Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN RESIKO

Dasar Hukum dan Fungsi Manajemen Resiko

DASAR HUKUM IDENTIFIKASI BAHAYA. PENILAIAN DAN PENGENDALIAN


RESIKO:
PP 50 tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, pasal 7 ayat 2 (a) 1
Fungsi Identifikasi bahaya & pengendalian resiko/HIRAC
Untuk mengetahui berbagai jenis bahaya apa saja yang mungkin
akan terjadi pada suatu pekerjaan dan untuk mencari tahu
bagaimana untuk menilai bahaya tersebut serta mengontrolnya.

Istilah-istilah
HAZARD (BAHAYA/POTENSI BAHAYA):
Kondisi dari suatu peralatan, bahan, cara kerja/proses kerja, orang dan
lingkungan kerja, yang bila tidak ditangani akan menimbulkan insiden.
RISK/RESIKO (POTENSI RESIKO):
Kesempatan untuk terjadinya suatu cidera/kerugian dari suatu bahaya
(potensi bahaya) atau kombinasinya. Rumus Resiko Severity (keparahan)
lawan Likelihood (kekerapan)
CONSEQUENCE/AKIBAT :
Kerugian yang didapat apabila terjadi kecelakaan kerja

Prinsip dari Identifikasi bahaya

Identifikasi Bahaya
Bagian suatu kegiatan dibagi menjadi:
1. Aktifitas/pekerjaan adalah suatu aktifitas besar yang
memiliki beberapa sub aktifitas, contoh: mobilisasi,
pekerjaan penggalian, pekerjaan pembetonan,
pekerjaan perawatan mesin, pekerjaan pemboran, dsb.
2. Sub aktifitas/sub pekerjaan adalah bagian dari suatu
pekerjaan, contoh: pekerjaan perawatan mesin memiliki
sub pekerjaan; persiapan peralatan, pemeriksaan
mesin, mematikan mesin, membongkar mesin, dsb.
3. Task force/langkah pekerjaan adalah langkah terkecil
dari sub pekerjaan, contoh: sub pekerjaan membongkar
mesin memiliki task force; membuka baut, menurunkan
blok mesin, dsb.

Identifikasi Bahaya (lanjutan)


Kemungkinan bahaya-bahaya datang dari:

1. Penggunaan teknologi baru,


2. Peralatan/bahan material baru,
3. Cara-cara kerja baru,
4. Lingkungan kerja yang berganti,
5. Pekerja baru,
6. Belum ada identifikasi bahaya,
7. identifikasi bahaya belum direvisi,
8. Perubahan cara kerja, alat/mesin, dsb.

Identifikasi Bahaya (lanjutan)


Dampak potensi:
1. Keselamatan dan Kesehatan Manusia;
yakni bilamana aspek K3 menyebabkan gangguan langsung
terhadap kesehatan dan keselamatan manusia, baik yang bersifat
akut
maupun kronis terhadap karyawan perusahaan maupun
masyarakat di luar industri. Sebagai contoh: cemaran debu
atau bau dapat mengakibatkan gangguan saluran pernafasan,
kerja di ruang terbatas, kerja di ketinggian, dsb.
2. Pencemaran air;
yakni bilamana aspek K3 menyebabkan kualitas air menurun, baik
saluran drainase hujan maupun saluran air
limbah. Sebagai contoh:
buangan limbah cairan oli, solar dan lain-lain yang
dibuang ke saluran limbah (MCK) dan saluran drainase air hujan.

Identifikasi Bahaya (lanjutan)


3. Pencemaran/Kontaminasi Tanah;
yakni bilamana aspek K3 menyebabkan dampak atau pengaruh
terhadap sifat fisik dan biologi tanah. Sebagai contoh: buangan
sarung tangan/masker/majun yang telah terkontaminasi oli
pelumas/cairan kimia dibuang sebagai limbah domestik
ke badan tanah.
4. Pencemaran Udara;
yakni bilamana aspek K3
menyebabkan dampak negatif yang disebarkan
melalui media udara,dan pengaruhnya terhadap
makhluk hidup (flora, fauna, manusia).

Identifikasi Bahaya (lanjutan)


5. Sumberdaya Energi Listrik;
yakni bilamana aspek K3 menyebabkan
dampak pemborosan terhadap sumberdaya energi listrik, dan
berpengaruh terhadap biaya operasional perusahaan.
6. Sumberdaya Bahan/Alam;
yakni bilamana aspek K3 menyebabkan dampak pemborosan
terhadap sumberdaya bahan (bahan baku, bahan penolong) dan
sumberdaya alam (solar, oli, air, dll), serta berpengaruh terhadap
biaya operasional perusahaan.

