Oleh:
WAHYU KURNIAWAN
NISN: 9992761615
WAHYU KURNIAWAN
NISN: 9992761615
Disetujui :
Ketua Program Studi
Ketua Prakerin
Guru Pembimbing
TKJ
Prakerin
Ipelda, S.T
NIP.
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 UjungBatu
Oleh :
WAHYU KURNIAWAN
NISN: 9992761615
Disetujui :
Pimpinan Industri
Pembimbing Industri
MOTO
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya bisa kembali ke SMK
NEGERI 1 UJUNGBATU dan dapat menyelesaikan laporan prakerin yang
dilaksanakan di PT. TELKOM AKSES dengan judul PENYAMBUNGAN
KABEL FIBER OPTIK (DROP CABLE 2 CORE)
Laporan ini dapat diselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak, oleh
karna itu saya mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna walaupun
saya telah berusaha dengan semaksimal mungkin.
Dan saya hanya dapat memohon semoga amal baik mereka mendapat
imbalan yang lebih besar dari ALLAH SWT.
Akhir kata, semoga prakerin ini banyak memberikan pengalaman dan
manfaat kepada saya sendiri dan teman-teman saya yang melaksanakannya.
WAHYU KURNIAWAN
DAFTAR ISI
LAPORAN MAGANG.............................................................................................i
PENGESAHAN DARI SEKOLAH........................................................................ii
PENGESAHAN DARI DU/DI...............................................................................iii
MOTO.....................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang Prakerin................................................................................1
1.2. Tujuan Prakerin.............................................................................................2
1.3. Manfaat Prakerin...........................................................................................3
1.4. Dasar Pelaksanaan Prakerin..........................................................................3
BAB II. LANDASAN TEORI.................................................................................4
2.1. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi.........................................................4
SEKILAS PERUSAHAAN..............................................................................4
KEBIJAKAN MUTU.......................................................................................5
KEUNGGULAN..............................................................................................5
Visi Misi PT. TELKOM AKSES :....................................................................6
2.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri................................6
2.3. Kompetensi yang di ajarkan..........................................................................7
PENDAHULUAN............................................................................................7
DASAR TEORI................................................................................................7
2.4. Pembahasan Prakerin..................................................................................24
a)
Peralatan..................................................................................................24
b)
c)
Keamanan................................................................................................25
d)
Hasil.........................................................................................................25
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
pengalaman belajar dan bekerja sebab siswa prakerin memang berada di dalam
dunia kerja.
Dengan demikian siswa SMK NEGERI 1 UJUNGBATU sebagai calon
tenaga kerja yang siap pakai dan profesional. Pembelajaran langsung melalui
praktek sangat penting di lakukan untuk memberi keahlian kepada para peserta
didik.
Penerapan peraktek kerja industri (PRAKERIN) dalam bentuk praktek
industri untuk Sekolah Menengah Kejuruan umumnya dan khususnya di SMK
NEGERI 1 UJUNGBATU akan dapat membekali peserta didik dengan keahlian
seperti yang dibutuhkan dunia usaha/dunia industri (DU/DI), dengan demikian
pesrta didik menjadi sumber daya manusia (SDM) yang profesional dibidangnya.
Dengan praktek kerja industri (PRAKERIN) para siswa diharapkan mendapatkan
ilmu pengetahuan dari dunia usaha/dunia industri selain ilmu pengetahuan yang
didapat melalui pendidikan sekolah.
kini.
Melatih siswa bekerja sampai kompetensi keterampilan yang diperoleh
disekolah kepada Industri tempat Praktik sebagai CBT (Competencies
Based Training).
Melatih siswa bekerja sesuai dengan standar kerja secara nyata dengan
Standar Industri sebagai realisasi konsep PBT (Production Based
Training).
Melatih siswa magang kerja di industry dalam rangka pendekatan dengan
dunia industri/usaha.
Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos
yang
menjadi
baat
dasar
pengembangan
dirinya
secara
berkelanjutan.
Member pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
1. SISWA
Memahami proses pelaksanaan Praktik Pidustri.
Memahami peraturan dan tata tertib Praktik Industri.
Memahami tugas dan tanggung jawab selama Praktik Industri.
2. GURU PEMBIMBING
Sebagai pedoman dalam membimbing siswa-siswi dari persiapan
pelaksanaan sampai evaluasi Praktik Industri.
