PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu. Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu
mencegah suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan
antibodi. Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.
Vaksin tidak hanya menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu
membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.
Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan perlindungan yang
diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin
timbul. Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak
yang serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan
B. Rumusan Masalah
1. Jenis imunisasi Yang Dibutuhkan Wanita Hamil
a. Tetanus (Tetanus Toksoid)
b. Hepatitis B
c. Influenza (Inaktif)
2. Jenis imunisasi yang dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil
dengan pajanan infeksi spesifik
a. Pneumokokus
b. Rabies
c. Hepatitis A
d. Vaksin Polio Oral & Vaksin Polio Inaktif
3. Jenis imunisasi yang tidak direkomendasikan pada wanita hamil
a. MMR (Mumps, Measles, Rubella)
b. Varisela
c. HPV (Human Papiloma Virus)
4. Efek samping imunisasi
C. Tujuan
a. Mengetahui macam-macam imunisasi dalam kehamilan.
b. Mengetahui macam obat, indikasi dan kontradiksi obat.
C. Manfaat
Dapat mengetahui macam-macam imunisasi dalam kehamilan dan macammacam obat dalam masa hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
Tdap
dalam
periode
pasca-melahirkan
sesuai
dengan
2. Hepatitis B
untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki > 1 pasangan
seksual dalam 6 bulan terakhir, memiliki riwayat Penyakit Menular
Seksual, penggunaan narkoba suntik)
Hepatitis B adalah suatu penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh virus,
penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan hati berat seperti hati yang
mengeras atau sirosis hati dan bahkan kanker hati dan menyebabkan
kematian pada akhirnya. Sebelum menjadi hamil, seharusnya calon ibu
memeriksakan diri untuk memastikan bahwa dirinya tidak sedang
terinfeksi dengan virus Hepatitis B. Karena untuk bayi yang lahir ini akan
terinfeksi juga dari ibu yang positif terinfeksi virus Hepatitis B, maka
3. Influenza (Inaktif)
vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu hamil namun
sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14
Ibu hamil yang terinfeksi dengan virus influenza akan meningkatkan risiko
rawat inap, komplikasi medis yang serius, dan hasil kehamilan yang
merugikan. Imunisasi wanita hamil dengan vaksin virus influenza inaktif
yang efektif dalam mengurangi infeksi saluran pernapasan demam pada
wanita hamil. Imunisasi ibu selama kehamilan juga melindungi bayi yang
baru lahir karena dia melewati antibodi kekebalan di plasenta (antibodi
influenza sebenarnya lebih tinggi di dalam darah tali pusat daripada di
darah ibu). Bayi dengan account infeksi virus influenza untuk rawat inap
banyak dan cenderung untuk infeksi pernafasan bakteri. Kematian Anak
Usia berhubungan dengan infeksi virus influenza terjadi paling sering pada
bayi kurang dari usia 6 bulan. Sayangnya, selama 6 bulan pertama
kehidupan, tidak ada vaksin atau obat anti-virus influenza yang tersedia.
Untuk alasan ini, perempuan hamil harus menerima vaksin virus influenza
dan mereka yang akan membantu untuk merawat bayi baru lahir harus
divaksinasi juga. Studi tentang vaksinasi influenza lebih dari 2.000 wanita
hamil telah menunjukkan tidak ada efek samping untuk janin dari vaksin.
Namun, vaksin influenza hidung tidak boleh diberikan kepada wanita
hamil karena merupakan vaksin virus hidup.
B. Jenis imunisasi yang dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil
dengan pajanan infeksi spesifik
1. Pneumokokus : diberikan pada triwulan kedua atau ketiga pada wanita
dengan risiko tinggi infeksi pneumokokus atau dengan penyakit kronik
(wanita dengan gangguan jantung, paru, atau penyakit hati; penurunan
kekebalan tubuh; diabetes)
2. Rabies : direkomendasikan bagi mereka yang terpajan dengan rabies
3. Hepatitis A : belum banyak penelitian mengenai keamanan imunisasi ini
selama kehamilan, namun risikonya rendah (karena vaksin berasal dari
virus inaktif)
4. Vaksin Polio Oral & Vaksin Polio Inaktif
: tidak ada
Tetanus
Toksoid
Tipe Agen
Imunisasi
Toksoid
Hepatitis A
Vaksin virus
inaktif
Hepatitis B
Hepatitis
B
imunoglobulin
Influenza
(inaktif)
MMR(campak,
gondong,
rubella)
Vaksin
inaktif
Vaksin
hidup
virus
virus
Indikasi
Imunisasi
selama
Kehamila
n
X
Kontra
indikasi
X (musim
influenza)
X
Jadwal
Dosis
Keterangan
Diberikan
3 kali, 2
terakhir
ketika
hamil
Dua dosis
Direkomendasi
kan
pada
wanita dengan
risiko tinggi
Tergantung Umumnya
pajanan
diberikan
dengan vaksin
virus Hepatitis
B, bayi baru
lahir
yang
terpajan
membutuhkan
profilaksis
Dosis
tunggal IM
Dosis
Vaksinasi
tunggal,
terhadap wanita
Subkutan
risiko
tinggi
sebaiknya
dilakukan
setelah
melahirkan,
imunisasi
sebelum
kehamilan
Dosis
tunggal IM
imunoglobulin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam 96
jam setelah
pajanan
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal. Anak diimunisasi, berarti
diberikan vaksin untuk merangsang timbulnya kekebalan terhadap suatu
penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Oleh karena itu,
seseorang yang divaksinasi kebal terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu
kebal terhadap penyakit yang lain.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya banyak kekurangan, kami mohon
kritik dan sarannya untuk lebih membangun dan memperbaiki makalah kami.
Semoga makalah ini bermanffaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal : klik dokter
http://m.klikdokter.com/ekonsultasi/read/15377/imunisasi-dalamkehamilan
Jurnal : National Network for Immunization Information
http://www.immunizationinfo.org/issues/general/vaccines-pregnantwomen
Jurnal : Seluk Beluk Vaksin
http://selukbelukvaksin.com/vaksin-untuk-wanita-hamil-vaccines-forpregnant-woman/