Anda di halaman 1dari 8

Paragraf Ekposisi:

Eksposisi adalah salah satu jenis


pengembangan paragraf dalam penulisan yang
dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk
menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di
koran dan petunjuk penggunaan.
Poin-poin penting dalam paragraf/karangan
eksposisi
Contoh topik:
- Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benarbenar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis
tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana
suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya
- Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap
seperangkat fakta.
- Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh
pada suatu pendirian
Contoh urutan analisis:
- Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan
proses, yaitu memberi penjelasan tentang
bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa
- Urutan fungsional
- Urutan atau analisis sebab akibat
- Analisis perbandingan
Langkah-langkah penulisan:
- Menentukan tema
- Menentukan tujuan karangan
- Memilih data yang sesuai dengan tema
- Membuat kerangka karangan
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan
Manfaat Topik :
- Dapat memahami secara langsung gagasan
dalam isi karangan tersebut.
- Dapat memahami keseluruhan maksud dalam isi
karangan.
- Dapat mengetahui informasi penting.
Topik :
merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan
atau sesuatu yang akan menjadi landasan dalam
penulisan sebuah artikel.
Syarat utama sebuah topik :
1 Topik yang dipilih harus menarik perhatian,
2. Dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca,
3. Topik yang dipilih harus mempunyai sumber
acuan yang jelas atau real, dll
Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam
memlih Topik :
1. Pelaku topik
2. Dasar-dasar topik
3. Objek topik
4. Tujuan topik
5. Manfaat topik
Syarat-syarat topik:
- Menarik Perhatian
- Tidak terlalu luas
- Tidak terlalu sempit
- Bahan-bahannya mudah diperoleh
- Topik tersebut mencakup keseluruhan isi tulisan
Fungsi Topik:
> Menjiwai seluruh pembahasan
> Mengendalikan Variable
Menentukan Topik:
- pilihah topik yang menyangkut masalah yang
tengah dihadapi masyarakat luas.

- pilihlah topik yang bersifat how to?.


- pilihlah topik yang terkait orang-orang ternama
atau peristiwa yang jadi sedang menjadi
perbincangan.
Topik akan menentukan isi makna dalam sebuah
karya ilmiah secara keseluruhan
Ciri-ciri Topik:
- Topik harus menarik perhatian si pembaca,
sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan
si pembaca.
- Mencakup keseluruhan isi cerita/tidak boleh
menyimpang.
- Harus sesuatu yang nyata/tidak boleh abstrak.
- Topik tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau
frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang
singkat.
TUJUAN :
Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai penulis
berdasarkan topik sehingga tujuan
itu mempersempit atau membatasi topik.
> Tujuan dari topik itu adalah sasaran yang
akan dicapai penulis berdasarkan topiknya.
Jadi tujuan adalah suatu yang akan dicapai
dalam suatu proses penulisan.
Cara merancang Tujuan :
> Tujuan yang baik harus selaras dengan topik.
> Tujuan harus dapat membatasi topik agar tidak
berlarut-larut atau melebar.
> Tujuan baiknya bisa menjadi rambu bagi topik
agar tidak menyimpang dari pembahasan atau
permasalahan.
TESIS :
Tesis dalam penulisan karangan ilmiah merupakan
langkah awal penulisan. Tesis dibentuk
berdasarkan topik dan tujuan. Perlu diketahui dulu
topik dan tujuan barulah dirumuskan tesis
karangan.
# 3 Unsur dalam karya ilmiah
Topik Tesis Tujuan
# Langkah penyusunan
Topik Tujuan Tesis
KERANGKA KARANGAN :
Kerangka karangan (outline) merupakan suatu
rencana kerja yang mengandung ketentuan
tentang bagaimana menyusun karangan dan
bagaimana menyusun ide secara logis dan teratur.
Sebelum mengarang, utamanya penulis pemula
dianjurkan menyusun kerangka untuk
menghindarkan kesalahan-kesalahan yang tidak
perlu terjadi.
Jenis kerangka karangan :

Kerangka karangan yang berbentuk


kalimat

Kerangka karangan yang berbentuk topic


Contoh : Kerangka kalimat :
1. Harga jual jamur kuping cukup tinggi sehingga
menjanjikan keuntungan yang baik.
2. Mula-mula jamur kuping tumbuh di kayu, tetapi
lebih baik dibudidayakan dengan serbuk gergaji.
3. Cara budidaya jamur kuping dengan serbuk
gergaji tidak terlalu sulit
Contoh : Kerangka Topik
Kegiatan siswa SMK pada semester 5
1. Kegiatan akademis
- Kegiatan belajar
- Ceramah ilmiah
- Presentasi DU/DI
- Kunjungan industry
- Prakerin
- Uji kompetensi
2. Kegiatan sosial
- Kebersihan lingkungan