3. PEMBIMBING INDUSTRI
Sebagai pedoman dalam membimbing siswa-siswi di Industri.
Sebagai pedoman dalam megevaluasi keberhasilan siswa-siswi
selama Praktik Industri.
SEKILAS PERUSAHAAN
PT.
Telkom
Akses
(PTTA)
merupakan
anak
perusahaan
PT
informasi dan komunikasi tanpa batas bagi seluruh masyarakat indonesia. Telkom
berupaya menghadirkan koneksi internet berkualitas dan terjangkau untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu bersaing di level
dunia. Saat ini Telkom tengah membangun jaringan backbone berbasis Serat
Optik maupun Internet Protocol (IP) dengan menggelar 30 node terra router dan
sekitar 75.000 Km kabel Serat Optik. Pembangunan kabel serat optik merupakan
bagian dari program Indonesia Digital Network (IDN) 2015. Sebagai bagian dari
strategi untuk mengoptimalkan layanan nya, Telkom mendirikan PT. Telkom
Akses.
Kehadiran PTTA diharapkan akan mendorong pertumbuhan jaringan akses
broadband di indonesia. Selain Instalasi jaringan akses broadband, layanan lain
yang diberikan oleh PT. Telkom Akses adalah Network Terminal Equipment
(NTE), serta Jasa Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (O&M Operation &
Maintenance) jaringan Akses Broadband.
KEBIJAKAN MUTU
PT. Telkom Akses menjamin kepuasan setiap pelanggan, baik itu institusi
maupun pelanggan akhir serta kepuasan stakeholder melalui komitmen seluruh
jajaran
Telkom
Akses
dalam
menerapkan
Sistem
Manajemen
Mutu
ISO9001:2008.
PT. Telkom Akses memiliki komitmen memberikan layanan terbaik melalui
pengelolaan ekselen jasa konstruksi dan manage service sesuai persyaratan Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang ditetapkan yang berorientasi kepada tepat
mutu, tepat waktu dan tepat volume.
PT. Telkom Akses Meningkatkan mutu dan kinerja melalui perbaikan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi persyaratan, meningkatkan kepuasan
KEUNGGULAN
Memiliki continuity
business
process yang
lebih
terjamin,
karena
Memiliki capital management dan financing yang lebih kuat dan fleksible,
karena didukung penuh oleh PT.Telekomunikasi Indonesia,
Memiliki
kemampuan manage
service end
to
end
jaringan
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri yang telah
dilakukan penulis dilaksanakan pada:
JAM
HARI
SENIN
SELASA
RABU
08:00-12:00
12:00-14:00
14:00-17:00/lebih
LAPANGAN
(Pemasangan ODP, ODC, SPLITER & ANCORING,
Mengidentifikasi Gangguan Jaringan)
GUDANG
GUDANG
KAMIS
JUMAT
(Penyambungan &
Produksi Kabel
Drop Core,
Penginputan Data,
Penataan Barang)
ISTIRAHAT
(Penyambungan &
Produksi Kabel
Drop Core,
Penginputan Data,
Penataan Barang)
FREE
(Masuk jika pihak PT. TELKOM Memanggil)
Tabel 1.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
SABTU
PENDAHULUAN
Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah karena
keadaan kotor pada bagian fibernya. Itu terjadi karena ada zat yang masuk
kedalam fiber, mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat
pemasangan ada kotoran yang masuk.
DASAR TEORI
A.
B.
Di balik kecanggihan dan kehandalan kabel Fiber Optic ada cerita tentang
usaha dan kerja keras dari para perintis dan penemu teknologi ini.
Tahun 1880 Alexander Graham Bell mempatenkan sebuah sistem telpon optik
yang disebut dengan Photophone. Penemuan ini dianggap kurang praktis karena
kualitas sinyal yang dikirim melalui cahaya tidak sebagus pada temuan Graham
Bell sebelumnya berupa telepon biasa yang sinyalnya terkirim melalui sebuah
kawat penghantar.
10
11
Gambar 1.5. Abraham van Heel, Harold H. Hopkins dan Narinder Kapany
Hasil ini dari percobaan Van Heel semakin baik setelah melalui hasil
diskusinya dengan seorang Fisikawan di bidang optik dari Amerika bernama
Brien OBrien. Van Heel kemudian menutup serat optiknya dengan bahan yang
memiliki indeks bias cahaya yang lebih rendah yang bisa mengurangi dampak
refleksi pada permukaan sehingga mengurangi kontaminasi dan juga efek
Crosstalk antar serat.
