Anda di halaman 1dari 3

Lintang Widhiasty

121130304
Konversi Energi Kelas B

1. PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang mengubah
energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung
dengan pemusatan energi surya.
Sel surya atau sel photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun
1880 oleh Charles Fritts.
Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik yang
menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik.
Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di
tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar
matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini
menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan
arus proton ini adalah arus listrik.
2. Elektroliser
1. Air menggunakan air aki botol biru ( bukan ACCU ZUUR) atau air suling /
Aquades / Air laut.
2. Bahan kimia yang dipakai untuk campuran air sebagai katalis adalah : KOH
(Kalium Hidroksida) / Ca(OH)2 / Baking Soda jika sulit didapat anda dapat
bereksperimen menggunakan Garam dapur (tidak direkomendasi karena garam
bersifat korosif)
3. Tuangkan air terlebih dahulu (aliran listrik / accu sudah terpasang) baru masukan
bahan kimia (KOH) sedikit demi sedikit hingga terjadi proses elektrolisa (seperti air
mendidih) dari pengalaman air satu liter cukup dengan 1 sendok teh kecil , gunakan
kaca mata karena KOH ini sangat berbahaya bila terkena mata.
4. Plat untuk Anoda & katoda berbahan Stainless stell yang tidak melekat pada
magnet ini adalah bahan yang paling kuat dan aman (silahkan tes menggunakan

magnet) Misal : Sendok/garpu stainless stell / Pengaris yang terbuat dari stainless stell
(saya menggunakan material ini)

Lintang Widhiasty
121130304
Konversi Energi Kelas B

5. Elektroda positif dan electroda Negatif hanya berdekatan saja tidak saling
menyentuh / berhubungan
6. Gunakan Relay untuk penyambunganya seperti gambar tertera dan berilah sekring
pengaman +/- 5~15 Ampere
7. Gunakan 2 buah botol / tabung seperti gambar diagram dibawah, tabung ke dua air
diisi air suling 1/3 saja (jangan terlalu penuh).
8. Jika anda membuat dari bahan pipa PVC berilah water level (gambar terlampir)
supaya banyaknya air selalu terpantau.
9. Selain dipasang di manifold selang dapat juga dipasang / dimasukan di antara
Carburator dan saringan udara (biasanya selang dari karet), atau dicabang dua dan
dimasukan di ke dua bagian (intake manifold dan selang saringan udara sekaligus).
10. Untuk sepeda motor lebih baik gunakan aliran listrik dari Spull (ac) yang
disearahkan terlebih dahulu menggunakan Dioda Bridge 10A (4 kaki) dan tambahkan
lampu +/- 5 ~ 35Watt (silahkan bereksperimen) sebagai pengaman atau bisa juga
dijadikan sebagai indikator katalis karena jika katalis kurang lampu akan menyala
redup. (lihat gambar dibawah)
3. Prinsip Kerja Motorlistrik
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan
ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai
elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita
dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros
yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
4. Kelebihan dan Kekurangan Turbin Angin Sumbu Vertikal dan Sumbu Horizontal
Kelebihan yang dimiliki oleh turbin angin sumbu vertikal, antara lain :
aman, mudah membangunnya, bisa dipasang tidak jauh dari tanah, dan lebih
baik dalam menangani turbulensi angin. Generator dan gearbox bisa
ditempatkan tidak jauh dari permukaan tanah. Hal ini meringankan beban
tower dan memudahkan perawatan.

Kekurangan yang dimiliki oleh turbin angin sumbu vertikal, antara lain :
Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH

karena drag tambahan yang dimilikinya saat kincir berputar.


TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang di
elevasi yang lebih tinggi.

Lintang Widhiasty
121130304
Konversi Energi Kelas B

Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan membutuhkan

energi untuk mulai berputar.


Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya memberi
tekanan pada bantalan dasar karena semua berat rotor dibebankan pada
bantalan. Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan meningkatkan daya dorong
ke bawah saat angin bertiup.
Kelebihan yang dimiliki Turbin Angin Sumbu Horizontal, antara lain :
Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih
kuat di tempat-tempat yang memiliki geseran angin (perbedaan antara laju dan
arah angin antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam atmosfir bumi.
Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan
angin meningkat sebesar 20%.
Kekurangan yang dimiliki Turbin Angin Sumbu Horizontal, antara lain :

Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit
diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari

seluruh biaya peralatan turbin angin.


TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat

tinggi dan mahal serta para operator yang tampil.


Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang

berat, gearbox, dan generator.


TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.

Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu

penampilan lansekap.
Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur yang disebabkan

oleh turbulensi.
TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan
kincir ke arah angin

Anda mungkin juga menyukai