- Bakti sosial
- Perkemahan
3. Kegiatan Olah Raga
- Ekstrakulikuler
- Turnamen
Fungsi Kerangka karangan :
- Membantu penyusunan karangan secara teratur
sehingga tidak terjadi pengulangan ide.
- Mencegah terjadinya pembahasan yang keluar
dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topic
atau judul karangan. - --- Memperlihatkan bagianbagian pokok karangan.
- Memperlihatkan bahan-bahan yang diperlukan
dalam pembahasan masalah yang akan ditulis.
Langkah-langkah membuat kerangka karangan :
- Menentukan tema yang akan dikembangkan
menjadi karangan.
- Merumuskan topic-topic yang merupakan
subtemanya.
- Mengadakan inventaris sub-subtopiknya.
- Mengevaluasi topic-topik itu dan menyeleksi topic
mana yang dapat dibuang.
- Menentukan pola susun topic-topik yang paling
cocok
- Menentukan pola pengembangan yang akan
digunakan (meskipun tidak bersifat kaku
tanpa variasi)
Karangan dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a.
Karangan Fiksi
Karangan fiksi lebih mengarah dan mengacu pada
khayalan. Karangan fiksi memiliki mcontoh realnya
yaitu adalah penulisan cerita yang pendek yang
terkadang berupa cerita yang tak mungkin terjadi.
b.
Karangan Non Fiksi
Karangan non fiksi lebih mengarah dan mengacu
pada hal yang benar terjadi atau kejadian nyata.
Penulisan karya tulis merupakan salah satu
contohnya karena kejadiannya benar-benar dialami
atau dikerjakan.
Manfaat kerangka karangan :
- Mempermudah pembahasan tulisan.
- Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
- Menghindari penggarapan sebuah topik sampai
dua kali atau lebih.
- Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
- Menjamin penulis bersifat konseptual,
menyeluruh, dan terarah.
- Memudahkan penulis mencapai klimaks yang
berbeda-beda.
Syarat-syarat kerangka karangan yang baik :
- Pengungkapan maksudnya harus jelas.
- Tiap unit dalam kerangka karangan hanya
mengandung satu gagasan.
- Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus
disusun secara logis.
- Harus menggunakan pasangan simbol yang
konsisten.
Macam-macam susunan kerangka karangan :
*Alamiah
Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai
dengan keadaan nyata di alam. Oleh karena itu,
susunan alamiah dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu :
Berdasar urutan ruang :
Topik yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang /
tempat : dari kiri ke kanan, dari timur ke barat,
urutan geografis.
Contoh :
Topik
: Banjir.
Tujuan : Untuk mengetahui lokasi banjir.

Tema
: Beberapa lokasi banjir di dunia.
Urutan waktu :
Bahan-bahan ditulis berdasar tahap kejadian.
Setiap peristiwa hanya menjadi penting dalam
hubungannya dengan yang lain.
Contoh
Topik
: Masyarakat
Tujuan : untuk mengetahui perkembangan
masyarakat
Tema
: Perkembangan masyarakat dari zaman
ke zaman.

Contoh Topik, Tujuan, Tesis dan Kerangka Karangan


Topik
:
Perbedaan Zakat dan Pajak
Tujuan :
Untuk mengetahui pengertian
zakat dan pajak
Untuk mengetahui tentang perumusan dan
perbedaan zakat dan pajak serta mengetahui
pendapat ulama tentang kewajiban membayar
zakat dan pajak tersebut.
Tesis
:
Zakat dan pajak
keberadaannya dalam masyarakat seringkali
timbul permasalahan hal mana yang harus
lebih diutamakan, maka dari itu perlu
dipaparkan pengertian, macam-macam, fungsi,
dan perbedaan antara zakat dan pajak, serta
pemaparan mengenai kewajiban membayar
zakat dan pajak.
Menyusun kerangka karangan bedasarkan topik:
Langkah langkah yang dilakukan pada saat
menyusun kerangka karangan adalah

Menulis semua ide yang behubungan


dengan topik karangan

Menyeleksi gagasan-gagasan yang di


tuangkan

Membuang ide atau gagasan yang tidak


penting

1.
2.
3.
4.
5.

