Anda di halaman 1dari 3

Penyebab Luka Lecet dan Gatal Pada Vagina - Solusi

Pencegahan dan Pengobatannya


6 Juni 2011 pukul 0:41
Oleh dr.Ryan Thamrin

Secara umum, keluhan daerah kewanitaan seperti gatal, lecet dikulit vagina, bau tidak sedap
atau lain sebagainya, bisa terjadi pada setiap cewe bahkan dari berbagai kalangan usia. Dan
keluhan ini dalam istilah medis disebut dengan vulvoganitis yakni iritasi atau inflamasi atau
peradangan pada kulit daerah vulva dan vagina. Walaupun kita sering mendengar kata vagina,
sebenarnya daerah kulit terluar dari genitalia wanita adalah vulva. Di bagian dalam vulva
barulah terdapat vagina. Pada keadaan normal, kulit daerah genitalia wanita (vagina)
memiliki beberapa proteksi perlindungan terhadap infeksi seperti ;
1. daerah kulit vagina dilapisi oleh lapisan epitel yang tebal.
2. adanya lapisan lendir yang berwarna putih/transparan, tebal, dan tidak berbau.
Lapisan lendir ini menutupi lapisan epitel vaginal dan bersifat melindungi daerah
vaginal dari kuman yang berbahaya.
3. Keadaan asam (pH rendah berkisar antara 4 4.5) di sekitar vagina. Keadaan asam ini
akan membunuh dan menghambat pertumbuhan kuman yang berbahaya. Seiring
bertambahnya usia dan adanya penyakit pada daerah vaginal, pH akan meningkat
sehingga daerah vaginal menjadi lebih rentan terhadap serangan kuman.
4. Rambut kemaluan yang mulai tumbuh saat wanita berusia remaja juga membantu
perlindungan.
Keluhan dari vulvovaginitis (iritasi/inflamasi pada kulit daerah vulva dan vagina) bisa
berupa ;
1. Gatal-gatal (45-58%) di sekitar daerah labia mayora (bibir vagina besar), labia minor
(bibir vagina kecil), dan daerah perineal (daerah perbatsan antara vagina dan anus).
2. Kemerahan dan rasa seperti terbakar pada kulit (82%).
3. Rasa tidak nyaman pada kulit terutama pada saat atau setelah buang air kecil.
4. Banyaknya lendir yang keluar dari vagina (62-92%).
5. Pendarahan (5-10%).
Beberapa kondisi dapat menyebabkan seseorang lebih rentan terkena vulvovaginitis yakni ;

1. Pada cewe yang kurang memperhatikan kebersihan daerah intim seperti kebersihan
celana dalam, pembalut, pantyliner, handuk, air gayung untuk membilas dan
sebagainya sehingga infeksi jamur- bakteri virus dengan mudah terjadi didaerah
intim.
2. anak perempuan sebelum balita dan anak-anak karena kulit vulva dan vagina lebih
tipis dan belum bisa mengurus kebersihan diri sendiri dengan baik.
3. pada wanita yang telah mengalami menopause, kehamilan, kegemukan (di sela-sela
lipatan lemak resiko jamur berkembang biak lebih banyak), mudah berkeringat (iklim
tropis)
4. pada wanita yang sering mengalami infeksi penyakit kelamin.
5. pada wanita penderita diabetes mellitus.
6. pada pengguna oral contraceptive (kontrasepsi yang diminum atau ditelan) dan
antibiotika jangka lama.
7. Pada cewe yang mengalami gangguan imunitas.
Untuk pengobatan, tentunya tidak disarankan diluar pengawasan dokter karena dikhawatirkan
akan menambah parah keluhan penyakit. Umumnya, medis akan memberikan antibiotika atau
anti jamur dan atau obat lainnya yang memang diperlukan untuk mengobati vulvovaginitis.
Oleh karena itu, sebaiknya hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tapi tak kalah
penting adalah perubahan perilaku. Bila hal ini terjadi pada kamu atau sodara cewe kamu,
mulailah untuk membiasakan diri dalam hal ;
1. Pengunaan celana dalam yang bersih, tidak ketat dan kering. Sebaiknya dibiasakan
untuk mengganti celana dalam minimal 2x sehari.
2. Membersihkan diri setelah buang air kecil dan buang air besar. Membersihkan diri
setelah buang air besar harus dilakukan dari arah depan ke belakang dan tidak boleh
sebaliknya. Gerakan sebaliknya akan menyebabkan kuman dari anus berkumpul di
sekitar vagina dan mempermudah infeksi.
3. Mandi. Mandi minimal 2x sehari. Hindari pengunaan sabun mandi dan parfum dalam
membersihkan bagian vulva dan vagina. Bila anak perempuan anda sedang
mengalami vulvovaginitis, mandilah lebih sering ( 3x sehari ).
4. Sesudah mandi, jangan mengusap bagian valgina terlalu keras. Penggunaan handuk
yang bersih serta kering juga harus diperhatikan, usahakan jangan menggunakan
handuk secara bersamaan dengan sodara atau teman cewe tentunya.
5. Potong kuku, untuk meminimalkan terjadinya luka saat mengaruk terutama saat tidur
malam.
6. Jalani pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi
yang seimbang, kurangi makanan dan minuman yang mengandung penyedap rasa,
pewarna dan pengawet untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh.

Semoga bermanfaat ya. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai