Diagnosis
DEPRESI RINGAN TANPA GEJALA PSIKOTIK + TTH KRONIK DENGAN
PERICRANIAL MUSCLE TENDERNESS
Penyaji
dr. Gede Suwardi
1214068103
Pembimbing
dr. Wayan Westa, Sp.KJ (K)
dr. I Made Oka Adnyana, Sp.S (K)
FEBRUARI 2016
LAPORAN KASUS
Oleh : dr. Gede Suwardi
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: ERN
Tempat/tgl. lahir/umur
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Pekerjaan
: IRT
Pendidikan
: SMA
Status perkawinan
: Menikah
Suku bangsa
: Sulawesi
Agama
: Kristen
: 15.04.91.06
A.
Keluhan Utama
Autoanamnesis : Nyeri Kepala
Heteroanamnesis (Suami pasien) : Nyeri Kepala
Pada pertemuan pertama tanggal 6 januari 2016 di Poliklinik Jiwa, pasien datang
ditemani suaminya, duduk di depan pemeriksa sedangkan suaminya duduk
disebelah pasien. Memakai baju kaos lengan pendek berwarna hijau bermotif
bunga-bunga dan celana panjang warna hitam. Berperawakan kurus, rambut hitam
pendek ikal sebahu tersisir rapi dan diikat pada bagian belakang, kelopak mata
sayu. Menjawab pertanyaan dengan kalimat singkat, sering memalingkan
pandangan dari pemeriksa melirik kearah suaminya serta sesekali menunduk
melihat lantai saat wawancara. Suara terdengar dengan volume lemah pelan
kurang bersemangat, kadang menghela nafas sebelum memulai pembicaraan,
menjawab sesuai dengan pertanyaan dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Dikatakan pasien pertamakali berobat di RSUP sanglah sekitar bulan oktober
2016. Saat itu dikatakan pasien dibawa ke RSUP sanglah dengan keluhan sakit
kepala. Dan pasien sempat di rawat di RSUP sanglah selama kurang lebih satu
minggu.
Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak 10 tahun yang lalu, sakit kepala
dirasakan terasa berat pada seluruh kepala, nyeri dikatakan hilang timbul, nyeri
dikatakan timbul tidak tentu bisa 1 minggu sekali bisa 2-3 minggu sekali dan
kadang-kadang sebulan tidak ada nyeri kepala. Dikatakan, bila sakit kepala pasien
minum obat penghilang nyeri (paracetamol), dan kadang-kadang pasien tidak
minum obat namun cukup dibawa tidur nyeri kepala nya hilang.Pada saat nyeri
kepala, pasien masih mampu beraktivitas (memasak) dan dikatakan nyeri tidak
bertambah berat saat aktivitas, nyeri juga disertai rasa kaku pada bahu dan laher.
Pandangan kabur, pandangan ganda, mual dan muntah, kelemahan separuh tubuh,
kesemutan separuh tubuh, disangkal.
Dikatakan sejak 1 tahun terakhir, pasien sering bertengakar dengan suaminya,
dan dikatakan pasien makin sering mengeluhkan nyeri kepala, Nyeri kepala
dikatakan tidak tentu timbulnya (bisa pagi, siang, malem) dan nyeri kepala
dikatakan hilang bila pasien minum obat (paracetamol) dan pasien beristirahat dan
rasa kesel kesuaminya berkurang.
Pada saat pertama dirawat, pasien juga mengatakan bahwa dia sangat sedih
karena tidak diperhatikan oleh suaminya, selain itu pasien juga mengatakan ingin
pulang kekampung halamannya (Sulawesi) namun pasien tidak bisa meninggalkan
suaminya karena masih sayang dan cinta sama suaminya. Selain itu pasien juga
mengatakan sejak 1 tahun terakhir pasien tidurnya tidak nyenyak sehingga
kadang-kadang pasien suka malas untuk bangun pagi. Pasien mengatakan tidak
tau apa yang menyebabkan dia tidak bisa tidur nyenyak.