Kerangka Karangan :
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan
Kerangka Pemikiran
Metode Penelitian
5.1 Studi pustaka
5.2 Pemikiran
5.3 Jaringan Informasi

BAB II PEMBAHASAN
1. ZAKAT
1.1 Pengertian zakat
1.2 Syarat dan harta wajib pajak
1.3 Macam-macam zakat
1.4 Orang yang berhak menerima zakat

1.5 Landasan kewajiban membayar zakat


1.6 Hikmah zakat
2. PAJAK
2.1 Pengertian Pajak
2.2 Macam-macam pajak
2.3 Fungsi pajak
2.4 Pajak penghasilan
2.5 Landasan kewajiban membayar pajak
3. PERUMUSAN DAN
PERBEDAAN ZAKAT DAN PAJAK
3.1 Perumusan Zakat dan Pajak
3.2 Dari sisi tujuan
3.3 Perbedaan Antara Zakat dan Pajak
4. PENDAPAT PARA ULAMA TENTANG KEWAJIBAN
MEMBAYAR ZAKAT DAN PAJAK
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
1.
KESIMPULAN
2.
SARAN

KUTIPAN
Kutipan adalah bagian dari pernyataan,
pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan,
atau hasil penelitian dari penulis lain atau
penulis sendiri yang telah terdokumentasi.
Kutipan akan dibahas dan ditelaah
berkaitan dengan materi penulisan.
Kutipan dari pendapat berbagai tokoh
merupakan esensi dalam penulisan
sintesis.
Manfaat Kutipan :
Penggunaan kutipan memiliki beberapa
manfaat, yaitu:
Untuk menegaskan isi uraian.
Untuk membuktikan kebenaran dari
sebuah pernyataan yang dibuat oleh
penulis untuk memperlihatkan kepada
pembaca materi dan teori yang digunakan
penulis.
Untuk mengkaji interpretasi penulis
terhadap bahan kutipan yang digunakan.
Untuk menunjukkan bagian atau aspek
topik yang akan dibahas.
Untuk mencegah penggunaan dan
pengakuan bahan tulisan orang lain
sebagai milik sendiri (plagiat).

Ada beberapa cara mengutip yang dapat


diterapkan secara bervariasi dalam tulisan. Jenis
kutipan itu adalah sebagai berikut.
Kutipan Langsung
Kutipan Tak Langsung (Inti Sari Pendapat)
Kutipan Langsung:
Kutipan langsung adalah cuplikan tulisan orang lain
tanpa perubahan ke dalam karya tulis kita. Prinsip
yang harus diperhatikan pada saat mengutip
langsung adalah
Tidak boleh mengadakan perubahan
terhadap teks asli yang dikutip.
Harus menggunakan tanda [sic!], jika ada
kesalahan dalam teks asli.
Menggunakan tiga titik berspasi [. . .] jika
ada bagian dari kutipan yang dihilangkan.
Mencantumkan sumber kutipan dengan
sistem MLA, APA, atau sistem yang
berlaku sesuai dengan selingkung bidang.

Ada dua cara melakukan kutipan langsung, yaitu


kutipan langsung pendek dan kutipan langsung
panjang.
Kutipan Langsung Pendek (tidak lebih dari
empat baris) dilakukan dengan cara
diintegrasikan langsung dengan
teks,diberi berjarak antarbaris yang sama
dengan teks, diapit oleh tanda kutip, dan
disebut sumber kutipan.
Kutipan Langsung Panjang (lebih dari
empat baris) dilakukan dengan
caradipisahkan dari teks dengan spasi
(jarak antarbaris) lebih dari teks,diberi
berjarak rapat antarbaris dalam kutipan,
disebut sumber kutipan, dan boleh diapit
tanda kutip, boleh juga tidak.
Kutipan Tak Langsung (Inti Sari Pendapat)
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang
diuraikan kembali dengan kata-kata
sendiri. Untuk dapat melakukan kutipan
jenis itu, pengutip harus memahami inti
sari dari bagian yang dikutip secara tidak
langsung itu. Kutipan tidak langsung
dapat dibuat secara panjang maupun
pendek dengan cara.
diintegrasikan dengan teks.
diberi jarak antarbaris yang sama dengan
teks tidak diapit tanda kutip.
dicantumkan sumber kutipan dengan
sistem MLA, APA, atau selingkung bidang.
CATATAN KAKI :
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus
yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau
akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa
digunakan untuk memberikan keterangan dan
komentar, menjelaskan sumber kutipan atau
sebagai pedoman penyusunan daftar
bacaan/bibliografi.
Sistematika penulisan
1. Empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak
empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomor.
4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter
dari margin kiri.
5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris
kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks
biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara
satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah
sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir
kertas bagian bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke
halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli
daripada memotong catatan kaki.