12
C.
yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat
lain. Cahaya yang ada di dalam Serat Optik sulit keluar karena indeks bias dari
kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan
adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan
transmisi Serat Optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai
saluran komunikasi.
Serat Optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta
dalam pencahayaan, sensor dan Optik pencitraan.
Serat
Optik
terdiri
dari
bagian,
yaitu cladding
dan core.
Cladding adalah selubung daricore. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah
dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar
dari core kembali kedalam core lagi. Efisiensi dari Serat Optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin
sedikit cahaya yang diserap oleh Serat Optik.
14
1.
2.
3.
4.
Isolasi elektromagnetik.
5.
1.
a.
gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias
lebih besar dari lapisan kedua. Terbuat dari kaca (glass) yang berdiameter yang
bervariasi antara 8 62,5 mikron tergantung jenis serat optiknya.
b.
ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibandingkan
dengan bagian inti. Terbuat dari kaca yang berdiameter yang bervariasi antara 125
mm (untuk singlemode dan multimode step index) dan 250 mm (untuk multimode
grade index), juga tergantung dari jenis Serat optiknya.
c.
Bagian yang ketiga dinamakan lapisan jaket (Coating), dimana bagian ini
merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik yang
elastic (PVC).
15
2.
16
menembus cladding dan akan keluar dari Serat. Semakin besar NA maka semakin
banyak jumlah cahaya yang diterima oleh Serat. Akan tetapi sebanding dengan
kenaikan NA menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta
penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya baik untuk
aplikasi jarak-pendek dengan kecepatan rendah.
b. Redaman
Redaman/atenuasi Serat Optik merupakan karakteristik penting yang
harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang
(repeater), jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan.
Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena penyerapan/absorpsi
energi sinyal oleh bahan, efek scattering/penghamburan dan pengaruh
radiasi/pembengkokan. Semakin besar atenuasi berarti semakin sedikit cahaya
yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin pendek
kemungkinan jarak span antar pengulang.
c. Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat
melalui sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita (bandwidth)
dari Serat. Dispersi yang terjadi pada Serat secara garis besar ada dua yaitu
dispersi intermodal dan dispersi intramodal dikenal dengan nama lain dispersi
kromatik disebabkan oleh dispersi material dan dispersi wavegiude.
Serat optic terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di
dalam Serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber cahaya
disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat diterima di ujung unit penerima
(receiver).
D.
17
Pada single mode fiber, terlihat pada gambar bahwa index bias akan
berubah dengan segera pada batas antara core dan cladding (step index).
Bahannya
terbuat
dari silica
glassbaik
Diameter core jauh lebih kecil (10 mm) dibandingkan dengan diameter cladding,
konstruksi demikian dibuat untuk mengurangi rugi-rugi transmisi akibat adanya
fading.
18
Single mode fiber dapat juga dibuat dengan index bias yang berubah secara
perlahan-lahan (graded index).
Serat optik ini pada dasarnya mempunyai diameter core yang besar (50
400 um) dibandingkan dengan diameter cladding (125 500 um). Sama halnya
dengan single mode fiber, pada serat optik ini terjadi perubahan index bias dengan
segera (step index) pada batas antara core dan cladding. Diameter core yang
besar (50 400 um) digunakan untuk menaikkan efisiensi coupling pada sumber
cahaya yang tidak koheren seperti LED.
19
Multimode
multi component
graded
index dibuat
glass atau
dapat
dengan
juga
menggunakan
dengan silica
bahan
glass baik
untuk core maupun claddingnya. Pada serat optik tipe ini, indeks bias berubah
secara perlahan-lahan (graded index multimode). Indeks bias inti berubah
mengecil
perlahan
mulai
dari
pusat
core sampai
batas
serat
optik
ini
lebih
kecil
dibandingkan
dengan
Biaya pembuatan jenis serat optik ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan
jenis Single mode. Rugi-rugi transmisi minimum adalah sebesar 0,70 dB/km pada
panjang gelombang 1,18 um dan lebar band frekwensi 150 MHz sampai dengan 2
GHz. Oleh karenanya jenis serat optik ini sangat ideal untuk menyalurkan
informasi pada jarak menengah dengan menggunakan sumber cahaya LED
maupun LASER, di samping juga penyambungannya yang relatif mudah.
