HEPATITIS VIRUS
OLEH : MUHAMMAD HARRIS, S.KED
PEMBIMBING :
DR.HILDA, M.KED(PED),. S.PA
PENDAHULUAN
Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat
di negara berkembang di dunia, termasuk di Indonesia.
VHB telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia dan
sekitar 240 juta merupakan pengidap virus Hepatitis B kronis,
penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan 170 juta orang dan
sekitar 1.500.000 penduduk dunia meninggal setiap tahunnya
disebabkan oleh infeksi VHB dan VHC.
Indonesia merupakan negara dengan pengidap Hepatitis B
nomor 2 terbesar sesudah Myanmar diantara negara-negara
anggota WHO SEAR (South East Asian Region).
HEPATITIS VIRUS
Hepatitis adalah peradangan pada hati yang disebabkan
oleh berbagai sebab seperti bakteri, virus dan proses autoimun,
obat-obatan, perlemakan, alcohol dan zat berbahaya lainnya.
Hepatitis virus adalah penyakit peradangan pada hati yang
disebabkan oleh virus. Penyebab terpenting ialah kelompok virus
hepatitis A, B, C, D dan E. Akibat infeksi virus maka akan terjadi
proses peradangan pada hati.
HEPATITIS A
Penyebab penyakit adalah virus Hepatitis A (VHA),
termasuk famili picornaviridae, merupakan RNA virus.
Pejamu infeksi VHA hanya terbatas pada manusia dan
beberapa binatang primata
HEPATITIS A
Penularan
HAV ditularkan dari orang ke orang melalui
mekanisme fekal-oral. HAV diekskresi dalam tinja,
dan dapat bertahan di lingkungan untuk jangka
waktu
lama.
Orang
bisa
tertular
apabila
mengkonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi oleh HAV dari tinja.
HEPATITIS A
Manifestasi klinis
keluhan sistemik demam, malaise, mual, muntah
anoreksia dan perut tidak enak. Diare sering terjadi pada
anak, tetapi konstipasi lebih lazim terjadi pada dewasa.
Gejala-gejala infeksi HAV meliputi nyeri kuadran kanan
atas, urin berwarna gelap dan ikterus. ikterus dan urin
berwarna gelap biasanya terjadi sesudah gejala-gejala
sistemik.
HEPATITIS A
Hepatitis A dapat dibagi menjadi empat fase klinis :
Inkubasi atau periode preklinik : 10-50 hari
(asimptomatik, replikasi aktif virus)
Fase prodromal atau pre-ikterik : beberapa hari- >
seminggu (gejala sistemik)
Fase ikterik
Masa penyembuhan
HEPATITIS A
Diagnosis
Diagnosis infeksi HAV harus dipikirkan bila ada riwayat ikterus
pada kontak keluarga, teman, teman sekolah atau jika anak atau
keluarga telah berwisata kedaerah endemik.
Selain itu diagnosis dibuat dengan :
Kriteria serologis :
adanya IgM anti-HAV terdeteksi selama 3-12 bulan
sesudahnya IgG anti-HAV ditemukan, Kenaikan hampir secara universal
ditemukan pada ALT, AST, bilirubin
HEPATITIS A
Pencegahan
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah
penularan hepatitis A, antara lain :
1.Higiene perorangan dan lingkungan yang baik
2.Imunisasi pasif : ISG (serum imun globulin)
3.Imunisasi aktif : vaksin
HEPATITIS A
Penatalaksanaan
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit
hepatitis A, terapi yang dilakukan hanya untuk
mengatasi gejala yang ditimbulkan. Minuman
mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi
selama hepatitis akut
Prognosis
Prognosis hepatitis A sangat baik, lebih dari 99%
dari pasien dengan hepatitis A infeksi sembuh
sendiri. Hanya 0,1% pasien berkembang
menjadi nekrosis hepatik akut fatal.
HEPATITIS B
Penyebab penyakit adalah virus Hepatitis B
(VHB) yang termasuk famili Hepadnavirus dan
berukuran sangat kecil (42 nm). VHB memiliki 3
jenis morfologi dan mampu mengkode 4 jenis
antigen, yaitu HBsAg, HBeAg, HBcAg, dan
HBxAg.
HEPATITIS B
Manifestasi
Banyak kasus infeksi HBV tidak bergejala. Bukti klinis pertama infeksi HBV
adalah kenaikan ALT, yang mulai naik tepat sebelum perkembangan
kelesuan (lethargi), anoreksia dan malaise, sekitar 6-7 minggu sesudah
pemajanan. Penyakitnya mungkin didahului pada beberapa anak dengan
prodromal seperti penyakit serum termasuk atralgia atau lesi kulit,
termasuk urtikaria, ruam purpura, macular atau makulopapular.