Identifikasi Bahaya (lanjutan)


Bahaya

Potensi Resiko

Bahaya Bahan
Kimia

Kontak dengan bahan kimia korosif


Kontak dengan bahan kimia beracun
Kontak dengan bahan kimia reaktif
Kontak dengan bahan kimia yang mudah terbakar
Terpapar gas/uap korosif
Terpapar gas/uap beracun
Terpapar gas/uap reaktif
Terpapar gas/uap yang mudah terbakar

Bahaya Radiasi/
Radioaktif

Terpapar sinar laser


Terpapar sinar x
Terpapar sinar ultra-violet, misalnya pada pengelasan
Terpapar sinar yang berlebihan/kurang pencahayaan
Terpapar sinar radiasi, misalnya -ray, -ray and -ray

Identifikasi Bahaya (lanjutan)


Bahaya Listrik

Kontak dengan aliran listrik


Kontak dengan listrik statis dan arus searah, misalnya baterai

Bahaya Temperatur

Kontak dengan suhu panas, misalnya kena api


Terpapar panas, misalnya kena uap
Kontak dengan suhu dingin, misalnya frostbite
Terpapar dingin, misalnya ruangan pendingin

Bahaya Kebakaran
dan Peledakkan

Bahan mudah terbakar


Bahan mudah bereaksi
Bahan mudah meledak
Hubungan arus pendek
Tekanan berlebihan

Bahaya Biologis

Terkena penyakit menular/terinfeksi


Terpapar pathogen, bakteri dan atau virus

Identifikasi Bahaya (lanjutan)

Bahaya Ergonomi

Terlalu lama berdiri


Terlalu lama gerakan berulang ulang
Terlalu lama pada posisi yang tidak benar
Terlalu lama mengangkat barang
Terlalu lama menarik/mendong
Terlalu lama menggunakan kekuatan tangan

Bahaya Jatuh

Jatuh di ketinggian yang sama


Jatuh di ketinggian yang berbeda

Bahaya Dari Benda


Tajam

Terkena ujung yang lancip, misalnya jarum


Terena ujung/bagian yang tajam, contohnya pisau, cutter

Bahaya Kebisingan

Terpapar suara bising

Identifikasi Bahaya (lanjutan)

Bahaya Fisik

Tertabrak obyek bergerak


Tertabrak obyek terbang
Kejatuhan obyek
Menabrak obyek tidak bergerak
Menabrak obyek bergerak
Menabrak obyek yang menonjol
Terjepit diantara obyek bergerak, misalnya roller
Terjepit diantara obyek tidak bergerak, misalnya terperangkap dicelahcelah

Bahaya Lingkungan

Emisi, misalnya, Emission of e.g. asap pembuangan, uap, asap


Pembuangan air limbah, air kotor, dsb.
Tumpahan/bocoran bahan kimia, dsb.
Penggunaan sumber-sumber daya alam, misalnya kertas, kimia, dsb.
Kebisingan
Tersambar petir

Bahaya Perilaku

Terlalu percaya diri


Bercanda pada saat bekerja
Mengabaikan/tidak mematuhi aturan/prosedur kerja
Kondisi badan tidak sehat
Tidak memakai alat pelindung diri

Keparahan (Severity)

RATING
SEVERITY

TINGKAT
SEVERITY

EFEK TERHADAP
MANUSIA

Fatality

Cacat tetap dan atau


dapat mengakibatkan
kematian

Berat

Cidera yang berakibat


hari hilang lebih dari 3
hari dan atau
berakibat cacat
sebagian

EFEK TERHADAP
PERUSAHAAN

EFEK PADA LINGKUNGAN

Perusahaan
berhenti/tutup

Menimbulkan kerusakan
lingkungan yang sangat besar
dan luas, bersifat permanen
(berdampak jangka panjang
dan tidak bisa direhabilitasi)
serta memberikan dampak
langsung terhadap
masyarakat luas

Menghentikan
proses di beberapa
bagian/departemen

Menimbulkan kerusakan
lingkungan yang besar dan
luas, terus menerus dalam
jangka waktu yang panjang
dapat direhabilitasi tetapi
memerlukan biaya yang
mahal

Keparahan/Severity (lanjutan)

RATING
SEVERITY

TINGKAT
SEVERITY

EFEK TERHADAP
MANUSIA

EFEK TERHADAP
PERUSAHAAN

EFEK PADA LINGKUNGAN

Menghentikan
proses disuatu
bagian atau
departemen

Menimbulkan kerusakan
lingkungan yang besar
(melebihi nilai baku mutu
lingkungan/ketentuan lainnya)
dan luas (menyebar sampai ke
luar lokasi/tempat kejadian)
namun tidak bersifat
permanen

Serius

Cidera yang berakibat


hari hilang kurang dari
atau sama 3 hari tanpa
berakibat cacat

Kecil

Cidera ringan
mendapat perawatan
medis dan dapat
bekerja kembali di
waktu shiftnya

Menghentikan
proses sebagian kecil

Menimbulkan kerusakan
lingkungan di wilayah
setempat yang dapat segera
ditangani dan tidak bersifat
permanen

Kecil Sekali

Hanya memerlukan
penanganan P3K
(Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan)

