HORISONTAL
A. Definisi Lengkung
Lengkungan adalah belokan yang teratur yang
menghubungkan dua arah garis yang berbeda, pada
hubungan seperti: jalan raya, jalan kereta api,
saluran yang mengalami perubahan arah.
Lengkungan pada bidang horizontal mempunyai
perubahan arah sedikit demi sedikit yang dikenal
dengan lengkung horizontal, demikian juga pada
bidang vertikal untuk memperoleh perubahan
sedikit demi sedikit dikenal dengan lengkungan
vertikal.
Lengkung horisontal direntangkan pada tanah
sepanjang garis sumbu dari suatu
pekerjaan/konstruksi.
T1
T2
R
1
R
2
B. Bagian-bagian Lengkung
= Radius (Jari-jari)
= sudut deviasi/deflection
T1
= point intersection
= mayor opset
Dasar Perhitungan :
IT
= IT1
= R * Tan /2
(V.O O.C )
/180 * * R (Busur)
T.C.T1
METODE LINIER
Titik2 terpenting dari lengkungan adalah
T1 dan T2 dimana titik2 tersebut sebagai
titik awal dan akhir dari suatu lengkung.
Jika sudut dan jari-jari R diketahui,
maka titik T1 dan T2 dapat ditentukan
dari titik I (lihat gambar 2.6)
Contoh perhitungan:
Stake-Out Lengkungan Sederhana
Dari suatu data diketahui :
R (jari-jari lengkung) = 35 m
Sudut ( ) = 120
Tentukan titik2 detail lengkung tersebut
diatas.
Penyelesaian
(lanjutan)
I T1 = I T2 = R tg /2 = 35 . tg 30 = 20.21 m
IV= R(
1/
- 1) = 35 (
1
- 1) = 5.42 m
Cos /2
cos 30
V C = R ( 1 cos /2) = 35 ( 1 cos 30) = 4.69 m
T1 C T2 = 2 . R . sin /2
= 2 . 35 . sin 30 = 35 m
T1 V T 2 =
180
x . R = 60 x . 35 = 36.63 m
180
20
1
.2
20
.
21
2.
O
Gambar 2.9.
3.
O
Gambar 2.9 Penentuan titik V dengan
Gambar 2.10
= R{(1/Cos /4)-1}
-R
Gambar 2.11
O
Gambar 2.12
Gambar 2.13
Gambar 2.14