Ikterus yang terjadi pada 25% individu terinfeksi, biasanya mulai sekitar
8 minggu sesudah pemajanan dan berakhir selama sekitar 4 minggu.
HEPATITIS B
Diagnosis
Diagnosis Hepatitis B ditegakkan dengan pemeriksaan serologis :
HBsAg
HBeAg
IgM anti-HBcAg
IgG anti-HBcAg
Anti-HBcAg
Anti-HBsAg
HEPATITIS B
Pencegahan
Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis B
antara lain :
Vaksinasi hepatitis B
HBIG (hepatitis B immune globulin) pada bayi barulahir dengan ibu yang
terinfeksi HBV
Penggunaan kondom lateks dalam berhubungan seksual
Jangan berbagi peralatan pribadi yang mungkin terkena darah penderita
Jangan mendonorkan darah, organ, atau jaringan jika anda positif memiliki HBV.
HEPATITIS B
Penatalaksanaan
Menurut Wilson (2001), hepatitis B kronis adalah
penyakit yang bisa diobati.
Interferon alfa : 5-10juta unit 3x/minggu selama 4-6
bulan
Lamivudine (3TC) : 100mg/hari selama 1 tahun
HEPATITIS B
Prognosis
Sembilan puluh persen dari kasus-kasus hepatitis
akut B menyelesaikan dalam waktu 6 bulan, 0,1%
adalah fatal karena nekrosis hati akut, dan sampai
10% berkembang pada hepatitis kronis. Dari jumlah
tersebut, 10% akan mengembangkan sirosis,
kanker hati, atau keduanya.
HEPATITIS C
Penyebab penyakit Hepatitis C adalah virus
Hepatitis C (VHC) yang termasuk famili
Flaviviridea
genus
Hepacivirus
dan
merupakan virus RNA.
HEPATITIS C
Manifestasi Klinis
Masa inkubasi VHC berlangsung selama 15 hari sampai 2
bulan. Sebagian besar (>90%) kasus Hepatitis C akut
bersifat asimptomatik. sebagian kecil penderita bisa saja
mengalami gejala prodromal seperti pada infeksi virus pada
umumnya. Sekitar 20-30% dari jumlah ini akan
berkembang menjadi sirosis hati dalam waktu 20-30 tahun.
HEPATITIS C
Diagnosis
gold standard diagnosis Hepatitis C adalah
ditemukannya RNA VHC di serum penderita. Namun,
mengingat mahal dan tidak paktisnya pemeriksaan
ini, pemeriksaan anti-VHC bisa digunakan untuk
menapis
penderita-penderita
yang
dicurigai
menderita Hepatitis C
HEPATITIS C
Penatalaksanaan
Interferon alpha : telah dibuktikan untuk menormalkan tes hati,
memperbaiki peradangan hati dan mengurangi replikasi virus pada
hepatitis C kronis dan dianggap sebagai terapi baku untuk hepatitis C
kronis. Dosisnya 3 juta unit 3x seminggu selama 24 bulan
Kombinasi Pegylated interferon dan ribavirin : bagi penderita yang
kambuh dengan interferon alpha
Transplantasi : pada pasien dengan komplikasi sirosis
HEPATITIS D
Penyebab Hepatitis D adalah virus hepatitis delta
(VHD) yang ditemukan pertama kali pada tahun
1977, berukuran 35-37 nm dan mempunyai
antigen internal yang khas yaitu antigen delta.
infeksi VHD hanya bisa terjadi pada penderita
yang juga terinfeksi VHB pada saat bersamaan
atau sudah terinfeksi kronik oleh VHB.
HEPATITIS D
Manifestasi klinis
Perjalanan penyakit Hepatitis D mengikuti perjalanan penyakit
Hepatitis B. Artinya, bila Hepatitis B yang diderita penderita
bersifat akut dan lalu sembuh, VHD juga akan hilang seluruhnya.
Gejala infeksi Hepatitis D sama persis dengan Hepatitis B,
namun kehadiran virus ini terbukti mempercepat proses fibrosis
pada hati, meningkatkan risiko kanker hati, dan mempercepat
dekompensasi pada keadaan sirosis hati.
HEPATITIS D
Diagnosis
Pemriksaan awal yaitu pemeriksaan untuk
menilai adanya anti-HDV di serum. Jika positif
maka akan dilakuakan pemeriksaan RNA VHD.
HEPATITIS D
Pencegahan
Sama dengan cara pencegahan hepatitis B.
