Uts Metpen 17
Uts Metpen 17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
3. Kapital ( Capital )
Berhubungan dengan modal yang dapat diukur dengan penilaian atas posisi
keuangan perusahaan secara umum yang dapat disimpulkan khusus pada
nilai modal
4. Kolateral ( Collateral )
Berhubungan dengan jaminan sebagai pengikat yang akan diberikan kepada
bank sebagai opsi terakhir apabila terjadi kemungkinan terburuk
5. Kondisi ( Condition)
Berhubungan dengan dampak kenderungan ekonomi secara umum terhadap
atas perkembangan khusu disektor ekonomi tertentu yang mungkin
berpengaruh terhadap kemampuan bayar calon nasabah dalam memenuhi
kebutuhannya.
Informasi tentang faktor-faktor tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber
termasuk pengalaman yang didapat dalam menjalin hubungan dengan
pelanggan/nasabah dimassa lampau .
Ternyata pengelolahan piutang itu tidaklah semudah yang dibayangkan oleh
banyak manager. Bahkan perusahaan bisa bangkrut karena piutang yang tidak
tertagih karena nasabah lari , bangkrut dan sebab sebab lainnya. Hal ini dikarenakan
perusahaan kurang memperhatikan faktor-faktor diatas.
1.2
Rumusan Masalah
Didalam penelitian ini terdapat permasalahan sebagai berikut : Apakah metode
penghapusan piutang yang diterapkan berpengaruh terhadap kewajaran laporan
keungan pada perusahaan
1.3
Penjelasan Judul
Untuk menghindari adanya perbedaan dari judul diatas maka akan dijelaskan
dibawah ini :
Penghapusan piutang adalah piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena
nasabah/debitur lari , bangkrut atau sebab-sebab lain harus dihapuskan dari rekening
piutang.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan
Jadi arti keseluruhan dari judul diatas adalah piutang yang jelas-jelas tidak
dapat ditagih karena Nasabah/Debitur lari , bangkrut atau sebab-sebab lainnya yang
harus dihapuskan dari rekening piutang agar informasi keuangan dapat diketahui
dengan jelas berapa besarnya piutang saat ini pada
memberikan informasi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Piutang
Tujuan setiap perusahaan adalah profit oriented , mendapatkan laba sebesarbesarnya serta tanpa mengalami kerugian adalah tujuan utama setiap usaha
Banyak cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk memperoleh laba ,
misalnya dengan memacu penjualan produk-produknya. Penjualan barang dan jasa
yang dihasilkan adalah salah satu sumber utama untuk mencapai tujuan perusahaan
yaitu menghasilkan laba
Didalam memasarkan barang dan jasanya atau untuk meningkatkan hasil
penjualannya memang banyak cara yang dapat ditempuh misalnya menjual barang
atau jasanya secara kredit. Pada dasarnya setiap perusahaan cenderung menjual
barang atau jasa secara tunai , karena dari penjualan tunai perusahaan lebih cepat
menerima kas sehingga kas tersebut bisa dipergunakan kembali untuk mendapatkan
pendapatan selanjutnya . Akan tetapi dipihak lain para konsumen cenderung untuk
melakukan pembelian secara kredit , karena pembayarannya bisa ditangguhkan .
Dalam kenyatannya , penjualan secara kredit memang jauh lebih besar hasilnya
dari pada penjualan secara tunai ,dari penjualan kredit akan menimbulkan piutang
pada perusahaan, akan tetapi penjualan secara kredit juga memiliki resiko yang lebih
besar .
Pengertian piutang menurut Zaki Baridwan , ( 2000:123) adalah klaim
perusahaan atas uang , barang atau jasa terhadap pihak lain. Piutang dagang
menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang
dihasilkan perusahaan.
Syarat terjadinya kredit adalah paling sedikit melibatkan dua pihak. Pihak
pertama disebut sebagai kreditur yaitu pihak yang menjual barang atau jasa secara
kredit dan memperoleh piutang sedangkan pihak kedua disebut debitur yaitu pihak
yang melakukan pembelian barang atau jasa secara kredit. Transaksi yang dilakukan
kreditur atau debitur biasa dilakukan dengan atau tanpa jaminan dan keputusan ini
dapat diambil dari sejarah ( Track Record) debitur masa lampau.
Jenis-Jenis Piutang
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa piutang dapat timbul dari berbagai
macam sumber. Akan tetapi jumlah besar dari piutang disebabkan karena penjualan
barang atau jasa secara kredit .piutang menurut terjadinya dapat dibedakan dalam
beberapa kelompok.
