadi faktor-faktor yang dapat diukur. Mengapa?
Definisi konsep, sering masih samar bagi pembaca hasil riset. Bagi orang awam, definisi
konsep bisa masih sangat samar (fuzzy). Itulah sebabnya, operasionalisasi variable atau
mendefinisikan variable secara lebih tegas, menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Perhatikan ilustrasi hipotesis (penelitian) berikut:
"Anak-anak tumbuh lebih cepat jika mereka mengkonsumsi sayuran"
Apa yg dimaksud dengan pernyataan tersebut?
Perhatikan kata "anak-anak"!
Siapa anak-anak yang dimaksud dalam penelitian itu?
Apakah mereka dari Amerika, Indonesia, Afrika?
Ada begitu banyak anak-anak di dunia, bagaimana Anda mendefinisikan sampel penelitian?
Perhatikan kata "tumbuh"!
Bagaimana kata tumbuh didefinisikan?
Bertambah berat, tinggi, tumbuh secara mental, atau tumbuh lebih kuat?
Bagaimana kemudian kita mendefinisikan sampel penelitian?
Lalu perhatikan kata lebih cepat!
Bagaimana mengukur/melihatnya?
Unit atau skala waktu apa yang akan digunakan?
Contoh lain:
Menurut Fandy Tjiptono (1997), kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara
harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. (ini definisi konsep).
Apa yang dikemukakan oleh Fandy tersebut adalah pengertian secara umum. Padahal Anda
kan sedang mengadakan penelitian tentang kepuasan/ketidakpuasan
pelanggan terhadap Kinerja Maju Unggul Airlines? Jadi, bagaimana?
Definisi konsep saja belum cukup bagi pembaca/penikmat tulisan ilmiah anda. Anda harus
mendefinisikan variabel, secara lebih operasional (dapat dipahami/jelas/tegas). Inilah yang
dinamakan Definisi Operasional.
Airlines.,
dengan
kinerja
Maju
Unggul.,
Airlines.
kepuasan
adalahperformance,
features,
reliability,
conformance
to
putuskan terlebih dahulu definisi konsep mana yang Anda rujuk/ Anda gunakan sebagai
rujukan/referensi, untuk masing-masing faktor/variabel tersebut, yakni apa yang dimaksud
dengan reliability, assurance, tangible, emphaty, responsiveness.
C.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation tertulis:
A population is a set (or collection) of all elements prossessing one or more attributes
of interest.
Dikemukakan sebagai contoh:
1. Semua orang yang terdaftar dalam angkatan laut pada hari tertentu.
2. Semua televise dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam satu
tahun tertentu.
3. Semua mahasiswa yang terdaftar mengambil suatu mata kuliah tertentu.
4. Semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang.
Dilihat dari jumalahnya, maka populasi dapat:
1. Jumlah terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu) seperti contoh nomer 1,
2 dan 3 di atas.
2. Jumlah tak terhingga (terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasannya).
Mungkin senjata itu kini sudah jadi, sudah direproduksi, tetapi mungkin juga belum
diproduksi oleh pabrik atau bahkan sudah rusak dan dimusnahkan.
Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada
di dalam populasi. Oleh karena subjeknya meliputi semua yang terdapat di dalam
populasi, maka juga disebut sensus.
Berlaku untuk
Disimpulkan
Populasi
Populasi
Dianalisis
Data
Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga
benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada
obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang
dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan satu orangpun bisa digunakan sebagai
populasi, karena satu orang tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya
bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya.
Di bawah ini beberapa pengertian populasi menurut para ahli:
Dan menurut Sugiyono Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas,
obyek/subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu, maka
populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut
Jika yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan X, maka populasinya adalah
keseluruhan laporan keuangan perusahaan X tersebut
Jika yang diteliti adalah motivasi pegawai di departemen A maka populasinya adalah
seluruh pegawai di departemen A
Jenis-jenis Populasi
Populasi dapat dibagi berdasarkan keadaan (kompleksitasnya) dan berdasarkan
ukurannya.
Populasi berdasarkan keadaannya
1. Populasi Homogen: populasi dikatakan homogen apabila unsur-unsur dari populasi
yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif seragam satu sama lainnya. Karakteristik
seperti ini banyak ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dsb. Apabila
kita ingin mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes
cairan kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari
secangkir kopi tersebut.
2. Populasi Heterogen: populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari populasi
yang diteliti memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama lainnya. Karakteristik
seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang objeknya
manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik dan
kompleks. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui rata-rata IQ mahasiswa Unpad
angkatan 2009 (berarti rata-rata dari semua Fakultas).
diperkirakan atau diketahui secara pasti jumlahnya, dengan kata lain, jelas batasbatasnya secara kuantitatif, misalnya:
Banyaknya Mahasiswa Agroteknologi Kelas A, Angkatan 2009, Faperta, Unpad
Tinggi penduduk yang ada di kota tertentu
Panjang ikan di sebuah danau
2. Populasi tak hingga: populasi dikatakan tak hingga bilamana anggota populasinya
tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya, dengan kata lain,
batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif, misalnya:
Air di lautan
Banyaknya pasir yang ada di Pantai Pangandaran.