21
1) Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter
mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya
tidak terpantul-pantul ke dinding cladding.
2) Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang
membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang
dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
1) Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang
homogen.
2) Graded
indeks :
indeks
mendekat
ke
arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki
nilai indeks bias yang paling besar. Seratgraded indeks memungkinkan
untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang
terjadi dapat diminimalkan.
22
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit
Error Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung
yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan
panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah
kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER
maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda
dapat diperkirakan besarnya.
1) Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
Dampak,
serat
optic
bertindak
sebagai
pengarah
gelombang (waveguide) untuk frekuensi dalam rentang sekitar 100 terra hingga
1000 terra hertz. Hal ini menutupi bagian inframerah dan cahaya tampak.
E.
Ga
mbar 2. 5 Konektor ST dan FC
25
Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul
dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama
sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian
kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada
kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
26
d) Jangan sampai teerjadi banyak tekukan dan kebocoran jaket pelindung yang
dapat menyebabkan kebocoran cahaya.
27
F.
b) Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu
sekitar 10^13 Hz sampai dengan 10^16 Hz, sehingga informasi yang dibawa
akan menjadi banyak.
f) Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik
berukuruan micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis. Dan juga
tidak mengalirkan arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak
dapat dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek).
28
b) Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang
berlebihan.
c) Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan
pada pemasangan repeater.
Nama alat
Splicer
Fungsi alat
29
Handheld
Light
Source
Optical
Power
Meter
Splice On
Connector
Cleaver
Drop Cable
Stripper
Stripper
Optical
Fiber
Identifier
Laser
Cutter
Plier / Tang
Potong
Drop
Cable
/
Drop Core
30
Tissue
d) Hasil
Penanganan Masalah
Redaman -50.00
Panaskan ulang
3.1. Kesimpulan
32
Fiber optik adalah salah satu transmiter yang memiliki sedikit sekali kendala,
itu dapat dibuktikan dengan sangat pesatnya perkembangan penggunaan fiber
optik di dalam bidang telekomunikasi. Kabel fiber optik dibedakan menjadi 3
jenis, yaitu single mode step index, multi mode step index dan multi mode
gradde index, dimana pada umum nya tipe multi mode biasanya dipakai
untuk jarnk yang dekat, smemntara single mode untuk jarang yang cukup
jauh. Fiber optik sendiri sangan besar seklai kapasitas untuk transper
datanya. Fiber optik sanagt cocom sekali dengan keadaan geografis di
indonesia khususnya di jawa, karena daerahnya tidak terlalu banyak yang
curam.
Membuat laporan hasil prakerin ternyata tidak serumit yang saya bayangkan,
jika kita benar-benar berniat untuk menyelesaikannya.
Prakerin ini bisa membuat pengetahuan, pengalaman dan pertemanan
semakin bertambah banyak.
Saat membaca laporan
hasil
prakrin
saya
ini
yang
berjudul
33
DAFTAR PUSTAKA
34
Kurniawan,
Wahyu.
2016.
Motto
Hidup
by
wahyuKW.
http://wahyukw.heck.in/motto-hidup-by-wahyukw.xhtml . (diakses 30
Januari 2016)
Kurniawan,
Wahyu.
2016.
Informasi
Tentang
PT.
Telkom
Akses.
http://wahyukw.heck.in/informasi-tentang-pt-telkom-akses.xhtml . (diakses
30 Januari 2016)
Kurniawan,
Wahyu.
2014.
Tentang
Wahyu
Kurniawan.
2013.
PT.
Telkom
Akses
Pekanbaru.
http://facebook.com/page/about.php?id=294607987345995&expand_all=1
. (diakses 30 Januari 2016)
Prasetya,
Dwi.
2009.
Serat
Optik.
http://unsri.ac.id/upload/arsip/Serat
Muhammad.
2014.
Landasan
Teori.
http://skatel-xiv-
Panic.
2012.
Penyambungan
(splicing
Kabel
Fiber
Optik.
35
LAMPIRAN - LAMPIRAN
36