Menurut Zaki Baridwan (2000:124) piutang perusahaan dapat diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok yaitu :
1. Piutang Dagang ( Usaha)
2. Piutang bukan dagang
3. Piutang Penghasilan
Tetapi menurut Al. Haryono Yusuf ( 1999:52 ) dimana piutang dibagi dalam tiga
bagian , yakni :
1. Piutang Dagang
2. Piutang Wesel
3. Piutang Lain-lain
2.3
Bagian Kredit
Metode Cadangan
Metode Penghapusan Langsung
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Penelitian dilakukan secara langsung ke objek penelitian dalam hal ini Piutang
yang ada pada perusahaan secara fisik maupun catatan-catatan yang berhubungan
dengan piutang tersebut,misalnya catatan tentang metode penghapusan piutang
terhadap piutang tak tertagih yang didasarkan atas taksiran umur piutang.
3.2
Definisi Operasional
a) Metode penghapusan langsung adalah suatu metode dimana untuk
membebankan piutang yang tak tertagih sebagai beban usaha perusahaan
harus menunggu persetujuan dari bagian kredit bahwa piutang benar-benar
tidak dapat ditagih
b) Penghapusan piutang adalah piutang yang jelas tidak dapat ditagih karena
debitur lari , bangkrut atau sebab-sebab lainnya harus dihapuskan dari
rekening piutang
c) Laporan keuangan yaitu merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang
3.3
berhubungan dengan penyajian piutang tak tertagih dan laporan keuangan dengan
menggunakan laporan piutang selama tiga tahun dan laporan laba rugi .
3.4
beberapa cara
a. Library Reseach
b. Field Reseach
Ad.a yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca literatur-literatur yang
behubungan dengan penulisan ini
Ad.b yaitu penelitian yang dilakukan dimana penulis terjun langsung ke obyek
penelitian. Adapun teknik yang dilakukan untuk memperoleh data
tersebut antara lain
1. Observasi ( Pengamatan )
2. Interview ( Wawancara )
3. Studi Pusaka
4. Dokumentasi
3.5
Teknik Analisis
Didasarkan atas penelitian penulis. Penulis mengenalisa masalah yang timbul
KREDIT
PIUTANG
LANCAR
KAS
TUNAI
PIUTANG TAK
TERTAGIH
PENGHAPUSAN
PIUTANG
KAS
LAPORAN KEUANGAN
BAB IV
ANALISIS
4.1
Permasalahan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya , setiap perusahaan pasti mempunyai
masalah antara lain penyediaan modal , penyediaan bahan baku , proses produksi dan
masih banyak lagi masalah yang akan dihadapi perusahaan
Demikian juga yang bergerak dibidang jasa keuangan ( perbankan ) yang
mempunyai produk pembiayaan dan tabungan khusus produk pembiayaan yang
rentan sekali dengan piutang bermasalah yang akan mempengaruhi laporan keuangan
apabila tidak dikendalikan secara baik dan benar
4.2
Perumusan masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya maka permasalahan yang dapat dirumuskan
dari penulis adalah sebagai berikut
Bagaimana pengaruh cadangan kerugian terhadap kewajaran laporan keuangan
4.3
Akibat dari masalah
Akibat dari masalah tersebut adalah perusahaan sulit untuk mengindentifikasi
kemungkinan kerugian yang timbul dari piutang tak tertagih
4.4
Pemecahan Masalah
Rp 125.000.000
Penjualan
Retur penjualan
Rp 2.500.000
Potongan penjualan
Rp 1.500.000
Rp 1.500.000
Rp 175.000.000
-
Pada tanggal 31 Desember 2000 taksiran kerugian piutang adalah sebesar 3% dari
penjualan bersih.
Diminta:
1. Buat ayat penyesuaiannya
2. Selesaikanlah perkiraan-perkiraan tersebut di atas dan ayat penyesuaian dalam
neraca lajur sebagian.
Jawab:
Penjualan bruto
Rp 175.000.000
Retur penjualan
Potongan penjualan
Rp 2.500.000
Rp 1.500.000
(Rp
Penjualan bersih
4.000.000)
Rp 171.000.000
= 3% x 171.000.000
= Rp 5.130.000
Ayat penyesuaian:
Kerugian piutang
Rp 5.130.000
Neraca Lajur:
Neraca Lajur Sebagian
31 Desember 2000
Menurut metode ini, kerugian piutang dihitung dari saldo piutang pada saat menyusun
neraca, dimana ada 3 cara dalam menetapkan besarnya kerugian piutang, yaitu:
1. Jumlah penyisihan/cadangan dinaikkan sampai dengan persentase tertentu dari
saldo piutang.
2. Jumlah penyisihan/cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo
piutang.