9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan


(misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3,
cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang
keterangan catatan kaki.
10.

3.
4.

Jika ada keterangan yang


sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit.,
lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.

Tahun penerbitan, tahun berapa


sumber kutipan atau referensi
diterbitkan atau dipublikasikan.
Nomor halaman, dalam footnote nomor halaman disingkat hal
kemudian diikuti dengan nomor
halaman yang dikutip dengan sela
satu ketukan.

11.Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan


tentang artikel, gunakan loc.cit.
12.

Untuk keterangan mengenai


referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip
daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.

Fungsi Catatan Kaki (Footnote)


Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah
sebagai berikut:
1.

Untuk menunjukkan atau menguatkan


evidensi (pembuktian) semua
pernyataan dan keterangan tentang
sesuatu yang harus dikuatkan
penjelasannya. Keterangan
pada footnote adalah menunjukkan
tempat dimana evidensi tersebut
didapatkan.

2.

Untuk menunjukkan adanya


peminjaman atau pengambilan dari
bahan yang digunakan. (Untuk faktafakta yang bersifat umum tidak perlu
diberi footnote).

3.

Untuk memperluas diskusi suatu


masalah tertentu di luar konteks dan
teks.

4.

Untuk memberi keterangan atau


petunjuk. Misalnya untuk
menunjukkan bahan dalam lampiran,
atau persoalan-persoalan yang sudah
di bahas dalam halaman, sub-bab,
atau bab dalam karya ilmiah yang
bersangkutan.

Contoh Penulisan Catatan Kaki (Footnote)


Berikut ini berbagai contoh penulisan catatan kaki
(footnote) yang berasal dari berbagai bentuk
sumber kutipan:
Sumber Buku:
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip
Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka
sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
Sumber artikel dalam terbitan berkala
(majalah ilmiah, jurnal)
Gemala Rabiah Hatta, "Rekam Medis dan
Kesehatan (Medical Records) dalam Kedudukannya
sebagai Penunjang Kesehatan Nasional", dalam
Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988 (Jakarta:
ANRI, 1988), hlm. 8.
Sumber artikel dalam sebuah buku
(kumpulan karangan)
David Roberts, "Managing Records in Special
Formats", dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives
(Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
Ketentuan Kutipada pada Catatan Kaki (Footnote)
Ketentuan penulisan sumber pustaka diwujudkan
dalam bentuk kutipan dan catatan kaki (footnote)
adalah sebagi berikut:
1.

Setiap kutipan baik kutipan langsung


maupun kutipan yang tidak langsung
harus diberi nomor pada akhir kutipan
dengan angka arab yang diketik
setengah spasi di atas garis ketikan
teks naskah. Nomor kutipan harus
berurut sampai akhir bab. Kutipan atas
pendapat yang bersumber pada
tulisan orang lain yang dirujuk dalam
naskah essay harus disebutkan
sumbernya dengan menggunakan
catatan kaki (footnote). Catatan kaki
ini menunjukkan dan
menginformasikan sumber kutipan.
Catatan kaki dapat digunakan pula
untuk memberikan komentar
mengenai sesuatu yang dikemukakan
di dalam teks.

2.

Penulisan catatan kaki dilakukan


dengan mencantumkan nama, tahun
terbit, judul buku, nama penerbit,
kota, dan halamannya. Jika nama
pengarang terdiri dari 2 (dua) orang,
maka keduanya harus dicantumkan
dalam catatan kaki. Jika nama
pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang
atau lebih, maka cukup nama akhir
dari pengarang pertama yang ditulis
dan di belakangnya ditulis "et all"
(artinya dengan orang lain) bagi

Unsur-unsur Catatan Kaki (Footnote)


Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur
sebagai berikut:
1.

2.

Nama penulis/pengarang,
penterjemah, dan editor ditulis
lengkap tanpa gelar kesarjanaan.
Untuk penulis yang bukan penulis asli
tetap dicantumkan seperti penulis asli,
dengan tambahan keterangan di
belakang nama tersebut, seperti
penyusun, penyadur, penterjemah,
dan editor.
Judul buku/tulisan ditulis selengkaplengkapnya, huruf pertama judul
dengan besar kecuali kata sambung
dan kata depan.

tulisan dan penulis dari luar Indonesia


atau menggunakan "dkk." (dan kawankawan) jika tulisan atau penulis dari
Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka
harus dicantumkan semua nama
pengarangnya. Judul buku dalam
catatan kaki harus diketik dengan
cetak miring. Penulisan halaman
disingkat dengan "hlm".
3.