Tidak menganggu
aktifitas

Tidak ada polusi yang


signifikan dan dapat diabaikan

Kekerapan (Likelihood/Probability)
RATING
PROBABILITY

IMPACT

FREKUENSI

Sering sekali

Terdengar setiap hari

Sering

Terdengar lebih dari sekali


dalam satu bulan

Kadang-kadang

Terdengar lebih dari sekali


dalam satu tahun

Jarang

Terdengar sekali dalam satu


tahun

Jarang sekali

Terdengar sekali dalam tiga


tahun

Matriks Resiko Kualitatif/Qualitative Risk Matrix


1

Kategori
3 II

VH

VH

VH

VL

Kategori
M IV

Probability

Severity

Keterangan:
VH : Sangat Tinggi H : Tinggi M : Moderat L : Rendah VL : Sangat Rendah -

Harus selalu monitor (setiap akan ada


pekerjaan terkait/setiap hari)
Harus selalu dimonitor (seminggu sekali)
Secara periodik dimonitor (sebulan sekali)
Sesekali dimonitor (setiap enam bulan
sekali)
Tidak perlu tindakan khusus

Hirarki Risk Control/Pengendalian Resiko

Elimination

Substitution

Engineering

Administrative

Personal Protective
Equipment

Risk Control/Pengendalian Resiko

Menghilangkan (Elimination)
Menghilangkan sumber bahaya, contoh tidak
menggunakan bahan kimia berbahaya,
Tidak menggunakan tempat kerja di bawah
tangga, dsb.

Risk Control/Pengendalian Resiko

Penggantian (Subtitution)

Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia


dengan bahan yang rendah tingkat bahayanya
Mengganti cara kerja manual handling dengan
mechanical handling, dsb.

Risk Control/Pengendalian Resiko


Rekayasa (Engineering)
Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin
pada pekerjaan oxy-cutting,
Memasang safety valve pada bejana bertekanan, dsb.

Risk Control/Pengendalian Resiko


Rekayasa (Engineering)
Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin
pada pekerjaan oxy-cutting,
Memasang safety valve pada bejana bertekanan, dsb.
Administrasi (Administrative)

Pemeliharaan secara reguler,

Mendesain ulang cara kerja,

Penyediaan SOP,

Cuti kerja, jam kerja, istirahat,

Pelatihan, dsb.

Alat Pelindung Diri (PPE)

Helmet, Safety shoes, Ear plug/muff, Safety goggles, Safety gloves,


dsb.

Risk Control/Pengendalian Resiko


Penggantian (Subtitution)

Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah tingkat


bahayanya
Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling, dsb.

Rekayasa (Engineering)
Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada pekerjaan
oxy-cutting,
Memasang safety valve pada bejana bertekanan, dsb.
Administrasi (Administrative)

Pemeliharaan secara reguler,

Mendesain ulang cara kerja,

Penyediaan SOP,

Cuti kerja, jam kerja, istirahat,

Pelatihan, dsb.

Alat Pelindung Diri (PPE)

Helmet, Safety shoes, Ear plug/muff, Safety goggles, Safety gloves, dsb.

Risk Control/Pengendalian Resiko


Menghilangkan (Elimination)
Menghilangkan sumber bahaya, contoh tidak menggunakan bahan kimia berbahaya,
Tidak menggunakan tempat kerja di bawah tangga, dsb.
Penggantian (Subtitution)

Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah tingkat bahayanya

Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling, dsb.

Rekayasa (Engineering)
Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada pekerjaan oxy-cutting,
Memasang safety valve pada bejana bertekanan, dsb.
Administrasi (Administrative)

Pemeliharaan secara reguler,

Mendesain ulang cara kerja,

Penyediaan SOP,

Cuti kerja, jam kerja, istirahat,

Pelatihan, dsb.

Alat Pelindung Diri (PPE)

Helmet, Safety shoes, Ear plug/muff, Safety goggles, Safety gloves, dsb.

Risk Control/Pengendalian Resiko


Menghilangkan (Elimination)
Menghilangkan sumber bahaya, contoh tidak menggunakan bahan kimia berbahaya,
Tidak menggunakan tempat kerja di bawah tangga, dsb.
Penggantian (Subtitution)

Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah tingkat bahayanya

Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling, dsb.

Rekayasa (Engineering)
Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada pekerjaan oxy-cutting,
Memasang safety valve pada bejana bertekanan, dsb.
Administrasi (Administrative)

Pemeliharaan secara reguler,

Mendesain ulang cara kerja,

Penyediaan SOP,

Cuti kerja, jam kerja, istirahat,

Pelatihan, dsb.

Alat Pelindung Diri (PPE)

Helmet, Safety shoes, Ear plug/muff, Safety goggles, Safety gloves, dsb.

Risk Control/Pengendalian Resiko


Tambahan untuk SMK3
- Pendidikan dan pelatihan (2)
- Insentif, penghargaan dan motivasi diri (3)
Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan insiden
dan etiologi (4)
- PENEGAKAN HUKUM (5)

Evaluasi Identifikasi Bahaya dan Pengendalian


Resiko
Setelah identifikasi bahaya dan pengendalian resiko
yang sesuai diterapkan, organisasi harus melalukan
evaluasi dan memantau untuk meyakinkan
identifikasi bahaya dan pengendalian resiko yang
dilakukan benar-benar efektif.
Organisasi juga harus merevisi identifikasi bahaya
dan pengendalian resiko apabila ada bahaya-bahaya
baru pada waktu-waktu mendatang serta
perubahan-perubahan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai