Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah memiliki keragaman berat jenis dikarenakan perbedaan ukuran dan keragaman
butir-butir tanah. Keragaman ini menentuakn sifat tanah dengan berbagai persoalan
sesuai dengan kondisi tertentu yang dikehendaki dalam pelaksanaan.
Harga berat jenis atau beras spesifik (G s) dari butiran tanah (bagian padat) sering
dibutuhkan dalam bermacam-macam keperluan perhitungan dalam mekanika tanah
Harga itu dapat ditentukan secara akurat di laboratorium. Dalam praktikum kali ini kita
akan membahas tentang penentuan berat jenis dengan piknometer. Percobaan ini
mencakup penentuan berat jenis (spesific grafity) tanah dengan menggunakan botol
piknometer, dimana tanah yang diuji harus lolos saringan 4#. Berat jenis tanah ini
sendiri adalah perbandingan antara berat isi butir tanah terhadap berat isi air pada
temperatur 4 C, pada tekanan 1 atmosfir, tetapi metode ini tidak dapat digunakan untuk
tanah fraksi kasar dan jenis-jenis material yang larut dalam air atau jenis tanah yang
mempunyai berat jenis < 1,0.
Diharapkan setelah melakukan percobaan ini, praktikan dapat memahami tentang
penentuan berat jenis dengan piknometer serta dengan erlenmeyer ini, serta dapat
mengaplikasikannya baik di dalam kegiatan laboratorium maupun di lapangan.

1.2 Tujuan
-

Praktikan dapat melakukan pengujian terhadap berat jenis tanah.

Untuk menentukan berat jenis suatu contoh tanah yang lolos saringan No.4.

13

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Struktur tanah didefinisikan sebagai susunan geometric butiran tanah. Diantara faktor
faktor yang mempengaruhi struktur tanah adalah bentuk, ukuran, dan komposisi mineral
dan butiran tanah serta sifat dan komposisi dari air tanah. Secara umum, tanah dapat
dimasukkan kedalam dua kelompok yaitu: tanah tak berkohesi (cohesionless soil) dan
tanah kohesif (cohesive soil).
Tanah terbagi dari dua bagian, yaitu bagian padat dan bagian rongga. Bagian padat
terdiri dari partikel partikel padat, sedangkan bagian berongga terisi air atau udara
setengahnya bila tanah tersebut jenuh atau kering. Apabila gumpalan tanah tidak
sepenuhnya dalam keadaan basah atau jenuh, maka rongga tanah akan terisi oleh air dan
udara.
Tanah berbutir kasar (coarse grained soil) adalah tanah dengan ukuran butir 0,075 mm
atau tanah yang tertahan pada saringan no. 200. Tanah berbutir halus (fine grained soil)
adalah tanah dengan ukuran butir < 0,075 mm atau tanah yang lolos ayakan no. 200.
Hubungan antara Berat Volume (Unit Weight), Angka Pori (Void Ratio), Kadar Air
(Moisture Content), dan Berat Spesifik.
Udara
Vv= e

Air
Vw =
w Gs

Ww=
wGsw

V
Vs=1

Tanah

Ws=
Gss

14

Tiga fase elemen tanah


Dengan Vs = 1
Berat dari butiran padat dan air dapat dinyatakan :
Ws = Gs.w..(1)
Ww = Ws = Gs w.(2)
Dimana :
Gs = Berat Spesifik butiran padat

W Ws Ww Gs w wGs w 1 w Gs w

V
V
1 e
1 e

...........(3)

Gs w
Ws

V
1 e

...............................................(4)
Karena berat air dalam elemen tanah yang ditinjau adalah w.Gs.w, maka volume yang
ditempati air menjadi :
Vw

Ww wGs w

wGs
w
w
....................................(5)

Vw wG

s
Vv
e

(6)

Hubungan antara berat volume, porositas dan kadar air.


n

Vv
V

...................................................................

(7)
Ws Gs w 1 n

........................................................(8)
Ww wWs wGs w 1 n

.................................................(9)

15

Sehingga,

Ww
n w
n

W s 1 n w G s 1 n G s

Ws Gs w 1 n

Gs w 1 n .......................................
V
1
(10)

........................................(11)

Ws Ww
Gs w 1 n 1 w
V
...

(12)

sat

W s W w 1 n G s w n w

1 n G s n w .................(13)
V
1

Berat jenis tanah (spesific grafity) adalah perbandingan antara berat isi butir tanah
terhadap berat isi air pada temperatur 4C, pada tekanan 1 atmosfir. Berat jenis tanah
digunakan pada hubungan fungsional antara fase udara, air, dan butiran dalam tanah,
sehingga diperlukan untuk perhitungan- perhitungan indeks properties tanah.
Percobaan penentuan berat jenis dengan piknometer mencakup penentuan berat jenis
tanah dengan menggunakan botol piknometer, dimana tanah yang diuji harus lolos
saringan 4#. Metode ini tidak dapat digunakan untuk tanah fraksi kasar dan jenis-jenis
material yang larut dalam air atau jenis tanah yang mempunyai berat jenis < 1,0.
Ketentuan yang berlaku dalam percobaan kali ini yaitu:
1.
2.

Botol piknometer harus mempunyai volume sekurang-kurangnya 50 cc


Contoh tanah yang akan diuji dapat mempunyai kadar air alami atau dalam
kondisi kering oven, berat contoh tanah dalam kondisi kering oven sekurangnya
25 gram, sedangkan bila contoh tanah yang digunakan dalam kondisi kadar air
alami, maka berat keringnya harus ditentukan kemudian.
16

Adapun untuk mencari Berat jenis dengan alat piknometer digunakan rumus:
GS

W2 W1
(W2 W1 ) (W4 W3 )

...............................................(14)
Dimana:

Gs adalah berat jenis tanah pada suhu 1C


W1 adalah berat piknometer dengan tutup dalam keadaan kosong
W2 adalah berat piknometer + tanah
W3 adalah berat pinometer + larutan tanahW4 adalah berat.
Tabel Berat Jenis Tanah

Jenis Tanah
Kerikil

Berat Jenis (Gs)


2,65-2,68

Pasir

2,65-2,68

Lanau tak organik

2,62-2,68

Lempung organik

2,58-2,65

Lempung tak organik

2,68-2,75

Humus

1,37

Gambut

1,25-1,80
Sumber: Hary Christady Hardiyatmo, 2002, Mekanika Tanah 1

17

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.

Alat dan Bahan

Alat

Labu ukur 50 ml (piknometer)

Termometer

Air destilasi

Botol air destilasi

Cawan perendam

Saringan No.4

Timbangan ketelitian 0,01

Hot plate

Oven

Bahan :
-

Sampel tanah yang dipukul-pukul/digerus, dan lolos saringan No. 4 dan sudah dioven

3.2.

Prosedur Percobaan
Dibersihkan piknometer luar dan dalam, dikeringkan kemudian ditimbang sebagai
nilai M1

Dimasukkan sampel tanah ke dalam piknometer kira kira sebanyak 10-15 gram
dan tutup, kemudian ditimbang sebagai M2

Isikan air kurang lebih 10 cc piknometer, sehingga tanah terendam seluruhnya lalu
biarkan 24 jam.
18

Ditambahkan air destilasi sampai kira kira setengah atau dua pertiga penuh.
Udara yang terperangkap diantara butir butir tanah harus dikeluarkan, yang dapat
dilakukan dengan cara piknometer direbus dengan hati hati sekitar 10 menit
dengan sekali sekali piknometer dimiringkan untuk membantu keluarnya udara,
kemudian didinginkan

Piknometer ditambah air destilasi sampai penuh dan tutup. Bagian luar piknometer
dikeringkan dengan tissue. Setelah itu piknometer berisi tanah dan air ditimbang
sebagai nilai M3. Air dalam piknometer diukur suhunya dengan menggunakan
termometer (tC)

Piknometer dikosongkan dan dibersihkan, kemudian diisi penuh dengan air destilasi
bebas udara, ditutup, bagian luar piknometer dikeringkan dengan tissue. Piknometer
penuh air ditimbang sebagai nilai M4.

19

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Hasil Uji
Tabel daftar berat jenis air
Temperatur

Berat jenis

Temperatur

Berat jenis

(tC)
20

0. 9982

(tC)
30

0. 9957

21

0. 9980

31

0. 9954

22

0. 9978

32

0. 9951

23

0. 9976

33

0. 9947

24

0. 9973

34

0. 9944

25

0. 9971

35

0. 9941

26

0. 9968

36

0. 9937

27

0. 9965

37

0. 9934

27. 5

0. 9964

38

0. 9930

28

0. 9963

39

0. 9926

29

0. 9960

40

0. 9922

20

TABEL PENENTUAN BERAT JENIS TANAH


1
2
3
4
5
6
7

Piknometer
Berat piknometer + Tanah
Berat piknometer
Berat Tanah
Suhu (T) C
Berat Piknometer + Air + Tanah
Berat Piknometer + Air Pada T C

Berat Jenis Gs pada suhu T C

W3 gr
W4 gr
Wt / Wt + (W4-

No. 1
43.2
28.4
14.8
34
88.2
79.7
2.596

No. 2
42.3
28.7
13.6
33
86.3
77.9
2.615

W3)
A
Gs.A

0.9979
2.59

0.9983
2.62

W1 gr
W2 gr
Wt=W1-W2 gr

9 (Bj Air T C) / (Bj Air 27.5 C)


10 Berat Jenis Gs pada suhu 27.5 C
11 Rerata Berat Jenis Gs pada suhu 27.5 C

2.61

4.2. Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat nilai berat jenis pada temperatur
27. 5 C yaitu 2,61 gr/cm3.
Pada percobaan ini air destilasi dapat diganti dengan kerosene yang mempunyai sifat
membasahkan butir lebih baik. Secara praktis, pengaruh temperatur tidak terlalu besar
dan pengaruh yang besar terhadap kesalahan hasilnya adalah bersihnya udara yang
terperangkap antara butir butir dan udara yang larut dalam air, sehingga pembersihan
udara ini harus sebaik baiknya. Pekerjaan penentuan berat jenis suatu tanah harus
dilakukan secara duplo, yaitu dilakukan dua kali yang terpisah. Hasil kedua percobaan
harus tidak banyak berbeda dan dirata ratakan. Jika selisih dari kedua percobaan
terlalu jauh maka percobaan berat jenis ini harus diulang.

BAB V
PENUTUP
21

5.1. Kesimpulan
-

Praktikan dapat melakukan pengujian terhadap berat jenis tanah dengan benar.

Pada suhu 27,5oC didapat nilai berat jenis sampel tanah sebesar 2,61 gr/cm3.

Berdasarkan nilai berat jenis rata-rata dan berat jenis pada suhu 27,5 oC, dapat
diambil kesimpulan bahwa tanah tersebut termasuk jenis tanah lempung anorganik.

5.2. Saran
-

Agar pengujian dilakukan dengan lebih banyak sampel lagi agar didapat rata-rata
berat jenisnya yang lebih spesifik.

DAFTAR PUSTAKA

22

http://adekoer.wordpress.com/2010/05/03/berat-isi-tanah-dan-berat-jenis-tanah/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2116760-tinjauan-pustakaberat-jenis-tanah/
http://id.shvoong.com/tags/berat-jenis-tanah/
http://soktauit.blogspot.com/2012/11/pemeriksaan-berat-jenis-specific.html

23

Anda mungkin juga menyukai