Penulisan catatan kaki dapat dilakukan


pula dengan menggunakan
singkatan ibid, op. cit., dan loc. cit.

Ibid merupakan singkatan


dari ibidem yang artinya
dalam halaman yang
sama. Ibid digunakan dalam
catatan kaki apabila kutipan
diambil dari sumber yang
sama dan belum disela oleh
sumber lain.

Op.cit. merupakan singkatan


dari opera citato yang artinya
dalam keterangan yang telah
disebut. Op.cit digunakan
dalam catatan kaki untuk
menunjuk kepada sumber
yang sudah disebut
sebelumnya secara lengkap,
tetapi telah disela dengan
sumber lain dan halamannya
berbeda.

4.

Loc.cit. merupakan
singkatan dari loco
citato yang artinya pada
tempat yang sama telah
disebut. Loc.cit. digunakan
dalam catatan kaki apabila
hendak menunjukkan kepada
halaman yang sama dari
sumber yang sama yang
sudah disebut terakhir, tetapi
telah disela oleh sumber lain.

Penggunaan ibid tidak perlu


menuliskan nama pengarangnya
karena penggunaan ibid tersebut
hanya dilakukan ketika sumber yang
telah dikutip belum disela dengan
sumber lainnya. Sebaliknya,
penggunaan op.cit. dan loc.cit. tetap
harus menuliskan nama pengarangnya
yang diikuti dengan
tulisan op.cit. atau loc.cit.
Kutipan pada Catatan Kaki :
Kutipan pada catatan kaki, biasanya,
merupakan kutipan langsung dan dapat
dicantumkan secara panjang maupun
pendek dengan cara selalu diberi jarak
spasi rapat, diapit oleh tanda kutip,dan
dikutip tepat sebagaimana teks aslinya.

Kutipan Ucapan Lisan dan Chatting (pembicaraan


sinkronik via internet)
Kutipan ucapan lisan atau chatting,
sebenarnya, tidak terlalu dianjurkan
dalam karya ilmiah. Akan tetapi, jika akan

digunakan, hal-hal yang harus


diperhatikan adalah
meminta persetujuan dari sumber,
sedapat mungkin berupa transkrip yang
ditandatangani nara sumber;
mencatat tanggal dan peristiwa tempat
ujaran itu diucapkan;
menyebutkan dengan jelas sumbernya;
menuliskan kutipan secara langsung atau
tidak langsung pada badan teks atau pada
catatan kaki
SISTEM RUJUKAN
Sistem rujukan digunakan sebagai sumber
referensi, jika penulis menggunakan
kutipan dengan berbagai cara yang
disebutkan di atas,menjelaskan dengan
kata-kata sendiri pendapat penulis atau
sumber lain,meminjam tabel, peta, atau
diagram dari suatu sumber,menyusun
diagram berdasarkan data penulis atau
sumber lain,menyajikan suatu pembuktian
khusus yang bukan suatu pengetahuan
umum, dan merujuk pada bagian lain
pada teks.
SISTEM CATATAN
Sistem catatan dilakukan dengan
mencantumkan pemarkah angka arab di
akhir setiap kutipan. Angka arab tersebut
mengacu kepada catatan yang berisi
informasi dari sumber kutipan. Angka itu
diletakkan langsung di akhir kutipan dan
terletak setengah spasi ke atas.

Ada dua cara penempatan catatan:


(1) Catatan dapat ditempatkan di bawah
halaman yang sama dengan nomor
pemarkah dan disebut catatan kaki
(footnotes).
(2) Catatan dapat pula ditempatkan pada
akhir setiap bab atau sebuah tulisan dan
disebut catatan belakang (endnotes).
Biasanya, untuk catatan belakang,
penomoran kutipan dilakukan secara
berurutan dalam satu bab dan dimulai lagi
dengan angka satu pada bab berikutnya.
Untuk catatan kaki, urutan angka dapat
berlaku sepanjang tulisan atau karya
ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA :
Daftar pustaka merupakan rujukan penulis
selama ia melakukan dan menyusun
penelitian atau laporannya. Semua bahan
rujukan yang digunakan penulis, baik
sebagai bahan penunjang maupun
sebagai data, disusun dalam daftar
pustaka tersebut.
Fungsi Daftar Pustaka :
Fungsi daftar pustaka adalah membantu
pembaca mengenal ruang lingkup studi
penulis,memberi informasi kepada
pembaca untuk memperoleh pengetahuan
yang lebih lengkap dan mendalam
daripada kutipan yang digunakan oleh
penulis, dan membantu pembaca memilih
referensi dan materi dasar untuk studinya.

Format MLA dan APA :


Daftar pustaka dapat disusun dengan
berbagai format. Ada dua: format yang
akan diuraikan dalam modul ini, yakni
format MLA (The Modern Language
Association) dan format APA (American
Psychological Association). Kedua format
itu adalah format yang umum ditemukan
dalam bidang ilmu humaniora. Akan
tetapi, sebenarnya, ada berbagai format
daftar pustaka yang berlaku di selingkung
bidang ilmu. Misalnya, format daftar
pustaka untuk bidang ilmu biologi,
kedokteran, hukum, dan lain-lain.

Cara Penulisan
Penulisan Daftar Pustaka memiliki cara
yang baku tetapi tidak mengikat, karena setiap
sumber atau karya tulis yang digunakan biasanya
beragam. Aturan yang biasanya digunakan sebagai
berikut :

1. Disusun berdasarkan
urutan abjad berturut-turut dari atas ke
bawah,
2. Susunannya tidak
menggunakan urutan angka dan huruf
3. Jarak penyusunan antara sumber yang
satu dengan yang lain biasanya menggunakan
jarak spasi

Aturan Penulisan

Nama Penulis terbalik dan dipisahkan


dengan tanda baca. Contoh: Emzet Ginaya alKautsar (nama asli) ditulis menjadi Al-Kautsar,
Emzet Ginaya.
Judul Tulisan, bisa dari buku, artikel dan
sebagainya. Contoh: Daftar Pustaka Sebagai
Penghargaan Batin untuk Penulis.
Kota atau lokasi terbit, biasanya nama
ibukota saja, bisa juga dengan Kabupaten.
Contoh: Selong, Lombok Timur.
Tahun penulisan. Contoh: 1988.
Apabila digunakan dua sumber pustaka
atau lebih yang sama pengarangnya, maka
sumber ditulis dari buku yang lebih dahulu
terbit, dan dilanjutkan dibawah atau dipisah
dengan spasi.

Tujuan dan Manfaat


Penulisan Daftar Pustaka memiliki tujuan dan
manfaat yang sangat banyak diantaranya

Ciri khas Karya Tulis Ilmiah.


Rujukan, Kajian atau Sumber Ilmu
Pengetahuan terkait.
Memberikan Kepuasan Batin untuk
Penulis, Penerbit dan Sebagainya.
Mengetahui kota atau tempat terbit.
Membangun Kepercayaan Pembaca.

Membantu Pembaca mencari bahan


bacaan atau ilmu pengetahun terkait isi karya
tulis.

RINGKASAN
Ringkasan adalah sebuah cara menyajikan
karangan dalam bentuk singkat
dengan mempertahankan urutan isi dan sudut
pandang pengarang aslinya.
Ciri-ciri Ringkasan :
1. Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2. Kerangka dasar masih tampak jelas.
3. Memangkas gagasan utama menjadi lebih
ringkas.
4. Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah
karangan.
5. Mereproduksi kembali apa kata pengarang.
6. Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang
membangun sosok (badan) karangan.
7. Penyusun ringkasan itu terikat oleh penataan,
isi, dan sudut pandang pengarangnya.
8. Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan
kalimat pengarang aslinya.
Fungsi Ringkasan :
Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau
mengetahui sebuah buku
atau karangan. Melalui ringkasan kita dapat
menangkap pokok pikiran dan
tujuan penulis.

Cara Membuat Ringkasan :


> Membaca Naskah Asli
Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang
penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu
atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali
hingga diketahui kesanumum secara menyeluruh
mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga
perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut
pandang pengarang.
> Mencatat Gagasan Utama
Tujuan dari pencatatan itu ada dua : Pertama,
untuk tujuan pengamatan agar memudahkan
penulis pada waktu meneliti kembali apakah
pokok-pokok
yang dicatat itu penting atau tidak. Kedua, catatan
itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya.
Sama halnya langkah pertama yang menggunakan
judul dan daftar isi sebagai pegangan, maka dalam
pencatatan gagasan ini judul-judul bab, judul anak
bab, dan alinea yang harus dijadikan sasaran
pencatatan.
> Mengadakan Reproduksi
Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan
urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa
penulis karangan dan harus diurut. Apabila
terdapat gagasan-gagasan di antara gagasangagasan yang telah dicatat masih terdapat
gagasan yang tidak lengkap, maka penulis dapat
melihat kembali isi naskah yang asli.
Manfaat Ringkasan :
Manfaat ringkasan yaitu sebagai sarana untuk
membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku
atau uraian yang begitu panjang. Ringkasan
membuat ide-ide pokok yang mewakili setiap
bagian bacaan aslinya. Dengan membaca
ringkasan, kita seakan-akan memahami
keseluruhan buku secara utuh.