Sampai sekarang pasien masih rutin kontrol berobat ke poli jiwa RSUP
sanglah. Saat saya bertanya bagaimana sakit kepalanya, pasien mengatakan sakit
kepalanya kadang-kadang kambuh tapi sudah tidak sesering dulu. Pasien
mengatakan kalau sakit kepalanya kadang kambuh di malam hari, namun kadang
saat bangun tidur di pagi hari juga terasa sakit. Pasien juga mengeluhkan bahwa
terkadang ia tidak bisa tidur, dia mencoba untuk pergi tidur pada pukul 21.00
WITA namun tidak mau tertidur juga dan baru bisa tidur sekitar pukul 01.00 dini
hari. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mimpi buruk namun
terkadang bermimpi tentang kampungnya di Sulawesi. Pasien juga mengeluhkan
terkadang ia bangun di malam hari dan ingin buang air kecil. Dalam semalam bisa
buang air kecil dua hingga tiga kali.
Saat ditanyakan mengenai aktivitasnya sehari-hari nya sat ini pasien
mengatakan bahwa sehari-hari harinya ia bangun pagi lalu berbelanja di penjual
sayur yang biasa lewat didepan rumahnya, dan memasak makanan untuk suami
dan dirinya, lalu membersihkan rumah dan menonton TV.
Dari heteroanamnesis dengan suami pasien didapatkan bahwa istrinya
sekarang sudah jarang mengeluhkan nyeri kepala namun kadang-kadang masih
Nampak murung. Saat ditanyakan mengenai kegiatan sehari-harinya, suami pasien
mengatakan kalau istrinya masih bisa melakukan aktivitasnya seperti memasak
dan membersihkan rumah namun sekarang istrinya menjadi lebih cepat lelah jika
bekerja, dan kadang dirinya membantu pekerjaan istrinya seperti memotong
sayuran dan daging. Pasien juga dikatakan terkadang mengalami sulit tidur.
C.
aktivitasnya
untuk
mengurus
rumah
dan
mengunjungi
keluarganya
Sedih
Depresif
Serasi
: Logis realis
: Koheren
: Ide bunuh diri tidak ada, didapatkan preokupasi pada
kondisinya sakit sekarang karena membuat aktivitasnya
terganggu.
E. Gangguan Persepsi
Halusinasi, ilusi, tidak ada
F. Kognisi dan Sensorium
1. Tingkat kesadaran dan kesiagaan: kompos mentis
2. Orientasi
2.1 Tempat : Baik, mengetahui berada di Poliklinik Jiwa RSUP
Sanglah
2.2 Waktu : Baik,
mengetahui
jam,
hari
pemeriksaan
2.3 Orang : Baik, mengetatahui nama suami
dan
tanggal
saat
3. Daya ingat
3.1 Daya ingat jangka segera
4. Konsentrasi : Baik,
pasien
sekolahnya.
dapat menjawab
dengan
benar
kali.
: Baik, pasien dapat mengeja kata PINTU dari
kalimat
serta
10
rumah.
: baik, pasien akan mengembalikan dompet yang
bersumber
dari
sakit,
masalah
di
keluarganya.
H. Dorongan Instingtual
Insomnia ada, hipobulia tidak ada, raptus tidak ada, ambivalensi tidak ada
I. Pengendalian Impuls
Tidak ada gangguan pengendalian impuls.
: Tekanan darah
Nadi
Respirasi
Temperatur
TB
Status generalis : Kepala
Mata
: 110/70 mmHg
: 84 x/menit
: 18 x/menit
: 36,8oC
: 143 cm
: Bentuk dan ukuran dalam batas
normal
: Anemis -/-, ikterus -/-,
11
THT
Leher
Thorax
Abdomen
Extremitas
B. Status Neurologis
GCS: E4V5M6
Motorik:
Tenaga
555 555
555 555
Tonus
N
N
N
N
Trofik
N
N
N
N
Refleks patologis
- - -
C. Pemeriksaan Penunjang
Bulan oktober 2016, pernah dilakukan pemeriksaan ct sken dan
laboratorium dan dikatakan hasinya masih dalam batas normal.