HEPATITIS D
Penatalaksanaan
Penderita yang RNA VHD-nya positif saja yang
dianjurkan untuk menjalani terapi Hepatitis D.
Pengobatan sampai saat ini hanya terapi
berbasis Interferon yang terbukti cukup efektif
sebagai terapi Hepatitis D
HEPATITIS E
Penyebab Hepatitis E adalah virus Hepatitis
E (VHE), sebuah virus RNA. Penularannya
melalkui fecal-oral. Berbagai penelitian
terbaru juga menunjukkan kemungkinan
transmisi secara zoonotic dari babi, rusa,
dan hewan-hewan pengerat.
HEPATITIS E
Manifestasi klinis
Gejala yang mungkin muncul pada Hepatitis E akut tidak berbeda dengan
Hepatitis akut lainnya, yaitu :
Lemas
penurunan nafsu makan
Demam
nyeri perut
mual muntah, dan
Ikterus
HEPATITIS E
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya
antibodi terhadap VHE atau RNA VHE di
serum atau feses penderita. Antibodi yang
bisa dideteksi saat ini mencakup IgM, IgG,
dan IgA
HEPATITIS E
Penatalaksanaan
Tindakan-tindakan yang bisa diambil kurang
lebih serupa dengan pencegahan non-spesifik
untuk Hepatitis A.
Pencegahann lebih ditekankan pada upayaupaya peningkatan hygiene lingkungan
HEPATITIS E
Prognosis
Bila dibandingkan dengan Hepatitis A, Hepatitis
E akut cenderung lebih parah secara klinis,
dengan risiko koagulopati dan kolestasis terjadi
pada kurang lebih 50% penderita
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Irham Akbar
Usia
: 16 tahun
Agama : islam
Alamat : Riweuk, Sakti
Anamnesis
Keluhan Umum
: Mata kuning
:-
1-4 tahun
5-10 tahun
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran
: Baik
: kompos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah
Nadi
: 110/70 mmHg
: 85 kali/menit, regular
: 36,3 0C
Status Generalis
Kepala
: normochepali, rambut hitam lebat, distribusi rata, tidak
mudah dicabut
Mata
: simetris, pupil isokor, sklera ikterik (-), konjungtiva palpebra
inferior tampak kuning, sekret (-)
Telinga
: normotia, otorea (+)
Hidung
Tenggorokan
: mukosa faring tampak kuning, tonsil T1-T1
Mulut
: mukosa bibir basah, mukosa bucal dan palatum tampak
kuning, gigi-geligi normal
Leher
: lurus, tidak dijumpai pembengkakan
Thorak
: pergerakan dinding dada simetris, tidak terdapat jejas,
retraksi dinding dada (-)
Jantung
:
Inspeksi
Auskultasi
Paru
: suara nafas vesikuler, suara nafas tambahan ronkhi (-),
wheezing (-)
Abdomen
Status Nutisi
Berat badan: 45 kg
Tinggi badan
: 154 cm
: 45/60 x 100 = 75 %
TB/U
: 154/173 x 100 = 84 %
Pemeriksaan penunjang
WBC
10.000 /ul
RBC
6.010.000 /ul
Hb
12,3 g/dl
HCT
33,4 %
MCV
55,6
PLT
640.000 /ul
SGOT
232 /ul
FOLLOW UP
A : DD : hepatitis
P : IVFD arsering 1000cc/ jam makro
Sistenol 3x1 tab
ursodeoxycholic acid 250 mg 2x1
Ij.ondansentron 8 mg/12 jam
Vit BC+C 3x1
A : DD : hepatitis
P : IVFD arsering 1000cc/ jam makro
Sistenol 3x1 tab
ursodeoxycholic acid 250 mg 2x1
Ij.ondansentron 8 mg/12 jam
Vit BC+C 3x1
A : hepatitis
P:
IVFD arsering 1000cc/ jam makro
Sistenol 3x1 tab
ursodeoxycholic acid 250 mg 2x1
Ij.ondansentron 8 mg/12 jam
Vit BC+C 3x1
A : DD: hepatitis
P:
IVFD arsering 1000cc/ jam makro
Sistenol 3x1 tab
ursodeoxycholic acid 250 mg 2x1
Ij.ondansentron 8 mg/12 jam
Vit BC+C 3x1
A : DD : hepatitis
P:
IVFD arsering 1000cc/ jam makro
Sistenol 3x1 tab
ursodeoxycholic acid 250 mg 2x1
Ij.ondansentron 8 mg/12 jam
Vit BC+C 3x1
pasien PBJ
dianjurkan banyak istirahat
Ursodeoxycholic acid 250 mg 3x1
TERIMA KASIH
WASSALAM