OLEH :
Nama
: A.Dewi Annisa
Stambuk
Kelas
: C.9
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
dilakukan
peningkatan
diagnosis,
kesehatan
pencegahan,
dan
pengobatan,
kontrasepsi
(SK
pemulihan,
Menkes
melarang
perbuatan-perbuatan
yang
dapat
membahayakan
kesehatan dirinya dan atau orang lain. Kedua : Islam menyuruh (wajib)
atau menyarankan (sunnah) yang mempunyai dampak positif, yaitu
mencegah penyakit dan menyegarkan atau menyehatkan jasmani dan
rohani. Ketiga : Islam menyuruh (wajib) orang yang sakit berobat untuk
mengobati penyakitnya.
sediaan
farmasi
menjadi
lebih
kompleks
dengan
yang
tegas
untuk
beberapa
bahan
yang
diharamkan
jasmani rakyat, tentu termasuk pada penyembuhan. Lambat laun peran ini
diambil tabib, yang memperoleh ilmu pengobatan secara intuitif dan
empiris. (Pane, A.H. 2000)
Di zaman Yunani Kuno (ancient greek) terdapat seorang tabib yang
namanya melegenda dan sangat dikagumi oleh Hippocrates yakni
Aesculapius (Asclepius). Beliau diyakini sebagai putra Apollo dan Chronis.
Dalam profesinya sebagai tabib Aesculapius kerap dibantu oleh dua orang
putrinya yakni Hygieia dan Panacea. Tokoh-tokoh inilah yang meginspirasi
Hippocrates, ketika beliau mencetuskan simbol kedokteran dan farmasi.
Simbol kedokteran dengan ular dan cawan diambil dari ciri Aesculapius
yang digambarkan membawa tongkat yang dililit ular. Sedangkan simbol
farmasi dengan cawan dan ular sebagaimana Hygieia (putri Aesculapius)
digambarkan membawa cawan (media meracik obat) yang kerap antara
lain menggunakan bisa ular. Pada tahun 400 SM berdiri sekolah
kedokteran dengan alumninya yang terkenal, Hippocrates, tokoh yang
disebutkan di atas. Hippocrates yang kemudian dikenal sebagai Bapak
Kedokteran, merasionalisasikan ilmu pengobatan dan meningkatkan
profesi tabib pada taraf etik yang tinggi. Kemudian muncul tokoh Yunani
lain bernama Galenus, seorang ahli meracik obat dari sari pati tumbuhan,
sehingga keterampilan meracik obat dari sari pati tumbuhan ini kemudian
dikenal dengan istilah Galenika. Perkembangan Ilmu dan Profesi
Kefarmasian di Eropa ditandai ketika Kaisar Jerman Frederick II pada
tahun 1240 mengeluarkan maklumat untuk memisahkan farmasi dari
kedokteran, sehingga masing-masing ahli mempunyai kesadaan, standar
etik, pengetahuan dan keterampilan sendiri. Maklumat ini dikenal dengan
The Magna Carta of Pharmacy yang berisi tiga keputusan. Dengan
maklumat ini maka keahlian farmasi menjadi profesi resmi yang terpisah
dari kedokteran, namun tetap mempunyai tujuan yang sama menolong
orang sakit dan meningatkan kesehatan manusia. Walaupun dari berbagai
catatan sejarah diketahui bahwa kemajuan Arab Islam di Abad
telah
menunjukkan
bahwa
penggunaan
obat-obat
herbal
untuk
kepentingan klinis belum bersifat umum, tetapi fakta ini meningkat dalam
beberapa tahun terakhir setelah obat-obat herbal dengan bukti ilmiah
tentang efektifitasnya lebih banyak tersedia. Sekarang, efek karakterisasi
farmakologi dan biologi dalam pengobatan herbal menjadi lebih kompetitif
dan kompleks dengan keterlibatan dalam penelitian para ahli untuk
membedakan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmiah, termasuk botani,
kimia, biokimia, imunologi, biologi molekular dan bioinformatika. Ilmu
pengetahuan tersebut menjadi sangat mengesankan untuk beberapa
dampak dalam bidang ilmiah. Sewaktuwaktu pengobatan herbal dan
spiritual bukan tidak mungkin akan menjadi pilihan pertama untuk
kesehatan. Mengutip dari Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam bukunya
Thibbun Nabawi, yang dalam Edisi Bahasa Indonesia oleh Penerbit Hikam
Pustaka dengan judul Praktek Kedokteran Nabi S.A.W, di bawah ini
beberapa obat dan penggunaannya untuk
bersabda
Perumpamaan
seorang
mukmin
yang
oleh
Abu
Salamah
bahwa
Abu
Hurairah
r.a
mereka
sudah
yang
membutuhkan
pengetahuan
multidisiplin,
seperti
farmasetik.
Bahan-bahan
tersebut
bisa
berupa
substansi
trombosis.
Hal
ini
juga
diperlukan
untuk
sirkulasi
Standard
MS
2424:2012,
dimana
perusahaan
farmasi
mewangikan,
mengubah
penampilan
dan/atau
kosmetika
juga
telah
dipersyaratkan
untuk
memastikan
ke-21
sering
kali
disebut
sebagai
era
bioteknologi.
Genetically modified
terutama
yang
menghasilkan
produk
biofarmaseutika.