Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Hampir semua diantara kita pernah mendengar kata pestisida,


herbisida, insektisida atau nama lainnya. Hampir dalam semua sisi
kehidupan kita tidak bisa lepas dari pestisida dalam berbagai
bentuknya. Dari gunung sampai pantai, dari desa sampai kota. Petani
di pegununganpun tidak lepas dari penggunaan pestisida. Nelayan
dalam pembuatan ikan asin misalnya, ada yang menggunakan
pestisida. Tentunya cara ini tidak dibenarkan, namun demikian adanya
masyarakat kita. Pemakaian pestisida di rumah tangga seperti
penggunaan obat nyamuk, anti rayap atau ngengat, pengusir nyamuk
dan banyak lagi macamnya. Untuk itulah kita perlu mengenal lebih
jauh tentang pestisida.
Pestisida (sida, cide = racun) sampai kini masih merupakan salah
satu cara utama yang digunakan dalam pengendalian hama. Yang
dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau,
tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi
(jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti
cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain
yang dianggap merugikan
Pestisida sebagai salah satu hasil teknologi telah digunakan
dalam berbagai bidang kehidupan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat yaitu di bidang-bidang pertanian, kehutanan,
perikanan, perindustrian, rumah tangga, gedung-gedung, transportasi,
pariwisata, dokumentasi, kesehatan masyarakat dan lain-lain.
Pestisida merupakan suatu bahan yang banyak dijumpai dan
digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai
tujuan penggunaan termasuk perlakuan yang bersifat pencegahan
maupun untuk tujuan pengendalian organisme pengganggu pada
hampir semua sektor dalam masyarakat, diantaranya sektor
kesehatan,
pertanian,
kehutanan,
perikanan,
perdagangan,
perindustrian, ketenagakerjaan, perhubungan, lingkungan hidup dan di
rumah
tangga.
Tidak hanya di bidang pertanian, pengunaaan pestisida dalam rumah
tangga Indonesia sudah demikian luas juga. Berbagai merek obat
serangga dapat kita temui di etalase supermarket hingga warung kecil,
memudahkan kita untuk mengakses racun ini dan memasukkannya ke
dalam rumah kita. Pestisida dalam rumah tangga biasanya digunakan
untuk mengatasi semut, mengatasi kecoa, mengusir lalat, mengatasi
ngengat, mengatasi tikus, mengatasi nyamuk. Walau banyak laporan
dan penelitian tentang dampak negatif pestisida ini (pada manusia dan
lingkungan), seolah kita tidak punya pilihan lain selain menyemprot
hama pengganggu (dan pembawa penyakit) ini dengan obat hama.
Sekalipun sebagai bahan beracun (biosida) yang memiliki potensi
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan
manusia, pestisida banyak digunakan karena mempunyai kelebihankelebihan antara lain dapat diaplikasikan dengan mudah pada hampir
semua tempat dan waktu, hasilnya dapat dirasakan dalam waktu yang
relatif singkat, dan dapat diaplikasikan dalam areal yang luas.
Pestisida di Indonesia banyak digunakan dan sangat bermanfaat
selain itu pestisida juga dapat menimbulkan keracunan yang
membahayakan jiwa si pemakai dan lingkungannya. Penggunaan

pestisida memang memberikan keuntungan secara ekonomis, namun


juga memberikan kerugian diantaranya residu yang tertinggal tidak
hanya pada tanaman, tapi juga air, tanah dan udara, Penggunaan
terus-menerus akan mengakibatkan efek resistensi berbagai jenis
hama.
Hal tersebut di atas dapat terjadi terutama jika pestisida digunakan
secara tidak tepat baik pada cara, dosis maupun organisme
sasarannya.
Meskipun
pestisida
telah
lama
diakui
manfaat
dan
penggunaannya tetapi berbagai masalah yang berhubungan dengan
kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan seperti keracunan dan
pencemaran
makin
meningkat
sejalan
dengan
peningkatan
penggunaan pestisida sehingga diperlukan pengelolaan yang baik agar
tidak menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan. Berbagai
upaya untuk menanggulangi dan pencegahan dampak negatif
pengelolaan pestisida terhadap kesehatan masyarakat dan kesehatan
lingkungan yaitu dengan usaha pengawasan terhadap pengelolaan
pestisida dan pengendalian terhadap pencemaran dan keracunan
pestisida. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang lebih
mendalam tentang pestisida.

Anda mungkin juga menyukai