Tujuan Ringkasan :
Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan
mengetahui isi dari sebuah buku. sehingga
diperlukan latihan-latihan untuk membimbing
seseorang agar dapat membaca karangan dengan
cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat
ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar
bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat
dan menghemat waktu.
ABSTRAK
Secara singkat abstrak merupakan isi ringkas dari
suatu dokumen.
Abstrak secara umum merupakan intisari dari
sesuatu dokumen yang
menyajikan pokok-pokok dan ruang lingkup isi
dokumen tersebut.
Dari definisi diatas, dapat diartikan Abstrak
merupakan Ringkasan singkat dan jelasdari suatu
karya tulis yang sudah diterbitkan disertai data
bibliografis yang dapat membantupembaca dalam
memahami isi dan maksud penulis serta
mengarahkan pembaca untuk membaca artikel
secara keseluruhan
Tujuan di buat Abstrak :
1. Adanya ledakan informasi.
2. Ilmuwan tidak mempunyai waktu untuk
membaca semua dokumen hasil penelusuran.
3. Ilmuwan ingin mengetahui gambaran singkat
suatu dokumen dan memilih artikel mana yang
paling bermanfaat dan harus dibaca.
Contoh Abstrak :
1. Laporan akhir yang ditunjang dengan
metodologi yang baik serta bukti yang
menyakinkan.
2. Review adalah hasil penelitian yang ditinjau
oleh orang yang lebih ahli dibidangnya.
3. Dokumen yang memuat sumber informasi yang
dapat dipercaya/informasi dari professional.
4. Majalah atau laporan (yang diterbitkan oleh
lembaga khusus, sumber yang selalu diliput
secara luas oleh badan pengabstrakan).
5. Paper dalam setiap seminar.
6. Majalah/ Jurnal/ Warta.
7. Karya Ilmiah dari hasil kajian (Tesis,
Disertasi,Skripsi/ Tugas Akhir).
8. Laporan Penelitian.
Fungsi Abstrak :
Fungsi abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara
singkat kepada pembaca dan
memberikan informasi hasil penelitian yang telah
dibuat.
Uraian yang hanya satu halaman tersebut
memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan
internet.
Sifat Abstrak :
Ringkas : dinyatakan dengan kalimat yang
ringkas dan terhindar dari ekspresi yang berlebihan
(redundancy).
Jelas
: menggunakan kata atau kalimat yang
jelas dan terhindar dari arti ganda (ambiguity)
Tepat
: menggunakan ekspresi yang tepat dan
spesifik dalam menggambarkan isi dokumen.
Berdiri sendiri : deskripsi dari dokumen
digambarkan secara lengkap dan dapat dimengerti
sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen
lain.

Objektif : terhindar dari interpretasi dan penilaian


pribadi pengabstrak.
Jenis Abstrak :
> Abstrak indikatif
Adalah abstrak yang menyajikan uraian secara
singkat mengenai masalah yang terkandung dalam
laporan atau karya ilmiah lengkapnya. Abstrak
indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi
informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya
dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan
tulisan.
> Abstrak informatif
Adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli
dengan menyajikan data dan informasi secara
lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi
membaca tulisan aslinya, kecuali untuk
mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan
keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti
judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis
laporan, hasil penelitian, dan simpulan.

Karakteristik Abstrak :
1. Bentuk tulisan bersifat :
(a) informatif kualitatif atau kuantitatif bergantung
jenis laporan atau karya ilmiah dan
(b) deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif
bergantung pada jenis laporan atau karya ilmiah.
2. Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas
200 s.d. 300 kata atau sekitar 7 s.d. 10 paragraf
dan diletakkan sebelum daftar isi.
3. Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh,
penjelasan berupa alat, cara kerja, dan proses
yang sudah dikenal atau lazim.
4. Abstrak hanya memuat metode kerja dari
pengumpulan data sampai penyimpulan dan data
yang sudah diolah.
5. Dalam penyusunan abstrak, perlu diperhatikan
ketelitian penyajian sumber informasi asli secara
cermat, mudah dipahami,
dan menggunakan kata atau istilah yang sama
dengan tulisan aslinya.
6. Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe
tulisan standar Times New Roman atau Arial,
dengan ukuran tulisan 12.
Kualitas Abstrak :
1. Akurasi (isi tidak menyimpang dari naskah atau
dokumen aslinya).
2. Kejelasan (harus ditulis secara singkat dan
mudah dipahami).
3. Isi (berisi informasi penting).
4. Tampilan (menggunakan bahasa standar dan
penulisan yang rapih).
Cara membuat Abstrak :
1. Merupakan uraian ringkas, cermat dan
menyeluruh sehingga mencerminkan keseluruhan
isi judul. Abstrak dapat berdiri sendiri sebagai satu
kesatuan yang utuh sehingga dapat dimuat dalam
satu majalah yang khusus memuat abstrak, seperti
Dental Abstract.
2. Tanpa komentar dari pembuatnya di luar apa
yang dikemukakan dalam karangan ilmiah. Maksud
dari tanpa komentar disini adalah bawah tanpa ada
unsur subjektif dari penulis karena semua
didasarkan atas hasil penelitian.
3. Dapat dikerjakan orang lain, tetapi sebaiknya
dibuat sendiri oleh penulisnya karena ia lebih
memahami apa yang disajikannya dalam karangan
ilmiah tersebut.

4. Terdapat pada permulaan karangan ilmiah


sehingga pembaca segera dapat mengetahui
informasi yang disajikan sesuai dengan keperluan
atau minatnya.
5. Isi suatu abstrak sebaiknya jangan melebihi 250
kata atau sekitar 25 baris jika setiap baris terdiri
atas 10 kata.
6. Dalam abstrak tak ada pergantian paragraf
(tanpa alinea). Artinya adalah dalam abstarks tidak
ada paragraf.
7. Kepustakaan, singkatan, ilustrasi, grafik dan
tabel tak boleh dicantumkan.
8. Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata
kunci (key words) sebanyak 3 hingga 10 kata yang
kira-kira dapat dipakai untuk meng-indeks
karangan ilmiah kita dalam suatu deretan
karangan ilmiah sejenis. Kata kunci (key word)
adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol
dalam karangan ilmiah itu.
SINTESIS :
Sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang
berasal dari beberapa sumber. Sintesis dalam
penulisan karya ilmiah pada dasarnya, sintesis
adalah merangkum intisari bacaan yang berasal
dari beberapa sumber. Kegiatanini harus
memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber
yangdigunakan.
Fungsi Sintesis :
Sintesis berfungsi untuk menggabungkan atau
mengkompromikan dari pernyataan satu dengan
pernyataan lain untuk memperoleh kesimpulan
yang luas dan lengkap tentang ruang lingkup atau
isi (komprehensif).
Cara Membuat tulisan Sintesis :
1. Penulis harus bersikap objektif dan kritis atas
teks yang digunakannya.
2. Bersikap kritis atas sumber yang dibacanya.
3. Sudut pandang penulis harus tajam.
4. Penulis harus dapat mencari kaitan antara satu
sumber dengan sumber lainnya, dan

5. Penulis harus menekankan pada bagian sumber


yang diperlukannya.
Contoh Sintesis :
Pengertian bahasa
1. Menurut filsafat
Bahasa ialah ucapan,pikiran, dan perasaan
manusia dengan mempergunakan alat bunyi
yang teratur (Intisarei Tata Bahasa Indonesia )
2. Menurut ilmu Bahasa .
Bahasa adalah lambang bunyi suara yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia sebagai alat
komunikasi antar anggota masyarakat (Intisari
Tata Bahasa Indonesia )
3.Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan lambang bunyi suara yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys
Keraf,1988 )
4.Bahasa adalah sistem lambang yang arbitrer
yang digunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasi diri (KBBI 1991,77)
5. Bahasa adalah percakapan (peralatan) yang
baik,tingkah laku yang baik, sopan santun
(KBBI 1991,77).
6. Bahasa adalah kumpulan kata dan aturannya
berupa kalimat merupakan sistem bunyi yang
melambangkan pengertian-pengertian
tertentu (Ensiklopedia Indonesia )
7. Bahasa adalah sistem dari pada lambang/tanda
yang berupa bunyi yang dipakai untuk
melahirkan pikiran dan perasaan (KBBI)
Sintesis yang dibangun:
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang
bunyi yang arbiter (tdk ada hubungan antara
lambang bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh
masyarakat untuk berkomunikasi,kerja sama.dan
identifikasi diri.

Anda mungkin juga menyukai