D. Pemeriksaan Psikometri (dikerjakan tanggal 6 Januari 2016)
BDI (Beck Depression Inventory) : Dikerjakan tanggal 6 Januari 2016
skor BDI 5 (Naik turunnya perasaan ini tergolong wajar)
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
12
13
nyeri kepala dikatakan hilang bila pasien minum obat (paracetamol) dan
pasien beristirahat dan rasa kesel kesuaminya berkurang.
Pada saat pertama dirawat, pasien juga mengatakan bahwa dia sangat
sedih karena tidak diperhatikan oleh suaminya, selain itu pasien juga
mengatakan ingin pulang kekampung halamannya (Sulawesi) namun pasien
tidak bisa meninggalkan suaminya karena masih sayang dan cinta sama
suaminya. Selain itu pasien juga mengatakan sejak 1 tahun terakhir pasien
tidurnya tidak nyenyak sehingga kadang-kadang pasien suka malas untuk
bangun pagi. Pasien mengatakan tidak tau apa yang menyebabkan dia tidak
bisa tidur nyenyak.
Sampai sekarang pasien masih rutin kontrol berobat ke poli jiwa RSUP
sanglah. Saat saya bertanya bagaimana sakit kepalanya, pasien mengatakan
sakit kepalanya kadang-kadang kambuh tapi sudah tidak sesering dulu. Pasien
mengatakan kalau sakit kepalanya kadang kambuh di malam hari, namun
kadang saat bangun tidur di pagi hari juga terasa sakit. Pasien juga
mengeluhkan bahwa terkadang ia tidak bisa tidur, dia mencoba untuk pergi
tidur pada pukul 21.00 WITA namun tidak mau tertidur juga dan baru bisa
tidur sekitar pukul 01.00 dini hari. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya
tidak pernah mimpi buruk namun terkadang bermimpi tentang kampungnya
di Sulawesi. Pasien juga mengeluhkan terkadang ia bangun di malam hari dan
ingin buang air kecil. Dalam semalam bisa buang air kecil dua hingga tiga
kali.
14
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ditemukan gejala perilaku dan psikologis yang secara
15
16
pasien
pendam
(represi),
semua
kesalahan
atau
rasa
remaja putri karena merasa dirinya berbeda dengan perempuan lainnya. Ada
rasa ketakutan yang besar terhadap masa depannya sebagai seorang
perempuan. Keadaan ini bisa menyebabkan kecemasan dan terutama depresi
pada pasien.
Pada Aksis V , GAF (Global Assement of Functioning Scale)
pada saat ini dinilai 80-71 dimana gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll. GAF satu tahun
terakhir adalah 90-81 dimana gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas,
tidak lebih dari masalah harian yang biasa.
17
18
C. Sosial
Masih malas dan merasa rendah diri
gangguan
yang
dialami
pasien,
rencana
19
secara
keseluruhan
dan
menjelaskan
mengenai
XIII. DISKUSI
Menurut World Health Organization (WHO), depresi merupakan
penyakit urutan ke-empat di dunia, dimana sekitar 20% perempuan dan 12%
laki-laki pernah mengalami pada suatu waktu dalam kehidupannya, dengan
angka kejadian hampir 2 kali lipat pada wanita, anak prasekolah 0,3%, anak
sekolah 2%, remaja sekitar 5% Penderita depresi mengalami perasaan sedih,
murung, dan iritabilitas. Pikiran penderita mengalami distorsi kognitif seperti
mengeritik diri sendiri, timbul rasa bersalah, perasaan tidak berharga,
penurunan kepercayaan diri, pesimis dan putus asa. Mereka juga merasa
20
pula
yang
disebut
gejala
somatik
atau
biologik
21
mencolok; (g) Penurunan berat bedan (sering ditentukan 5% atau lebih dari
berat badan bulan terakhir); dan (h) Kehilangan libido secara mencolok.
Sindroma somatik ini dianggap ada apabila dijumpai sekitar 4 dari gejala
tersebut.
Hingga kini belum diketahui etiologi pasti sebagai penyebab depresi.
Namun
beberapa
faktor
yang
diduga
adalah
faktor
genetik,
22
23
24
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
25