Banyaknya anak yang menderita kekurangan gizi
Kedalaman suatu danau yang diukur dari berbagai titik
Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermmaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel.
Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan
peneleitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Apabila contoh penelitian terhadap
televise produksi PT Nasional tahun 1980 tersebut dipandang sebagai sampel, maka peneliti
tidak hanya menyimpulkan sebagai berikut:
Produksi televise PT Nasional tahun 1980 baik, tetapi disimpulkan: Produksi televise
PT Nasional baik.. Dalam hal ini yang dikatakn baik bukan hanya produksi tahun 1980, tetapi
semuanya walaupun yang diselidiki hanya produksi satu tahun. Dapatkah peneliti melakukan
hal yang demikian? Untuk memperoleh jawabannya, silahkan ikuti uraian berikut.
Populasi
Kesimpulan
Berlaku untuk
Populasi
Sampel
diteliti
Disimpulkan
Data dianalisis
Apa sebab kita melakukan penelitian sampel? Apakah penelitian populasi selalu lebih
baik hasilnya dibandingkan dengan penelitian sampel? Ada beberapa keuntungan jika kita
menggunakan sampel yaitu:
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi, maka
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
D.
Unit Analisis
Yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang
diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Masih banyak peneliti, khususnya peneliti pemula
yang masih bingung membedakan antara pengertian objek peneletian, subjek penelitian dan
sumber data. Untuk menerangkan hal-hal tersebut ada contoh sebagai berikut:
Dalam penelitian pendidikan, soerang peneliti ingn mengetahui metode mengajar
yang banyak digunakan oleh guru-guru di SMA. Berdasarkan atas contoh penelitian ini maka
yang dimaksud dengan objek penelitian atau variabel penelitian adalah metode
mengajar(yang digunakan guru), yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah guru dan
sebagai sumber data peneliti adalah gutu itu sebdiri (diwawancarai, diberi angket atau diamati
waktu mengajar) serta kepala sekolah yang sekiranya mengetahui tentang jenis metode
mengajar yang digunakan oleh guru.
Apabila penelitian di atas mengambil guru sebagai unit analisis, 4 buah sekolah dasar
yang masing-masing gurunya ada 6 orang, maka peneliti tersebut sudah memiliki 24 subjek.
Tetapi jika unit analisisnya sekolah, berarti baru memiliki 4 subjek. Sehubungan dengan
pengertian unit analisis ini peneliti harus mengarah pikirannya ke sana pada waktu
menentukan sampel peneltiannya mungkin sekali seorang peneliti berkeinginan untuk
menentukan sebuah kantor pemasaran, yaitu ingin meneliti bagaimana kepemimpinan sang
direktur pemasaran. Waktu akan mulai mencari data, peneliti tersebut menjumpai beberapa
karyawan, katakana sebanyak 30 orang. Pada waktu ditanya, dia mengatakan bahwa subjek
penelitiannya adalah 30 orang.
Benarkan bahwa banyaknya subjek penelitian adalah 30 orang? Apakah bukan hanya
satu orang saja yaitu sang direktur pemasaran? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu
membedakan antara subjek penelitian, responden dan informan.
1. Subjek penelitian:
Adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita bicara tentang subjek
penelitian, sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis yaitu subjek yang menjadi
pusat perhatian atau sasaran peneliti.
2. Responden:
Berasal dari kata respon atau penanggap, yaitu orang yang menanggapi. Dalam
penelitian, responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan tentang
suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk
tulisan yaitu ketika mengisi angket atau lisan ketika menjawab wawancara.
3. Informan:
Adalah orang yang memberikan informasi. Dengan pengertian ini maka informan
dapat dikatakan sama dengan responden, apabila pemberian keterangannya karena
dipancing oleh puhak peneliti. Istilah informanini banyak digunakan dalam
penelitian kualitatif.
Kembali pada perbedaan antara subjek penelitian dengan sumber data. Setiap peneliti
harus dapat membedakan secara jelas antara subjek penelitian dengan sumber data. Subjek
penelitian mungkin tidak perlu diajadikan sumber data, jika penelitannya memang tidak
menghendaki demikian. Jika peneliti ingin memperoleh penjelasan tentang gaya
kepemimpinan direktur, data dapat dikumpulkan dari suara para bawahan saja. Kiranya
jawaban orang yang dikenai gaya kepemimpinan akan lebih dapat dipercaya dibandingkan
dengan jawaban dari pemimpin itu sendiri. Namun ada penelitian lain yang menjadi
seseorang sebagai subjek penelitian sekaligus sumber data.