3. Jumlah penyisihan/cadangan dinaikkan sampai dengan suatu jumlah yang
dihitung dengan menganalisa umur piutang yang bersangkutan.
Contoh;
Pada tanggal 31 Desember 2000 dalam daftar buku besar PT. Karya Guna terdapat
perkiraan piutang debet Rp 72.500.000. Penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tak
tertagih Kredit Rp 2.250.000.
Diminta:
Buatlah ayat penyesuiaian dan postingnya ke perkiraan dalam buku besar serta neraca
lajur sebagian, jika:
1. Penyisihan (cadangan) dinaikkan sampai dengan 4% dari saldo piutang.
2. Penyisihan (cadangan) piutang ditambah dengan 4% dari saldo piutang.
3. Penyisihan (cadangan) piutang berdasarkan analisa umur piutang.
Setelah dianalisa, piutang sebesar Rp 72.500.000 itu adalah seperti berikut:
Analisa Umur Piutang
Taksiran kerugian piutang atas saldo piutang yang menunggak adalah sebagai berikut:
Menunggak
1-30 hari
= 5%
31-60 hari
= 10%
61 hari
= 15%
Jawab:
1. Jika penyisihan piutang dinaikkan menjadi 4% dari saldo piutang:
4% x 72.500.000
= Rp 2.900.000
= (Rp 2.250.000)
= Rp
650.000
Buku Besar:
Penyesuaian:
31/1200 Kerugian piutang ragu-ragu
Rp 650.000
Rp 650.000
= Rp 2.250.000
= Rp 2.900.000
= Rp 5.150.000
Buku Besar:
Ayat penyesuaianya:
31/1200 Kerugian Piutang Rp 2.900.000
Penyisihan piutang ragu-ragu Rp 2.900.000
= Rp 1.075.000
10% x Rp 16.000.000
= Rp 1.600.000
15% x Rp 12.500.000
= Rp 1.875.000
Buku Besar:
Rp 2.300.000
Rp 4.550.000
Ayat penyesuaian:
31/12/00 Kerugian Piutang Rp 2.300.000
Penyisihan piutang ragu-ragu Rp 2.300.000
25/04/20xx
15/05/20xx Piutang atas santoso Rp 2.500.000 tidak mungkin lagi dapat ditagih
karena yang bersangkutan meninggal dunia
05/06/20xx
15/08/20xx
20/09/20xx Rp 5.000.000 dari jumlah piutang tidak dapat ditagih karena yang
bersangkutan jatuh sakit sehingga kegiatan usaha dagang tidak dapat jalan.
Diminta:
1. Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi di atas.
2. Buatlah piutang ke perkiraan-perkiraan piutang dalam buku besar.
Jawab:
10/01/20xx
Piutang
Rp 15.000.000
Penjualan
25/04/20xx
Kas
Rp 15.000.000
Rp 7.500.000
Piutang
15/05/20xx
Kerugian piutang
Rp 7.500.000
Rp 2.500.000
Piutang
05/06/20xx
Piutang
Rp 2.500.000
Rp 10.000.000
Penjualan
15/08/20xx
Kas
Rp 10.000.000
Rp 15.000.000
Piutang
20/09/20xx
Kerugian piutang
Piutang
Buku Besar:
Rp 15.000.000
Rp 5.000.000
Rp 5.000.000
Contoh;
Pada tanggal 3 Desember 2005, taksiran kerugian piutang PT. Segitiga Rp 1.500.000.
Pada tanggal 5 Maret 2006, langganan Budi dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan
Negeri. Jumlah tagihan kita kepadanya Rp 750.000 dinayatakan tidak dapat dibayarkan.
Bagaimanakah jurnal yang harus dilakukan menurut metode penyisihan (cadangan) dan
metode penghapusan langsung:
a. 31/12/2005
b. 05/03/2006
c. Jika pada tanggal 5 Agustus 2006, debitur Budi dinyatakan dapat membayar
pada tanggal 1 Oktober 2006
d. Pada tanggal 5 Pebruari 2007, debitur Budi dapat membayar 1 April 2007,
penerimaan kembali piutang dilaporkan ke R/L.
Jawab:
A. Metode Penyisihan (Cadangan)
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
- Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan secara kredit
memang jauh lebih besar hasilnya dari pada penjualan secara
tunai ,dari penjualan kredit akan menimbulkan piutang pada
MAKALAH
METODE PENELITIAN
PENGARUH METODE PENGHAPUSAN PIUTANG TERHADAP
KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN
Oleh:
BODY MIFTACHUL ULUM
( 1262017 )
AKUNTANSI B 2012
PGRI DEWANTARA
JOMBANG