Anda di halaman 1dari 13

Table of Contents

Pompa Seri.........................................................................................................................................2
Pompa Paralel....................................................................................................................................3
Spesifikasi Pompa..............................................................................................................................4
Merek Pompa.................................................................................................................................4
Spesifikasi......................................................................................................................................4
Laporan Praktikum.............................................................................................................................4
Data Hasil Praktikum.....................................................................................................................4
Pompa Seri 1..............................................................................................................................4
Pompa Seri 2..............................................................................................................................5
Pompa Paralel 1..........................................................................................................................5
Pompa Paralel 2..........................................................................................................................5
Grafik Pompa Seri..........................................................................................................................6
Grafik Pompa Paralel.....................................................................................................................6
Grafik Efisiensi..............................................................................................................................7
Analisis dan Komentar.......................................................................................................................8
Hubungan Kapasitas dan Head (Pompa Tunggal)..........................................................................8
Hubungan Kapasitas dan Head (Pompa Seri).................................................................................8
Hubungan Kapasitas dan Head (Pompa Paralel)............................................................................8
Hubungan Kapasitas dan Daya Air (Pompa Tunggal, Seri dan Paralel)..........................................9
Hubungan Kapasitas dan Efisiensi (Pompa Tunggal, Seri dan Paralel)..........................................9
Analisis Kesalahan.......................................................................................................................10
Kesimpulan......................................................................................................................................11

Pompa Seri
Pompa seri adalah sistem perpompaan (pumping system) di mana pompa yang
bekerja disusun secara seri. Tujuan dari disusun secara seri adalah untuk mendapatkan
tinggi tekan (Head) yang tinggi.

Gambar 1. Sistem pompa yang disusun secara seri.


Dua pompa dinyalakan secara bersamaan agar tinggi tekan pada sebuah sistem
bertambah, namun tetap memiliki kapasitas (Flow Rate) yang sama. Berikut grafik yang
ditampilkan pada pompa seri:

Gambar 2. Grafik sistem pompa yang disusun secara seri.


Dapat kita lihat apabila hanya satu pompa yang bekerja, tinggi jatuhnya lebih kecil.
Namun apabila disusun secara seri, terdapat penambahan Head dengan kapasitas yang tetap
sama.

Pompa Paralel
Pompa paralel adalah sistem perpompaan di mana pompa yang bekerja disusun
secara paralel. Tujuan dari disusun secara paralel adalah untuk mendapatkan kapasitas (Q)

yang lebih besar.

Gambar 3. Sistem pompa yang disusun secara paralel

Dua pompa dinyalakan secara bersamaan agar kapasitas pada sebuah sistem
bertambah, namun tetap memiliki tinggi tekan yang sama. Berikut grafik yang ditampilkan
pada pompa paralel:

Gambar 4. Grafik sistem pompa yang disusun secara paralel.

Dapat kita lihat apabila hanya satu pompa yang bekerja, kapasitasnya lebih kecil.
Namun apabila disusun secara paralel, terdapat penambahan kapasitas dengan tinggi jatuh
yang tetap sama.
Gambar 5. Operasi Seri dan Paralel dari pompa-pompa dengan karakteristik yang sama

Gambar 5. menunjukan kurva head kapasitas dari pompa-pompa yang mempunyai


karakteristik yang sama yang di pasang secara paralel atau seri. Dalam gambar ini kurva
untuk pompa tunggal diberi tanda (1) dan untuk susunan seri yang terdiri dari dua buah
pompa diberi tanda (2). Harga head kurva (2) diperoleh dari harga head kurva (1) dikalikan
(2) untuk kapasitas (Q) yang sama. Kurva untuk susunan paralel yang terdiri dari dua buah
pompa, diberi tanda (3). Harga kapasitas (Q) kurva (3) ini diperoleh dari harga kapasitas
pada kurva (1) dikalikan (2) untuk head yang sama.
Dalam gambar ditunjukkan tiga buah kurva head-kapasitas sistem, yaitu R1, R2,
dan R3. Kurva R3 menujukkan tahanan yang lebih tinggi dibanding dengan R2 dan R1.
Jika sistem mempunyai kurva head-kapasitas R3, maka titik kerja pompa 1 akan
terletak di (D). Jika pompa ini disusun seri sehingga menghasilkan kurva (2) maka titik
kerja akan pindah ke (E). Disini terlihat bahwa head titik (E) tidak sama dengan dua kali
lipat head (D), karena ada perubahan (berupa kenaikan) kapasitas.
Sekarang jika sistem mempunyai kurva head-kapasitas R1 maka titik kerja pompa
(1) akan terletak di (A). Jika pompa ini disusun paralel sehingga menghasilkan kurva (3)
maka titik kerjanya akan berpindah ke (B). Disini terlihat bahwa kapasitas dititik (B) tidak
sama dengan dua kali lipat kapasitas dititik (A), karena ada perubahan (kenaikan) head
sistem.
Jika sistem mempunyai kurva karakteristik seperti R2 maka laju aliran akan sama
untuk susunan seri maupun paralel. Namun jika karakteristik sistem adalah seperti R1 dan
R3 maka akan diperlukan pompa dalam susunan paralel atau seri. Susunan paralel pada
umumnya untuk laju aliran besar, dan susunan seri untuk head yang tinggi pada operasi.
Untuk susunan seri, karena pompa kedua menghisap zat cair bertekanan dari pertama, maka
perlu perhatian khusus dalam hal kekuatan konstruksi dan kerapatan terhadap kebocoran
dari rumah pompa.

Spesifikasi Pompa
Merek Pompa
Pompa yang kami gunakan selama menjalani praktikum adalah pompa merek
SINLO model AQUA 125A.

Spesifikasi
Berikut spesifikasi umum dari pompa SINLO AQUA 125A:

Maximum Capacity (Q) = 42 liter/menit = 0.0007 m3/s


Total Head = 24 m
Kecepatan putar = 2850 RPM = 298.3 rad/s
Daya = 125 Watt
Ns=

Kecepatan Spesifik =

N Q
( gH )

3
4

0.131

Laporan Praktikum
Data Hasil Praktikum
Pompa Seri 1
0
Kapaitas Head

1/4
0,00020

Bukaan Katup
1/2
3/4
0,00025
0,00025

1
0,00025

Volts-Ampere
Efisiensi

H
V
I

16
220
1,4
0%

5
220
1,3
3,7%

1
220
1,2
0,9%

0,1
220
1,15
0,097%

0,1
220
1,1
0%

1/4
0,00026
11
220
2,4
5,4%

Bukaan Katup
1/2
3/4
0,00035 0,000367
3
1
220
220
2,38
2,3
1,47%
0,71%

1
0,000367
0,5
220
2,3
0,36%

1/4
0,0002
9
220
1,4
5,7%

Bukaan Katup
1/2
3/4
0,000283
0,0003
0,5
0,1
220
220
1,35
1,35
0,47%
0,099%

1
0,0003
0,001
220
1,33
0,001%

1/4
0,000267
14
220
2,8
5,9%

Bukaan Katup

3/4
0,00053
0,0006
5
1
220
220
2,6
2,6
4,6%
1,03%

1
0,000616
0,5
220
2,6
0,53%

Pompa Seri 2
0
Kapaitas Head
Volts-Ampere
Efisiensi

Q
H
V
I

0
38
220
3,2
0%

Pompa Paralel 1
0
Kapaitas Head
Volts-Ampere
Efisiensi

Q
H
V
I

0
26
220
1,6
0%

Pompa Paralel 2
0
Kapaitas Head
Volts-Ampere
Efisiensi

Q
H
V
I

0
25
220
3,2
0%

Grafik Pompa Seri

Grafik Pompa Seri


40
35
30
25

Head(H)

Pompa 1

20

Pompa 2

15
10
5
0
0.0E+00 1.0E-04 2.0E-04 3.0E-04 4.0E-04

Kapasitas (Q)

Grafik Pompa Paralel

Grafik Pompa Paralel


30
25
20
Pompa 1

Head (H) 15

Pompa 2

10
5
0

Kapasitas (Q)

Grafik efisiensi seri


6.0%

5.40%

5.0%
3.70%

4.0%

Efisiensi

Efisiensi

3.0%

efisiensi2

2.0%

1.47%
0.90%

1.0%
0.00%
0.0%
0.00000

0.71%
0.36%

0.01%
0.00%
0.00010

0.00020

0.00030

0.00040

Kapasitas (Q)

Grafik Efisiensi

Grafik Efisiensi Paralel


7%
5.90%
5.70%

6%
5%

4.60%

4%

Efisiensi

efisiensi
efisiensi2

3%
2%
1%
0.00%
0%
0

1.03%
0.53%

0.47%
0.10%
0.00%
0

Kapasitas (Q)

Analisis dan Komentar


Hubungan Kapasitas dan Head (Pompa Tunggal)
Dari grafik hubungan antara kapasitas dan head pada pengujian pompa
tunggal dapat dilihat bahwa kurva grafik mengalami penurunan dimana semakin
bertambahnya kapasitas fluida maka head akan mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena hubungan antara head dan kapasitas berbanding terbalik.
Beda tekanan akan mempengaruhi kapasitas pada pompa. Pada saat beda
tekanan turun, maka kapasitas dari pompa akan bertambah dan seperti itu juga
sebaliknya. Dalam grafik terlihat bahwa head tertinggi pada pengujian pompa
tunggal berada pada head 16 m dengan kapasitas sebesar 0 m3/s.

Hubungan Kapasitas dan Head (Pompa Seri)


Pada pompa seri, head yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dibandingkan
dengan pompa tunggal. Susunan seri ini diperlukan apabila head yang
dibutuhkan lebih tinggi yang tidak bisa dilayani oleh pompa tunggal. Semakin
bertambahnya kapasitas, maka head akan mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena hubungan antara head dan kapasitas pompa adalah berbanding
terbalik.
Dalam grafik juga terlihat bahwa head total pompa seri memiliki nilai
head sebesar 38 m. Hal ini disebabkan karena head total merupakan penjumlahan
dari head pada pompa I dan head pada pompa II dengan kapasitas sebesar 0 m3/s.
Namun, seharusnya pada saat pembukaan katup penuh, nilai kapasitas yang
keluar harusnya sama dengan pompa tunggal, tapi pada saat percobaan tidak
didapatkan hal yang demikian sesuai dengan teori pompa seri dengan
karakteristik yang sama.

Hubungan Kapasitas dan Head (Pompa Paralel)


Susunan paralel dapat digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar
yang tidak dapat dihandle oleh satu pompa saja, atau bila diperlukan pompa
cadangan yang akan dipergunakan bila pompa utama rusak/diperbaiki.

Dari grafik hubungan antara kapasitas terhadap head pada pengujian


pompa paralel dapat dilihat bahwa polinomial grafik mengalami penurunan dari
putaran awal sampai pada putaran akhir, dimana semakin bertambahnya
kapasitas maka head akan mengalami penurunan. Head pompa paralel pada
awalnya adalah sama dengan head pompa tunggal dan akan terus menurun
seiring dengan bertambahnya kapasitas, namun kapasitas yang dihasilkan
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas pada pompa tunggal. Pada
saat pengujian, seharusnya nilai nilai head awal yang diperoleh adalah sama
dengan nilai head awal pada pompa tunggal, namun nilainya lebih rendah
dibandingkan bila dibandingkan dengan head pompa tunggal dengan perbedaan
head awal sebesar 1 m.

Hubungan Kapasitas dan Daya Air (Pompa Tunggal, Seri dan Paralel)
Dari grafik hubungan antara kapasitas (Q) dan daya air dapat dilihat bahwa
kurva grafik dari masing-masing pompa (pompa tunggal, paralel, seri)
mengalami kenaikan sampai pada titik tertentu, lalu kemudian grafik untuk
semua daya air pompa mengalami penurunan.
Dari grafik dapat kita lihat bahwa antara beda tekanan pompa meningkat
dan kapasitas (Q) menurun sehingga mempengaruhi nilai daya air. Dalam grafik
telihat bahwa kurva grafik mengalami penurunan padahal nilai kapasitas
bertambah. Hal ini disebabkan oleh karena adanya penurunan perbedaan tekanan
pada pompa, baik pada pompa tunggal, pompa seri maupun pada pompa pararel
sehingga menyebabkan terjadinya penurunan pada daya air pada pompa.
Kemudian juga karena kemungkinan kerugian mekanis akibat adanya gesekan
pada bantalan-bantalan.

Hubungan Kapasitas dan Efisiensi (Pompa Tunggal, Seri dan Paralel)


Dari grafik hubungan antara kapasitas (Q) tehadap efisiensi () dapat kita
lihat bahwa polinomial grafik mengalami kenaikan pada titik tertentu. Hal ini
berarti bahwa seiring dengan bertambahnya kapasitas (Q) maka efisiensi () juga

akan menigkat pula sampai pada titik tertentu lalu kemudian grafik untuk
efisiensi () pompa mengalami penurunan.
Nilai efisiensi adalah perbandingan antara daya air dengan daya listrik.
Dalam grafik terlihat adanya penurunan setelah mencapai titik maksimum
efisiensi, hal ini disebabkan karena nilai daya listrik adalah tetap seiring
bertambahnya kapasitas (Q), sedangkan tidak pada daya air. Daya air hanya
meningkat sampai dengan kapasitas tertentu sehingga menyebabkan selisih
antara daya air dan daya listrik semakin besar sehingga efisiensi menurun. Hal
lain yang menyebabkan turunnya efisiensi adalah karena adanya kerugian gesek
pada pompa sentrifugal.

Analisis Kesalahan
Pada praktikum ini, tedapat beberapa perbedaan antara hasil dengan literatur
yang ada. Untuk pompa yang disusun secara seri, terdapat perbedaan dengan
literatur pada bagian kapasitasnya yang berbeda pada saat tekanan akhir/head = 0
m. Seharusnya saat head mencapai nilai 0 m, kapasitas yang dihasilkan adalah
sama dengan saaat head pada pompa tunggal = 0 m, namun pada saat pengujian
yang terjadi adalah nilai kapasitas yg dihasilkan lebih tinggi dibanding dengan
pompa tunggal. Hal ini disebabkan oleh kesalahan pembacaan kapasitas yang
tertera pada pompa.
Selain itu grafik yang dihasilkan oleh pompa seri tunggal mengalami kapasitas
yang konstan antara bukaan , , dan 1. Hal ini dikarenakan kesalahan bukaan
pada keran yang tidak presisi. Adapun kesalahan lainnya adalah memperkirakan
bukaan keran yang dianggap 1/2,3/4, dan bukaan 1 sehingga mengalami ketidak
stabilan pada kapasitas, head, dan arus listrik.

Kesimpulan
Dari hasil pengujian pompa sentrifugal dengan instalasi tunggal, seri, maupun
paralel, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin tinggi kapasitas fluida yang dialirkan pompa, maka head yang dihasilkan
semakin rendah.
2. Semakin bertambahnya kapasitas, maka head akan mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena hubungan antara head dan kapasitas pompa seri adalah
berbanding terbalik.
3. Semakin bertambahnya kapasitas, maka head akan mengalami penurunan. Hal ini
berarti bahwa hubungan antara head dan kapasitas pada pompa paralel adalah
berbanding terbalik.
4. Dari masing-masing pompa (pompa tunggal, paralel, seri) mengalami kenaikan
sampai pada titik tertentu, lalu kemudian grafik untuk semua daya air pompa
mengalami penurunan sehingga beda tekanan pompa meningkat dan kapasitas (Q)
menurun sehingga mempengaruhi nilai daya air.
5. Seiring dengan bertambahnya kapasitas (Q) maka efisiensi () juga akan
meningkat pula sampai pada titik tertentu lalu kemudian grafik untuk efisiensi ()
pompa mengalami penurunan.
6. Terjadinya penurunan tekanan fluida yang dialirakan pompa disebabkan adanya
belokan pipa, gesekan antara air dengan pipa, perubahan ketinggian, sambungan
pipa yang bocor, dsb.
7. Untuk menaikan tekanan (H) pompa di rakit menjadi seri.
8. Untuk menaikan debit (Q) pompa di rakit menjadi paralel.

Anda mungkin juga menyukai